Mikayla gadis cantik berusia 19 tahun ini harus menjadi Kekasih Kontrak seorang Dosen, selain menjadi Pacar kontrak ia juga harus menjadi budak ranjang Dosen nya yang bernama Theo Felix yang berumur 29 tahun. Wajah tampan nya memang memikat hati semua kaum hawa, namun sikap nya yang Arogan membuat Mikayla harus banyak bersabar demi kesembuhan Nenek nya yang sedang berada di rumah sakit. Theo selalu melampiaskan kekesalan nya kepada Mikayla, padahal semua itu di sebabkan oleh kelakuan Chealsea yang selama ini mengikatnya tanpa hubungan yang pasti. Sikap Theo yang munafik membuatnya tidak sadar wanita mana yang ia cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Theo diam-diam memperhatikan Mikayla yang sedang berbicara dengan Gonzales, wanita itu terlihat bahagia karena sudah menyebrangi laut menggunakan Yacht.
“Kalian serius jika di sini akan ada pesta?” Tanya Mikayla bingung karena pulau itu terlihat sangat sepi.
“Heem, tapi tengah malam nanti. Kami biasa mengadakan pesta setiap merayakan pencapaian tapi kali ini berbeda, karena kami merayakan pesta untuk menyambut kedatanganmu.” Ucap Gonzales sambil menarik lengan Mikayla untuk ikut berjalan masuk lebih dalam lagi di pulau itu.
Theo mengerutkan keningnya kesal menatap lengan Mijayla yang di tarik Gonzales.
“Tadi Zayn! Sekarang si Gon pun ikut-iktan!” Pekik Theo dalam hatinya tidak suka melihat Mikayla yang di tarik kesana kemari oleh kedua sahabatnya itu.
“Tapi aku merasa tidak asing dengan pulau ini.” Ucap Mikayla bingung ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menatap sekeliling tempat itu.
“Benarkah? Tapi tidak sembarang orang datang ke tempat ini jika bukan aku yang mengundangnya.” Ucap Zayn sambil melihat Theo yang kini menepis lengan Gon agar tidak terlepas dari lengan Mikayla.
“Kau ini kenapa sih!” Pekik Gon kesal.
Theo tidak memperdulikan ucapan sahabatnya ia kini menarik lengan Mikayla dan menautkan jari-jarinya dengan jari milik Mikayla tanpa menghentikan langkahnya.
“Iya mungkin aku yang salah ingat.” Ucap Mikayla seraya menatap lenganya yang kini di elus-elus oleh Theo.
“Iya kamu pasti salah ingat, mana mungkin kamu bisa pergi ke pulau pribadi.” Ucap Theo.
Mikayla menghela nafasnya kasar. Baru saja ia hampir luluh dengan sentuhan halus dari lengan pria itu, tapi di hatinya retak kembali mendengar ucapan kasar pria itu.
“Tapi selama kamu berpacaran denganku, aku pasti akan terus mengajakmu berlibur ke pulau pribadi ku.” Ucap Theo yang kini sudah menatap ke arah lain.
“Jadi pak Theo juga punya pulau pribadi?” Tanya Mikayla antusias dengan mata berbinar, Theo yang melihat reaksi Mikayla yang seperti itu. Ia jadi ingin memamerkan harta-hartanya yang dia miliki pada Mikayla.
“Tentu saja, apa kau tidak tau jika aku sangat kaya. Bahkan aku lebih kaya dari kedua orang ini.” Ucap Theo sambil menunjuk dua sahabatnya.
Gon dan Zayn tertegun, sejak kapan Theo menjadi orang yang suka pamer harta. Gix dia sudah berubah seratus delapan puluh derajat pikir kedua sahabatnya.
“Sudah jangan dengarkan ocehan dia, Mika.” Ucap Gon dengan sengaja membuat Theo kesal. Gon langsung menarik lengan Mikayla dan berlari ke arah Villa di depanya.
“Gon!! Kurang ajar!” Pekik Theo ia hendak mengejar dan menatik Mikayla namun Zayn menahanya.
Mikayla menikmati hal itu ia tertawa seiring dengan hembusan angin yang menerpa tubuhnya.
Sudah sangat lama ia tidak pernah pergi ke pulau, terakhir saat orang tuanya masih hidup.
Setelah semalam ia berhasil melampiaskan semua kekesalanya pada Theo, hari ini ia bisa mencuci otaknya agar bisa lebih segar dan bersemangat dari sebelumnya.
Ia juga bisa melupakan semua kesedihanya beberapa hari ini, itu sudah lebih dari cukup.
Mikayla yang sedang berlari karena tarikan Gon, kini menatap ke belakang dimana Theo berada. Ia hanya berharap jika pria itu akan berubah, dan berlaku baik seperti beberapa saat lalu.
Theo hanya menatap Mikayla yang tersenyum.
“Berhentilah memperlakukan Mikayla dengan kasar.” Ucap Zayn akhirnya, entah mengapa ia merasa tidak terima melihat Theo yang suka memperlakukan Mikayla dengan kasar.
Walau dirinya tidak pernah melihatnya langsung, namun mendengar dari mulut Theo sendiri membuatnya sangat sesak.
“Apa kau tertarik denganya?” Tanya Theo yang kini menghentikan langkahnya.
.
To be continued…
Tolong dong, jadilah pembaca yang aktif berkomentar, otor sangat ingin mendengar komentar kalian☹️