si anak tengah yang lahir di keluarga kecil perantauan, yang mulai memasuki remaja. Sebuah ikatan darah yang kuat antara seorang ayah dan anak gadisnya. Kisah masa lalu anak tengah terlalu banyak kejutan hingga ia mampu melewati sampai akhir cerita hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon destianawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selesai
"pah sudah kubilang biarkan aku sendiri yang menuntaskan anak kecil itu." ucap gantara pada pria di ujung telepon
"kamu tuh pria jantan tapi otakmu terlalu lama untuk membereskan kutu-kutu begitu, papah gak mau terlalu lama melihat calon mantuku tersiksa. Sekarang lanjutkan dan ambil kembali puteri papah! jangan sampai kamu tertinggal selangkah lagi oleh sainganmu berikutnya! " peringatan tegas untuk gantara yang membuatnya berpikir siapakah lagi saingannya. Itu hanya trik papahnya agar anak prianya cepat melangkah karena sudah bertahun lamanya menunggu cinta sejatinya.
"araaa...." ucap haru melihat calon mantunya pulang sekolah, yang sebentar lagi akan menyandang mantan calon menantu. klara kaget dengan kedatangan kedua orangtua fabian di rumahnya, bukan mereka yang diharapkan untuk menjelaskan semuanya. Orangtua fabian tidak bersalah jadi klara menurunkan ego emosinya dan tetap hormat pada rekan sahabat dari almarhum papahnya.
"Ada apa tante dan om datang ke sini?" klara melirik mamahnya yang berada di hadapannya untuk mencari tahu jawabannya.
"tante? om?? panggil kami ayah dan bunda seperti dulu ra, sebelumnya maafkan perlakuan anak kami sungguh ini di luar skenario pernikahan kalian, dan kami pun tidak tahu bahwa masa lalu fabian dengan wanita masa kecilnya akan datang kembali. sungguh maafkan kami klara." ucap bunda sambil mengusap pipi klara.
"Baiklah, ayah bunda di sini klara juga tak paham atas semuanya hanya saja terlalu shock melihat semuanya beruntut terjadi terlebih fabian menutupi semuanya, andai saja lebih awal ia menceritakan mungkin ara tidak semarah ini melihat dia datang kembali. Tapi, maaf dengan sangat dengan apa yang sudah fabian dan wanita itu lakukan di hari ini klara menyerah untuk melanjutkan semuanya." klara menyapu butiran air mata yang mulai menetes di pipinya. Mamah klara pun mendekati anak tengahnya untuk menguatkan pundaknya dan hatinya yang sudah luka terlalu dalam sampai sulit meneruskan pembicaraannya.
"Mas, mba sebaiknya pulanglah dahulu agar semuanya lebih tenang. Siapa tahu fabian pun ingin datang untuk bertemu dengan klara."
"enggak mah, gak usah datang kembali untuk pria pengecut itu. Klara hanya ingin semua berhenti di sini. Berhenti untuk meneruskan segala rencana yang telah mulai berjalan. Klara tidak ingin berjalan dengan pria pengecut yang belum tuntas dengan beberapa masa lalunya. Klara selalu menghargai ayah dan bunda sebagai sahabat dari papah dan mamah. Tapi untuk kali ini, mohon mengerti juga untuk tidak mempertemukan kami kembali dengan sengaja. Klara juga mohon untuk mamah, jangan jadi menjaga jarak dengan ayah dan bunda hanya karena hubungan klara yang gagal. Klara ikhlas dengan semuanya. Sekarang klara pamit dulu ke kamar." Klara setengah membungkuk sebagai tanda pamit, lalu berjalan ke kamarnya sambil mengusap air mata yang sudah tak tertahan. Perbincangan orangtuanya terus berlanjut menuntaskan apa yang menjadi permintaan klara pada fabian. Dengan berat hati ayah dan bunda menerima semuanya, karena sedikitnya mereka juga merasa bersalah tidak berpikir bahwa cintanya fabian di masa kecil bisa kembali tumbuh.
"Ternyata dia selain pengkhianat juga pengecut untuk menjelaskan pada orangtua tentang hubungan inj." gumam klara sambil melepas baju untuk menuju bath up dan berendam sejenak untuk melemaskan otot yang tegang hari ini. Klara merendam kepalanya lalu keluar lagi sambil memejamkan matanya mengulang semua memori indahnya bersama fabian hingga hari ini dengan sebuah kejutan. Sesak di dada dan mata panas mulai menyeruak kembali membuat klara menyelam lebih lama ke dalam air. Terdengar suara dering hp klara, tangannya meraba dan mengambil benda tersebut tanpa melihat dengan jelas siapa yang meminta panggilan video tersebut karena kondisi matanya yang terekena air.
"hey anak kecilllllllll sudah gila kamu." suara lantang yang sangat klara kenal. Segera ia menyapu sisa air yang menempel di matanya dan kaget setengah mati, karena tersadar ia sedang berada di kamar mandi
"aaaakkkkkkkkkk br*ng**k." reflek klara melempar hp nya ke arah pintu dan terjatuh di atas keset sehingga sambungan terputus.
"Anak kecil ini membuatku ingin segera kumiliki." gantara sedari dulu memang menginginkan klara semenjak tersadar bahwa pilihan wanitanya dulu berkhianat dengan sahabatnya.
