NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33 - Sacrifice Choice

Mau bagaimanapun Duchess Evelyna pernah mengatakan bahwa pertukaran dan pengorbanan nyawa demi sebuah tahta adalah hal yang biasa terjadi. Mata seluruh orang tertuju pada Pangeran Keempat, otomatis dia membela dirinya sendiri.

"Kalau pengobatan tradisional memanglah saya mendapatkannya dari Wei Luoyang, istri satu-satunya yang saya miliki. Akan tetapi, saya tidak pernah berniat ataupun melakukan hal sekeji itu."

"Lagipula bukankah anda juga merupakan ahli pengobatan, berkenankah anda memberikan metode lain untuk mengenali pelakunya?" lemparnya balik kepada Kakak Keduanya diikuti nada rendah dan yakin.

Pangeran Kedua tertawa dengan ringannya, "Saya memang mempelajari pengobatan, akan tetapi untuk permainan saja. Untuk hal ini, saya tidak memiliki petunjuk ataupun jalan keluar."

Pada akhirnya rapat ditutup tanpa penjelasan. Penyelidikan tetap dilanjutkan secara rahasia dan para saksi dilarang menyebarkan informasi keluar istana. Untuk sementara kendali kekaisaran dipegang oleh Pangeran Keempat atas pengawasan Pangeran Kedua, hingga Putra Mahkota kembali dari perjalanannya.

Sementara Pangeran Keempat berjalan ke kamar Ayahandanya, Pangeran Kedua segera kembali ke kediamannya tanpa berkeliling kemanapun. Sedikit mencurigai asal racun dari dupa yang berada dalam kamar membuat Pangeran Keempat juga menukarnya dengan jenis yang lain. Selang seminggu kemudian, dia mendapatkan jawabannya namun terlambat.

Sebuah surat jatuh ke tangannya, tidak ada nama pengirim namun ia tahu dengan jelas siapa yang mengirimkan ancaman verbal ini.

Mengaku atau mati bersama yang lain

Lonceng kematian berbunyi sebanyak tujuh kali, tradisi di Kekaisaran Vollerei apabila seorang pemimpin telah wafat. Di sisi lain belum ada kabar baru dari perbatasan, membuat Pangeran Keempat tidak lagi bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh Kakak Keduanya.

Edbert hendak masuk ke ruang kerja sekaligus tempat istirahatnya, namun melihat istrinya tengah berdiri di depannya. Pikiran Edbert malayang, hatinya tertekan memikirkan kondisi Ayah Kekaisaran. Dia tidak akan pernah mengetahui dan menyangka bahwa harinya telah datang.

"Lelah? Berbaringlah dulu di tempat tidurmu. Aku sudah membuatkan teh," ucapnya dan menarik tubuh Edbert ke dalam. Memijit pelipis suaminya di kursi kerja. Pikirannya berangsur-angsur tenang sehingga Pangeran Keempat bergumam "terima kasih".

"Tidak masalah, hanya pijatan," balas Luoyang dengan senyuman murni dan patuh.

Edbert tidak merubah wajah datarnya, selama seminggu ini pun tidak lagi memanggil perempuan itu dengan panggilan kesayangannya. Mata peraknya terkadang terlihat kosong untuk beberapa detik, namun berhasil diketahui oleh Luoyang.

Wei Luoyang bertanya, "Apakah aku melakukan kesalahan padamu?"

Edbert Vollerei kali ini mendongakkan kepala, membuka mata, lalu menggeser lehernya dengan tenang. Melihat wajah istrinya lekat lekat, dia menggeleng kuat. "Kau tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Jika ada, aku tidak akan menganggapnya."

Sebelum tangan wanita itu menjauh, Edbert segera menariknya mendekat dan memeluknya erat. Ia sangat membutuhkan dukungan saat ini, hanya istrinya yang dapat menenangkannya. Luoyang menyisir helaian rambut tebal suaminya, namun terhenti ketika suaminya bertanya.

"Apakah kau akan selalu menepati janjimu?"

Pelukan dikencangkan, membuat istrinya tidak dapat melihat langsung wajah gelapnya. Wei Luoyang tertawa kaku, berusaha membuat suasana yang panas menjadi dingin. Namun tidak dengan lelaki yang berdiri di depannya, netra peraknya tidak beriak sedikitpun. Senyuman pun tidak hadir di wajahnya.

"Pasti, apakah ada yang ingin kau lakukan?" tanyanya dan berusaha menaikkan kepalanya ke atas, di sela-sela pelukan yang hampir mencekiknya.

Menyadari istrinya merasa sulit bernafas, Edbert melonggarkan lengannya, "Ya, mulai saat ini berjanjilah kau tidak akan mencariku sampai kapanpun jika aku mengusirmu."

Alis Wei Luoyang berkerut. Dia menatapnya, agak tidak senang, "Apa yang kau katakan? Aku tidak akan berjanji untuk hal semacam itu. Kau adalah suamiku." Wanita itu memukul dada suaminya dengan keras dan kasar. Setitik air mata jatuh ke bahu rampingnya dan membuatnya mendongak ke atas. Luoyang mencium sumber air mata dan mengokohkan pelukan.

Sebelum baju dalamnya tersentuh, Edbert buru-buru mundur dan menabrak dinding. Badannya mendingin, menandakan bahwa ia dalam kondisi yang tidak baik baik saja. Pria itu berjongkok, meringkuk memeluk lututnya. Sedangkan wanita di hadapannya tidak menyadari apa hal yang akan terjadi, "Tunggu, aku akan mengambilkanmu obat."

Dengan cepat ia berlari ke kamarnya untuk mengambil obat, namun ketika ia kembali, ruangan telah kosong. Suaminya tidak lagi berada di tempat tadi, tersisa dirinya dalam ruang megah namun sunyi itu. Suara jangkrik bersahutan.

Ketika mencarinya ke taman dimana mereka sering menghabiskan waktu bersama bukan suaminya yang datang, malah penjaga bayangan yang tidak pernah ia lihat mendekatinya. Dia memasang ekspresi suram dan berkata, "Yang Mulia memerintahkan agar segera meninggalkan tempat ini sekarang juga."

"Mengapa? Beritahu dimana dia berada!"

Pengawal bayangan tidak mengindahkan ucapan Weiyang dan menggeretnya masuk ke dalam kereta. Tenaga seorang perempuan kalah besar dari lelaki yang sudah tahu cara bertarung sedari usianya masih kecil itu.

Di sisi lain, Pangeran Keempat bergerak menjalankan rencananya dan mengadakan rapat besok pagi. Jika bukan malam ini, ia tidak yakin akan terus tetap bertahan. Dengan sigap lelaki tersebut memanggil menteri kepercayaan Kaisar, yang merupakan ayah dari Aphrodite ke ruangannya.

"Saya memberikan racun ke dalam makanan dan dupa di kamar ayahanda. Bila ia menelan makanan kesukaannya bersamaan dan meminum sup tonik dalam dupa yang ditaruh di kamarnya, ia akan mengalami sesak nafas berkepanjangan. Paling parah memuntahkan darahnya dan meninggal dalam kurun empat belas hari."

Satu permohonan terakhir saya, lepaskan seluruh orang yang berdiam di kediaman saya dan bawalah semua orang yang anda sayangi menjauh dari sini !!

1
Tini Timmy
strategi yang bagus
Tini Timmy
seru" nih scene ini
Tini Timmy
racun apa tuh/Frown/
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terima kasihh
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kaka
Tini Timmy
lanjut kakak
iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terimakasih untuk dukungannya 😁
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kakak
Lei.
iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih untuk dukungannyaa
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Cherlys_lyn: siappp 😁
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ada iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihh 🥰
total 1 replies
Bening Hijau
ngeri2 sedap chapter ini
Tini Timmy
semangat nulisnya /Smile/
Cherlys_lyn: terima kasih yaa 🥰
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih atas dukungannyaa 🥰
total 1 replies
ona
terkejut terjungkal terpungkur
ona
bener itu bener
ona
WOYYY PANGERAN KEDUA KEJAM BANGET BJIR NGAPAIN DAH ITU GUE KESEL
Cherlys_lyn: ini baru permulaan, nanti akan disuguhkan adegan yang lebih menjadi-jadi dibanding hari ini 💀💀
total 1 replies
ona
bjir eve ngapain dah
Bening Hijau
ini cerita kehidupan rose sebelum mengulang waktu, kah
Cherlys_lyn: Benar sekali, jadi di bab 18 Rose baru mulai diingatkan secara perlahan oleh anak pemberi permen ☺️
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ini ada 3 iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
menarik /Smile/
lanjut kk
Cherlys_lyn: okeee, terima kasih ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!