Conception System

Renaldy, Elsa dan Dhani berpindah ke tempat yang lebih aman di gudang kecil pinggiran kota.

Disana, mereka sedang membahas rencana kedepannya.

"Awal-awal, Terimakasih Lettu Renaldy. Tapi, kenapa kamu ada disini?" tanya Elsa.

"Aku ingin menyelamatkan kapten," jawab Renaldy.

"Menyelamatkan ku?" Elsa sontak menoleh kearah Dhani, "Mungkin kah kamu mengetahui pergerakan Pettu Dhani?"

Dhani yang mendengar itu, dia hanya menundukkan kepalanya.

"Iya. Kurang lebih seperti itu dan sosok yang memberikan perintah Dhani adalah Brigjen Yohan," jawab Renaldy.

Elsa dan Dhani sontak terkejut. Lalu, mereka serentak melihat Renaldy.

"Lettu Renaldy, bagaimana bisa? Brigjen Yohan lah yang memberikan misi ini," ucap Elsa yang tidak percaya.

"Kapten, ucapan Lettu Renaldy benar adanya. Saya diperintahkan oleh Brigjen Yohan untuk mengawasi anda dan jika gagal, saya harus membunuh anda agar pemerintah tidak ikut terlibat," sambung Dhani.

Sebenarnya Renaldy tidak tahu secara langsung akan tetapi dia mengetahui nya diwaktu sebelumnya yang bahkan Renaldy menduga bahwa atasan yang memerintah kan untuk membunuh dirinya adalah Brigjen Yohan.

Elsa yang memahami situasi, dia hanya menghela nafas panjang dan menggelengkan kepalanya.

"Jadi, Lettu Renaldy. Apa yang akan kamu lakukan?"

"Organisasi Paradoks. Aku akan lakukan dengan pembayaran itu untuk menangkap mereka sendiri," jawab Renaldy.

"Organisasi Paradoks? Apa maksudnya?" tanya Elsa.

Dhani juga terdiam seraya menatap heran.

Renaldy yang melihat situasi itu, dia pun menceritakan semua nya dan Elsa juga Dhani tersenyum lebar.

"Lettu Renaldy, entah keberuntungan apa yang ada didalam dirimu. Aku menyukainya. Baiklah. Aku akan ikut," jawab Elsa.

"Saya juga," sambung Dhani.

Setelah perencanaan itu, Renaldy dan lainnya melakukan penyamaran dan kembali ke Indonesia dengan cara sembunyi-sembunyi.

Beberapa hari kemudian, mereka bertiga menemui Mayjen Riza Cahyadi untuk menyerahkan beberapa bukti penggelapan Brigjen Yohan.

"Lettu Renaldy, Kapten Elsa, Pettu Dhani. Apa maksudnya semua bukti-bukti ini? Apakah kamu ingin aku menjatuhkan nya?" ucap sinis Mayjen Riza.

"Bukan. Mayor Jenderal. Kami hanya menjalankan misi pertama dari Organisasi Paradox. Selebihnya terserah anda!" jawab Renaldy.

Mayjen Riza tersenyum kecil, "Kombinasi monster. Hanya dalam waktu beberapa hari saja, kalian sudah mendapatkan informasi selengkap ini yang bahkan organisasi itu belum terbentuk resmi."

Renaldy, Elsa dan Dhani saling bertukar senyum.

"Baiklah. Aku akan mengikuti permainan kalian."

Setelah itu, Mayjen Riza memberikan perintah untuk penangkapan Brigjen Yohan dengan segala buktinya.

Dengan ini, Renaldy berhasil menangkap atasan yang telah memberikan perintah kepada Dhani untuk membunuh dirinya.

Selain itu, Renaldy juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari kemiliteran karena itu persyaratan untuk membangun Organisasi Paradox.

Tiga hari kemudian ...

Renaldy dan Elsa sedang berada di atap gedung kantor militer menatap langit kota yang cerah di temani dengan kopi kaleng.

Pada awal nya mereka berdiam diri seraya melihat langit sampai Elsa memulai pembicaraan nya.

"Let-. Bukan, pak Renaldy. Terimakasih untuk semua nya. Bahkan jika bukan karena bapak. Mungkin saya sudah mati," ucap Elsa seraya membungkukkan badannya.

Melihat sikap Elsa, Renaldy sontak memegang kedua bahu Elsa, "Kap-. Nona Elsa. Jangan bersikap seperti ini! Santai saja. Lagipula, aku masih ingin membutuhkan talenta mu jadi, kedepannya mohon kerjasamanya. Wakil ketua Elsa."

Elsa menegakkan kembali badan nya dan kaget, "Baik. Ketua Renaldy."

Renaldy dan Elsa pun saling bertukar senyum. Lalu, ditengah itu sistem yang sudah lama tidak memberikan misi tiba-tiba memberikan misi nya.

...Ding!...

...[Main Mission....

...Kandidat Delta telah ditemukan. Tanam benih mu dan kamu akan mendapatkan hadiah yang luar biasa....

...Durasi: 13 hari 23 jam 59 menit....

...*) Jika gagal, anda akan mengalami kematian instan.]...

Melihat itu, Renaldy sudah bersikap santai dan terbiasa yang mana dia juga tersenyum kecil lantaran dia juga ada hati ke Elsa.

"Dua Minggu kah? Semoga saja aku bisa meluluhkan hatinya dan menjadi istri keempat ku."

Seusai menyelesaikan permasalah di bumi, Renaldy kembali fokus ke dunia pedang dan sihir.

Peradaban cara mandi di dunia lain sangat lah kuno dengan menimba air dari sumur lalu, menaruh nya di ember kamar mandi.

Adapun yang lebih praktis dengan mengunakan sihir air namun, pengguna sihir jarang ada yang mau berbagi dengan masyarakat dalam hal ini.

Maka dari itu, di rumah modern dunia lain ini. Renaldy menurunkan untuk membuat kamar mandi sendiri.

Pertama-tama, Renaldy membeli beberapa barang diantaranya;

Pompa air tenaga Surya;

Toren, 1000 liter;

Gergaji besi;

Pipa;

Sambung pipa;

Lem pipa;

Paku;

Dan, Palu;

Setelah membeli semua itu, Renaldy pun merakitnya dibelakang rumah dan menyambung pipa kedalam sumur ke toren. Lalu, dari toren dia menyambungkan pipa ke kamar mandi.

Hal hasil, air pun bisa keluar langsung ke kamar mandi melalui pipa langsung.

Melihat air yang begitu deras keluar ke kamar mandi, Renaldy pun membeli kran untuk mengatur pengeluaran air dan hal hasil kamar mandi tradisional sudah memiliki teknologi modern.

Beberapa lama kemudian, Renaldy mendengar suara Clara seraya mengetuk pintu.

"Permisi, Rudi!" seru Clara seraya mengetuk pintu.

Renaldy pun membukakan pintu.

"Hei, Clara. Selamat pagi!" sapa Renaldy.

"Selamat pagi juga Tuan! Aku kesini membawa sarapan."

"Maaf, merepotkan!"

"Tidak. Tidak sama sekali." Clara menundukkan kepalanya dan tersipu malu. "Karena saya sangat senang membuat makanan untuk Tuan."

"Iya, aku juga senang menyantap makanan buatan Clara."

Mendengar ucapan Renaldy, Clara sontak melihat Renaldy dengan senyuman lebar.

"Benarkah?"

"Iya."

Dan, jawaban Renaldy itu membuat senyuman semakin lebar.

Sesudah itu, Renaldy pun sarapan bersama Clara didalam dan setibanya, didalam Clara terkagum-kagum melihat kebersihan dan kerapihan dari rumah nya itu.

"Saya tidak menyangka rumah kumuh ini bisa sebersih ini dan wangi. Sungguh nyaman nya!"

Bicara soal wangi, di beberapa ruangan Renaldy menempatkan pewangi ruangan otomatis.

"Clara, rumah ini juga akan menjadi rumah mu dan buah hati kita," ucap Renaldy yang diakhiri dengan melihat perut Clara yang semakin besar.

Wajah Clara langsung memerah dan memandang Renaldy dengan senyuman kecil disertai tatapan mesra.

Pada momen itu, Renaldy sontak mengabaikan sarapan dan berlutut satu kaki dihadapan Clara.

"Clara. Maukah kamu menemani hidup dan mati ku sampai akhir hayat. Mau kah kamu menikah dengan ku?"

Seusai mengatakan itu, Renaldy menunjukkan cincin kepada Clara yang membuat Clara tersipu malu dan menjawab nya, "Iya. Saya bersedia."

Renaldy pun sontak tersenyum dengan jawaban Clara dan memakaikan cincin ke jari manis nya. Setelah itu, mereka berpelukan dan ciuman.

Malam harinya semua acara pesta rakyat diadakan dan Renaldy menikah dengan adat kepercayaan dari dunia lain.

Semua warga desa bersuka ria dan menikmati makanan serta minuman yang disediakan.

Sedangkan, Renaldy mengabaikan hal itu. Dia lebih suka menikmati tubuh Clara yang tidak terbendung lagi.

Karena kelakuan Renaldy itu membuat sang buah hati lahir lebih cepat dan beberapa hari kemudian, Clara melahirkan seorang laki-laki tampan dan Renaldy memberikan nama.

..."Saga."...

...\=\=\= Bab 28 | Akhir dan awal \=\=\=...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...