True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

"Gara-gara" itu? Maksud mu apa??". tanyaku bingung

"Apa kau masih ingat hal yang aku janji jelaskan tentang alasan teman mu yang tiba" membenci mu?". ujarnya

"Aku ingat. Apa mksdmu kemampuan yang ku miliki juga berhubungan dengan itu? ". tanyaku semakin penasaran

"Ini hanya argumen sementara ku saja. Kita masih harus mencari cara untuk membuktikan nya dulu". tambahnya

"Kalau memang karna hal itu... Sepertinya tidak terlalu bagus". ujarnya lagi dengan menatap khawatir ke arahku

"Hey, kenapa kau menatap ku seperti itu?? Memangnya apa yang akan terjadi??". ujarku mendesak

"Aku tidak terlalu yakin soal ini, tapi mungkin... Kau sudah dipilih oleh iblis untuk jadi penerusnya". ujarnya dengan perasaan dan raut wajah yang kacau

"Apa?! Apa maksudmu dengan mengatakan itu??". ujarku

"Setau kami, dari buku yang kami baca dan informasi dari para senior" terdahulu. Iblis biasanya akan mencari manusia yang cocok untuk mereka jadikan sekutu. Saat kau terpilih, secara perlahan kau akan mendapatkan kekuatan nya. Tapi seiringan dengan itu kau juga akan semakin dekat dengan mereka". jelasnya

Kali ini aku hanya terdiam sambil menatap sangat dalam ke arahnya. Aku benar" tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar.

Kalau seperti itu.... Bukankah secara tidak langsung aku akan ikut ke alam mereka kan?? Sialan! Pantas saja Selovia sangat patuh padaku. Bahkan Clark pun terus mengatakan aku terpilih, dia bahkan sedikit marah saat aku di aniaya orang lain terakhir kali. gumamku dalam hati

Ternyata mereka memang sedang menuruti calon pemimpin mereka??!. Secara tidak langsung, mereka juga seakan menjagaku disini. Memberiku kekuatan dan membantuku agar tidak ditindas oleh manusia" sialan itu. gumamku lagi

Tapi... Sejak kapan mereka memilihku??

"Ell?? Jangan melamun. Kau akan baik" saja. Percayalah padaku. Lagipula hal itu belum tentu benar kan.". ujarnya menangkan

"Aku hanya berpikir... Kalau aku sampai berhasil jadi penerus yang mereka pilih. Apa yang terjadi padaku sebelum dan setelah nya". ujarku dengan pikiran kosong dan buyar

"Ell, jangan bilang seperti itu. Aku akan berusaha membantumu dan mencari tau seputar ini". ujarnya

"Aku baik" saja.. Aku hanya blank karna memikirkan jawaban dari pertanyaan yang belum ku dapat". ujarku

Saat itu memang banyak sekalu hal yang ingin aku tanyakan dan cari tau seputar ini. Tapi aku harus bertanya pada siapa?? Pak Erie tidak mungkin tau secara mendetail mengenai ini dan belum tentu bisa menjawab pertanyaan ku.

"Erie, apa kau tau dari mana mereka berasal? Maksudku.... Makhluk yang kau sebut ingin menjadikan ku penerusnya itu". tanyaku

"Alam siluman". jawabnya dengan tatapan sayu

"Alam.. Siluman??. Tapi mereka iblis, bagaimana bisa ikut campur urusan siluman?!". ujarku

"Kau mungkin tidak tau, tapi mereka saling terikat satu sama lain. Lebih tepatnya.. Alam siluman bergantung pada iblis" itu". jelasnya

"Lalu?". tanyaku

"Saat kau terpilih oleh mereka, kemungkinan besar kau juga akan dibawa ke alam siluman untuk memimpin disana". jelasnya lagi

Eh? Memimpin ras.... Siluman?? Tunggu, bukankah ini bagus?? Ini memang yang ku inginkan bukan??. gumamku dalam hati

"Ohmm begitu". ujarku padanya, berusaha tidak mencurigakan

"Kita tunda dulu soal ini. Nnti kita akan menyelidiki nya lebih dalam lagi. Sekarang.... Ell, bisakah kau menceritakan tentang siswa itu?. Bukan karna aku terlalu peduli soal ini, hanya saja... Setelah mendengar itu semua, rasanya semakin menarik saja. Ini benar" membuatku penasaran. Terlebih.. Kau punya kemampuan ini dan bisa melihat makhluk itu. Jadi aku juga bisa menyelidiki lebih dalam tentang kekuatan dan jenis nya". ujarnya terlihat serius

"hufhh.. Baiklah.. Cepat atau lambat kau juga berhak tau soal ini. Lagipula ini tidak terlalu berpengaruh untuk ku". ujarku

"Sebenarnya saat aku masuk ke ruang UKS saat itu, aku tidak hanya melihat kalian bertiga saja. Tetapi berempat". ujarku lagi

Kulihat Pak Erie diam dan sangat memperhatikan dengan seksama.

"Awalnya aku pun tidak melihat nya. Hanya.. Setelah aku melewati lemari besar itu, barulah aku melihatnya. Dia berada di dekat kepala Ken. Saat itu dia menutup setengah dari kepala nya. Mata, telinga, dan ubun"." jelasku

"Pantas saja waktu itu kau terlihat sedikit kaget dan terdiam beberapa saat. Bahkan saat kau baru masuk ruangan, aku sudah menyadari ada sesuatu dengan mu. Saat itu aku sudah tau kalau kau memiliki kemampuan ". ujarnya

"Ya, aku tau. Kau bahkan terus memperhatikan ku dari awal sampai sepanjang hari itu. Oh salah. Bahkan beberapa hari setelahnya". ujarku membongkar

"Em.. Itu.. Hehe. Awalnya memang benar seperti itu. Aku terus memperhatikan mu untuk menyelidiki lebih jauh tentang mu, baik itu tentang keanehan apapun, ataupun tentang benar tidak nya kau memiliki kekuatan". ujarnya

"Tch. Sebegitu besarnya kecurigaan mu padaku". ujarku sambil membuang muka

"Tapi aku tidak pernah menyesalinya. Karna.. Kalau aku tidak melakukan itu, aku tidak akan tau seberapa menariknya dirimu". ujarnya tiba" dengan sedikit malu sembari memalingkan pandangan

"Apa??". ujarku sembari mengerutkan alis

"Ell, Sebenarnya.. Semakin aku memperhatikan mu, semakin aku tertarik padamu. Semakin aku ingin tau lebih dalam tentang mu. Semakin aku ingin mengenal mu lebih jauh". ujarnya. Kali ini dia terlihat mengatakan nya dengan begitu lugas.

"Kau.... Apa yang kau bicarakan....". ujarku setengah kaget dan tidak menyangka

"Aku.... menyukai mu". ujarnya tiba"

Whatttr?!!!!! Apa"an iniiiiii??! Apa aku tidak salah dengar?!. gumanku dalam hati

Aku sangat kaget sekali saat mendengar itu. Dan...... Kenapa aku tiba" malu?? Kenapa jantung ku juga berdetak sangat kencang??!!

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=