Selepas Talak Tiga

" berikan satu gelas lagi !" ucap Dirga pada bartender di hadapan nya .

" Tuan , seharusnya Anda tidak di sini !" ucap Kevin yang masih setia menemaninya .

" pergilah Kevin , aku hanya akan menenangkan diri sedikit !" kali ini Dirga tak bisa menyembunyikan kerapuhannya di hadapan sekretaris nya . sekretaris yang setia menemani dari awal di berdirikannya Wijaya Corp .

" Apa kau ingin aku menemanimu Tuan ..?!" seorang wanita cantik berpakaian seksi , dengan suara mendayu Dayu menghampiri mereka .

" Pergilah ..!" titah Kevin sambil memberi isyarat dengan tangan nya agar wanita itu meninggal kan mereka .

" Jangan terlalu galak , Kevin ! nanti kau akan sulit dapat pacar , ha ha ha !" Dirga tertawa terbahak .

Kevin menatap iba pada tuannya yang tampaknya sudah mulai masuk dalam kendali alkohol .

" Duduklah di sini !" Dirga melambaikan tangannya pada wanita dengan dempul tebal di wajahnya itu , sebagai isyarat , agar wanita itu mendekat .

" ini dia , tangkapan ku kali benar benar ikan kakap !" batin wanita itu , dan perlahan mendekat ke arah Dirga , dan hendak duduk di pangkuan Dirga .

"Brak ..!" wanita itu terjengkang karena Dirga mendorong nya tanpa berperasaan .

" Auw.. hsstt ..!" rintihnya sambil memegangi bokongnya yang baru saja berkenalan dengan lantai .

" Kenapa Tuan ?" gadis itu menatap Dirga dengan pandangan memelas .

" kau pikir kau itu siapa , sampai merasa layak untuk duduk di pangkuanku ?!" Dirga berdiri terhuyung .

" Kau itu hanya wanita murahan , jadi jangan merasa pantas bersentuhan dengan ku !" Dirga menunjuk nunjuk muka wanita itu yang sudah merah padam . bukan hanya marah karena perlakuan Dirga , tapi juga malu karena mereka telah jadi sorotan para pengunjung bar .

" Dengar baik baik !" ucap Dirga yang suaranya masih tetap lantang meski jalannya sudah sempoyongan . " Aku Dirga Wijaya, hanya Jameela Iskandar lah satu satunya wanita di dunia ini yang boleh menyentuhku !" teriak Dirga sambil menepuk nepuk dadanya .

Kevin menatap wanita itu sambil menggelengkan kepalanya " saya sudah memperingatkan anda tadi nona , untuk pergi dan Jangan mendekat . tapi anda yang tidak mau mendengarkan saya !!" ucap Kevin sambil menghembuskan nafasnya kasar.

wanita yang masih terduduk di lantai itu mendengus kesal . Tentu saja dia tadi mendengar peringatan Kevin . akan tetapi wanita mana yang akan melepaskan mangsa seperti Dirga . berharap bisa bersentuhan dengan Dirga , syukur-syukur bisa mendapatkan kesempatan menjadi pemuas ranjang , bagi pria kaya raya itu . kemudian hanya dengan modal tubuh , bisa mendapatkan ATM berjalan .

indah bukan ???

 itulah yang ada dalam bayangan wanita itu tadi . siapa sangka jika semuanya tidak sesuai dengan ekspektasinya . dan sekarang dia bukan hanya kecewa , tapi juga harus menanggung malu karena menjadi sorotan dari sekian banyak orang .

" bangun ! lalu Pergilah !" ucap Kevin seraya mengambil dompet di sakunya , kemudian mengambil beberapa lembar uang berwarna merah, dan melemparkannya kepada wanita yang masih terdiam itu .

" Aku ingin kamu Mila , Aku ingin kamu , Aku tak ingin yang lain !" Dirga kembali meracau . lupa sudah dia dengan huru hara yang baru di ciptakan nya .

" Dengar Mila . yang ku ingin hanya satu dirimu , tapi kenapa Mila ? Kenapa ?" dirga menangis pilu .

" ha ha ha ...! " kemudian tertawa tiba tiba

 " Aku yang bodoh , berpikir kau tak kan mampu berpaling dariku . Ha ha ha . ternyata bukan aku lagi yang ada dalam hati mu.?" Dirga kembali terduduk lalu menangis tersedu-sedu .

beberapa jam yang lalu , ketika matahari masih menampakkan semburat cahayanya, Dirga mendatangi rumah sakit , tempat di mana Jameela bekerja . niatnya hanya ingin melihat Jameela dari jauh , sekedar mengobati rasa rindu yang kian menggebu .

Akan tetapi siapa yang sangka . di sana Dirga memang melihat Jameela , Tetapi wanita itu tidak sendirian . ada Agung yang mendampinginya . dan terlihat di mata Dirga bahwa Jameela tampak begitu bahagia, ketika bergandengan berjalan bersama sambil bercanda Ria dengan Agung. anak mantan satpam yang sering direndahkan dan yang sering dihina olehnya.

Terasa sesak di dalam hati Dirga . mendapati kenyataan bahwa, pria itulah yang kini menjadi sumber bahagia bagi Jameela . dan itu sangat menggores menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat di hati Dirga .

Dirga kembali mengingat segala yang dia jalani bersama mantan istrinya. seperti baru kemarin, semua hal indah di jalaninya bersama Jameela. sekarang wanita itu telah menjadi milik pria lain .

" Aku tidak menyangka Mila , ini akan terjadi dalam hubungan kita , Aku tidak pernah menyangka akan ada hari di mana Aku tak bisa lagi menyentuhmu . Aku menyayangimu Mila. aku mencintaimu segenap hatiku Aku mencintaimu dengan seluruh jiwaku , dan sama sekali tak kusangka engkau yang paling menyakitiku !" Dirga terus saja meracau.

" Kenapa Mila , Kenapa begitu mudah bagimu untuk melupakan semua kenangan Tentang Kita ? tidak adakah artinya bagimu kebersamaan kita selama ini ? kenapa Mila Kenapa harus kamu yang menyakitiku ? kenapa kamu harus melupakan semua kisah tentang kita ? kenapa Mila ? kenapa kenapa tidak ada kesempatan kedua bagiku ?"

tampaknya alkohol tak hanya membuatnya mabuk , alkohol juga membuatnya kehilangan ingatannya . bahwa dia tak hanya pernah mendapatkan Kesempatan Kedua , tapi dia yang selalu melakukan kesalahan yang sama.

Sungguh aneh pemikiran pria ini . dia benar-benar sedang mabuk tampaknya . hingga dia lupa kalau dia yang bersalah . dia yang tak bisa menjaga lisannya . dan sekarang dia juga yang menyalahkan orang lain .

" Tuan kita harus pulang sekarang !" ucap Kevin. ini bukan pertama kalinya Kevin berada dalam situasi seperti ini. semenjak perceraian Tuan Dirga dengan Nyonya Jameela , sudah berulang kali Kevin harus membawa pulang Dirga dalam keadaan mabuk .

Kevin meninggalkan beberapa uang lembaran berwarna merah di atas meja , dan dengan segera dia menyeret tubuh Dirga untuk dibawa pulang. sebelum lelaki itu benar-benar semakin tak bisa lagi dikendalikan.

Kevin menggeram kesal . akhir-akhir ini pekerjaannya semakin berlipat ganda . bukan hanya mengurusi pekerjaan kantor . tetapi juga mengurusi masalah pribadi Dirga. termasuk yang saat ini mengurus orang yang sedang mabuk

sungguh gajinya yang besar pada saat bekerja di perusahaan Dirga benar benar sesuai dengan semua tenaga dan akal pikiran yang dikeluarkan olehnya. di dalam hatinya Kevin berharap Dirga bisa segera move on dan bisa membuka hatinya, lalu menemukan cinta yang lain agar dia tak lagi direpotkan seperti ini.

Badan Dirga semakin berat bagi Kevin, karena dia sendiri dalam keadaan lelah. membuat Dia meminta bantuan pada dua orang penjaga keamanan di bar itu untuk membantunya membawa Dirga menuju ke tempat parkir di mana mobilnya berada

" ini untuk kalian berdua, Terima kasih sudah membantuku !". ucap Kevin kepada dua orang penjaga keamanan itu , sambil menyerahkan dua lembar uang berwarna merah.

" Terima kasih Tuan , akan tetapi itu tidak perlu , karena itu memang merupakan bagian dari pekerjaan kami!" ucap salah satu pria berseragam hitam tersebut.

" Tidak masalah, Terimalah ! aku memberikannya dengan senang hati, dan mungkin setelah ini kalian akan sering aku repotkan!" ucap Kevin sambil memaksa pada dua pria itu untuk menerima lembaran uang yang dia ulurkan.

" Kami akan dengan senang hati melakukannya Tuan! " jawab salah seorang pria tersebut.

Kevin mengangguk lalu segera masuk ke dalam mobilnya, dan melajukannya, untuk mengantarkan Dirga pulang ke rumahnya. setelah itu dia sendiri juga ingin pulang , dia juga ingin mandi air hangat dan beristirahat dengan nyaman . karena malam sudah semakin larut . dan esok hari pekerjaan sudah menunggu.