Possessive Brothers

Queen ingin membalas ucapan Al namun dipotong oleh Marvin.

"Debatnya kita tunda dulu ya. Sekarang Kita sudah sampai di sekolah. Masalah tadi kita bahas nanti waktu istirahat bersama Ken dan si kembar. Yuk kita keluar dari mobil, tuh Ken dan si kembar sudah nunggu kita di luar."Marvin menunjuk ke arah Ken dan si kembar yang sudah berada di dekat mobil mereka.

Kania dan Al keluar dari mobil terlebih dahulu disusul oleh Marvin dan yang terakhir tentu saja Queen yang pintu mobilnya dibukakan oleh Marvin.

Kedatangan mereka tentu saja menarik perhatian murid-murid yang baru saja datang. Apalagi dengan yang di lakukan oleh Marvin saat ini.

Sebagian murid yang pernah seangkatan dengan Kania Al dan si kembar tentu saja mengenal Marvin dan Ken. Mereka tentu saja kaget dengan kemunculan dua kakak kelas most wanted yang sudah lama tidak kelihatan di area sekolah 1 tahun belakangan ini.

Kemunculan Ken dan Marvin tentu saja membuat kehebohan di seluruh penjuru sekolah. Seluruh siswa membicarakan kemunculan kakak kelas mereka tersebut.

Queen, Kania, Al, Ken, Marvin, dan si kembar berjalan menuju ruang kepala sekolah. Di sepanjang koridor menuju ruang kepala sekolah siswa-siswa berbisik membicarakan Pratama sibling dan Alberto sibling tersebut di mana Kania menggandeng Queen berjalan paling depan diikuti oleh Al,Marvin, Ken dan si kembar.

"Eh eh lihat itu kan bukannya kak Marvin sama Kak Ken ya."ucap siswa pertama

"Eh iya bener bukannya seharusnya Kak Ken sama Kak Marvin tahun lalu udah lulus ya."ujar siswa kedua

"Tapi kan tahun lalu kak Ken sama Kak Marvin tiba-tiba tidak pernah kelihatan tuh di sekolah. Eh tahun ini malah muncul lagi di sekolah kita."timpal siswa ketiga.

"Ada apa ya kira-kira Kak Ken sama Kak Marvin tahun lalu yang tiba-tiba menghilang dari sekolah?? Terus itu siapa ya yang digandeng sama Kania. Kan seluruh penjuru sekolah tahu kalau Kania itu paling anti deket sama orang baru kecuali ya temannya dia. Ini kalau trio bully tahu ada siswi baru yang dekat sekali dengan circle-nya Kak Marvin pasti dia bakal jadi targetnya ratu bully di sekolah kita"kata siswa pertama.

"Sudah cukup lama juga kita tidak melihat Pratama sibling sama Alberto sibling di lingkungan sekolah kita setahun kemarin. Serasa hambar tahu tahun kemarin tiba-tiba para most wanted menghilang dari peredaran di sekolah."

Bisikan-bisikan para siswa pun cukup kedengaran oleh Queen sendiri karena memang bisikan tersebut cukup keras. Queen tiba-tiba berhenti berjalan sehingga membuat yang lainnya kaget.

"Ada apa cha kok berhenti?"tanya Kania.

"Emang di sekolah ini masih ada bullying ya Nia?"Queen menatap Kania.

"Seharusnya sih tidak ada ya Cha, di sekolah ini peraturannya ketat sekali tapi ada tuh tiga gadis yang terobsesi sekali untuk dekat dengan Kak Marvin dan Kak Ken. Sehingga kalau ada satu murid aja yang coba deket-deket ke Bang Marvin dan bang Ken pasti bakal jadi targetnya mereka. Sudah sering itu tiga gadis tersebut kena tegur bahkan udah beberapa kali dapat surat panggilan entah kenapa sampai sekarang belum di drop out juga sama dewan sekolah."

"Kamu tenang aja Cha mereka tidak akan berani kok deket ke kita karena mereka bertiga pernah bang Ken laporin ke kepolisian karena merasa terganggu dengan apa yang mereka bertiga lakukan."

Marvin mengelus rambut Queen secara perlahan"tidak usah khawatir ada aku yang bakalan jaga kamu di sini oke."

"Queen sih tidak merasa. khawatir ya Kak. Cuma tidak suka aja kalau ada bullying gitu di sekitar Queen dan asalkan mereka tidak membangunkan macan tidur aja di dalam diri Queen."

"Maksudnya dek??"tanya Ken kepada sang adik.

"Nanti juga kalian pada tahu kalau misalkan mereka bertiga membangunkan macan tidur yang ada di dalam diri Queen. Yuk ah kita ke ruang kepala sekolah langsung biar tahu kelas kita ada di mana"Queen yang tersenyum penuh misteri dan menarik tangan Kania untuk melanjutkan jalan menuju ruang kepala sekolah.

Dari arah berlawanan muncul tiga gadis yang menjadi objek pembahasan mereka tadi.

Tiga gadis tersebut menatap tajam ke arah Queen karena berada di dalam circle pertemanan nya Kania dengan yang lain.

Queen menyadari jika 3 gadis yang berada di seberang Tengah menatapnya tajam dan salah satu diantara tiga gadis tersebut berjalan mendekat ke arahnya mencoba menyenggol Queen dengan menabrakkan bahunya yang bertujuan untuk membuat Queen terjatuh. Namun karena Queen memiliki keseimbangan tubuh yang baik hal yang dilakukan oleh gadis yang mencoba menyenggol  Queen tidak berefek sama sekali. Justru gadis tersebut yang terjatuh saat menyenggol bahu tegap dan keras milik Queen.

Marvin ,Ken ,Al serta si kembar serempak berdiri disekeliling Queen dan Kania saat mengetahui siapa gerangan yang mencoba menyenggol Queen.

"Eh kalau jalan tuh lihat-lihat punya mata kan."gadis tersebut menyalahkan Queen.

Queen mengangkat salah satu alisnya seolah berkata lah kan elu yang nyenggol bahu gue kenapa gue yang dimaki-maki.

"Kocak banget!! dia yang nyenggol, Chacha yang disalahin. Salah satu Fans fanatiknya bang Marvin nih ngadi-ngadi yang nabrak siapa yang disalahin siapa. Padahal udah jelas-jelas tadi banyak saksi yang lihat di sini kalau dia yang nyenggol Chacha."ucap sinis Al.

Queen berjongkok di depan gadis tersebut"gue tidak kenal sama elo jadi tidak perlu deh lo coba-coba cari masalah sama gue. Gue tahu dari awal gue dateng elu sudah mengawasi gue dari jauh dan memang sudah merencanakan hal ini. trik childish kayak gini tuh sudah basi. Mau main playing victim sama gue udah kagak zaman."Queen meroasting gadis yang mencoba mencari masalah padanya. Kania, Marvin dan keempat Abang Queen menganga kaget mendengar ucapan pedas yang dilontarkan oleh Queen untuk siswa perempuan yang menyenggol bahu queen tadi.

"Gila si Shasha kalau ngomong pedes sama pahit juga. Lebih-lebih dari si Al nih."bisik Kenzie kepada Kennard.

"Lebih Badas dari Kania. Kena mental tidak ya tuh cewek abis di roasting sama Shasha."

Queen yang mendengar bisikan kedua Abang kembarnya hanya merotasikan bola mata dan tidak menanggapi ucapan Abangnya tersebut.

Sedangkan gadis yang menyenggol Queen hanya bisa menahan emosinya karena rencana yang dia buat tadi bersama kedua temannya digagalkan begitu saja oleh Queen.

Gauri Inka adalah nama gadis yang mencoba menyenggol Queen. Gauri Inka tidak terima saat melihat ada siswi lain yang berhasil dekat dengan Kania and the genk sehingga tadi saat dirinya baru sampai di sekolah dengan kedua sahabatnya merencanakan untuk mengganggu siswi tersebut. Siswi yang dimaksud tentu saja Queen.