Aku Bukan Penghianat

Iza mendesah pelan, di dekat mejanya sudah berdiri tiga laki - laki yang mau mengajaknya makan siang.

" Za ". Ucap ketiga laki - laki itu bersamaan. Ketiganya pun saling berpandangan dengan saling melempar tatapan tajam penuh permusuhan.

" Makan siang denganku ya Za ". Ajak Zaki.

" Iza biasa makan siang denganku kalau kalian tau ". Bagus tak mau kalah. Ini usahanya yang terakhir...dengan melalui makan siang bersama secara rutin , pasti akan menumbuhkan lagi rasa cinta Iza padanya yang mulai luntur.

" Kata siapa , mending dengan aku saja , enggak ribet ..iya kan Za ". Entah kena setrum dari mana , Shaka juga tiba - tiba ikutan mengajak Iza.

" Kalian ini kenapa?? Kamu juga Sak , ikut - ikutan bikin aku pusing saja ". Iza sampai memijat kepalanya, pusing karena ketiga orang yang merengek padanya dan juga karena perutnya sudah lapar.

" Cuma ajak makan siang Za , kan kita berempat juga sering melakukan itu ". maksud Shaka adalah Yasmin dan Rama.

" Kamu berani ajak Iza , Sak ?". tanya Bagus.

" Kenapa enggak , kita kan best friend iya kab Za...lalu Pak Bagus apa , bukannya kalian sudah putus ya ". ucap Shaka , membuat Bagus gelagapan....dari mana Shaka tau kalau dirinya dengan Iza sudah tidak ada hubungan.

Padahal Shaka tau karena mulut lemes Yasmin yang keceplosan mengatakan tentang hubungan Iza dan Bagus.

Bukan putus lagi Sak...tapi cerai tau... batin Iza meringis.

" Pak Bagus , saya mau kok temani Pak Bagus ". Ujar Adisti menawarkan diri.

Ia kesal , kenapa ketiga laki - laki tampan itu berebutan untuk mengajak Iza...sedangkan dia satupun tidak ada laki - laki yang mau mengajaknya.

Sekalipun ada , dia hanya pegawai rendahan di bawahnya. Adisti tidak mau , seleranya tinggi, ia juga tidak mau kalah dengan Iza yang bisa menggaet atasan dari divisinya.

" Maaf Dis , tapi saya mengajaknya Iza bukan kamu ...kamu sama yang lain saja !".

Adisti menghentakkan kakinya kesal , tapi ia juga tidak mau pergi dari sana . " Kenapa bukan aku saja sih yang di rebutkan " gumam Adisti , ia seperti di abaikan oleh beberapa orang di depannya ini.

" Aku kan juga cantik kayak Iza, body aku juga oke , apa mata mereka buta , fix...Iza pake pelet pasti ". Adisti bicara sendirian.

" Waahhhh ada apa ini , kok ngumpul di sini ?". Yasmin datang bersama Rama.

Ia melirik ke arah kakaknya , begitupun dengan Raman, yang juga melirik ke arah kakaknya...Bagus.

Iza bernafas lega , Yasmin sudah datang...ia memang sengaja mengabari gadis itu untuk menyelamatkannya dari tiga laki - laki yang sedang menunggu jawabannya.

" Maaf semuanya , aku mau makan di sini saja bersama Yasmin ". Ujar Iza. Lebih baik menolak semuanya.

" Aku tanya ada apa malah enggak ada yang jawab...".

" Enggak ada apa - apa kok Yas , udah duduk sini biar Rama yang membelikan makanan buat kita ". Yasmin pun menurut.

" Tidak usah Ram ,biar aku saja yang pesankan buat Iza ". Zaki langsung berinisiatif.

" Biar aku saja ". Bagus juga mulai memesan makanan.

Sedangkan Shaka dia lebih memilih pergi ke kantin untuk membelikan makanan buat Iza dan juga untuk dirinya sendiri.

" Ram , kamu beli buat kamu aja deh...kayaknya Iza enggak bakalan bisa menghabiskan makanannya sendiri ". Perintah Yasmin , ia tau kali ini Iza pasti akan mendapat banyak makanan.

" Siap sayang ". ucap Rama dengan suara lirih.

Yasmin tersenyum malu - malu..., Iza memandang jengah keduanya .

" Geli aku Yas ".

" Iri bilang Bos ".

Tidak perlu menunggu lama , di meja Iza sudah berjejer makanan dari tiga orang laki - laki , Bagus, Zaki dan juga dari Shaka.

Iza menelan ludahnya kasar.." Ini bagaimana aku menghabiskannya ". Dan anehnya , semua makanan yang di beli ketiganya semuanya sama.

" Kita makan bersama Za ". Zaki mengambil tempat duduk, ia taruh di dekat Iza dan duduk di sana.

Bagus dan Shaka pun demikian....alhasil mereka jadi mengadakan acara makan dadakan di sana.

" Aku boleh ya gabung di sini , aku sendirian di sana soalnya ". Adisti mendekat dengan membawa makanan di tangannya.

Seharusnya ia tidak memusuhi Iza dan ketiga teman seangkatannya itu , hingga ia tidak selalu sendirian.

Adisti menahan rasa malunya demi bisa kembali bergabung dengan teman - temannya itu.

" Boleh...duduk saja Dis , enggak ada yang melarang kok ". Iza yang menjawab....lihat betapa baiknya gadis itu , meski Adisti sudah menjelek - jelekannya bahkan menjauhinya, tapi tetap saja , Iza tidak pernah membalas perbuatan Adisti , dan masih menerima dengan baik temannya itu.

Sedangkan Yasmin mencibir kelakuan Adisti yang plin plan itu.

" Terima kasih Za ". ucapnya dengan mata berbinar , tapi tetap saja , Adisti memilih duduk dekat Bagus....usaha mah tetap jalan.

Yasmin pun makan berdua dengan Iza...Ia sesekali melihat ke arah Zaki , seakan meledek kakaknya itu.

Zaki pun melototkan matanya pada Yasmin seakan berkata, awas kamu nanti...

Yasmin pun menjawab dengan menjulurkan lidahnya pada Zaki.

" Punya kamu kayaknya enak Za.....coba dong ". Celetuk Zaki.

Iza pun tanpa ragu memberikan satu suapan pada Zaki....ia melupakan banyak orang di sana.

" Hemmmmm , enak...benar - benar enak ".

Kak Zaki lebay juga , apanya yang enak...kan makanan mereka sama saja.... Yasmin berdecak melihat kelakuan kakaknya.

" Pak Bagus mau saya suapi juga?". tawar Adisti.

" Tidak ...terima kasih , saya masih bisa makan dengan tangan saya sendiri ". sindir Bagus , sambil melirik sekilas ke arah Zaki.

Biarin aja kamu kepanasan .....ini belum seberapa Gus....kamu akan lihat yang lebih panas nanti kalau Iza sudah jadi istriku...aku jamin kamu akan langsung terkena serangan darah tinggi dan jantungan.... Zaki tersenyum tipis, ia tau Bagus geregetan dan ingin di suapi Iza seperti dirinya.

Di perjalanan pulang....Yasmin tak berhenti tertawa... Ia dan Iza memang kembali pulang dan pergi bersama sejak Iza memilih tinggal di rumah Pak Bagas....tapi kali ini Iza membawa mobil.

" Berhenti tertawa kamu Yas !".

" Iya iya maaf...habis kalian semua lucu , udah kayak anak abg cari perhatian lawan jenisnya...sampai berebutan ngasih makanan lagi ".

" Tapi boleh juga , aku bisa numpang makan siang tiap hari sama kamu...gratis pula , jadi aku bisa menghemat uang pengeluaranku ".

" Bisa ya gitu , aku kamu jadiin umpan....enak saja , aku bilangin ke Kak Zaki nanti ".

" Cieeeeee...bilangnya cuma sama Kak Zaki nih ".

" Iyalah , biar dia tau adiknya butuh donasi ".

" Ihhh...sekarang jadi menyebalkan kayak Kak Zaki , kayaknya kalian memang jodoh yang tertunda ".

" Mungkin saja ". jawab Iza santai, seakan mengiyakan kalau ia dan Zaki akan bersatu nantinya.

Bersambung....

Tetap di like dan di comment ya...

Terima kasih sudah mampir 😘😘😘