NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melawan

Haira bingung dengan apa yang harus dilakukan. Dia hanya dianggap pelayan oleh Tuan Mirza. Namun, ia harus melakukan semua pekerjaan sebagai seorang istri. Menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan suaminya. 

"Eh, apa ini?" Haira membolak-balikkan benda yang ada di tangannya. Itu adalah ce lana da-lam berwarna maroon dari keranjang kotor yang ada di kamar Mirza. 

Ah, bodo amat, ia harus mencuci lalu mengeringkannya. Menyetrika, setelah itu meletakkan di kamar Mirza sebelum sang empu pulang. Begitulah peraturan yang harus dipatuhi. Tidak boleh dilanggar jika tak ingin mendapat siksaan. 

Haira keluar dari kamar Mirza. Lalu kembali ke tempat cucian. Memisah baju yang luntur dan tidak. Tak ingin ceroboh dan berbuat kesalahan yang akan berakibat fatal pada dirinya sendiri. 

Haira menelan ludahnya dengan susah payah, kaget. Semua baju yang di pakai suaminya itu ternyata tak ada yang murah, bahkan jas yang ia pegang saat ini berharga puluhan juta. Mengejutkan bagi Haira. 

"Sayang sekali, padahal uangnya bisa buat makan berbulan-bulan, tapi hanya dibelikan satu baju," menggerutu. 

Setelah semua terpisah, Haira menekan tombol mesin cuci. Ia duduk sambil berkelana, teringat pada kedua orang tuanya yang sudah tiada. 

"Jika tahu hidupku akan seperti ini, lebih baik aku ikut mati dalam kecelakaan itu." 

Buliran bening lolos, ia tak bisa melupakan kejadian malam itu, di mana kedua orang tuanya meregang nyawa di depannya dalam sebuah tragedi kecelakaan. 

"Bibi…" Teriakan itu membuat Haira terperanjat. Ia menoleh ke arah sumber suara yang tak asing di telinganya. 

Bi Enis nampak buru-buru menghampiri sang pemilik suara merdu itu. 

"Ada apa, Nona Arini?" tanya Bi Enis ramah. Membungkuk sopan pada sang majikan. 

"Siapa yang mencuci bajuku?" Arini membentak, menjewer bajunya yang sedikit robek di bagian tangan. 

"Tidak tahu, Nona," jawab Bi Enis menundukkan kepala. Meskipun tahu, Bi Enis pun tak ingin membuka suara, takut menyebabkan perseteruan. 

Naina mendekat dengan tersenyum sinis. Ia mempunyai jalan untuk menciptakan perdebatan yang pasti akan seru. 

"Kemarin yang mencuci baju Nona itu Nona Haira." 

Naina sengaja menyulut bara api yang hampir menyala. Ia memang tak suka dengan kehadiran Haira di rumah itu, apalagi statusnya adalah istri Mirza yang pastinya jauh lebih tinggi darinya. 

Merasa namanya disebut, Haira keluar menghampiri ketiga wanita yang ada di ruang tengah. Menatap mereka bergantian. Matanya berhenti pada baju yang ada di tangan Arini. 

"Kamu yang mencuci baju ini?" 

Arini melempar bajunya tepat di wajah Haira. Maju satu langkah, menarik rambut Haira dari belakang. 

"Sebenarnya apa mau kamu?" 

Haira menahan tangan Arini, sekuat tenaga ia melepaskan jemari Arini yang menyakitinya. 

Setelah terlepas, Haira mundur menghindari tangan Arini yang ingin menamparnya. 

"Maaf, Nona. Saya tidak sengaja, kemarin baju Anda nyangkut dan setelah saya tarik ternyata robek." 

Haira mengucap apa adanya. Baginya, sepahit apapun kenyataan tetap harus jujur, itu adalah kunci untuk menjaga komitmen dari orang tuanya. 

"Kurang ajar! Gaji kamu satu tahun pun tidak akan bisa membeli baju itu." Mengayunkan tangan kanannya ke arah wajah Haira, namun dengan sigap gadis itu menangkapnya. 

Haira mengusir rasa takut yang mengendap, meskipun ia di rumah itu hanya dianggap pelayan, Haira tidak ingin ditindas orang lain. Baginya, sikap Mirza sudah cukup membuatnya menderita, dan tidak ingin Arini menambah bebannya. 

"Saya sudah bilang tidak sengaja, Nona. Kalau Anda tidak terima dan mau membawa kasus ini ke pengadilan, silahkan! Saya tidak peduli, tapi saya tidak akan membiarkan Anda untuk menganiaya saya."

Melepas tangan Arini dengan kasar. Menatap matanya yang dipenuhi dengan amarah. Haira tidak mau meladeninya lagi dan memilih ke belakang. 

Tak mengindahkan suara Arini yang terus memanggil namanya, hatinya kini mulai beku. Tidak mempedulikan orang lain yang tidak peduli dengan kehidupannya. 

Arini menghentak-hentakan kakinya, setelah punggung Haira menghilang, ia menghubungi Mirza. 

"Kakak harus memberi pelajaran pada Haira, dia sudah merobek bajuku, Kak." 

Hua Hua Hua 

Arini pura-pura sesenggukan, mengiba pada sang kakak. 

"Kamu tenang saja, aku akan memberi pelajaran pada wanita itu." 

Setelah mendengar ungkapan Mirza, Arini tersenyum lebar sambil melompat-lompat, ia merasa menang sudah membuat kakaknya marah pada Haira. 

Mirza yang ada di seberang sana memanggil Erkan, meminta pria itu untuk menyalakan ponselnya yang tersambung dengan cctv di rumah. 

Erkan memutar cctv itu dari pagi setelah Mirza berangkat ke kantor. 

Mirza mengepalkan tangan saat melihat Haira masuk ke kamarnya. Dadanya meletup-letup. Entah kenapa, kebenciannya pada Haira belum surut. Matanya terus fokus pada wanita itu yang tampak linglung saat berada di dalam kamarnya. 

Mirza menatap layar ponselnya dengan intens. Mengulangi putaran saat Haira mendekati keranjang bajunya. 

Itu kan celana dalamku, mau diapain? gerutunya dalam hati. Melirik ke arah Erkan yang mematung di samping meja kerjanya, mempercepat putaran videonya hingga tiba Arini menjambak rambut Haira. 

Keberanian Haira tak membuat Mirza salut, namun membuatnya sangat tertantang dan ingin melakukan sesuatu yang lebih menyakitkan. 

Tunggu pembalasan ku, kali ini aku yakin kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Harga dirimu akan hancur bersama dengan hilangnya kesucianmu.

Tok tok tok 

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Mirza. Ia menyungutkan kepala nya, memberi kode pada Erkan untuk membuka pintu. 

"Mirza nya ada?" tanya sang tamu. 

Suaranya sangat familiar membuat Mirza mengerutkan alisnya. 

Sejak kapan ada wanita yang datang ke kantornya selain Lunara. Bahkan Mirza tak sembarang menerima tamu jika tak ada kepentingannya dengan pekerjaan. 

"Mau apa kamu ke sini, La?" tanya Mirza beranjak dari duduknya, menghampiri Ayla yang dipersilakan masuk oleh Erkan.

"Ingin menemui kamu, memangnya nggak boleh?"

Mirza mengangkat bahunya, aku baik-baik saja, begitulah ia menjelaskan dalam hati. 

"Za, aku tahu kamu masih berduka atas meninggalnya Lunara, dan aku juga tahu kalau kamu menikahi wanita pembunuh itu hanya untuk balas dendam."

Ayla mengusap bahu lebar Mirza. Mengikuti langkah pria itu menuju sofa. Duduk di samping Mirza dan menghadap ke arah yang sama. 

"Jangan terlalu larut dalam kesedihan, aku yakin Lunara sudah tenang di alam sana." 

Mirza membisu dengan tenang, sedangkan Erkan sudah berpikir kemana-mana dengan tingkah Ayla yang nampak agresif.

"Za, kamu tahu nggak, gadis yang sudah mendonorkan darah untuk kamu waktu jatuh dari pohon?"

Mirza mengingat saat mendapat hukuman dari dosennya. Ia disuruh memanjat pohon. Namun nahas, nasibnya yang tak baik membuatnya jatuh dan pingsan. Kepalanya terbentur batu hingga kehilangan banyak darah.

"Lunara, kan?"

Ayla menggeleng tanpa suara. Seperti menyembunyikan sesuatu yang Mirza tak mengerti.

"Sebenarnya yang mendonorkan darah untuk kamu itu aku, bukan Lunara."

Deg

Jantung Mirza berdetak dengan kencang.

1
istripak@min
jgn heran klw diindo,,bnyak tukng gibah
istripak@min
lah ini cerita diturky ya thor? tdi katanya mirza turunan turki,,kupikir ini diindo,,pas baca haira meninggalkn turki dn pergi keindo
istripak@min
aku benci kmu mirza
Siti Nurbaidah
Luar biasa
istripak@min
kejamnya sang suami
istripak@min
mampir aku thor,,
aku ngerasa ayla ini banditnya,duri dlm daging
Nelsi Bengkulu16
sepertinya ayla yg mengarang cerita krn ingin mendekati mirzani
istripak@min: nikita nya jgn lupa kak
total 1 replies
aagnes
Luar biasa
Ines Kamore
Luar biasa bagus
Rahmawati Hulukiba
Is the Best
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Lusi Sabila
aku malah gak doyan seblak Mirza 🤣
Rieka Mawon
Luar biasa
Siti solikah
mantap erkan
Jessica
Luar biasa
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐥𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐭𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐠 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐭𝐝𝐤 𝐬𝐥𝐡 𝐩𝐡𝐦

𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐭𝐝 𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐢𝐫𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐢𝐬


𝐤𝐥𝐨 𝐬𝐦𝟐 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐤𝐧𝐩 𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐭𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐬 𝐩𝐧𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐥𝐞

𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐦𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐞 𝐲𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐧𝐠 𝐠𝐢𝐭𝐮
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐤?
𝐢𝐲𝐚 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐥𝐨 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐭𝐩 𝐲𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐮 𝐤𝐲𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 🤣🤣🤣
istripak@min: nah iya aku bru komen sm sperti kk,,ceritnya jauh ntah kemana,smpek kekalimantan
total 2 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐂𝐂𝐓𝐕 𝐣𝐠 𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐢 𝐌𝐢𝐫𝐳𝐚 𝐢𝐧𝐢
Khusnul Khotimah
jg goblok jadi laki
Lilis Suryani
Luar biasa
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
𝚏𝚞𝚑𝚑𝚑 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚍𝚎𝚑.. 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚒 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!