NovelToon NovelToon
Cinta Sembunyi-sembunyi Dengan Bos.

Cinta Sembunyi-sembunyi Dengan Bos.

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Office Romance
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pa'tam

Si bos membuat aturan tidak boleh berpacaran ditempat kerja.
Tapi bagaimana jika bos itu sendiri yang melanggar aturan tersebut?
Bahkan si bos itu sendiri jatuh cinta pada sang sekretaris cantik yang baru saja direkrut. Akhirnya si bos pun memutuskan untuk pacaran secara sembunyi-sembunyi ditempat kerja.
Penasaran? ikuti yuk, dan baca ceritanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Alvaro melihat jam tangannya, kemudian ia menarik pelan tangan Abbey untuk masuk kedalam ruangan kerjanya.

Abbey ingin berontak pun merasa tidak enak. Dia pun mengikuti Alvaro masuk kedalam ruangannya.

"Ada apa?" tanya Abbey.

Alvaro tidak menjawab, ia hanya langsung memeluk Abbey. Abbey hanya terdiam tanpa menolak tanpa perlawanan. Abbey hanya membiarkan saja dirinya dipeluk.

"Biarkan dulu seperti ini, hanya sebentar," bisik Alvaro ditelinga Abbey.

Abbey tidak merespon, jujur saat ini jantungnya sedang tidak baik-baik saja. Seperti orang yang sedang lari maraton. Dan Alvaro juga sama, detak jantung keduanya berdetak seperti tidak normal saat ini.

Braak ... Pintu dibuka tanpa diketuk. Keduanya terkejut, dan Abbey refleks mendorong tubuh Alvaro hingga mundur beberapa langkah. Beruntung tidak terjatuh kelantai.

Hanya bokongnya membentur sisi meja kerja Alvaro.

"Sayang!" Ardina langsung mendekati Alvaro yang langsung duduk disisi meja.

"Mama, kenapa kemari?" tanya Alvaro.

"Memang tidak boleh kami kemari? Dasar anak dugem." Bukan Ardina yang menjawab, tapi Billy.

"Kok dugem sih pa? Durhaka kali," tanya Ardina.

"Nah itu maksudnya, tapi anak kita tidak durhaka," Billy membenarkan kalimatnya.

Keduanya belum menyadari jika ada Abbey didalam ruangan itu. Karena keduanya lebih fokus ke Alvaro.

"Saya keluar dulu, bos." Abbey pamit. Barulah Ardina dan Billy menoleh, Ardina langsung tersenyum mendekati Abbey dan memeluknya.

"Maaf Tante gak sadar jika ada kamu," ucap Ardina.

"Gak apa-apa Tan, tadi ...."

"Gak apa-apa, Tante sudah tahu hubungan kalian. Tante setuju kok, jangan takut." ucap Ardina memotong pembicaraan Abbey.

Abbey menjadi kikuk dibuatnya. Sementara Alvaro tersenyum melihat sang Mama terlihat bahagia saat menerima Abbey.

"Saya lanjut kerja dulu," kata Abbey berpamitan pada Alvaro. Alvaro hanya mengangguk.

"Nanti dulu, Tante masih ingin bersama kamu. Al kamu lanjut kerja gak apa-apa," kata Ardina.

"Ma, Abbey harus segera menyelesaikan pekerjaannya, nanti kami ada undangan makan malam dengan tuan Ferro," ucap Alvaro.

"Ferro?" tanya Billy, Alvaro mengangguk.

"Hati-hati, mungkin ada niat terselubung."

"Iya pa, aku sudah mengerti kok."

Ardina masih ingin ngobrol bersama Abbey, tapi Abbey harus profesional dalam pekerjaannya. Tidak berapa lama Dary masuk dengan menenteng kotak makanan.

Alvaro langsung keluar untuk memberikan satu kotak makanan, beruntung Alvaro memesan lebih.

Abbey kembali bekerja setelah makan siang, ia tidak suka jika pekerjaan nya harus ditunda-tunda. Kecuali ada urusan mendadak yang tidak bisa ditunda, barulah ia akan meninggalkan pekerjaannya.

Waktu terus berjalan, hingga saat waktu pulang kerja pun tiba. Ardina dan Billy sudah pulang sejak tadi, karena keduanya hanya ingin melihat Abbey.

"Kamu ambil ini," ucap Alvaro menyerahkan paper bag kepada Abbey.

"Gaun?" tanya Abbey saat melihat isi didalamnya.

"Pakai nanti malam, karena kita akan ke mansion tuan Ferro." Abbey hanya mengangguk.

Kemudian keduanya masuk kedalam lift. Sedangkan Dary ketinggalan satu langkah hanya bisa menendang angin. Lift tiba di lantai bawah, keduanya keluar dan berpura-pura tidak saling menyapa.

Alvaro berjalan dengan gaya cool nya, sementara Abbey menjaga jarak beberapa meter dibelakang Alvaro. Tania berlari kecil saat baru keluar dari dalam lift, apalagi saat melihat Alvaro berada di lobby.

"Bos, bisa nebeng gak?" tanyanya.

"Kita beda arah!" jawab Alvaro tanpa menoleh ke lawan bicaranya.

Tania memberengut, para karyawan yang melihatnya pun berkata jika Tania tidak punya malu. Tapi yang di katain masa bodo, yang penting ia bisa dekat dengan bos tampan.

"Ehhem" Alvaro segera mendorong Tania untuk menjauh. Karena kurang keseimbangan Tania pun terjatuh ke lantai.

"Aaakh...! Jerit Tania. Tania meringis, namun tidak ada seorang pun yang menolongnya.

Para karyawan tertawa melihat Tania yang terduduk dilantai. Sementara Alvaro tanpa menoleh langsung masuk kedalam mobil miliknya.

Disusul Abbey menghampiri motornya. Kemudian keduanya keluar dari perusahaan dengan tujuan masing-masing.

Sementara Tania dengan muka memerah menahan malu, karena menjadi bahan ejekan para karyawan yang melihatnya. Ia segera masuk kedalam mobil dan juga pergi dari situ.

Abbey mengendarai motornya, suasana jalan sedikit macet karena sudah sore. Orang-orang sudah kembali dari bekerja. Abbey yang menggunakan motor bisa menyelip diantara kendaraan yang lain.

Sehingga ia bisa sampai ke rumah dengan cepat. Sementara Alvaro terjebak macet, niatnya ingin cepat, tapi malah terlambat sampai ke mansion.

"Kalau tahu begini mending pulang lebih awal," gumam Alvaro. Akhirnya Alvaro pun terbebas dari kemacetan.

"Kok lama baru pulang? Katanya ada undangan makan malam?" tanya Ardina.

"Kena macet ma, hampir satu jam terjebak macet," jawab Alvaro.

"Ya sudah, siap-siap sana." Alvaro tidak menjawab, ia hanya langsung naik keatas.

Alvaro kini sudah rapi dengan setelan jas hitam miliknya. Terlihat gagah dan tampan, kemudian iapun berpamitan kepada kedua orangtuanya. Karena ingin menjemput Abbey terlebih dahulu.

Abbey yang sudah menunggu, sedang duduk diruang tamu. Dengan mengenakan gaun yang diberikan oleh Alvaro. Entah kapan Alvaro membeli gaun tersebut. Tau-tau sudah ada di ruang kerjanya.

Abbey tersenyum saat melihat mobil memasuki halaman rumahnya, kemudian ia berpamitan kepada sang mama, Alvaro tidak keluar dari mobil. Melainkan hanya menunggu dimobil saja.

"Lama menunggu?" tanya Alvaro.

"Tidak, baru beberapa menit. Beruntung tadi aku menggunakan motor jadi terbebas dari kemacetan parah."

Sementara di mansion kediaman Ferro, ia sudah menunggu dan berkali-kali menelpon Alvaro. Namun tidak ada satupun yang dijawab oleh Alvaro.

"Pa, jadi gak ini?" tanya Rina sang istri.

"Teleponku gak dijawab ma, mungkin masih dalam perjalanan," jawab Ferro.

Tidak berapa lama, deru mesin mobil berhenti di depan mansion miliknya. Ferro dan Rina segera keluar untuk menyambut tamunya.

Maaf saya terlambat, tadi pulang kerja terkena macet," ucap Alvaro.

"Ah tidak apa-apa, yang penting tuan Al bisa datang," jawab Ferro.

"Ayo masuk!" ajak Rina.

Alvaro menggandeng tangan Abbey, dan itu tidak luput dari pandangan Ferro dan Rina. Rina pun menyikut suaminya.

Ferro mempersilahkan Alvaro duduk, tapi tidak dengan Abbey. Abbey merasa tidak dianggap disini. Namun Alvaro selalu memprioritaskan Abbey membuat dirinya tidak terlalu canggung.

Dari lantai atas, seorang pria berjalan dengan gagahnya menuruni anak tangga, kemudian di susul dengan seorang gadis. Dia adalah Galaxy dan sang adik yang bernama Greysia.

"Ini putra dan putri saya, tuan," ucap Ferro memperkenalkan kedua anaknya.

"Apa ka ...." perkataan Galaxy terhenti saat melihat Abbey.

"Gadis itu?" batinnya.

"Tuan Galaxy, ini tunangan saya,' ucap Alvaro memperkenalkan Abbey. Karena Galaxy begitu lekat memandang Abbey, membuat Alvaro merasa suhu dalam ruangan ini seketika berubah menjadi panas.

"Oh iya, maaf," ucap Galaxy kikuk.

Sementara Greysia menatap Alvaro tanpa berkedip beberapa saat. Ia begitu terpesona dengan pria yang ada didepannya ini.

Namun yang ditatap malah menatap kearah lain, yaitu menatap Abbey.

1
Pappa Rifkaa
Bagus ceritanya karakter dari tokoh utamanya tegas dan tidak lemah
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
Yani Suryani
👍👍👍👍👍👍
Wida Fitriani
Kecewa
Wida Fitriani
Buruk
Goresan Receh
dr awal dah kelihatan bkn mau krja, tp mau deket sm CEO
Yuli Ani
gada pisuaknya ya kk
Ilham Bay
Luar biasa
Yulvita Darnel
cerita yang menarik, kita tidak harus menyerah pada nasib tetapi harus tegar dan pantang menyerah, agar kita tidak dilecehkan orang.
Sativa Kyu
👍👍👍
Anonymous
M
Sitipatimah
Lumayan
Sitipatimah
Biasa
Arny Nurahman
Luar biasa
Sulaiman Efendy
LUMAYAN SERU, SAYANG GK ADA HACKER2AN..
Pa'tam: Hehehe, iya masing-masing punya ceritanya sendiri.
total 1 replies
Sulaiman Efendy
AKHIRNYA ADIK ABBEY, SKALIGUS OM ELANG & MERPATI TELAH LAHIR...
Sulaiman Efendy
KLO DARI DLU DGN AZRI, GK ADA ABBEY, SMUANYA SDH TRCATAT DILAUHUL MAHFUDZ..
Sulaiman Efendy
IBU PECANDU NARKOBA MMG BRESIKO LAHIRKN BAYI CACAT..
Sulaiman Efendy
SDGKN SUNITA AKAN JDI IBU KMBALI DN SKALIGUS JDI OMA...
Sulaiman Efendy
YEEEEE, ABBEY AKN JDI IBU SKALIGUS JDI KAKAK, SMOGA ADIK ABBEY KEMBAR..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!