Zombie Hunter, sebuah game misterius yang telah membawa satu tim yang beranggotakan dua puluh orang masuk ke dalam dunia pararel. Sehingga kedua puluh orang itu terjebak di sebuah kota mati yang dipenuhi dengan jutaan zombie.
Seakan di dunia tersebut telah terjadi hari kiamat, hanya dipenuhi dengan mayat hidup yang sangat menyeramkan. Mereka akan menyerang manusia dengan cara membabi buta.
Tapi bagaimana kalau ternyata game tersebut telah membuat peraturan bahwa hanya satu orang saja yang memiliki kesempatan untuk menang dan bisa keluar dari dunia yang mengerikan itu? Akankah ada yang berhasil selamat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Tian dikejutkan dengan Riska yang tiba-tiba saja melepaskan tangannya. Padahal saat ini mereka sedang berlari menuju toko pakaian sambil saling bergenggaman tangan.
"Riska, kenapa..."
Riska memotong perkataan Tian, dia memandangi Tian dengan mata berkaca-kaca. "Aku... aku terinfeksi."
Tian nampak membeku ketika memandangi lengan Riska yang telah terluka, rupanya ada salah satu zombie yang berhasil mengigit lengannya.
"Ti-tidak mungkin..."
Riska memotong perkataan Tian sambil meneteskan air matanya. "Pergilah, Tian!"
Tian ikut menangis, dia menggelengkan kepalanya, "Gak, Riska. Kamu sudah berhutang janji kepadaku kalau kita berhasil keluar dari sini, kamu akan mengajak akan makan malam. Kita harus pulang bersama."
"Maafkan aku..." Riska menangis terisak-isak, kemudian dia meneruskan perkataannya walaupun sangat terasa berat. "Maafkan aku, aku tidak bisa menepati janjiku. Kamu harus selamat, kamu harus pulang."
"Tapi Riska..."
Walaupun Alex sangat sedih, dia tidak bisa menepati janjinya kepada Liondra bahwa dia akan membawa Riska dengan selamat ke toko pakaian, tapi dia harus berpikir realistis saat ini, Riska sebentar lagi akan berubah menjadi zombie. Wajahnya telah terlihat sangat pucat. Alex tidak boleh membiarkan Tian terluka.
"Tolong bawa dia pergi!" Pinta Riska kepada Alex.
Sehingga dengan berat hati, Alex memutuskan untuk mengikuti permintaan Riska. Dia segera berlari untuk membawa Tian ke toko pakaian.
"Kita harus pergi!" Alex segera menarik tangan Tian, untuk membawanya pergi ke toko pakaian.
"Gak, Lex. Aku gak akan pergi tanpa Riska." Tian menolak ajakan Alex.
Alex pun ikut bersedih. Dia saat ini sedang dilanda kebimbangan. Dia hanya bisa menahan tubuh Tian ketika Riska memutuskan untuk segera pergi meninggalkan mereka.
"Riska!"
"Riska!"
"Aarrghh... Riska!"
Tian berusaha untuk memberontak tapi cekalan Alex sangat kuat.
Sementara Riska memilih untuk terus berlari menjauhi Alex dan Tian. Terlihat ada banyak zombie berbondong-bondong mengejarnya.
Aaarggkkhh!
Aaarggkkhh!
Aaarggkkhh!
Riska memutuskan untu masuk ke dalam sebuah mobil yang ada didekatnya. Terlihat ada banyak zombie yang mengerumuni mobil tersebut sambil terus meraung-raung tiada henti.
Riska menangis terisak-isak, mungkin memang disinilah akhirnya perjuangannya. Dia merasakan nafasnya sangat terasa sesak dan panas, sepertinya sebentar lagi dia akan berubah. Tanpa sengaja dia melihat ada sebuah korek api gas di dalam mobil tersebut.
...****************...
"Oh tidak, Riskaaa!"
"Aarrhh.... Riska!"
Liondra menangis histeris ketika melihat apa yang telah terjadi kepada Riska.
Sambil terisak-isak, Liondra segera berlari, dia harus turun ke lantai bawah, dia harus menemui Riska. Hatinya sangat merasa hancur saat ini.
Namun, Liondra menghentikan langkahnya ketika melihat ada Raka yang tiba-tiba saja muncul menghalangi jalannya sambil memegang sebilah pisau milik Sena.
...****************...
Alex terpaksa harus melepaskan Tian, karena ada beberapa zombie datang menyerang mereka berdua. Padahal Alex juga sangat mengkhawatirkan Liondra yang sedang berada di lantai 2, dia takut Raka akan bertekad untuk melukainya.
Sreeett!
Sreeett!
Sreeett!
Alex segera menebas kepala mereka dengan cepat. Kemudian dia membalikkan badannya sambil mengayunkan pedang menebas kepala zombie yang hampir saja akan menggigitnya.
Sreeett!
Tian saat ini hatinya sangat hancur. Dia belum bisa menerima kenyataan ini bahwa akhirnya Riska akan pergi untuk selamanya. Tian segera menghunuskan pedangnya melawan zombie-zombie ada di sana dengan membabi buta.
Tian segera berlari menuju mobil untuk menemui Riska, dia telah kehilangan akal sehatnya.
Tapi tiba-tiba saja mobil tersebut meledak.
DUAARRR!
Membuat banyak zombie yang ada disekitar mobil tersebut ikut terbakar.
Tian nampak mematung, hatinya sangat merasakan hancur dan remuk. Dadanya sangat terasa sesak, memandangi api yang berkobar-kobar melahap mobil yang disinggahi oleh Riska, membuat mobil tersebut hangus terbakar.
semoga liodra,tian &alex selamat......
walaupun aturan mainnya hanya satu orang yg menang dan dipastikan bisa selamat, tapi msh berharap Alex, Liondra dan Tian bisa selamat dan keluar dari situ
Kira2 Liondra bisa selamat enggak ya? dengan darah yang terus merembesss, sedang zombie jika memciumm bau darah seperti manusia yang menciumm bau duitt warna merahh 🤭
Alex dan Tian...bagaimanapun caranya kalian bertiga harus selamat, meski harus melawan syistem...kalian harus bisa keluar dari dunia portal yang menyesatkan..
Memang Raka sungguh terlalu, ambisi dan keserakahan sudah menutup akal sehatnya 😱. Bahkan wanita yang "katanya" sempat disayang akhirnya dijadikan lawan 😉😞.
Apa iya hanya sampai di sini kisah Alex dan Liondra? Akankah Liondra masih bisa untuk bertahan ....