NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Rasanya masih seperti mimpi, kala tangan itu meraih uluran dari sang suami meminta diraih. Nahla menciumnya dengan takzim, Hanan membalas dengan mencim keningnya. Hati kecil di relung terdalam berdesir, menyerukan sebuah harapan baik untuk kehidupan rumah tangganya.

"Alhamdulillah ... acaranya berjalan lancar," ucap Bu Kokom tersenyum haru. Walau seharian ini harus bergelut dengan panci, melihat senyum bahagia putrinya hatinya langsung adem. Rasa lelah yang melanda sirna berganti dengan pegal-pegal yang akan menjadi pekerjaan baru untuk Bapak.

"Pak, nanti jangan lupa ya, pijitin Ibu, badanku pegel semua gegara nggak berhenti dari tadi pagi," bisik Bu Kokom setelah selesai acara.

Masih ramai orang, keluarga besar Pak Hanan sebagian sudah pulang karena acara lamaran sekaligus ini ditutup dengan doa kebaikan untuk pengantin dan jamuan bersama.

Hanan sendiri masih menemani sebagian keluarganya sambil menikmati jamuan. Sementara Nahla di ruang tengah bersama Icha dan beberapa saudara dari Nahla itu sendiri.

"Icha mau makan?" tanya Nahla memperhatikan putrinya yang enggan beranjak dari dirinya. Gadis kecil itu adalah orang yang paling bahagia karena sudah boleh merubah panggilan pada miss Nahla menjadi Mama.

"Akhirnya aku punya Ibu," celetuk Icha yang seketika membuat Nahla terenyuh. Kasihan sekali anak ini, selalu menganggap dirinya tidak punya ibu lantaran maut memisahkan mereka sedari bayi.

"Iya, Icha punya Ibu sekarang, panggil saja sesuai keinginanmu," jawab Nahla menarik dalam pelukan. Terlihat begitu klop dan kompak. Kedekatan mereka memang tidak bisa diragukan lagi, Nahla yang tulus akhirnya mengantarkan dirinya pada jodohnya.

"Dek, itu keluargaku mau pamit, keluar dulu," ucap Hanan menemui istri dan anaknya.

Nahla mengangguk, bersalaman dengan beberapa penggiring pengantin pria secara bergantian.

"Selamat menempuh hidup baru, samawa til jannah. Titip Hanan dan Icha Dek, terima kasih sudah membersamai keponakan saya selama ini," ucap Ajeng memeluk adik iparnya. Bahagia sekali ketika dikabari untuk datang ke Bandung untuk menemani lamaran adiknya.

Ajeng sudah mendengar banyak tentang Nahla, bahkan Hanan membagi membagi cerita kedekatan dengan putrinya yang begitu kental. Seakan mereka tak bisa dipisahkan.

"Aamiin ... Insya Allah Mbak, terima kasih sudah datang, hati-hati!"

Niat hati pulang ke kediaman adiknya dulu dengan rehat barang sehari dua hari, eh malah baru sampai belum juga istirahat Mama Ajeng dan Papa Abi mendapat kabar tak sedap dari putrinya. Kedua orang tua itu langsung bertolak pulang. Mereka bahkan pamit ke Hanan karena pria itu masih stay di rumah mertuanya. Belum pulang alias ditinggal oleh rombongan.

"Icha udah ngantuk? Tidur di kamar dulu, Sayang," ujar Nahla beranjak.

Perempuan itu masuk ke kamarnya sambil menuntun Icha. Belum juga menghapus riasanya, menemani Icha rebahan.

"Ma, besok mama ikut Icha pulang kan? Kita bisa melakukan banyak hal seru bareng," ujar gadis kecil itu sepertinya sudah mempunyai banyak jadwal.

"Mmm ... iya." Nahla nampak bingung, jujur ia masih shock dan kaget statusnya kini. Ia tidak menyangka akan menikah secepat ini.

Gadis kecil itu baru terlelap ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya. Menyembul sosok pria yang kini telah sah menjadi suaminya dan halal melakukan apa saja.

"Aku masuk ya, Icha sudah tidur?" tanya Hanan memperhatikan putrinya yang lelap.

"Iya, kamu kalau mau pulang nggak pa-pa, Icha biar nginep di sini saja sama saya, kasihan sudah bobok," ujar Nahla masih canggung dan kaku.

"Pengennya langsung bawa kamu pulang malam ini juga, itu kalau kamu tidak keberatan," pinta Hanan duduk di tepian ranjang.

"Mm ... aku masih ingin di sini Mas, kalau Mas berkenan, aku mau ikut setelah acara pernikahan resmi saja," jawabnya penuh dengan perhitungan.

"Kenapa? Nggak harus nunggu dua minggu ke depan, kita kan udah sah, mau serumah juga nggak masalah. Jangankan seatap, berdua di kamar juga boleh."

"Uhuks!" Nahla langsung keselek ludahnya sendiri. Ia masih grogi membahas perajangan.

Sementara Hanan malah tersenyum tipis melihat istrinya yang memerah malu-malu.

"Aku pinjam sarung sama kaus yang besar ada nggak, Dek, pengen ganti, nggak nyaman kalau tidur pakai gini," ujar Hanan sembari membuka kancing di lengannya.

"Bentar, aku pinjamin ke Tio dulu Mas, dia kan besar, pasti bajunya muat," ujar gadis itu beranjak.

Nahla keluar dari kamar, nampak suasana dapur masih ramai saling membantu Ibu mengemas sisa masakan. Bu Kokom tengah membagi-bagi sayur dan lauk yang masih ada banyak ke plastik-plastik agar saudara yang sudah bantuin tadi membawanya pulang.

Tak lupa juga membagi beberapa jajanan dan oleh-oleh bawaan dari keluarga Hanan yang membawa cukup banyak. Jadi, suasana ruang tengah dan dapur masih ramai.

"Permisi Buk, Cing!" seru Nahla setengah membungkukan badannya hendak menuju kamar Tio yang bersebrangan dengan kamar dirinya. Perempuan itu meminjamkan baju santai dan sarung dari Tio untuk Hanan.

"Ini Mas," ujar gadis itu memberikan pada suaminya.

"Makasih," jawab Hanan sembari menatap wajahnya yang menundukkan pandangan.

"Mau ke mana?" tanya pria itu menghentikan langkah Nahla.

"Keluar dulu, kan Mas mau ganti," jawab perempuan itu jelas masih malu.

Hanan tersenyum melihat istrinya yang keluar dari kamar, balada menikahi perawan, harus sabar karena masih benar-benar polos dan belum mengerti.

1
Warsi ani
mas duda ,bikin hati jungkir balik
Koni Dwi N
Hanan suami idaman banget
Tiagus Nababan
sekarang baru terasa....lki lki egois
Sandisalbiah
hah.. makanya jd suami itu jgn labil, udah tua juga kok gak bisa konsisten dgn hati dan perasaanya sendiri...
Sandisalbiah
walau langkah yg di ambil Nahla itu salah tp sebagai perempuan normal pasti akan mendukung tindakan Nahla.. buat apa bertahan kalau keberadaan kita gak di anggap juga gak di hargai.. apa lagi adanya Nahla dlm hidup Hanan adalah murni keinginan laki² egois itu sendiri, hasil paksaan dia malah.tp begitu Nahla masuk dlm kehidupannya justru di kecewakan, hanya dianggap sebagai pelampiasan... berengsek banget si Hanan emang..
Sandisalbiah
lagi² egois juga kepala batu.. harusnya kalau dia emang peduli dan menganggap Nahla itu istrinya saat tau Nahla belum pulang dia langsung cari in, lha ini kok nunggu sampe besok.. nampak sekali dia gak peduli dgn keadaan Nahla... dasar suami gak waras..
Sandisalbiah
Hanan egois.. gak peka sama istri... kasihan Nahla
Sandisalbiah
hah.. Hanan hangat di awal aja ya.. awas aja kalau sampai dia nyakiti hati Nahla... sadar gak sih kalau sikapnya itu sudah aneh.. dasar Hanan
Sandisalbiah
padahal udah sempat beristigfar lho si Hanan tp begitu nyicip ketupat tahu kok langsung bersikap aneh.. sadar gak dia itu udah menyakiti istrinya.. semoga sikap anehnya gak makin menjadi dan berlarut².. kasihan Nahla... secara pernikahan ini juga termasuk hasil dr paksaan Hanan walau tdk secara langsung
Sandisalbiah
hah.. mantan duda yg udah lama puasa.. pengen buka, ada aja gangguan.. 🤭
Sandisalbiah
sempet kawatir kalau Hanan bakal menyebut nama Almarhumah saat penyatuan mereka krn Hanan kan belum move on sepenuhnyaa dr sang mantan terindah walau sudah beda alam
Sandisalbiah
readers ikut salting gegara mas Hanan
Sandisalbiah
pinter banget mas Hanan baca situasi, pasang strategi dadakan buat mengikat neng Nahla nya... gak tanggung².. langsung ijab lho..
Sandisalbiah
bener² gak mau buang² waktu ya mas Hanan... semua kudu di segerakan.,
Sandisalbiah
pak duda meresahkan ya Na... buat jantung jd gak normal
Sandisalbiah
tuh kan.. mulai kelihatan kan gelagat² kang gombalnya 🤭L
pak duda mah jutek nya cuma kamuflase, aslinya dingin dingin empuk dia
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚑𝚘 𝙼𝚒𝚜𝚜... 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚔𝚘² 𝚍𝚒𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚞𝚝𝚎𝚔 𝚙𝚕𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.. 𝚝𝚙 𝚜𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙼𝚒𝚜𝚜 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚓𝚍 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝...
Koni Dwi N
jaga image dong
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚖 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚌𝚒𝚕𝚘𝚔, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗...
Any Puji
hamil tuh kan habis haid dgass trus sama si duda..bulan madu ya gagal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!