NovelToon NovelToon
Harus Ku Terima, TAKDIR INI

Harus Ku Terima, TAKDIR INI

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Poligami / Selingkuh / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alletaa

Alisya adalah gadis yang terlahir dari keluarga kaya. ayahnya merupakan salah satu pengusaha tersohor di Jakarta. walaupun demikian, tak membuat Alisya kehilangan jati dirinya. Bahkan ia harus menerima takdirnya dijodohkan oleh kedua orang tua sesuai dengan bibit, bobotnya. namun pernikahan yang di impikan itu tak seindah yang dibayangkan. justru pernikahan itu menjadi awal mula mimpi buruk bagi kehidupan Alisya, kala sang suami mengetahui penyakit yang di derita. perilakunya seakan jijik dan mencampakkan sang istri. hingga keduanya harus berpisah dan Alisya di pertemukan kembali dengan cinta pertamanya. kebahagiaan di antara keduanya mulai tercurah kembali. namun kebahagiaan mereka hanya sesaat kala harus di pertemukan kembali dengan perpisahan abadi yang sesungguhnya.
apa yang terjadi pada Alisya? ikuti misteri cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alletaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan Baru (Jhon)

"Ciiitt......"

Mobil itu mendarat mulus tepat di depan rumah.

"Assalamualaikum." ucap seorang pria paruh baya

"waalaikumsalam." jawab seorang ibu yang sudah lanjut usia. namun masih terlihat sepuluh tahun lebih muda dari usianya.

Klekkk... Dibukanya pintu rumah

"ibu, maaf ya Marteen baru sempat mengunjungi ibu dan Jhon." sambil meraih tangan sang ibu, bermaksud untuk mencium tangan. wanita tua itu adalah ibu Marteen, yang tak lain adalah neneknya Jhon. Meskipun sudah lanjut usia namun ia masih terlihat begitu sehat dan bugar.

walaupun memilki anak yang serba berkecukupan dan tidak pernah kekurangan harta. Tidak membuat Martini bermalas-malasan di hari tuanya.

Apalagi hidup di desa yang memilki lahan luas, tentu saja ia tidak tinggal diam. Sebisa mungkin ia manfaatkan untuk menanam sayuran sayuran organik, yang jauh lebih sehat ketimbang harus membeli ke pasar yang mungkin sudah banyak di taburi berbagai jenis racun.

Martini adalah seorang janda tua. Suaminya meninggal sekitar tujuh tahun yang lalu. Semenjak kepergian suaminya itu, ia harus mengerjakan tugas rumah sendirian. mulai dari menanam sayur, memelihara ayam, dan juga berbagai jenis bunga, yang terlihat mekar di halaman rumahnya.

sebagai seorang anak, Marteen sebenarnya telah melarang ibunya untuk jangan terlalu banyak beraktivitas di luar rumah. Mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi. Bahkan dulu ibunya sempat memaksakan diri untuk merawat padi padi yang ditanam di sawah dengan luas hampir dua hektar.

karena desakan dan paksakan Marteen, akhirnya sekarang sang ibu sudah membayar orang lain untuk mengurus dan merawat padi padi itu.

Bahkan Marteen sempat meminta ibunya untuk menjual saja sawah itu. Tapi tetap saja, ibunya enggan untuk menjual. Mengingat sawah itu menjadi ladang pertama ia dan suaminya merauk rezeki. Dan hasil panen itulah yang kemudian dapat menyekolahkan Marteen hingga ke perguruan tinggi dan menjadi sukses seperti sekarang ini.

Itulah sebabnya baik itu Marteen maupun Jordan tidak pernah lupa dengan jati dirinya. Bahkan dengan harta yang melimpah sekalipun, mereka tidak pernah semena-mena dengan harta itu. karena di keluarga mereka sedari kecil sudah di tanamkan filosofi padi yang melambangkan tentang kerendahan hati dan kesabaran.

Bagaikan padi 'semakin berisi, semakin merunduk' yang artinya manusia tidak seharusnya bersikap angkuh dan sombong, dengan usia maupun kemampuan yang dimilikinya. Itulah prinsip yang turun temurun di ajarkan pada keluarga mereka. Meskipun serba berkecukupan tidak membuat mereka lengah, dan bahkan memamerkan kekayaan itu.

"tidak apa apa, kan memang lagi sibuk di kantor. Sudah gak ada yang bantuin." ucap Martini sambil menepuk pundak anaknya.

"kamu cari anakmu.?" timpal Martini kembali yang melihat Marteen tengah celingukan. Ia tahu pasti pria itu tengah rindu dengan anaknya. Karena hampir sebulan ini Marteen baru sempat mengunjungi kembali kediaman ibunya. Yang kini juga nampak Jhon ikut serta tinggal bersama.

Tidak bisa dibohongi, Marteen memang ingin sekali bertemu Jhon.

"hehehe, iya Bu. Kemana anak itu.?" ucap Marteen.

Ibu dan anak itu kemudian berjalan memasuki rumah. Bahkan Marteen sempat membuka pintu kamar Jhon yang letaknya tidak jauh dari kamar ibunya.

"tadi bilangnya mau keluar sebentar. Tapi biarlah, lagi pula dia sudah besar. mungkin dia suntuk di dalam rumah terus." ucap Martini yang nampak tengah mengambil gelas yang kemudian diisikan sebuah teh hangat untuk di berikan kepada anaknya.

"gerimis begini Bu.? Emang jalanan gak licin.?" ucap Marteen yang berjalan ke dekat jendela, melihat suasana di luar yang tengah gerimis. Ia seakan tahu betul bagaimana kondisi di desanya itu saat gerimis begini, pasti jalanan semakin licin.

Martini berjalan menghampiri Marteen dengan membawakan segelas teh hangat. Di simpannya teh itu di atas meja.

"itu di minum tehnya.!" timpal Martini. Ia sempat menghela napas ketika melihat Marteen nampak mondar mandir, khawatir dengan sang anak.

tidak lama setelah itu, Marteen kemudian duduk di samping ibunya.

"semenjak tinggal di sini, Jhon lebih sering keluar saat hujan turun. Mungkin anak itu merasa tenang di bawah naungan hujan. Ibu juga tidak pernah melarangnya. Tapi Alhamdulillah dia tahu jaga diri, dia selalu kembali dengan kondisi yang baik baik saja."

pernyataan Martini, sempat membuat Marteen bingung dengan tingkah anaknya itu. Walaupun bukan anak kecil lagi, tapi kondisi Jhon yang sekarang ini tentu saja sangat membutuhkan perhatian penuh.

"sudahlah jangan terlalu cemas. lagi pula di sini tidak seperti di kota. Tidak banyak kendaraan yang lalu lalang. Tunggu saja, sebentar lagi pasti anak itu pulang.!" timpal Martini lagi, yang melihat Marteen masih merasakan kecemasan terhadap anaknya itu.

akhirnya Marteen hanya bisa mengangguk mendengar pernyataan dari ibunya itu.

Benar saja, tidak sampai satu jam. Sosok pria muda berkacamata hitam dengan memegang tongkat di tangannya, nampak memasuki rumah.

"Assalamualaikum." ucap Jhon dari luar, yang terlihat sudah sedikit mengigil akibat baju yang dikenakan terguyur hujan.

"waalaikumsalam." ucap kedua penghuni rumah yang nampak bersamaan menjawab salam.

"Tuh kan ibu bilang juga apa, tidak lama pasti datang." ucap wanita tua itu sambil menaikan alisnya kala melihat Jhon yang baru saja datang.

"papa.? Papa ada di situ ya nek.?" ucap Jhon yang kala itu menyadari ada suara papa nya.

"iya Jhon, papa baru sempat datang ke sini. Maaf ya.! Kamu sehat sehat kan nak." melihat anaknya yang sudah basah kuyup Marteen langsung menghampiri nya, dan membantunya berjalan memasuki rumah.

Dengan sigap Marteen langsung mengarahkan Jhon ke kamarnya dan tak lama setelah itu Jhon nampak sudah selesai mengganti pakaiannya.

Mereka bertiga kemudian duduk bersama di sebuah ruang keluarga yang tidak terlalu luas. yang mungkin hanya bisa di tempati sepuluh orang, untuk ukuran keluarga besar seperti Marteen.

Sebenarnya Marteen sudah menawarkan kepada ibunya untuk tinggal bersama di kota, namun lagi lagi ibunya menolak. Bahkan Marteen juga berniat membangun rumah baru untuk ibunya yang ukurannya tentu lebih besar dan tentunya lebih mewah, namun tetap saja enggan di terima oleh ibunya.

Dengan alasan, rumah itu menjadi simbol perjuangan ia dan suaminya hingga napas terakhir. itupun ia dulu sempat terpaksa menerima renovasi rumah dari anaknya, sebab ada beberapa dinding yang sudah berjamur bahkan atap nya juga sudah tidak layak.

Namun demikian, renovasi itu tidak seratus persen menghilangkan beberapa interior dan pondasi awal. Hanya saja ada beberapa kabinet dan material di perbaharui dengan yang lebih bagus.

Sementara tanpa sepengetahuan Martini kala dirinya dulu sempat menemani sang anak di kota, Marteen diam-diam membangun jalan aspal di depan dan di samping rumah ibunya, agar tak berlumpur ketika turun hujan. Bahkan halaman depannya juga sudah terlantai keramik, bukan lagi tanah. serta di buatnya pagar beton yang mengelilingi pekarangan rumah.

Sementara di halaman sebelah kiri rumah, dibiarkan bertanah agar ibunya masih bisa sekedar berkebun. Sesuai keinginan nya.

Itulah sebabnya meskipun sudah lanjut usia, tapi tubuhnya masih bugar dan tidak sering sakit.

...Jangan lupa tinggalkan ulasannya. Dan sukai cerita ini kalau kakak suka. Agar author lebih semangat lagi update nya....

...***Happy Reading😍***...

1
Diana Razma
saya suka ceritanya tapi /Sob/ jgn la tur kesian suda lama terpisah e mati pula. by the wy salam kenal author i'm from Malaysia saya sangat suka dgn cerita ne
Alletaa: salam kenal kk 🤗 terima kasih sudah mampir di cerita saya 🙏🏻😍🥰
total 1 replies
Rahayu Putri pratiwi
hai kak aku mampir nih...
syuka sekali deh sama kata - kata nya... 🥰🥰
Alletaa: terima kasih kk sudah mampir ☺️🙏🏻
total 1 replies
Rita Riau
sabar ya John,,, jgn keburu bgt,,,
Rita Riau
kayaknya banyak cowok misteri ya Thor 🤔🤭😬
Rita Riau
perjodohan yg masih dirahasiakan kali tuh,,🤔
Rita Riau
awas lho ya bilang cegil ke Alisya yg ntar loe cogil yg tergila gila sama si cegil 🤔😬🥰
Alletaa: bener bangeett, biasa terjadi 🤭😂🥰🥰
total 1 replies
Rita Riau
hai Thor izin mampir ya 🙏🏼🥰
Alletaa: hai kk terima kasih ya sudah berkenan mampir ☺️🙏🏻 semoga suka ya sama ceritanya
total 1 replies
Bilqies
aku mampir thor
Bilqies
sama gue juga sayang sama loo Jhon 😍
Bilqies: tolong jangan boomlike
kalau tidak sempat baca jangan kasih like
karya ditulis untuk di baca bukan di skipp
Alletaa: 😂😂😂 gaskan deh
total 2 replies
Bilqies
ungkapin aja daripada keduluan cowo lain
Bilqies
kok gue jadi gerogi gini yaa
Bilqies
semoga mereka berjodoh
Bilqies
perhatian banget si Jhon ini
Bilqies
mending alisya sam Jhon aja daripada sama jordhan gak jelas orangnya
Alletaa: iya kak maunya juga gitu 😔
total 1 replies
Bilqies
aku mampir thor
Bilqies
semoga tidak terjadi apa apa sama alisya
Alletaa: iya kak semoga aja ya 🥺
total 1 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor
jangan lupa mampir juga ya di karyaku
Alletaa: terimakasih kak 😊 nanti aku mampir lagi ya
total 1 replies
Bilqies
merinding deh 😱😱
Alletaa: banget kak, takut Alisya nya di apa apain 🥺🥺
total 1 replies
Bilqies
setuju..
lebih baik positif thinking aja
Alletaa: bener bangett kak 😊
total 1 replies
Bilqies
jadi yang datang itu siapa Thor 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!