NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 : Bertemu yang Lain

Mengikuti titah Rave, Servo berencana mengajak Kendra untuk membantunya merekrut seorang Parahuman lain. Karena individu berikutnya ini seorang wanita, tak mungkin dia datang tanpa persiapan dan tanpa menjaga perasaan, bukan?

Walau Kendra, dalam riwayatnya berpacaran dengan Servo, adalah pacar yang sangat percaya dan sangat toleransi. Servo tidak mau mengambil resiko. Karena menurutnya memperbaiki hati yang patah lebih sulit daripada menuntaskan lima kasus detektif sekaligus.

Sylvia merengutkan wajahnya ketika pemuda itu ingin mengajak Kendra menemui Parahuman baru. Tapi dia tak punya pilihan, karena dia sendiri ada kuliah seharian ini.

Setelah Sylvia pamit ke kampus. Segera pemuda itu melajukan motornya menuju toko sparepart milik Kendra. Hanya memakan waktu lima belas menit, dia sudah tiba disana.

"Hai Sayang, kita berangkat sekarang?" tanya Kendra begitu Servo masuk ke tokonya. Pria itu berpikir sejenak. Dia lalu mengajak pacarnya itu ke ruangan khusus Kendra, disana dia lalu menceritakan perihal perekrutan kali ini. Kendra ikut memeriksa dokumen tersebut.

"Nama yang....unik.. Merida Bernard" celetuk Kendra, Servo pun tersenyum tipis. Pasalnya namanya pun tak jauh aneh-nya, "Apa kemampuannya sudah diketahui apa saja?" tanya Kendra, sebenarnya dia setengah menguji pacarnya itu. Namun Servo menggeleng cepat, dia merasa hal seperti ini sebaiknya atas konfirmasi pacarnya. Kendra menatap sayang pria itu, dia celingak-celinguk sekejap, lalu...

Cup

Sebuah ciuman di kening pria itu mendarat. Membuat pemuda itu sedikit terkesiap. Kendra hanya tersenyum gemas melihat pacarnya itu. Mereka lalu melanjutkan diskusi mengenai Merida.

****

(Satu jam kemudian.....)

"Dia tinggal disini....?" tanya Servo sambil mengernyitkan dahinya menatap sebuah rumah yang terkesan angker.

"Tepatnya bekerja disini, dia seorang, menurut data disini, bidan...?" sahut Kendra, namun pria itu merasakan nada ragu dan takut di diri wanitanya.

"Kamu berjalan dibelakangku saja, sayang" ucap Servo berusaha menenangkan Kendra, wanita itu mengangguk pelan.

*tok..tok..tok...*

Servo mengetuk pelan pintu kayu rumah tersebut, diam-diam dia menyiapkan kekuatan yang berada di tangan kanannya. Hanya untuk mengantisipasi serangan mendadak.

Pintu terbuka, Servo dan Kendra sejenak terkejut dengan penampilan orang yang menyambut mereka.

"Ya? Kalian mencari siapa?" tanya gadis muda itu. Gadis itu mengenakan pakaian dan makeup ala goth girl. Berambut pendek hitam, yang Servo yakin di semir. Bukan rambut alami gadis tersebut.

"K-kami mencari seseorang bernama Merida Bernard..? Apakah...?" sejenak pria itu berharap Gadis itu hanyalah relasi dari Merida.

"Saya sendiri. Ada perlu apa ya, apakah kalian pasien...?" tanya Merida sambil bergantian menatap Kendra dan Servo. Kedua orang itu juga saling berpandangan sejenak. Kendra mengambil nafas sejenak. Dia mengangguk ke arah Servo, seolah ingin mengatakan biar dia yang menginterview gadis ini. Servo mengangguk paham.

"Kami ingin membicarakan mengenai kasus belakangan ini terjadi, tidak, tidak, bukan mengenai dirimu. Tapi...bisakah kita ngobrol di dalam?" ucap Kendra dengan nada keibuan. Merida mempersilakan keduanya masuk.

Sebenarnya kondisi dalam rumah Merida tidak seburuk penampilan luarnya. Mungkin gadis ini membiarkan kondisi luar rumahnya agar tidak dikuntit seseorang, pikir Servo.

"Jadi gini, menurut hasil survey lapangan dari tim kami. Mendapat bahwa kamu memiliki kekuatan tersembunyi, benarkah itu? Dan jangan khawatir, kami bukan wartawan dan pria ini dapat menunjukkan juga kekuatannya apabila kamu setuju?" ucap Kendra berusaha terdengar netral. Merida tiba-tiba memasang wajah sendu. Dia terdiam sejenak. Kendra dan Servo berpandangan, mereka merasa tak enak hati.

"K-kalau kamu tak bisa, aku dapat menerawangmu sendiri kalau kamu tak keberatan...?" sahut Servo sambil menunjukkan telapaknya yang sudah berpendar. Gadis itu segera beringsut mundur di sofanya,

"E..eh...jangan...jangan..jangan...baiklah saya akan ceritakan, tapi mohon jangan menertawaiku setelahnya.." ucapnya sambil telapak tangannya terentang ke arah mereka. Sekelebat Servo merasakan aura berbeda dari tangan gadis itu. Pria itu diam-diam menyunggingkan senyumnya.

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!