NovelToon NovelToon
TAWURAN

TAWURAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

Novel ini bercerita tentang Gita dan kawan-kawan yang merantau ke Ibu Kota untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka? Gita yang sewaktu SD pernah membuli seorang pria culun, kini dipertemukan kembali dengan pria itu dalam situasi yang berbeda. Tawuran merupakan gerbang pertemuan mereka.

Sean, nama pria itu. Gita tak ingin membuka kisah lamanya, namun Sean terus mengganggu gadis tersebut. Hingga akhirnya Gita membuka suara mengenai kejadian di masa lalu. Gita mengakui bahwa Ia tertarik pada Sean di waktu kecil. Sayangnya, Gita yang sejak itu sedang menghadapi ketidakharmonisan keluarga, tidak mampu mengekspresikan rasa sukanya terhadap Sean. Sehingga, ia lebih memilih untuk membuli pria itu dan menciptakan trauma berat yang sulit disembuhkan untuk keluarga Sean sendiri.

Haruskah Sean memaafkan Gita? Ataukah cinta Gita akan bertepuk sebelah tangan selamanya?

Baca kisah lengkapnya di dalam cerita ini 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

"Gue yakin banget! Pasti Wira suka sama Febi! Gue nggak buta, woi!" ucap Gita.

"Tapi buktinya mana?!" bantah Sean.

"Gue nggak bohong! Tadi Wira sama Febi ke sini beduaan! Tapi Febi kayak bilang 'Aarghh, Bang Wira' gitu!" ucap Gita lagi.

"Nggak mungkin Febi kayak gitu, Git!" ucap Jenna.

"Iya, tapi itu yang gue liat!" bantah Gita.

"Kenapa nggak lo tanyain aja ke Febi? Kan dia temen lo!" ucap Gio.

"Nenek lo ekor sembilan!" umpat Gita. "Mana mau ngaku si Febi!" bantahnya.

"Terus mau sampai kapan nih kita kepoin Febi sama Wira?" tanya Gio.

"Sampai dia ngaku!" ucap Gita.

Selang beberapa hari, Wira kembali menerbitkan peraturan baru, yakni "Nggak ada yang boleh masuk ke gudang belakang selain gue sama Febi!" tegas Wira di hadapan semua penghuni indekos.

"Kenapa?!" bantah Gita dengan cepat.

"Ini peraturan baru!" tegas Wira.

"Iya, tapi alasan nggak boleh masuk ke sana, apa?" tanya Gita lagi.

"Ya karena ini peraturan!" tegas Wira.

"Lo makin aneh aja," ucap Jenna.

"Kenapa Febi boleh, sedanglan gue sama Jenna nggak boleh? Kita sama-sama bayar kok tinggal di sini! Kenapa peraturannya cuma berlaku buat gue sama Jenna?!" bantah Gita lagi.

"Lo banyak tanya amat sih?!" omel Wira.

"Iyalah! Lo mggak adil! Apa yang lo sama Febi rahasiain di dalam gudang?" tanya Gita.

"Kita nggak rahasiain apa-apa, Git!" ucap Febi.

"Alah! Ngaku aja lo, Feb! Nggak usaha muna! Gue tau kok, lo berdua sering masuk ke sana, terus pintunya dikunci. Biar apa?! Biar bisa puas lo berduaan sama dia?!" teriak Gita.

"Git, udah, Git! Sabar dulu!" Jenna mencoba menenangkan sobatnya tersebut.

"Lo ngomong apaan sih?" bantah Febi.

"Ngaku lo! Lo beruaan sama Wira 'kan di dalam gudang? Cowok munafik kayak gini, lo mau?" sinis Gita.

"Jaga mulut lo!" tegas Wira.

"Udah gue jaga! Tapi mata gue emang ngeliatnya kayak gitu! Lo sama Febi ke toko buku berduan, dan lo telat jemput Jenna. Lo makan siang berduaan sa Febi, sampai lo lupa buat jemput Jenna. Lo berduaan di gudang dengan posisi pitnu ya dikunci. Bukannya lo yang bikin peraturan buat pulang dan pergi sekolah buat diantar-jemput? Kenapa lo yang telat jemput?! Lo juga yang bikin peraturan nggak boleh pacaran atau berdua-duaan di sini! Tamu cowok pun nggak lo bolehin masuk ke rumah ini! Tapi lo beruaan sama Febi di gudang, nggak apa-apa? Ada pengecualian peraturan kalo buat lo sama Febi?!" balas Gita.

Febi terdiam dan meneteskan air mata. Tak sanggup ia berkata-kata. Tiba-tiba Wira mengangkat tangannya hendak menampar Gita. Tapi, gadis itu malah menangkap tangan tersebut.

"Gue nggak boleh berantem dan mukul orang. Tapi kalo lo yang mukul gue, boleh?" balas Gita lagi dan menghempas tangan pria itu dengan kuat.

"Udah, Feb!" ucap Jenna yang mengusap pundak gadis di sebelahnya itu. Tak henti-hentinya Febi menangis.

***

Yang sebenarnya terjadi adalah ....

Hari itu, hari di mana Gita mengira Febi dan Wira membeli buku berdua.

"Oh iya, Bang! Jenna ada nitip buku paket ujian semester! Kita singgah ke toko buku dulu deh!" ucap Febi di dalam mobil kala itu.

"Kapan ujiannya?" tanya Wira.

"Bulan depan," jawab Febi.

"Toko buku yang dekat-dekat sini, di mana? Biar kita nggak lama. Kesian juga Jenna nungguin ntar," ucap Wira.

"Di dekat jalan Subroto! Gue beliin buat Gita sekalian nggak ya?" tanya Febi.

"Tanyain aja dulu. Tau-taunya dia nggak butuh buku. Gita 'kan butuhnya tawuran," ucap Wira.

Febi mengambil ponselnya dan menelepon Gita.

"Halo, Git! Gue mau beli buku nih. Lo mau nitip buku ujian, nggak?" tanya Febi.

"Nggak! Gue malas belajar," jawab Gita dan langsung mengakhiri panggilan tersebut.

***

Hari di saat Gita mengira Febi dan Wira makan bersama dan lupa menjemput Jenna.

Pagi itu, Febi sampai di sekolah dan mendapati ayahnya di depan kelas. Febi memang tak berhubungan baik dengan ayahnya semenjak meninggalnya sang ibu.

"Kamu nggak ingat jalan pulang, Feb?" ucap ayahnya.

"Ayah mau ngapain ke sini?" tanya Febi.

"Mau jemput kamu pulang! Debi dapat beasiswa ke luar negeri karena menang olimpiade! Ayah mau kamu sama Debi sekolah di tempat yang sama dan kamu tinggal sama keluarga kita!" tegas sang ayah.

Debi merupakan saudari kembar Febi yang selalu menjadi anak emas di keluarganya. Hal itu juga yang mendorong Febi untuk keluar dari rumah dan memilih untuk tinggal di kosan.

Hidup di belakang Debi dan menjadi bahan tolak ukur adalah hal yang paling Febi benci.

"Aku nggak bisa," jawab Febi yang mendadak sesak.

"Kenapa?! Kamu kira kamu bisa hidup sendirian di sini?! Liat nilai kamu di sekolah! Olimpiade apa yang udah kamu ikutin? Nggak ada! Setidaknya, kalo kamu bareng Debi, kamu bisa contoh dia dan belajar dari dia!" tegas sang ayah.

Ayah Febi menunggu anak gadisnya itu hingga pulang sekolah. Namun, disaat bersamaan, ayahnya melihat Febi memasuki sebuah mobil yang terdapat seorang pria di dalamnya. Dengan cepat ayah Febi menghentikan mereka.

Di kafe itulah, ayah Febi dan Wira berbincang mengenai Febi. Wira juga terbukti sebagai sopir antar-jemput Febi selama sekolah karena ia keponakan dari pemilik indekos. Oleh sebab itu, ayah Febi mempercayainya.

Selesai dari pertemuan itu, Febi mendapatkan keringan dari ayahnya. Jika ia berhasil membuktikan nilai sempurna di akhir semester nanti, ayahnya akan membiarkan gadis tersebut untuk tinggal di ibukota dan mengekos. Sementara itu, jika Febi gagal, maka ayahnya akan menjemput Febi secata paksa dan mengirimkannya ke luar negeri bersama Debi.

Belum sempat Febi dan Wira pulang untuk menjemput Jenna, Gita malah datang dan marah-marah.

***

Lalu, soal di dalam gudang waktu itu ....

Febi bangun subuh-subuh sekali bersama Wira dan membawa buku untuk belajar. Tak lupa mereka membawa air minum karena kondisi gudang yang pengap akan membuat mereka cepat haus.

Git membuntuti mereka. Wira memang mengunci pintu gudang itu karena Febi meminta Wira untuk merahasiakan soal ini dari teman-temannya agar Gita tak terlalu khawatir jika nantinya Febi dipaksa pulang oleh ayahnya.

Wira mengajari Febi beberapa pelajaran yang masih melekat di otaknya. Tiba-tiba tanpa sengaja Wira menumpahkan air minum yang mereka bawa dan membasahi buku milik Febi.

"Aaarghh! Bang Wira!!" teriak gadis itu.

"Sorry-sorry! Angkat bukunya! Aduh, sorry banget, Feb! Nggak sengaja!" ucap Wira.

***

Kini, Febi menangis karena ia berusaha menjaga Gita untuk tidak berpikiran buruk dan khawatir tentangnya. Tapi, hari ini adalah bukti bahwa Febi seburuk itu di otak seoramg Gita.

"Udah, Feb!" ucap Jenna mengusap pundak Febi.

"Makasih, Bang. Kayaknya .... Gue ikut Debi aja," ucap Febi sambil menangis.

Wira terdiam mendengar kalimat tersebut.

1
JChennn
baru mulai udh bgs jdi pngn bca trsss
Nabila
makin menarik
Nabila
ceritanya menarik banyak tokohnya jadi gak bosan
Rina Juwita JuEr
aku baca ulang lagi ceritanya bagus Thor semangat 💪💪
Tara
kayaknya Wira suka Ama febi tapi malu utk ucapin tapi getahnya kena kesemua orang he3😱🤗🫢😅🤔🫣
Tara
ini siapa yg bucin sich..Gita or Sean🫣😱🤗🫢😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!