NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 16

"Jadi begitu ceritanya Sayang! semenjak itu Mas mengangkatnya jadi Adik angkat,karena setiap Mas ingin kasih Arfi sesuatu,tapi Arfi selalu menolak pemberian apapun dari Mas." pungkas cerita Afwi.

Zahra melamun di saat mendengarkan cerita dari Afwi Calon Suaminya,tersadar ketika Afwi Calon Suaminya mencium bibir Zahra sekejap.

Cup

"Astagfirullah! mas belum Muhrim,main asal mencium begitu." kaget Zahra sambil melotot kan mata tajamnya.

"Ya habisnya kamu melamun begitu Sayang." ucap Afwi.

"Ya ampun! nggak usah begitu kan bisa,huft..terus kenapa juga,Mas baru cerita sekarang sih." kesal Zahra.

"Maaf Sayang! sebenernya ini rahasia,karena Arfi yang meminta Mas untuk merahasiakannya,tapi Mas malah cerita sama kamu,karena Mas nggak mau ada rahasia di antara kita,jadi Mas meminta tolong yah! jangan ceritakan ini ke siapapun,termasuk Abah kamu yah Sayang." pinta Afwi.

Ketika Zahra ingin mengatakan sesuatu di urungkan karena ada yang memotong,ketika menoleh terkejut lah keduanya.

"Meskipun Neng Zahra nggak kasih tau,tapi Abah sudah pernah melihatnya secara langsung,Assalamualaikum." ucap Abah Didi yang baru menghampiri.

"Abah! Waalaikumsalam." sahut Afwi dan Zahra serempak.

Keduanya pun mencium punggung tangan Abah Didi secara bergantian.

"Maaf Abah! buk.." ucap Afwi terpotong.

"Sudahlah Nak! Abah sangat mengerti,bahkan Abah sangat kagum sama Arfi,orangnya selalu menunduk,oh iya gimana dengan keadaan Naira?" potong Abah Didi seraya bertanya.

"Masih berada di dalam Abah,sampai detik ini belum sadarkan diri." jawab Zahra sambil menunduk karena Sahabatnya sampai sekarang belum sadarkan diri.

"Sudah Neng! kamu doakan saja untuk Sahabat kamu itu,mudah-mudahan cepat tersadar,ya udah yuk! Abah ingin melihat keadaan Naira." ajak Abah Didi,Zahra dan Afwi pun mengangguk.

Ketiganya pun langsung masuk ke ruangan Naira di rawat,kini ketiganya sudah berada di dalam,Arfi meskipun kaget tapi tetep menghampiri dan langsung menyalami tangan Abah Didi dengan takzim,Abah Didi pun tersenyum ketika melihat Arfi,sedangkan Zahra meneteskan air matanya,karena melihat Sahabatnya masih terbaring lemah tak sadarkan diri.

"Ya udah kami bertiga mau pulang dulu yah Bundanya Naira,karena harus mengurus beberapa hal,semoga Naira cepat sadar dan kembali sehat lagi,oh iya Fi mampir lah ke Rumah Abah." pamit Abah Didi sambil mendoakan seraya meminta.

"Oh iya Abahnya Zahra,saya mengerti dan terimakasih atas doanya." ucap Bunda Dina.

"Insyaallah yah Abah." sambung Arfi.

Ketiganya pun langsung keluar dari ruangan rawat Naira,setelah satu sama lain menyalami dengan takzim,tak lama Arfi pun pamit pulang dan berjanji akan sering menemani Naira sampai Naira tersadar.

***

Satu Minggu Kemudian

Hari Pernikahan Zahra dan Afwi

Kini semua orang sudah berkumpul di depan Rumahnya Zahra,terkecuali Zahra yang berada di dalam kamarnya sendiri yang di temani sama Ibunya,semua orang yang datang untuk menyaksikan proses ijab kabul yang akan segera di laksanakan,Afwi pun sudah duduk di hadapan Abah Didi.

Ketika perwakilan dari Kantor KUA bertanya apa Abah Didi yang akan menikahkan sendiri,di jawab sama Abah Didi dengan menganggukkan kepala,karena Abah Didi ingin sendiri yang menikahkan Putrinya secara langsung tanpa ada perwakilan,Abah Didi dan Afwi dengan mengucapkan Bismillah keduanya saling berjabat tangan.

"Ananda Afwi Sadewa saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Putri saya yang bernama Fatimah Azzahra dengan mas kawin emas sepuluh gram dan seperangkat alat sholat di bayar kontan"

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Fatimah Azzahra binti Didi dengan mas kawin tersebut di bayar kontan."

"Gimana para saksi."

"SAH."

"SAH."

"SAH."

Semua orang dengan serempak,Penghulu pun meminta supaya ada yang menjemput mempelai Perempuan nya untuk datang kesini,Sepupunya Zahra pun langsung pergi ke kamarnya Zahra,tak lama pun Zahra keluar dengan di apit sama Ibu dan Sepupunya.

Kini Zahra pun sudah duduk di samping Afwi yang sekarang sudah Sah menjadi Suaminya,Afwi pun memakaikan Cincin ke jari manisnya Zahra Istrinya,Zahra pun melakukan hal yang sama dan langsung mencium punggung tangan Afwi Suaminya,Afwi pun mencium kening Zahra dengan begitu lembut dan penuh kasih Sayang,sampai-sampai Zahra meneteskan air mata kebahagiaan.

***

Malam Resepsi Afwi dan Zahra

Semua para tamu undangan sudah berkumpul,Arfi pun yang baru datang langsung menghampiri kedua pasangan Suami Istri baru tersebut dan langsung berjabat tangan dengan Bang Afwi dan mengatupkan tangan di dada ke Mbak Zahra,di balas sama Zahra yang melakukan hal yang sama seperti Arfi lakukan.

"Selamat yah Bang,Mbak semoga Sakinah Mawadah Warahmah yah,oh iya Mbak ada salam dari Bunda Dina,katanya meminta maaf karena nggak bisa hadir di hari bahagia Mbak Zahra." ucap Arfi sambil mendoakan seraya menyampaikan salam.

"Terimakasih Fi atas doanya,semoga kamu cepat menyusul yah." sahut Afwi.

"Huft..Mbak sangat mengerti Fi! nggak apa-apa kok,tolong sampaikan ke Bunda Dina yah." sambung Zahra sambil menghembuskan nafas pelan.

"Amin! iya Mbak nanti saya sampaikan ke Bunda Dina,ya sudah! kalau begitu..." pamit Arfi terpotong.

"Nak Arfi sini,Abah ingin ngobrol sama kamu." potong Abah Didi sambil memanggil.

Arfi pun menghampiri Abah Didi dan langsung menyalami tangannya dengan takzim,Arfi dan Abah Didi pun ngobrol dengan santai nya.

"Ck.kok Mas cemburu yah,kalau melihat kedekatan Arfi dan Abah." kesal Afwi.

"Hah ya ampun Mas! ngapain sih punya pemikiran begitu,kan Mas juga dekat dengan Abah dan memang sih Abah begitu ingin taunya tentang Arfi,karena pertemuan antara keduanya,Abah sudah langsung merasakan ada sesuatu di diri Arfi." kaget Zahra sambil mengingatkan.

Afwi mengalengkan tangannya ke pinggang Zahra Istrinya sambil merapatkan duduknya dan berbisik.

"Seperti kamu dong Sayang,waktu pertama kali melihat Mas kan." goda Afwi.

"Idih pede sekali kamu Ouhh Masss." ucap Zahra sambil melotot kan matanya karena Afwi Suaminya itu memegang bukit kembarnya,tapi Afwi malah tersenyum.

"Ck.rese banget sih Mas." kesal Zahra.

"Hehe..maaf Sayang! habisnya..." tawa Afwi sambil menggoda tapi terpotong.

"Hey! jangan bermesraan di tempat umum juga kali,nanti saja kalau kalian berada di kamar,nih makan dulu! sepiring berdua saja yah biar romantis." teriak Tante Nurul sambil memberikan sepiring makanan.

"Aduh Tan! kok jadi ngerepotin begitu,terimakasih yah Tante yang paling Gemoy." ucap Zahra sambil menggoda.

"Ck.dasar Keponakan yang paling rese,udah ah Tante mau kesana dulu." kesal Tante Nurul seraya pergi.

Setelah Tante Nurul pergi,Afwi dan Zahra pun langsung memakan makanan yang tadi di bawakan oleh Tantenya,keduanya pun saling menyuapi satu sama lainnya.

Di saat baru selesai dengan makannya,ada yang menghampiri keduanya yaitu Sepupunya Zahra yang bernama Citra.

"Ra! yang ngobrol sama Abah itu siapa...

Bersambung

~See You Next~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!