Dyeza Ghinara Alinzkie Harus menerima takdir yang sudah di tentukan oleh ibu tirinya.
Semuanya berawal dari dua garis merah yang di alaminya. kehidupannya jadi berubah
menikah dengan pria yang tidak dirinya kenal. bahkan melihat saja tidak pernah.
Namun apalah daya.
Semua demi kebaikan dirinya dan juga ayahnya
Menerima pinangan seorang presdir muda namun Pria itu juga merangkap sebagai seorang mafia.
Mafia kejam yang tidak segan mengambil organ orang yang sudah berani mengusik pekerjaanya.
Akankah gadis ini bertahan di sisiNya?
Atau malah pergi meninggalkannya.?
🌹🌹
Masih tahap belajar dan terus belajar
Mohon krisan nya ya Readers.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva'$live, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Menerima
...***...
Bi Ndari sudah sampai dirumah. Dan segera memberikan testpack nya pada Yeza.
"Non ini memakainya harus besok pagi. Biar lebih akurat." ujar bi Ndari
Yeza menggeleng. Karena ingin cepat cepat tau hasilnya.
📝"Yeza ingin melakukan sekarang bi. Yeza sudah tidak sabar ingin tau hasilnya. Semoga dugaan kita salah." ucap Yeza lewat kertas yang di tulis
"Ya sudah.. Ayo biar bibi yang nemenin non di kamar mandi."
Mereka segera masuk kekamar Yeza. Dan bi Ndari pun menungu di luar kamar mandinya.
Setelah mendapat pengarahan dari bi Ndari. Yeza segera melakukan sesuai petunjuk.
Yeza memasukkan testpack ke dalam urin yang sudah Yeza siapkan.
Stelah menunggu sekitar dua menit. Tit.. Tit... Tit... Tit... Nampak lah hasilnya.
Yeza lemas seketika. Testpack yang ada diujung jarinya jatuh ke lantai. Tubuh Yeza luruh kebawah.
Tubuhnya mendadak dingin. Keringat dinginnya mengubah warna kulit Yeza yang memerah mendadak memutih seperti mayat
Air matanya menetes begitu saja tanpa harus diminta. Kehidupannya benar benar hancur saat ini.
"Kenapa harus seperti ini. Hukuman apa yang Tuhan berikan pada Yeza. Gadis malang ini. Yang tak pernah mendapat kasih sayang dari ibunya. Kini harus kembali menderita. tak pernah berbuat jahat pada siapapun."
"Non.. Non Yeza bagaimana hasilnya non.?" tanya bik Ndari sambil mengetuk pintunya pelan.
Tidak ada sahutan dari dalam. Bi Ndari semakin hawatir.
Terdengar dari luar jika Yeza telah melemparkan beberapa alat mandi yang ada di dalam kamar mandinya.
"Non.. Buka Non.. Ini bibi Non." teriak bi Ndari.
Rusni segera menyusul keatas untuk melihat yang terjadi. Teriakan bi Ndari yang kencang membuat Rusni ikut hawatir.
"Ada apa bi?" tanya Rusni
"Non Yeza. Non Yeza masih di kamar mandi. Bibi sangat hawatir Rus." ucapnya
"Kita dobrak aja yaa bi." usul Rusni
"Jangan.. Kita ambil kunci cadangannya saja."
Bi Ndari segera, keluar mencari kunci cadangannya.
Semua kunci yang di bawa di coba.
Hingga kunci yang 4 baru cocok.
Ceklek..
Bi Ndari melihat Yeza duduk meringkuk dengan wajahnya di sembunyikan di kedua lututnya.
"Non.." bik Ndari segera memeluk Yeza.
Sedangkan Rusni mengambil testpack yang ada di lantai.
"Ya Tuhan.. " pekik Rusni. Lalu menatap Majikannya "kasian sekali." gumamnya
Bi Ndari segera membawa Yeza keluar dan mendudukkan Yeza di sofa.
"Yang sabar Non. Bibi tau ini sangat berat."
Yeza belum mau melepas pegangannya dari bi Ndari.
Menangis.. Hanya itu yang bisa di lakukan oleh gadis malang di depannya. semua sudah terjadi.
Rusni segera keluar untuk mengambil air teh hangat untuk Yeza.
Ponsel Rusni berdering.
"Iya Tuan.."
"saat ini Non Yeza sedang di kamar. Sebaiknya tuan segera pulang." ucap Rusni.
...***...
Daniel segera memasuki rumahnya. Setelah sampai rumah. Danil berlari terburu buru setelah mendapat kabar jika Yeza sedang menangis. Danil tak bisa abai.
"Bi.." panggil Danil saat melihat bi Ndari masih di kamar putrinya.
Bi Ndari segera berdiri lalu menyerahkan testpack pada Daniel.
Shok.. Itu lah yang di alami Danil seketika.
Tatapannya begitu nanar melihat putrinya yang sudah hancur. Hanya air mata yang keluar dari tubuh Danil. Tak bisa mengucapkan sepatah katapun.
Danil melangkah mendekati Yeza. Lalu segera menghibur putrinya. "Kita akan merawat anak kamu sayang. Papa yang akan jadi wali anak kamu." ucapnya dengan bibir gemetar.
"Ada apa bi?" tanya Desi yang sudah mengikuti masuk sang suami.
Tadi Danil dan Desi tengah berada di pesta ulang tahun teman Danil.
"Non Za.. Non Za hamil Nyonya." jawab bi Ndari
"Apaaaa?" tanya Desi tidak percaya.
'Ternyata baji*an itu telah meninggalkan benih di rahim Yeza.' batin Desi.
Bibir Desi menyunggingkan senyum jahatnya. 'Aku harus bisa membuat gadis itu keluar dari rumah ini. Bagaimanapun caranya.' rencana jahat Desi mulai mendapat jalan lagi.
"Pa.." panggil Desi. dan ikut masuk ke kamar Yeza.
"Pa.. Mama sudah tau. Jika Yeza sedang.." ucapnya tak bisa di lanjut.
"Kita harus membawa Yeza pergi jauh pa.. Atau kalau tidak kita nikahkan Yeza dengan lelaki lain." ucap Desi
Wajah Yeza menegang mendengar kata yang keluar dari mulut ibu tirinya. Tidak menyangka jika ibu tirinya itu memiliki rencana di luar dugaannya.
"Tidak mam.. Papa tidak ingin jauh dari Yeza. Yeza saat ini butuh papa. Butuh kita, butuh keluarganya untuk memberi support. Bukan malah membawa Yeza pergi jauh dari rumah." ucap Danil. Yang menolak keras usul Desi.
Desi terdiam. Untuk memecahkan masalah ini harus dalam keadaan tenang. Kalo terlalu di paksa saat ini. Malah akan semakin di tolak. Batin Desi
...***...
Malam telah tiba.
Yeza, masih belum ingin keluar dari kamar. Sedang Danil dan Anggi beserta Desi sedang makan malam.
"Pa.. Ini hanya usul mama yaa.. Demi kebaikan kita semua. Kita harus memilih salah satu dari yang mama tawarkan." ucap Desi
Anggi yang belum tau apa apa hanya diam.
"Papa tidak setuju mam. Yeza putriku dia darah daging ku. aku tak ingin berjauhan dari Yeza." elaknya
"Pa.. Kita masih bisa, mengunjunginya. Papa jangan hawatir. Kalo kita tidak melakukan ini. Emang papa mau di bilang orang orang jika Yeza gadis nggak benar." ucap Desi
"Bagaimana dengan bos papa. Teman teman papa jika tau putri seorang Danil hamil tanpa suami. Apa yang akan papa jawab dari mulut mulut mereka." ucap Desi.
'Apa yang di bilang Desi ada benarnya. Tapi jika Yeza harus menikah. Dengan siapa dia akan menikah.' batinnya
Acara makan malam sudah usai. Kini mereka sudah berada di kamar. Masih sama membicarakan rencana lanjutan untuk Yeza
"Kalo Yeza menikah. Siapa pria yang akan menikahi Yeza mam." tanya Danil
"Papa setujuh jika Yeza menikah.?" tanya Desi bahagia
"Hanya itu yang bisa menyelamatkan keluarga dan Yeza sendiri." jawabnya
"Mama ada teman pa.. Dia memiliki adek lelaki dan pingin banget segera menikah. Kuharap papa menyetujuinya" ucap Danil
"Yang penting pria itu baik mam. Bisa membahagiakan Yeza." balas Danil.
"Mama yakin. Pria itu baik. Yaa walau dia belum memiliki pekerjaan yang sesuai. Tapi kita kan bisa membantu mereka.' ujar Desi
Malam ini juga Desi dan Danil masuk kekamar Yeza untuk membicarakan hal itu.
...***...
Setelah Desi menjelaskan semuanya. Dan ini juga demi nama baik keluarga Desi setengah memaksa kehendaknya sendiri.
Tak bisa menolak rencana Desi. Karena sang papa sudah menyetujuinya. Dengan berat hati Yeza mengangguk. Karena percuma menolak.
Pagi begitu indah.
Namun tidak bagi Yeza. Hari ini akan ada pertemuan 2 keluarga yang akan menjadi suami Yeza dan keluarga Yeza sendiri..
Awalnya Danil ragu untuk melanjutkan hubungan Yeza dengan pria yang sama sekali belum di kenal. Namun karena Desi berkata jika Dia adalah pria yang baik. Terpaksa Danil menyetujuinya.
...**...
Di tempat yang beda.
" ada kabar apa mbak Rus.?" tanya Samuel.
Rusni adalah orang yang di minta Samuel untuk selalu memberi tau tentang keadaan Yeza terkini. Semua itu juga demi Dirga sang sahabat
"Gadis itu hamil tuan." jawabnya.
maap blm bs kasih rate krn bru baca bab 1🤗