NovelToon NovelToon
Janda Perawan

Janda Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: reindranovita Ristiana

Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Kepanikan Melati

Melati segera menggendong Adelia dan berjalan dengan tergesa menuju resepsionis ,begitu mobil milik Ander telah tiba dan berhenti di halaman rumah sakit .

Bu Fatma pun juga berjalan dengan tergopoh gopoh di belakang Melati .

"Permisi dokter ,bisa tolong periksa anak saya ,".pinta Melati pada dokter yang kebetulan ada di lobby rumah sakit .

"Badannya demam tinggi dan sedari tadi muntah terus "ucap Melati sambil menatap Adelia dengan iba .

Dokter perempuan yang kira kira seumuran dengan bu Fatma itu pun tersenyum mengangguk .

Tak lama kemudian Ander pun masuk ke dalam rumah sakit ,menyusul Melati dan bu Fatma .

Setelah dia memarkirkan mobil nya .

"Dokter ,tolong berikan perawatan yang terbaik untuk putri saya ,berapapun biayanya tidak masalah "ujar Ander tiba tiba .

Membuat bu Fatma dan Melati pun menoleh terkejut kearahnya .

Dokter pun hanya tersenyum lalu mengangguk ,kemudian segera memeriksa keadaan Adelia yang sudah di rebahkan di bangsal oleh Melati .

"Nak ,Ander "panggil bu Fatma membuat Ander menoleh .

"Iya bu ,".sahut Ander .

"Terimakasih ,nak Ander sudah sangat menolong kami selama ini ".

"Terimakasih juga nak Ander begitu sayang dengan cucu ibuk ,Adelia ".ucap bu Fatma dengan nada tulus .

"Saya yang seharusnya berterima kasih pada ibuk ,karena memberi kesempatan pada saya untuk bisa menyayangi Adelia ,dia sudah saya anggap seperti putri saya sendiri ".

"Maaf jika saya lancang akan hal itu bu "ucap Ander membuat bu Fatma menggelengkan kepala lalu tersenyum .

"Bagaimana keadaan anak saya dokter ?"tanya Melati yang sedari tadi diam mendengarkan sambil menunggui Adelia yang sedang di periksa dokter .

Begitu melihat dokter selesai memeriksa Adelia .

Bu Fatma dan Ander pun ikut menoleh kearah dokter dan menunggu jawaban dari dokter tersebut .

"Putri ibu sepertinya terkena demam berdarah ,untuk itu perlu di lakukan pengecekan dan penanganan secara menyeluruh ".

"Kami perlu memeriksa sampel darah untuk mengetahui lebih lanjut apakah benar putri ibu benar benar terkena demam berdarah atau bukan ".

"Jika dalam tiga hari demam nya masih belum juga turun dan hasil lab menunjukkan dia positif demam berdarah ".

"Maka kami perlu malukan penangan selanjutnya ".beritahu dokter tersebut ,membuat Melati dan bu Fatma hanya bisa menutup mulut menahan tangis yang sudah pecah .

"Lakukan apapun yang terbaik untuk putri kami dokter "ucap Ander yang di balas anggukan oleh dokter tersebut .

Kemudian dokter itu pun pamit untuk memeriksa pasien selanjutnya .

"Ya ALLAH ,Mel ".

"Apa yang ibu lakukan ?".

"Bagaimana ibu bisa lalai hingga Adelia terkena demam berdarah ,huuuu ,uuuuu".

"Nenek macam apa ibu ini ,Mel ".isak bu Fatma .

"Bu ,sudah ,kita juga tidak akan mengira jika Adelia akan terkena demam berdarah ".

"Selama ini kita merasa sudah cukup menjaga kebersihan dan kesehatan untuk Adel "

"Tapi ,tetap saja Adel terkena terkena demam berdarah " ucap Melati .

"Itu artinya kita harus lebih memperhatikan lagi kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat kita tinggal bu ".ucap Melati lagi .

"Nanti saya akan memerintahkan team kesehatan untuk melakukan penyemprotan guna mengurangi dan mencegah perkembang biakan nyamuk penyebab demam berdarah ".ujar Ander menatap Melati dan bu Fatma secara bergantian .

"Sebaiknya Melati pulang dulu bu ,untuk mengambil keperluan kita selama menginap di rumah sakit "ujar Melati setelah jeda hening beberapa saat .

.

.

.

.

.

.

.

Ander menatap Melati yang masih terisak di kursi mobil .

Membuat Ander pun masih belum melajukan mobil miliknya meninggalkan rumah sakit .

"Kamu tenang aja ,percayalah dokter pasti akan melakukan yang terbaik untuk Adel "ucap Ander menghibur Melati yang masih terisak .

Ingin rasanya dia memeluk bahu gadis tersebut yang terguncang karena menahan isakan .

"Apa aku masih belum pantas menjadi orang tua untuk Adel ,aku , aku belum bisa menjadi orang tua yang baik untuk nya ,aku ,aku ...hiks "isak Melati menutup wajahnya dengan kedua tangan .

Ander pun meraih bahu Melati dalam dekapannya ,membiarkan gadis yang diam diam di cintainya itu menumpahkan keluh kesahnya .

Membiarkan jeda waktu sejenak hening melarutkan kedua nya dalam hati dan fikiran masing masing dengan posisi yang tak berubah ,masih dengan mendekap Melati kedalam pelukannya .

Sesaat Melati melarutkan diri di dalam dekapan Ander ,menumpahkan segala sesak yang tiba tiba menggumpal di dalam dada ,membayangkan jika kemudian Adelia pun akan pergi meninggalkannya ,menyusul kedua orang tua nya .

Membayangkan hal tersebut membuat Melati pun menggelengkan kepala berusaha mengusir bayangan buruk yang sempat terlintas di dalam pikirannya .

"Astaghfirullah ,apa yang aku pikirkan ,seharusnya aku mensugesti diri bahwa Adel pasti bisa di sembuhkan "gumam Melati bersenandika .

Setelahnya seolah sadar dengan dirinya yang masih dalam dekapan Ander ,gegas dia pun menarik diri dari dekapan pria tersebut .

"Kita harus segera pulang mengambil keperluan Adel dan ibuk selama di rumah sakit "

ucap Melati setelah memperbaiki posisi duduknya ,membuang pandangan kearah jendela ,sungguh dia merasa sangat malu sekali

.

.

.

.

.

.

.

.

Ander mengulum senyum sedari tadi ,sesekali terlihat kentara bahwa pria tersebut sedang melamun sambil sesekali terdengar kekehan kecil dari bibirnya .

Hal tersebut pun ternyata tak luput dari perhatian oma nya .

"Hmmm,sepertinya ada yang sedang berbahagia ?".

"Apa kamu baru saja memenangkan sebuah tender besar ?"tanya oma menatap kearah Ander .

Yang di tatap pum hanya senyum senyum sendiri .

"Hmmm,apa oma boleh tau ,apa yang membuat cucu kesyaangan oma ini terlihat begitu bahagia ?"ujar tanya oma Sukma meraih satu buah apel lalu mengupasnya perlahan .

"Biar Ander saja oma "ucap Ander mengambil alih buah apel tersebut dan mengupaskannya untuk oma nya .

Oma Sukma hanya tersenyum membiarkan Ander mengupaskan buah apel untuknya .

"Jadi ?".

"Bisa jelaskan pada oma ,hal apa yang membuat kamu begitu bahagia sepagi ini ,dan kemana kamu semalam kenapa pulang begitu larut ?"ujar tanya oma Sukma .

Karena memang semalam dia mendengar mobil Ander begitu larut baru masuk ke dalam garasi .

"Oma ,"panggil Ander mengabaikan pertanyaan dari oma nya tersebut .

"Apa Ander boleh minta tolong bantuan dari Oma ?"ujar tanya Ander menatap penuh harap pada wanita paruh baya yang masih terlihat energic tersebut .

"Minta tolong oma ?"tanya oma Sukma menaikkan sebelah alisnya menatap heran pada Ander ,pasal nya semenjak dewasa Ander sangat jarang meminta tolong padanya ,sebisa mungkin Ander akan menyelesaikan masalah yang di hadapinya ,palingan Ander hanya meminta doa dan dukungan pada nya jika dia sedang mengalami masalah yang menurutnya amat pelik .

Tentu saja mendengar cucu nya meminta tolong padanya membuat nya berfikir mungkin saja cucunya sedang mengalami masalah yang amat sangat rumit .

"Kamu ,minta tolong sama oma ?".

"Katakan ,apa kamu tertimpa masalah ?".

"Apa pekerjaan kamu baik baik saja ?".

"Apa ?".

"Tidak oma "sahut Ander segera begitu mendapat pertanyaan beruntun dari oma nya .

"Semua nya baik baik saja ,pun dengan semua pekerjaan Ander ".

"Semua nya aman dan masih di bawah kendali Ander ,oma ".beritau Ander .

"Ander hanya ingin minta tolong pada oma ,untuk melamarkan wanita yang Ander sukai Oma "ucap Ander dengan wajah tertunduk malu .

"Me -la-mar -kan ,maksud kamu ,kamu mau oma melamarkan gadis yang kamu sukai ?"ujar tanya oma Sukma dengan wajah berbinar .

"Katakan ,kapan oma harus melamar gadis tersebut ?".

"Lalu siapa oma gadis itu ,apa oma mengenalnya ?"tanya oma Sukma .

"Euhhmmm ,oma sudah pernah melihatnya "jawab Ander dengan nada hati hati .

"Dia ,perempuan yang menjadi asisten chef Rahmat di restoran ".beritau Ander .

"Maksud kamu ?".

"Perempuan beranak satu itu ?"tanya oma Sukma dengan nada tidak percaya .

Ander pun menganggukkan kepala menjawab pertanyaan dari oma nya .

"Kenapa harus dia Ander ?"tanya oma Sukma membuat Ander pun mengangkat kepala menatap oma nya lekat lekat seolah meminta jawaban akan maksud dari ucapan oma nya tersebut .

"Maksud oma ,kenapa kamu tidak memilih gadis perawan yang setidaknya sepadan dengan kita "lanjut oma Sukma saat mendapati tatapan Ander terhadapnya .

"Tapi Ander cinta nya sama Melati oma ".

"Ander tidak menginginkan perempuan lain ".

"Bukankah oma juga tau sendiri ,semenjak penghianatan Clarisa dan Fabian ".

"Ander belum pernah sekalipun menjalin hubungan dengan lawan jenis ".

"Itu karena Ander masih trauma oma "ucap Ander dengan nada sendu .

"Tapi semenjak Ander bertemu dengan Melati ,Ander tau bahwa Melati perempuan yang berbeda ,Ander jatuh cinta pada nya oma ".ucap Ander memberitaukan perasaannya pada Melati pada oma nya .

Membuat Oma Sukma pun hanya menghela nafas dan mendesah berkali kali .

"Ander tidak masalah jika harus menerima Melati berikut dengan anaknya oma ".karena Ander mencintai dan mengenal Melati saat perempuan itu sudah mempunyai anak dalam hidupnya ".

"Baiklah "ucap oma Sukma akhirnya .

"Tapi sebelum oma membantu melamarkan kamu pada Melati ,oma ingin kamu memastikan bahwa dia sudah benar benar berpisah dari suaminya yang lalu ".

"Oma juga ingin bertemu dengan ibu dan juga anak dari Melati "ucap oma Sukma ,mengambil potongan terakhir buah apel kemudian mengunyahnya .

"Baik oma "

"Sekarang juga Ander akan bawa oma ke rumah sakit ".

"Saat ini Adelia sedang terkena demam berdarah oma ,jadi Melati meminta izin untuk menemani putrinya di rumah sakit ".beritau Ander kemudian bergegas beranjak dari duduknya menuju garasi mobil .

"Baiklah ,tunggu oma bersiap siap dulu nanti kita ke rumah sakit menjenguk Adelia "sahut oma Sukma lalu melangkah menuju kamarnya .

"Baik oma,Ander panaskan mesin mobil terlebih dahulu ".

.

.

.

.

.

.

.

Setelah mengendarai mobilnya hampir empat puluh lima menit lamanya .

Ander pun memarkirkan mobilnya di halaman rumah sakit begitu ia tiba di sana .

Setelahnya gegas dia pun membimbing oma nya menuju ruang kamar Adelia begitu dia turun dari dalam mobil .

Pintu kamar ruang Adelia di rawat pun dia ketuk perlahan .

Jeda beberapa menit lamanya tak ada sahutan dari dalam hingga kemudian sebuah panggilan memanggil Ander dari arah samping kanan tempatnya berdiri .

"Nak Ander ,!"

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!