NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXVII

Observasi masih tetap di lakukan.  Elion kembali kerumah sakit dengan Lotus yang menemaninya. Elion yang selalu memasang wajah datar dan matanya yang selalu terkesan dingin itu kini terlihat jauh lebih hangat, karena perasaan bahagia, dan itu sangat terpancar. Pria itu memeluk pinggang kecil Lotus dengan posesif, tidak membiarkan gadis itu bergeser sedikit pun dari sisinya. Meski begitu, beberapa suster tetap kagum melihat pria itu, apalagi dia sendiri sengaja menggoda suster-suster itu dengan kerlingan matanya, tak peduli jika Lotus disisinya. Seperti bukan Elion yang biasanya. Lagipula lebam di wajahnya tidak mampu menutupi ketampanan dan juga kharismanya yang menarik.

Lotus yang menyadari aksi dilakukan Elion sama sekali tidak merasa terganggu atau cemburu. Sebaliknya, dia merasa terhibur. Andai Elion adalah seorang pria seksi sejak dahulu, sejak menduduki bangku sekolah. Mungkin Lotus tak akan memiliki kesempatan untuk dekat dengannya kan? Para gadis akan menyukainya dan dia akan menjadi siswa paling populer. Tidak akan ada yang meremehkannya.

Tubuhnya yang sekarang begitu atletis dan kuat, mendukungnya untuk menjadi atlet. Di sekolahnya dulu, para atlet pria selalu menjadi incaran para gadis. Sepanjang perjalanan menuju kamar inap Elion. Lotus diam-diam menertawakan orang -orang yang menatap mereka dengan penuh rasa penasaran dan menertawakan sikap Elion yang sangat aneh tidak seperti biasanya, oh tidak, Elion terus menggoda wanita yang dia lihat tanpa rasa malu.

Tidak peduli di samping orang yang dia goda juga ada pria yang mungkin saja pasangan mereka.

Kemana direktur galaknya itu? Elion memang sengaja rupanya. Apalagi melihat Lotus yang malah menahan tawanya.

Oh iya, Sebenarnya sikap dingin dan kejam yang sering di tunjukkan Elion pada karyawanya selama ini adalah bukan karena dia sombong. Masa lalunya mau tak mau berpengaruh besar. Dulu dia sering diabaikan sehingga kesulitan untuk berbaur dan berkomunikasi dengan baik sampai sekarang ini. Elion terlalu kaku. Dan itu bukan karena dia bermaksud untuk merasa paling tinggi atau berkuasa melainkan kemampuan sosialnya rendah dan dia membatasi dirinya sendiri.

Awalnya Lotus memang tak menyadari hal itu. Tetapi setelah dekat dan memperhatikannya lebih jauh, dia menyadari bahwa Elion justru tak berubah sama sekali. Masih sama seperti dahulu. Lotus tersenyum tipis mengingat pertemuan awal-awal mereka setelah tak bertemu tujuh tahun lamanya. Dia selalu berpikir negatif tentang pria itu.

Oh, betapa memalukannya.

Begitu mereka sampai di kamar inap, Elion merasa mengantuk, dia mengajak Lotus untuk beristirahat dan langsung di setujui oleh gadis itu. 

Bercinta memang mampu membuat kualitas tidur seseorang menjadi lebih baik, Elion merasa demikian karena pria itu mengalami banyak malam-malam insomnia dan memilih melarikan diri pada mengerjakan banyak tugas atau pekerjaan. Tetapi jika sehabis melakukan seks, Elion justru merasa dirinya lebih membutuhkan tidur.

Elion jadi menginginkan lebih banyak melakukan hubungan seks bersama Lotus. Dia menyeringai lebar ketika memikirkannya. Dia selalu merasa puas ketika bersama Lotus, tetapi menurutnya selalu kurang. Lotus seperti opium,  zat adiktif yang terasa sangat candu dan memabukan. Elion selalu ingin lagi, lagi, lagi dan lagi.

Elion melirik Lotus dan menatap seksama wajah gadis itu. Kemudian dia melihat bagian payudaranya dan bokongnya dengan tatapan cabul. Mungkin jika Lotus tau isi kepalanya, gadis itu bisa saja mencolok matanya. Gadis itu sudah sangat kelelahan mengimbangi energinya yang kuat seperti kuda liar.

Elion kemudian mengambil tidur di sofa kamar inapnya sementara Lotus di ranjang pasien. Hal itu dilakukan karena ranjangnya hanya cukup untuk satu orang. Dia bisa saja memaksa untuk tidur berdua, tetapi posisinya tidak akan nyaman.

Mulanya, Lotus berpikir badan Elion akan terasa sakit dan pegal karena bagaimanapun Elion sedang terluka . Jadi dia merasa tak enak hati membiarkan pria itu tidur di sofa sementara dia di ranjang pasien, yang menjadi pasien disini-kan Elion.

Namun, jika di pikirkan ulang, pria itu masih kuat untuk menidurinya berkali-kali dan masih ingin terus tak peduli Lotus sudah menangis meminta berhenti karena terlalu lelah.  Jadi tidur di sofa seharunya bukanlah masalah besarkan bagi pria itu? Apalagi sofa di rumah sakit lebih empuk daripada sofa dirumahnya.

Akhirnya, keduanya tidur dengan pulas dan nyaman lebih dari biasanya. Bukan karena tempatnya, tetapi karena bersama dengan orang yang membuat mereka merasa nyaman sekaligus tenang. Orang yang mereka inginkan sebagai rumah.

Ketika Lotus masih tertidur dengan pulas, Elion kedatangan seorang tamu. Dan itu adalah direktur Adhikara group yang seharusnya. Yang tak lain adalah saudara Elion.

Merasa tak mau Lotus terganggu, Elion memilih mengajak Bagaskara mengobrol diluar. Tepatnya di belakang rumah sakit yang merupakan taman area terbuka.

"Jadi konflik antara kau dan ayah sudah pecah ya, apa yang akan kau lakukan kedepannya?" Tanya Bagaskara begitu melihat kondisi mengenaskan sang adik. Mengawali percakapan mereka tanpa basa-basi.

Mendengar hal itu Elion menyeringai. Saudaranya langsung berbicara pada inti. Dia tak berbasa-basi dan mau repot-repot bertanya keadaanya yang masih babak belur.

"Darimana kau tau aku disini?" Elion justru balik bertanya dengan santai.  Pria itu tau, saudaranya itu pasti akan mengetahui apa yang terjadi padanya. Cepat atau lambat dan  tanpa di jelaskan, pria itu sudah pasti tau bagaimana kronologinya. Tetapi Elion tak menyangka akan secepat itu.

Bagaskara menghela nafasnya. Dia mengeluarkan bungkus rokok dari saku jasnya.  "Aku memiliki banyak anak buah lebih dari yang kau bayangkan. Salah satunya mengawasi dirimu. Dan juga sebenarnya kau memiliki banyak mata-mata dari ayah"

"Persetan. Itu menyebalkan" Umpat Elion. Dia sudah tau akan hal itu, tetapi tetap merasa kesal ketika mendengarnya dari Bagas.

Dia merasa hidupnya tak aman. Orang-orang dengan repot mau mengawasinya untuk di laporkan. Tidak ada privasi untuknya. Meskipun  mereka hanya mengawasi dari kejauhan.

Bagaskara terkekeh, dia mengeluarkan sebatang rokok dan mengapitnya di belah bibirnya. Kemudian menyalakannya dengan pemantik api. Pria itu menawari Elion untuk merokok, dan Elion menerimanya.

"Kenapa kau tak menurut saja pada ayahmu, tapi kau tetap membuat wanita itu berada di dalam jangkauan mu" Ucap Bagaskara, berpikir apa yang dia katakan adalah hal yang paling bagus.

"Kenapa aku harus melakukan itu? hidupku bukan untuk pria itu. Dan apa kau akan melakukannya? Jika berada di posisiku?" Tanya Elion menyolot.

"Tentu saja itu tindakan bodoh" Jawabnya.

"Lalu kenapa kau mengatakan omong kosong itu padaku. Aku tak mau di jodohkan atau bagaimana. Aku menginginkan hidupku sendiri"

Bagaskara tersenyum puas mendengar jawaban Elion. "Sebenarnya apa alasan mu ikut ayah? Aku tau kau benci hidup bersama ayah dan di setirnya. Kau bahkan mau belajar dan bekerja dengan giat selama ini menggantikan ku dan mau disuruh-suruh"

Elion menyalakan rokoknya dengan santai, dan menghisap nikotin itu dengan nikmat. Kemudian menghembuskan asapnya asal. "Alasannya hanyalah ibuku, dia bekerja terlalu keras untuk menyekolahkan ku. Tetapi meskipun dia bekerja sangat keras. Uangnya hanya cukup untuk makan. Dia kemudian lebih banyak sakit-sakitan dan tidak mendapatkan perawatan dengan baik. Itu membuatku sangat tersiksa. Aku hanyalah seorang anak sekolahan waktu itu. Tetapi alasan terbesarnya adalah ayah yang menjebakku untuk ikut dengannya. Aku tak mengerti kenapa dia tiba-tiba memikirkan ku setelah membuangku bertahun-tahun. Aku berpikir memang harus mengambilnya. Aku juga tau ayah selalu mempersulit ibu dalam urusan pekerjaan".

"Bagaimanapun dia tetap seorang ayah kan?" Bagaskara terkekeh. "Dia menyekolahkan dan menjamin mu, dia juga memberikan perawatan paling baik untuk ibumu meskipun tidak gratis. Seperti kau harus membayar dengan kerja keras dan prestasi".

"Itu memang kewajiban seorang ayah, dia bukan sosok ayah yang baik. Kau juga pasti merasakan hal yang sama".

"Dia juga tak ingin publik tau aku adalah anak haramnya. Tidak mau citranya turun. Dia adalah bajingan egois, dia selalu mengancamku jika tak menurut, dan itu selalu tentang keselamatan ibu karena tau ibu kelemahan ku. Andai keadaannya tidak terlalu sulit aku lebih memilih berjuang sendirian dan membalaskan dendam pada bajingan tua itu" Elion tidak berbohong, dia hanya terpaksa harus hidup dengan sang ayah dan menerima semua bantuannya, hari demi hari dia merasa di tekan dan mentalnya terganggu oleh didikan kerasnya. Dia tak menikmati hidup sebagai anak konglomerat.

Bagaskara menghela nafasnya, meskipun ibu mereka berbeda. Bagas tetap menganggap Elion adalah adiknya, adik yang sedarah dengannya. Dia memang memanfaatkan Elion untuk masalah pekerjaan seperti ayahnya. Tetapi itu juga karena Elion memang memiliki kinerja baik dan kapasitas untuk kemajuan mereka. Dan dia tidak sanggup jika menghandle perusahaan sebesar itu sendirian tanpa orang yang bisa di percaya. Dia tak mau menguasai perusahaan hanya untuk dirinya sendiri, dia tidak serakah. Lagipula selain hidup hanya untuk bekerja dia juga butuh waktu untuk dirinya dan keluarga. Tidak sepenuhnya mengurus perusahaan dan mengabdi setiap waktu. 

Lagipula, toh Elion juga adalah sama seorang pewaris. Urusan pekerjaan dan pilihan pribadi menurutnya memang suatu hal yang harus di pisahkan. Bagaskara sangat menghormati hal itu.

"Lagi-lagi bajingan itu mengancam ku, dia bisa-bisa melukai ibuku karena aku memilih menolak perjodohannya"

"Kau hanya perlu meminta bantuan"

Saran Bagaskara, sambil mengembuskan asap rokok.

"Aku memang berniat begitu, meminta bantuan mu. Dan juga ibumu" Kata Elion.

Bagaskara mengangguk, "aku akan melakukan apapun untuk membantumu. Asal kau tak memberontak dan mengacaukan perusahaan sebenci apapun kau pada bajingan tua itu"

"Kau memanfaatkan ku sama seperti si tua itu" Elion mendecih, padahal sebelumnya dia sudah membuat skenario kabur dari perusahaan dan juga dari lingkungan Adhikara group. Dia akan mengelola aset yang dimilikinya sendiri bersama Lotus dan ibunya. Meskipun akan sangat sulit karena ayahnya bisa memblock apapun termasuk akses dan relasi untuk mempersulit usaha Elion.

Dia tak mampu jika harus melawan lebih dari dua orang yang berkuasa dari Adhikara group itu. Karena menurutnya itu gila. Jadi dia lega saat Bagaskara akan menolong dan berdiri dosisnya.

"Kau pikir ayah akan tetap membiarkan aku mengelola perusahaannya? Setelah aku menolaknya dengan keras?" Tanya Elion.

"Tentu saja. Dia tak bisa mengurus perusahaannya sendiri di usianya yang sudah sangat tua itu"

Keduanya kemudian terdiam sambil menikmati zat nikotin yang mereka hisap, Elion memandang langit gelap yang di penuhi bintang. Rasanya sangat langka dia bisa duduk bersama Bagaskara sesantai ini sampai malam. Dengan membicarakan masalah pribadinya. Dan mengobrolkan begitu banyak hal.

Kemudian Elion merasa lebam di wajahnya mulai terasa linu dan sakit. Mungkin efek obat pereda nyeri yang di suntikan sudah mulai pudar. 

"Aku berada disisi mu, jika kau berniat melawan ayahmu"

***

Lotus tidak tidur, dia hanya pura-pura memejamkan matanya ketika Elion terbangun dan ada seorang pria masuk ke kamar mereka. Tidak membutuhkan waktu lama untuk Lotus mengetahui siapa yang berkunjung karena dia sangat mengenali suara Bagaskara.

Lotus tau, Bagaskara pasti adalah saudaranya Elion. Bagus untuk Elion jika ada keluarga yang masih peduli padanya dengan datang menjenguknya atau mungkin mengancamnya, sama seperti yang dilakukan oleh ayah Elion itu Gadis itu berpikir Bagaskara juga tidak akan menyukainya.Hal itu wajar, mengingat kelas sosial mereka sangat jauh berbeda. Pasti sangat memalukan seorang direktur dekat dengan karyawan biasa yang tidak memiliki background keluarga baik-baik.

Apakah sekali lagi kehidupan Lotus yang sudah mulai baik-baik saja ini akan di uji kembali? Kenapa sangat sulit untuknya mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.

Seharusnya dia menjauhi Elion dari awal kan? Namun sudah sulit untuknya saat pria itu berkata dia bersungguh-sungguh. Lagipula ia juga sudah mulai membuka hatinya dan menetapkan pilihan.

Lotus menghela nafas berat, kemudian menyentuh perutnya yang terasa selalu tidak enak akhir-akhir ini.  dia masih berpikir kalo asam lambungnya naik. Tetapi dia berpikir kalo sebenernya ada kemungkinan lain.

Tidak mungkin kan?

Tetapi justru mungkin karena dia adalah seorang wanita dalam masa subur. Lotus juga sudah memikirkan hal itu sejak lama, sejak dia telat dalam siklus menstruasinya dan juga sejak itu dia menjadi lebih sensitif dan emosional. Menggelengkan kepalanya, Lotus masih berpegang teguh bahwa dia hanya mengalami asam lambung yang naik.

Tetapi Lotus bukan wanita bodoh, dia juga wanita dewasa yang sudah tau setiap apa yang dia lakukan memiliki konsekuensi. Seharusnya dia siap dengan segala kemungkinan. Tetapi dia tidak siap sama sekali. Dia juga sadar betul tiap berhubungan badan dengan Elion tidak pernah memakai pengaman. Jadi kemungkinan dia akan hamil sangatlah besar.

Dia tak tau apa dan bagaimana yang akan terjadi di masa depan tentang dirinya. Elion sekarang sedang mengalami masa sulit. Jika pria itu mengetahui bahwa ada kemungkinan ia hamil apakah pria itu akan tetap bersikap sama? Apalagi sekarang pun Elion mendapatkan banyak pertentangan keras, terutama dari ayahnya.

Elion saja sampai di serang karena memaksakan kehendaknya untuk dekat dengannya, bagaimana jika ada kemungkinan dia mengandung anak Elion? Bukankah Lotus akan benar-benar dianggap sebagai ancaman bagi keluarga Adhikara itu? Ancaman sebagai penganggu.

Lagipula dia tidak pernah siap menjadi ibu,, meskipun cita-citanya menikah dan memiliki keluarga yang hangat. Masa-masa sulit di masa lalu lebih banyak mempengaruhi pikirannya, hanya membuatnya trauma. Bagaimana jika dia memiliki anak, kelak anak-anaknya mengalami hal sulit serupa seperti dirinya?  Dia takut tak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk mereka, takut menjadi ibu yang buruk. Takut mewarisi kemiskinan. Dunia ini sangat kejam. Dia tak tega.

Lotus menggeleng, dia memeluk tubuhnya sendiri dan menepuk pundaknya pelan."Tidak Lotus hal buruk itu tidak akan pernah terjadi" Setelah berusaha menenengkan dirinya. Lotus berujar pelan lagi. "Tidak apa-apa Lotus tidak apa-apa. Ini hanya asam lambung yang naik"

Lotus keluar dari kamar inap Elion dan menyelinap keluar dari rumah sakit dengan langkah gontai. Padahal sudah sangat malam. Tetapi gadis itu memaksa keluar tanpa mengenakan baju hangat, gadis itu berjalan tanpa arah, dan turun ke jalan raya. Gadis itu meninggalkan ponsel dan dompetnya di kamar inap milik Elion. Tanpa berpikir dua kali dan  tak ingin bisa di hubungi oleh siapapun.

Berpikir butuh ketenangan, dia memang pengecut. Tak siap menghadapi siapapun dan apapun untuk saat ini.

Dari arah selatan sebuah mobil melaju kencang dan membunyikan klakson pada Lotus. Pasalnya gadis itu tidak berjalan di trotoar, namun turun ke jalan raya dan berjalan di pinggirnya seperti mencari mati.

Lotus berjongkok dan menutup telinganya, bunyi klakson bersahutan membuatnya ketakutan. Suara umpatan dan teriakan bersahutan dari pengendara mobil dan sepeda motor karena Lotus malah berjongkok disana alih-alih naik ke trotoar.  Hingga sebuah motor besar menepi dan pengendaranya membuka kaca helm.

Pengendara itu berteriak."Lotus?! Kau kah itu?" Dia memastikan takut-takut salah liat.

"Apa yang kau lakukan?" Ucapnya setelah bisa memastikan bahwa itu benar adalah gadis yang dia kenali.

Lotus tersentak kaget, dia melirik si pengendara motor dengan mata memelas dan berkaca-kaca.

Pengendara motor itu turun dari motornya setelah memastikan bahwa orang yang dia lihat adalah benar orang yang dia maksud.

"Ini berbahaya, sebaiknya ikut aku!" Ucap pria itu.

Lotus mengangguk dengan air mata yang jatuh merembes. Dia tidak tahu apakah harus bersyukur atau tidak di pertemukan dengan Nicole di situasi sulit saat ini. Nicole dengan lembut kemudian menuntunnya.

Tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!