NovelToon NovelToon
I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:84k
Nilai: 4.8
Nama Author: This is ME!

Dia berjalan-jalan di kekosongan dengan kedua kakinya, para dewa membungkuk dan gemetar ketakutan.

Dia yang bergelar sebagai Death King, Life King, Supreme Overlord, King Of Destruction, Conqueror, God Slayer, True God King.

"Bisakah kau tidak memiliki terlalu banyak gelar."

Seorang teman lama bertanya padanya.

Dia menjawab dengan acuh.

"Aku tidak meminta, mereka yang datang sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon This is ME!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Magic?

Kelas 1-C sangat sunyi, berbanding terbalik dengan kelas lainnya, Ley menggunakan Authority Of Space miliknya untuk memindahkan seluruh ruang ke dimensi lain lagi.

Hutan yang rimbun dengan tanah yang tertutupi oleh rumput yang lembut, ada banyak makanan ringan dan teh di meja kayu.

Semuanya sedang bersantai kecuali Shaori, dia tidak melepaskan diri dari memeluk pinggang Ley dan terus tidur, Ley sendiri sedang duduk dan menyandarkan dirinya di pohon sambil membaca buku.

Dia melirik Shaori sebentar, terlihat seperti kucing kecil, tangan kanannya yang bebas menempel dikepala Shaori dan akan mengelusnya saat Shaori sepertinya akan bangun.

Bahkan wali kelas, kelas 1-C yaitu Rin Ishikawa juga tidak tahu malu, dia datang ke kelas 1-C bukan untuk mengajar tapi untuk bersantai.

Sekarang terlihat seperti bangsawan, duduk di kursi kayu dengan menyilangkan kakinya sambil minum teh dan makan sepotong kue sedikit-sedikit.

Pertama kali melihatnya, jujur saja kalau Seiya ingin muntah, kenapa sok anggun sekali? kau makan seperti orang kelaparan dulu.

Tapi berdebat dengan perempuan adalah kesalahan, Seiya buktinya sekarang berbaring memikirkan tentang bagaimana dia merasakan kekalahan meskipun tidak kalah dalam perdebatan itu.

Karena itulah, Ley menjauhi perempuan lain kecuali keluarga dan teman-temannya, mereka merepotkan.

Bertarung melawan ribuan dewa atau berdebat dengan satu perempuan? 'Sial, bukankah sudah pasti, itu tentu saja bertarung melawan ribuan dewa.'

Lihat, jawabannya sudah sangat jelas.

Ishikawa yang sedang menikmati kuenya entah kenapa tiba-tiba meras kesal, dia kemudian menatap Seiya dengan ekspresi marah.

'Kenapa aku? apa yang aku lakukan? aku dari tadi berbaring seperti ini, jangankan mengatakan sesuatu, bergerak sedikitpun aku tidak.'

Seiya benar-benar tidak mengerti jalan pikiran seorang wanita ini, mungkin karena dia belum menikah padahal sudah tu-...

Ok, wajah Ishikawa sekarang berubah menjadi lebih gelap, dia bahkan makan kue dengan perasaan kesal yang hampir akan meledak kapan saja.

Inoe yang sedang membersihkan Dagger nya sangat heran melihat perubahan ekspresi Ishikawa yang tiba-tiba.

'Bagaimana dia melakukannya?'

'Wanita yang sudah tua pasti memiliki banyak pikiran tentang pernikahan, ngomong-ngomong Ishikawa Sensei masih belum menikah, kasihan.' Yuki, hati-hati. Kau bisa saja terkena semburan kata-kata bijak wanita dewasa yang putus asa karena belum menikah.

"Aku benar-benar merasa kesal di sini entah kenapa." Ishikawa melahap semua kuenya, mengambil semua camilan dan berdiri.

"Aku akan pergi saja." Dia kemudian berjalan pergi, menutup pintu kelas dengan kuat.

'Bukankah dia lumayan tidak tahu malu?' Tanggapan Ley dan teman-temannya, camilan yang mereka beli benar-benar dibawa semuanya, apa yang akan mereka makan?

Setelah kepergiannya, semuanya tiba-tiba saja hening, ya sebenarnya dari tadi juga hening, semuanya menikmati alam, suara kicauan burung dan gesekan pepohonan membuat siapapun menjadi tenang.

Ley menutup bukunya dan melemparkannya ke dalam ruang penyimpanannya, dia bosan. Biasanya dia akan menulis beberapa sihir yang ternyata tidak dapat dimengerti oleh orang-orang, mereka terlalu bodoh.

Lagipula yang Ley tulis bukanlah sihir seperti pada umumnya, jika seseorang menggunakan sihir dengan tingkat konsentrasi yang bisa dibilang tinggi, Ley hanya harus mengendalikan Mana miliknya dan beberapa pemikiran dan sedikit pengendalian.

Concept Of 7 Elements memungkinkan Ley untuk mengendalikan ke 7 elemen dengan sedikit Mana nya, itu hanya karena pemahamannya tentang ke 7 elemen itu tinggi.

Itu juga membuatnya memiliki apa yang disebut sebagai Anti Magic alami, karena setiap seseorang menggunakan sihir bertipe elemen apapun padanya, dia bisa mengendalikannya terlepas dari apakah itu sihir tingkat rendah atau tinggi.

Jadi setiap serangan sihir yang memiliki unsur bisa tidak berguna melawannya, dia bisa membubarkan Mana didalamnya.

Dan dengan Authority Of Energy, dia bisa mengacaukan aliran Mana didalam tubuh seseorang, jadi bisa saja merupakan hal yang fatal menggunakan sihir didepan Ley, saat seseorang menggunakan sihir, Ley bisa membuat sihir itu lepas kendali dan meledak.

'Apa itu sihir?' Ley menariknya nafas dan berpikir.

'Sihir adalah penggunaan dari sejenis energi dan mengubahnya menjadi sesuatu yang berbeda, dari energi menjadi bentuk yang lain.'

Ley mulai memikirkan semua pengertiannya tentang sihir.

'Elemental Magic. Memanipulasi komponen alam dasar. Biasanya, Tanah, Petir, Angin, Api, Air, dan terkadang Nature, juga dapat diperluas menjadi bentuk yang lain seperti Es dan Logam.'

'Floramancy dan Mycomancy, atau manipulasi tanaman dan jamur, berkomunikasi dengan kehidupan tanaman dan pertumbuhan jamur untuk memanfaatkan atributnya.'

'Tunggu... yang kedua sepertinya sama saja dengan Nature.'

Berpikir kembali, Ley memutuskan untuk tidak terlalu banyak berpikir sebelum melanjutkan.

'Weather Magic, menggabungkan unsur udara dan air untuk mengubah cuaca. Baik untuk memanggil dan menghilangkan badai atau mengubah tekanan dan suhu atmosfer.'

'Physic Magic, sistem sihir yang memanfaatkan kemampuan mental seorang Mage untuk mempengaruhi dunia dalam jiwa target. Mimpi, persepsi, kesadaran, dan alam bawah sadar adalah domain seorang Mage di mana mereka mempengaruhi pikiran dan emosi orang lain.'

Ley membuka matanya beberapa saat sebelum kembali menutup matanya, teman-temannya sedikit bingung kenapa orang ini sepertinya sangat fokus, mereka berpikir mungkin dia menciptakan hal gila lainnya.

'Ada Uncommon Magic yang terbagi beberapa bagian.'

'Pertama. Magic color, menggunakan warna untuk membuat ilusi optik yang kuat.'

'Kedua. Sound Magic, menguatkan, menenangkan, mengarahkan, dan menghasilkan gelombang suara. Getaran gelombang suara dapat mematikan pada frekuensi yang tepat, melewati benda padat dan menutupinya dengan mudah. Dan memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi pikiran seseorang dengan suara apapun.'

Hanya itu saja, Ley membuka matanya dan merasa ada sesuatu yang kurang, tapi dia tidak terlalu memikirkannya.

[Concept Of 7 Elements - Extreme Grade Level 2 > Concept Of 8 Element - Extreme Grade Level 3]

[Authority Of Magic - Normal Grade Level 2, dipelajari]

'Sial lupakan saja, bukankah lebih baik makan?' Dia melihat arlojinya dan itu sudah menunjukkan jam makan siang.

Ley menepuk tangannya dan ruang kembali ke kelas, dia menggendong Shaori di lengannya dan berdiri.

"Ayo ke kafetaria." Dia berjalan keluar begitu saja.

Tanpa pikir panjang, teman-temannya yang sehat mengikutinya, jangan tanya tentang Shaori, dia benar-benar digendong di lengannya seperti bagaimana seorang ayah menggendong gadis kecilnya.

Tapi sangat sial, saat ke tujuh orang ini sampai di kafetaria, itu penuh, tapi ada kursi kosong yang ditempati oleh murid dari kelas 1-A, kelas Hinagi dan Shiori.

"Pergi ke sebelah sana." Yuki menepuk pundak Ley sebelum berjalan ke arah kelompok Shiori dan Hinagi.

Ley mengikutinya, mereka meminta ijin dulu untuk duduk, setelah diperbolehkan barulah mereka duduk, mereka tidak ingin membuat orang-orang tidak nyaman.

Tapi sialnya adalah, Ley duduk ditengah-tengah Shiori dan Hinagi, sekarang Shaori sudah diambil oleh Nanami.

Tidak ada yang ingin memulai percakapan, kelas 1-C terlalu malas, kelas 1-A tidak berani, mereka terlalu gugup, mereka belum tahu kalau kelas 1-C lainnya monster.

Tapi mereka tahu kalau Ley jelas tidak masuk akal, karena kemarin dia bertarung dan membunuh monster yang keluar dari Red Gate sendirian, tidak ada yang tidak tahu tentang hal itu karena itu ditayangkan secara Live di Tv dan terus diputar di papan iklan berukuran besar.

Setelah beberapa saat, Shiori yang ragu-ragu akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"H-Hey, lama tidak bertemu." Dia memiliki senyum yang malu-malu dan sedikit gugup

-Hm? oh ya... berapa lama kira-kira?- Tapi itu membuatnya kecewa sebelum akhirnya dia menghilangkan kekecewaannya dan tersenyum.

Kecewa bukan karena jawaban Ley, tapi karena Ley yang menjawab dengan telepati, Ley pernah mengatakan kalau dia akan menggunakan telepati jika bicara dengan orang yang menurutnya tidak penting, orang asing atau tidak tertarik dengan orang tersebut.

"Um... sepertinya kurang lebih selama satu tahun." Shiori menjawab dengan ekspresi sedih yang disalahpahami oleh Ley sebagai belas kasih.

Ley membuka matanya sebentar, mata merahnya (yang normal) memiliki pesonanya tersendiri, itu membuat mereka yang melihatnya kehilangan kata-kata.

-Kamishiro, kau tidak harus mengasihani ku, seperti yang aku katakan, aku bukannya tidak memiliki teman atau siapapun yang dekat denganku. Aku hanya suka sendirian.-

Ley yang tidak nyaman berdiri dan menjauh, tapi kemudian Hinagi memanggilnya.

"Tunggu... bisakah... bisakah kita setidaknya pulang bersama nanti? seperti dulu?" Hinagi berdiri dan mendekati Ley perlahan dengan keraguan.

-Maaf, kakak perempuanku tidak mengijinkanku untuk pulang dengan gadis atau orang lain selain mereka.-

Ley menjawab dengan acuh tanpa melihatnya, kemudian dia berjalan keluar dari Kafetaria diikuti oleh teman-temannya.

Seiya dan Inoe merangkul bahu Ley dengan tatapan menyedihkan, Ley sekarang merasa ingin menebas sesuatu.

"Bersabarlah temanku, kami di sini, jadilah lajang bersama." Seiya berkata dengan serius.

"Benar temanku, melajang bersama selamanya." Inoe juga mengatakan hal itu dengan serius.

Ley mendecakan lidahnya dengan kesal, dia menggunakan sihir gravitasinya untuk menerbangkan panci penggorengan milik Kafetaria ke tangannya, setelah memegang panci penggorengan, Seiya dan Inoe langsung melarikan diri.

"Bajingan, akan ku hajar kalian dua idiot." Ley mengejar mereka dengan kecepatan suara.

Dan terjadilah kejar-kejaran dan beberapa suara pentungan dan teriakan.

1
Fendi Kurnia Anggara
up thor
Fendi Kurnia Anggara
up
syirubin nadzri
Luar biasa
syirubin nadzri
kak coba buat skilnya jangan di tampilin terus/Smirk//Smirk//Smirk//Smirk/
Who am I?: Di bab 60 an udah dipotong
total 1 replies
Dewa~jodoh
indahnya masa muda hoho
Kazuma
keren thor
Fendi Kurnia Anggara
ku vote lagi thor
Fendi Kurnia Anggara
up
coco
masih lembur kah thor?
Who am I?: Kurang sehat, kerja udah beres
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
up up
Who am I?
buset euy, baru lulus review
Fendi Kurnia Anggara
lagi
Fendi Kurnia Anggara
up
Fendi Kurnia Anggara
buset kerja apa lu thor lembur nya sampek jam 2
Who am I?: Bangun rumah gedongan
total 1 replies
Dewa~jodoh
FBI!!!
Kazuma
tetap semangat jaga kesehatan thor
shirlllllllllllllyvxy
thor tolong jangan buat ku penasaran
Who am I?: Karena agak sedikit...
Who am I?: Silahkan berharap agar tidak direvisi oleh pihak aplikasi.
total 2 replies
Dewa~jodoh
ck, penasarankan
Amanda Saraazillah A
semangat thor
Ikmal
semangat thor 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!