NovelToon NovelToon
Descendant Of A Mafia

Descendant Of A Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Gangster
Popularitas:69.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Four

Siapa sangka seorang dokter cantik nan muda bisa menarik perhatian bos gangster dalam pandangan pertama hingga membawanya ke dalam cinta segitiga antara sang dokter, bos gangster dan seorang polisi yang merupakan calon suami dari dokter cantik tersebut.

Di sisi lainnya, sebuah pembunuhan brutal terjadi di kalangan konglomerat hingga menggemparkan berita orang-orang kaya. Tidak diketahui motif sang pembunuh, namun hanya ada satu kemungkinan yaitu balas dendam.

Semua yang terjadi rupanya terhubung satu sama lain. Cinta, pembunuhan, kebohongan dan balas dendam.

(Cerita season 2 dari season 1 berjudul Only 200 Days Mr. Mafia) jika belum membacanya, silahkan baca dulu jika berkenan ^^

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DOAM — BAB 32

IDENTITAS SEORANG GREY

Satu hari berlalu, Tobias mendatangi gudang milik Luca. Tak hanya gudangnya saja, Luca menyuruh anak buahnya untuk mengantarkan polisi tadi ke ruangannya.

“Kali pertama mu datang huh. Aku maklumi jika kau terpesona dengan tempat ku!” Sambil menyeringai, Luca juga menuangkan segelas wine untuk tamunya yang sudah berdiri di depan meja dia duduk.

“Minumlah.” Suguhan Luca. Namun Tobias masih menatapnya tak suka.

“Aku datang bukan untuk bertamu. Aku seorang polisi, dan aku akan mengatakannya langsung.” Tobias memberikan secarik kertas beserta suntikan yang sudah dia siapkan.

Luca mengernyitkan keningnya, menatap dengan sorot tajam juga seringaian. “Kau serius.” Luca mengambil kertas tersebut dan membacanya.

“Velux! Sejenis narkoba baru yang hanya ada satu orang sang pembuatnya. itu kau. Bukankah itu narkoba buatan mu.” Tebak Tobias tersenyum puas.

Luca masih terdiam, meremas kertas tersebut dengan garang. “Ini sudah di bahas oleh polisi. Lalu apa masalahmu?” tegas Luca. pria itu rupanya sudah pernah menyogok seorang polisi bahkan hakim sekaligus hanya untuk menutupi kasus yang hampir saja menangkapnya.

Tobias menyeringai, lalu duduk di kursi, menyatukan kedua tangannya di atas meja seraya menatap lekat Luca.

“Seorang pembunuh membelinya dan menyuntikkannya kepada para korbannya. Apa kau tahu itu?”

Mendengar hal itu, Luca sama sekali tidak panik malahan terkekeh kecil hingga kembali ke mode serius dengan rahang tegasnya.

“Aku hanya menjual! Aku tidak peduli untuk apa mereka menggunakannya, karena itu sudah hak mereka.” Tegas pria berkaos hitam dengan tatto di lengan kanannya.

Seringaian Luca hingga wajah santainya membuat Tobias harus menahan amarahnya sendiri.

“Bukan itu pertanyaan ku.” Tobias berdiri, sedangkan Luca masih mengerutkan alisnya ketika mendengar alasan Tobias.

“Apa ada pembeli yang mencurigakan? Seperti seorang pria memakai jaket merah atau hitam?” tanya Tobias.

Kini Luca mengerti, kedatangan Tobias sebenarnya hanya ingin bertanya saja.

Pria itu beranjak dari duduknya, meminum segelas wine yang seharusnya untuk tamunya. “Kau bertanya kepada orang yang salah. Pergilah selagi aku masih baik.” Suara Luca terdengar dingin dan serak.

Tobias benar-benar tidak menyukainya, “Akan aku pastikan kau akan ditangkap.” Ancam Tobias hingga dia pergi dari ruangan berlampu gold yang terlihat mewah.

Setelah kepergian polisi menyebalkan tadi, Luca kembali melihat ke kertas tadi.

“CURTIS!!!” panggil Luca berdarah lantang dan keras sehingga salah satu anak buahnya yang barusan dia panggil namanya, langsung menghadap padanya.

“Aku ingin semua data orang-orang yang pernah membeli narkoba kita.”

...***...

Sementara seorang pria dengan jaket hitamnya tengah berdiri menyandar di pintu mobil polisi seraya mengunyah Permen karet dengan santainya.

“Pak!” seorang asisten datang membawa berkas yang sama setelah dia keluar dari sebuah tempat warnet ilegal yang biasa dibuat judi oleh anak-anak muda.

Robbie menoleh ke kanan dan kiri, berjaga-jaga agar tidak ada polisi yang tahu.

“Bagaimana?” tanya Robbie kepada sang asisten.

“Masih tertutup pak. Sepertinya pembunuh itu sudah lebih dulu menutupinya.” Jelas pria bertubuh pendek itu kepada bosnya.

Robbie terdiam beberapa detik, mengangguk-anggukkan kepalanya. “Itu artinya semuanya sudah direncanakan jauh sebelum pembunuhan beroperasi.” Gumam Robbie menebak tepat sasaran.

Tak jauh dari arah mereka, ketika Robbie hendak masuk ke mobil tanpa sengaja dia melihat Tobias yang memergokinya. Ya! Kini kedua polisi tadi saling beradu pandang.

“Shit.” Umpatnya pelan.

.

.

.

“Jadi apa yang kau lakukan di sana?” tanya Tobias curiga dengan Robbie. Tak ada pilihan lain selain mengaku pasrah, Robbie mengatakan semuanya, termasuk identitas asli Grey.

“Aku rasa ini sudah direncanakan sebaik-baiknya.” Kata Robbie mulai serius.

Tobias setuju dengan tebakan itu, namun tidak ada komentar lainnya. Sementara Robbie yang ikut berpikir hingga dia mendapatkan sebuah ide.

“Aku tahu. Ayo!” Robbie segera bergegas, diikuti oleh Tobias dari belakang menggunakan mobilnya.

Berada di ruangannya setelah melakukan pekerjaannya, Sarah menghabiskan istirahatnya dengan terus termenung dan melamun. ucapan bibi J.J masih membuatnya penasaran tentang keluarganya.

Saat asik melamun, tiba-tiba suara gaduh terdengar hingga salah satu perawat membuka pintu Sarah tanpa mengetuk. “Dokter Sarah. Ada seorang wanita mengalami kejang!”

Sarah segera bergegas mengikutinya. Karena keberadaan gaduh yang dimaksud tadi tidaklah jauh dari ruangan Sarah, maka tidak ada dokter lain yang bisa dimintai tolong selain Sarah.

Ketika sampai di sana, terlihat beberapa orang mencoba menenangkan seorang wanita berambut keriting dengan tindik di hidung nya.

“Ada apa dengannya? Sudah berapa lama dia kejang?” tanya Sarah mulai berjongkok dan mencoba mengamati gejala dari wanita tadi.

Sarah yang memeriksa detak jantung hingga matanya, dia segera mencari tas milik si wanita tadi hingga ketemu. Tanpa pikir panjang Sarah mencari sesuatu di tas tersebut dan benar dugaannya. “Dia overdosis obat-obatan.” Gumam Sarah sedikit terkejut, namun dengan cepat Sarah mengambil sebuah alat bantu berupa suntikan yang biasa digunakan untuk mencegah orang-orang yang biasa terkena kejang mendadak akibat alergi hingga kejang karena narkoba.

Jlebb! Sarah menancapkannya ke leher wanita yang masih terlentang di lantai hingga lama-lama wanita itu mulai tenang kembali.

“Tidak apa, semuanya sudah berakhir! Kau sudah lebih baik?” tanya Sarah kepada wanita bernama Joy yang tak lain adalah teman Zoe.

Wanita berambut keriting itu sedikit terkejut melihat wajah Sarah. Sementara Sarah sendiri juga merasa aneh ketika wanita tadi malah cepat-cepat pergi setelah mengucapkan terima kasih.

Dengan wajah keheranan, Sarah berdiri menatap ke arah Joy yang berlari menjauh.

“Apa aku pernah bertemu dengannya?” Gumam Sarah masih mengernyitkan keningnya. Sarah tidak pernah bertemu dengannya, tapi Joy lah yang pernah bertemu dengannya tepat di 8 tahun lalu.

...***...

“Kau yakin??” tanya Grey dengan tatapan tajam kepada Zoe yang baru saja memberikan secarik kertas.

“Iya.” Jawab wanita itu.

Zoe sudah memenuhi janjinya, dia akan memberitahu kepada Grey bila sudah menemukan bukti-bukti yang selama ini hilang.

.

.

.

Ketika malam hari tiba, sesuai dengan ucapan Robbie tadi, kini kedua polisi itu mendatangi salah satu bar milik Romeo Orlando. Berada di ruangan VIP, ketiga orang berada di satu ruangan yang sama.

“Hahahaha!!!! Sangat ironis. Kau mengatakan kalau aku akan menjadi target selanjutnya?!” ucap tak percaya Romeo yang kini berdiri seraya memegang gelas beer nya.

Tobias dan Robbie hanya memperhatikan nya saja. Tanpa pikir panjang Robbie menunjukkan berkas milik Grey di atas meja.

“Perhatikan baik-baik, apa kau mengenalnya?” ujar Robbie serius.

Pria bernama Romeo itu meletakkan gelasnya dan melihat secarik kertas dengan foto seorang pria juga nama lengkapnya yang tercantum.

Kerutan di alis Romeo yang awalnya terlihat jelas bahwa dia marah, tiba-tiba menghilang menjadi keterkejutan yang luar biasa. -‘Kenapa selam ini aku tidak sadar dengan namanya?’ Batin Romeo itu.

Melihat ekspresi wajahnya membuat Robbie dan Tobias saling memandang.

“Kau tahu siapa dia?” tanya Tobias mendesak Romeo.

“Dia— keturunan Ed Tomasso?”

Mendengar pengakuan itu Robbie semakin bingung, Tobias pun ikut terkejut dan sama bingungnya.

“Siapa Ed Tomasso?” tegas Robbie yang masih duduk.

Romeo nampak gelagapan hingga berkeringat. “Shit! Ayahku pernah berurusan dengan Maxi Ed Tomasso. Pria monster haus darah asal New York. Tapi kini tidak ada yang tahu keberadaannya.” Jelas Romeo.

“Jadi.... Grey adalah putranya?” tebak Tobias.

Romeo menatap ke arahnya seraya mengangguk.

1
Mamik Widowati
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Prap Thiya
kirain zoe berjodoh dengan robbie thor
Four.: tidak donggggg 😅 tidak sesuai ekspektasi ya, sorry hihihi!!!
total 1 replies
Femmy Femmy
nggak usah panik Sarah lebih baik secepatnya kamu hubungi Luca jangan pedulikan Tobias yang bisa saja mencelakai mu
Femmy Femmy
jangan mau Sarah nanti kamu dicelakai sama Tobias 😠
Femmy Femmy
Anjing Tobias😠masih bisa mengucapkan kata cinta sama Sarah sedangkan Zoe saudaranya Sarah sudah kamu rusak dan kamu siksa Aparat biadab😠
Femmy Femmy: sesak rasanya😁
Four.: tarik napas dulu donggg 😁
total 2 replies
Femmy Femmy
perwira Polisi tetapi kelakuan bejad 😠
Femmy Femmy
inilah karena jabatan tinggi terus semena2 memperlakukan orang walaupun dia tidak bersalahtunggu saja waktumu Tobias😠
Femmy Femmy
saya kira Joy masih hidup kok disini ceritanya Joy sudah mati??
Four.: Joy meninggal di bunuh Tobias saat Tobias mengikutinya ke tempat persembunyian Zoe dan Grey 😌 kuharap you mengerti!
total 1 replies
Femmy Femmy
zarah kamu harus hati2 dengan calon tunangan mu karena dia bersikap Biadab😠
Femmy Femmy
Anjing dan Biadab kau Tobias kata itu yang pantas untukmu😠
Four.: harap bertenang
total 1 replies
Femmy Femmy
sadis banget mereka memperlakukan Grey seperti itu makanya Zoe dan kakaknya si Grey membalasnya dengan seperti itu😠
Four.: sama seperti yang mereka perbuat. darah dibalas darah, keturunan mafia kok dilawan 🤭
total 1 replies
Femmy Femmy
aku mendukung Tobias dibunuh setelah apa yang dia lakukan. terhadap Zoe...kini jika Sarah bersaudara dengan Zoe sungguh kelakuan Tobias seperti binatang..😠kuharap Sarah memutuskan pertunangan nya dengan Tobias
Femmy Femmy
ohh gitu toh ceritanya pantesan Zoe dan Grey sangat dendam karena mereka sama sekali tak mengetahui apa2 malah dituduh melakukan penganiyaan bahkan Tobias selalu pacarnya Zoe malah ikut menyudutkan kan mereka🤦😠
Four.: hm... betul sekali
total 1 replies
Femmy Femmy
apa motif sebenarnya dari Grey dan Zoe kenapa selalu membunuh apa ada dendam terhadap orang-orang yang dibunuhnya???😮
Jimin wife 🐣: baca bab 1 kak, disana Zoe sama grey di siksa
Four.: coba baca di bab 1, ada apakah di sana 🤭
total 2 replies
Femmy Femmy
tunangan nya Sarah pernah mempunyai hubungan dengan zoe.di.8 tahun yang lalu
Four.: yupppp
total 1 replies
Femmy Femmy
zoe dan Grey kesalahan apa yang diperbuat kedua orang tua itu hingga kalian membunuhnya??
Four.: kesalahan apaa hayooo, kenapa bisa semarah itu???
total 1 replies
mars
xx ya kluarga ina yg hilang
mars
ko tau2 joy mati bahkan tanpa busana ya,dimna ada bab ini,dan masukan aja ka,harusnya kata cuma tanpa n ya
Four.: Joy mati karena dibunuh Tobias ya!!! GK terlalu detail karena kelupaan 😅
total 1 replies
mars
berarti sarah itu belle,
Four.: bukan donggg ^^
total 1 replies
yofad rina
kan benerr anaknya maxi
Four.: iya kan 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!