NovelToon NovelToon
Aku Anak Siapa Ibu

Aku Anak Siapa Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Angst
Popularitas:411.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Amira harus menelan pil pahit, ketika seorang kekasih yang selama ini dia sayangi harus bersanding dengan sahabatnya sendiri, dengan alasan cintanya sudah habis dengannya, bahkan selama satu tahun ini sang kekasih bertahan karena berpura-pura dan tanpa terpikir panjang lelaki yang bernama Arya itu mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Amira di saat yang bersamaan Amira ingin memberi kejutan kalau dia tengah mengandung benih kekasihnya itu. Akankah Amira sanggup membawa pergi benih dari mantannya itu? nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Afifah, mulai turun dibawah lihatlah anak itu begitu antusias membantu para karyawan ibunya untuk menata sayuran, ke tempat yang sudah kosong, toko Amira selalu ramai 24 jam pasalnya pembeli Amira bukan hanya per orangan saja, tetapi juga para pedagang dan harganya pun berbeda dengan pedagang dan juga perorangan, meskipun begitu tetap saja toko Amira tergolong murah meriah.

  "Mbak Arum, jenis jamur di taruh di tempat jamur ya?" tanya gadis kecil itu dengan sopan.

  "Iya Sayang," sahut Karyawan yang bernama Arum tersebut.

  "Mbak Arum kayaknya aku harus ambil kursi dulu biar sampai, nata di rak yang paling atas," ucap anak kecil itu yang selalu berinisiatif sendiri.

  "Oh, baiklah Sayang, tetap harus hati-hati ya," pesan Arum, yang diangguki oleh Afifah.

  Dari kejauhan sana seorang pria menatap Afifah penuh rasa bangga kenapa tidak, anak sekecil itu sudah mulai tahu cara membantu para karyawan ibunya.

  "Kasihan kamu Nak, Ayah kandungmu bukan orang sembarangan tapi kau di sini hidup menyendiri, untung keadaanmu tidak menyedihkan," gumam Julian yang sebenarnya menginginkan Afifah juga mendapatkan hak yang sama dengan anak Arya yang lainnya.

  Julian pun mulai mendatangi Afifah dengan berpura-pura ingin membantu anak tersebut.

   "Afifah sedang ngapain?" tanya Julian basa-basi.

 "Ini Om nata sayuran," sahut anak tersebut.

  "Kau begitu pandai ya Nak," puji Julian yang melihat sendiri bagaimana Afifah menata sayur-sayur itu dengan rapi.

  "Iya dong kan dari dulu selalu ikut ibu jualan makanya jadi paham, karena suka perhatikan ibu menata sayur," cerita anak kecil itu dengan polos.

  "Eeeemb, Afifah tahu gak ayah Afifah di mana?" tanya Julian.

  "Kata ibu sudah sama Allah," sahut anak itu dengan enteng.

  Seketika Julian terkejut mendengar jawaban singkat dari bocah berusia 7 tahun itu.

  'Astaga Amira segitu sakit kah hatimu sampai-sampai kau menganggap ayah dari anakmu ini meninggal,' ucap Julian di dalam hati.

  ******

  Di kota Jakarta, seorang anak kecil berlari kesana kemari dengan penjagaan yang super ketat dan juga fasilitas yang serba ada, berbanding balik dengan Afifah. Ya anak tersebut bernama Aluna, anak kedua dari Arya dan juga Nadine.

Anak ini di kenal sebagai anak pertama dari keluarga Sudibyo, apapun yang dia mau selalu di turuti alhasil dia menjadi anak yang keras kepala dan manja apalagi kurangnya kasih sayang dan pengawasan orangtuanya, setiap harinya anak itu selalu bersama suster yang mengasuhnya.

  "Luna, ayo Nak, kita udahan dulu renangnya, ini sudah terik nanti badanmu panas," ucap suster Laila.

  "Gak mau, aku masih mau di sini kan enak main air," tolak Aluna.

  "Sayang, gak boleh begitu, ini sudah waktunya udahan, nanti Mama mu datang loh," bujuk Laila.

  "Beneran Sus,?" tanya anak itu begitu terkejut ketika mendengar ibunya akan datang.

  "Ya sudah kalau begitu aku mau udahan, tapi awas ya kalau Sus bohong," ancam anak itu yang selalu mogok makan ketika yang diucap susunya tidak sesuai.

"Iya, Sayang," sahut Laila.

Akhirnya Aluna mau udahan dan sekarang anak kecil itu sudah ganti baju dan mulai tidur siang karena sudah waktunya.

""""""""

Sore harinya, Aluna sudah terbangun dari tidurnya, seharusnya jam-jam sore seperti ini Nadine sudah harus pulang dari butiknya, tapi sepertinya wanita itu selalu suka menghabiskan waktu di luaran sana bersama dengan teman-temannya.

"Sus, Mama sudah datang?" tanya Aluna.

"Bentar lagi ya Sayang, pasti Mama pulang," sahut Laila sedang Aluna langsung cemberut kesal.

"Kenapa sih Sus suka bohong," kesal Aluna.

"Sus gak bohong Sayang, kita tunggu dulu ya, jadi sebelum tunggu Mama gadis cantik mandi dulu ya biar kelihatan fresh," terang Laila.

"Gak mau, aku gak mau mandi dan gak mau makan sebelum Mama datang," tolak anak tersebut.

'Ya Allah Nak, setiap hari haruskah seperti ini,' keluh suster tersebut sambil mengelus dadanya.

******

Di tempat Amira, sore seperti ini, para pembeli bertambah ramai, tapi karena ada tamu Amira tidak ikut berjualan di bawah, melainkan dirinya melayani tamu tersebut, dengan baik, sore ini mereka ingin ke pantai katanya si ingin melihat sunset yang begitu indah dari arah pantai yang tidak jauh dari lokasi rumah Amira.

"Mir, cepetan aku sudah gak sabaran," ucap Julian.

"Bentar dulu Jul, kan anakku baru saja pulang ngaji," sahut Amira.

"Mir, anakmu ngajinya di TPQ ya?" tanya Julian.

"Iya," sahut Amira singkat.

"Eh, anakmu itu kelihatannya cerdas deh, semoga saja nantinya jadi anak yang sukses," ucap Julian yang memang suka dengan karakter anak yang tidak manja seperti Afifah.

"Iya dong, emaknya mantan juara kelas masak anaknya gak cerdas, agak lain memang ini orang," balas Amira dengan candaan.

"Pinter kok di kibulin sahabat sendiri gak ngerasa," sahut Julian.

"He he, biarlah, aku sudah tidak mau lari ke arah situ, bukan ranah ku Jul," sahut Amira.

"Ok ... Ok," ucap Julian.

Tidak lama kemudian Afifah dan juga Anak beserta Marco menghampiri kedua orang tersebut.

"Hai, kelamaan ya nunggunya," ucap Ana.

"Iya nih sampai lumutan gue," sahut Julian.

"Hadeh ngaku lumutan segala bilang saja kamu senang bisa berduaan dengan Amira," celetuk Marco.

"He he emang iya," sanggah Julian dengan candaannya.

"Sudah-sudah jangan banyak bercanda mending kita berangkat sekarang," ajak Amira.

"Oh ya Mir, kau sudah suruh orang untuk jaga Si Mbah?" tanya Ana.

"Sudah An, kalau itu udah ada yang ngurus," sahut Amira.

Saat ini mereka semua sudah masuk ke dalam mobil dan tidak butuh waktu lama mobil pun sudah terparkir di parkiran pantai, segera kelima orang tersebut turun dan mencari rumah makan yang ada di sekitaran pantai.

Suasana sore yang begitu cantik, matahari perlahan mulai tenggelam, semburat jingga turut menghiasi keindahan langit menjelang malam, dan momen tersebut tidak lupa untuk mereka abadikan dengan cara berfoto ala-ala mereka.

"Wih fotonya keren-keren," ucap Marco yang bangga dan langsung mengunggah di Stori WhatsApp nya, dan hal itu memancing beragam pertanyaan dari orang-orang terdekat, apalagi fotonya yang bersama Ana dan di tengah-tengah ada seorang anak kecil.

Berbagai pertanyaan pun sempat mengundang bahkan tidak luput dari perhatian Arya, beruntung mereka berfoto ala-ala sunset jadi yang kelihatan hanya gestur tubuh saja, bukan wajah.

"Sayang, aku gak sengaja unggah momen kita bersama Afifah yang bertiga seperti ini, beruntung wajah kita gak kelihatan," bisik Marco dengan kaget.

"Eh Sayang, jangan gegabah deh, nanti kalau Amira tahu bisa marah dia! Kita ini sebagai sahabat harus menghargai privasi Amira," jelas Ana.

"Iya, aku lupa, karena yang dapat file nya cuma yang kita bertiga ini, lihatlah kita seperti keluarga Cemara yang bahagia," ujar Marco.

"Sabar ya setelah ini kan kita menikah," bisik Ana yang membuat Marco tersenyum senang.

Marco hanya bisa mengaminkan dan sambil men scrol layar pipih nya itu tiba-tiba ada pesan masuk dari seseorang yang tak lain adalah Arya.

"Marko sedang ada di mana? Kok tiba-tiba sudah punya anak saja," balas Arya pada Story WhatsApp yang barusan di unggah oleh Marco.

Deg!!!

Bersambung ....

1
Ds Phone
dasar penipu
Ds Phone
betul betul tak guna
Mamah Enok
lanjut thor
Olha Alamri
Buruk
Nadine Zahra
klu gio kabur nanti jgn2 dilan yg gantiin d Afif patah hati lagi
Ayumarhumah: Dean kak pacar Afif bukan dilan
total 1 replies
Wulan Azka
baru kali ini ada penyebutan "sindikat kepolisian" agak gimana gitu dengarnya..biasanya cukup sebut "petugas kepolisian"
Wulan Azka
padahal di bab berapa itu, si regan dengan percaya diri bilang sebagai pengusaha dia ngga boleh main percaya aja sama orang lain..lah ini nyatanya kejebak juga, trus sudah tau si rose suka dia dari jaman dulu, masih mau aja dideketin dan dianggap teman 🙄
Wulan Azka
suka heran sama tokoh novel yg cewe2 tuh tiap diajak ke undangan pasti baru nyampai sudah kebelet..emang sebelumnya dirumah apa minum air satu galon ? padahal sebelum jalan tuh ya selain mandi, nyiapin baju, ya kuras dulu tuh isi perut, biar ngga BAB atau BAK di tempat acara..saya aja cuma mau jalan ke depan gang, mesti bolak balik dulu ke WC, mastiin ngga pengen pipis, biar ngga ribet nyari WC 🤧
Arin
Usut tuntas tuh si biang kerok Aluna. Cari bukti2 siapa tau di parkiran ada CCTVnya. Jebloskan kepenjara biar kapok
Safni Mardesi
dasar Sarita nenek yg egois.jatuh miskin baru tau rasa
Azlin Hamid
Luar biasa
Haerul Anwar
goblok lolicon
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ARYA
Siti Maryati
bagusss....jangan sampe ada yg nolongin
Teten Suryani
dah pinter banget dah gio, hati hati ya jangan sampai ketahuan kaburnya, kalo bisa di acak biar susah di cariinnya
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ALUNA
Haerul Anwar
AKU SENDIRI YANG AKAN MEMBUNUH MU ALUNA, AKU AKAN MEMBUNUH MU DAN SELURUH KELUARGA MU TANPA TERKECUALI.. KAU HARUS MATI DITANGANKU KAU HARUS LENYAP DARI DUNIA INI
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda HB
bagus kabur gio,biar kapokkkk klrg Arya. lari yg jauh...🤭👋
Retno Harningsih
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!