Suatu ketika, seorang gadis menerima ajakan untuk pindah dan tinggal di suatu negara perantauan Pamannya dan gadis cantik itu mulai bekerja di negara asing itu sebagai seorang pengawal. Ia merasa bahagia karena bisa tinggal di negara idolanya sendiri.
Tak berhenti hanya di situ, si gadis merasa semakin bahagia saat mendapati kenyataan bahwa dirinya akan bekerja untuk mengawal idolanya sendiri. Hingga suatu hari, kebahagiaannya memuncak bersamaan dengan rasa bingung dan terkejut saat idolanya melamar dirinya di depan para reporter di suatu acara yang besar.
Gadis itu merasa sangat bahagia hingga merasa hidup dalam mimpi. Namun, apakah gadis itu akan bahagia selamanya atau kebahagiaannya akan menjadi sirna? Atau mungkinkah hidup yang bagai mimpi indah itu ternyata berakhir dengan mimpi buruk hingga membangunkannya ke kenyataan pahit? Bagaimana kisah selengkapnya? Baca dan ikuti terus kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilawrsmr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31 - Datang Bersamaan.
Lucca langsung merapikan penampilannya agar terlihat baik saat Luna datang meski pun lelaki itu tidak sadar bahwa dirinya tidak bisa menyembunyikan wajah mabuknya yang tampak secara jelas.
Lucca tersenyum saat menunggu kedatangan Luna hingga senyumnya melebar kala melihat senior cantiknya itu datang.
Saat itu Luna datang bersamaan dengan seseorang lainnya dari arah yang berbeda.
"Lucca // Jericho!"
"Luna Noona // Damian ...."
Saat Luna datang menjemput Lucca, saat itu juga Lee Damian datang menjemput Baek Jericho. Hingga kedua insan yang baru saja datang itu bersitatap dalam kebingungan. Namun, Luna segera menghampiri Lucca dan Lee Damian pun langsung menghampiri Baek Jericho.
Ternyata Baek Jericho memilih untuk menghubungi Lee Damian setelah gagal menghubungi Luna karena telah didahului oleh Lucca.
"Lucca, apa kau baik-baik saja?" tanya Luna
"Aku sangat baik, Luna Noona. Aku sepenuhnya sadar dan merasa senang karena kau datang," jawab Lucca
"Bagaimana bisa kau ada di sini, Jericho?" tanya Damian
"Aku ingin menjernihkan pikiran dan orang itu datang untuk menemaniku," jawab Jericho sambil menunjuk ke arah Lucca di depannya.
"Luna, siapa dia? Apa kau mengenalnya?" tanya Damian
"Dia seorang pengawal seperti saya, lebih tepatnya junior saya di tempat kerja ... " ungkap Luna
"Benar, itulah yang dia katakan tadi," sahut Jericho
"Lucca, bagaimana kau bisa ada di sini bersama Tuan Baek?" tanya Luna
"Jericho Hyeong ... aku tidak sengaja bertemu dengannya," jelas Lucca
"Kang Lucca, kau ini yang benar saja. Hoobae-nim, di mana sikap sopanmu? Cepat minta maaf pada Tuan Baek dan Tuan Lee sekarang juga," ujar Luna
"Luna Noona, jangan marah. Aku bersalah, mianhae ... " kata Lucca
"Lucca hanya sedang beruntung, Luna. Tidak perlu khawatir," sahut Jericho
"Apa maksudmu itu, Jericho? Apa yang sudah kau bicarakan dengannya saat berdua saja tadi?" tanya Damian
"Kami hanya mengobrol santai," jawab Jericho
"Tuan Baek, Tuan Lee, saya sungguh memohon maaf atas sikap Lucca yang kurang baik," ucap Luna
"Kau tidak perlu meminta maaf mewakili orang lain, Luna. Lagi pula, aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi di sini antara juniormu dan Jericho," ujar Damian
"Sebenarnya berapa banyak yang kau minum bersama Tuan Baek, Lucca? Seharusnya kau bisa menahan diri. Bagaimana kalau besok kau ada jadwal pengawalan jika kau mabuk seperti ini. Sadarkan dirimu ... " ujar Luna
Saat itu Lucca hanya bisa tersenyum lebar seperti orang bodoh karena mengalami mabuk.
"Lucca, apa kau datang ke sini dengan mobil?" tanya Luna yang akhirnya hanya bisa menghela nafas karena Lucca tidak menjawab pertanyaannya.
"Aku akan membayar tagihan makanannya lebih dulu," kata Damian
"Saya akan mengganti setengah tagihannya pada Anda, Tuan Lee," ujar Luna setelah Damian membayar tagihan makan Baek Jericho dan Lucca di sana.
"Itu tidak perlu, Luna ... " sahut Damian
"Maksudnya, saya akan menyuruh Lucca untuk menggantinya. Jadi, beri tahu saja total pembayarannya pada saya," ucap Luna
"Itu kita bahas nanti saja," kata Damian
"Baiklah. Kalau begitu, saya akan membawa Lucca pergi dan mengantarnya pulang," ujar Luna
"Aku juga akan mengantar Jericho pulang ke rumahnya," sahut Damian
"Kau membuatku khawatir saja, Lucca ... " gumam Luna saat hendak membantu Lucca berdiri dengan cara memapah tubuh juniornya itu.
Lee Damian merasa cemburu di dalam hatinya saat Luna terlihat begitu dekat dan akrab dengan Lucca.
"Luna, bagaimana caramu mengantarnya pulang?" tanya Damian
"Saya akan memanggil taksi karena sepertinya Lucca tidak membawa mobil saat datang ke sini," jawab Luna
"Ikut denganku saja. Aku akan mengantarnya pulang bersamamu setelah mengantar Jericho ke rumahnya dengan mobilku," ucap Damian
"Tidak perlu sampai merepotkan Anda, Tuan Lee," kata Luna
"Tidak merepotkanku sama sekali, jadi kuharap kau tidak menolak ... " ujar Damian
"Baiklah. Saya sangat berterima kasih pada Anda, Tuan Lee," ucap Luna
Saat Lee Damian memapah tubuh Baek Jericho, Luna pun memapah tubuh Lucca. Melihat hal itu membuat Lee Damian bertambah cemburu. Luna dan Lee Damian membawa kedua orang mabuk itu masuk ke dalam mobil Lee Damian dan membiarkan keduanya duduk di kursi bagian belakang.
"Apa tidak masalah kalau aku mengantar Jericho ke rumahnya dulu?" tanya Damian yang kini telah duduk di kursi bagian depan mobilnya bersama Luna.
"Tentu, tidak masalah. Anda memang harus mengantar Tuan Baek lebih dulu. Tidak perlu ragu untuk itu," jawab Luna
Lee Damian pun mulai menyalakan mesin mobilnya dan mengendarainya menuju ke rumah Baek Jericho. Selagi dalam perjalanan, Luna mencoba menghubungi Kepala Tim Ban untuk meminta alamat rumah Lucca melalui pesan karena memang gadis pengawal itu tidak tahu di mana lokasi rumah juniornya.
Saat tiba di rumah Baek Jericho, Luna membantu Lee Damian memapah tubuh Baek Jericho untuk dibawa masuk ke dalam rumahnya dan membiarkan Lucca ditinggal seorang diri di dalam mobil milik Lee Damian.
Kali ini rumahnya kosong karena Baek Sofia sudah tidak ada di sana karena memang memiliki rumah masing-masing. Untung saja Lee Damian mengetahui password rumah sahabat karibnya itu hingga tidak perlu kesulitan saat harus membuka pintu agar bisa masuk.
Setelah mengantar Baek Jericho pulang ke rumahnya, Luna kembali bersama Lee Damian ke dalam mobil karena masih harus mengantar Lucca ke rumahnya. Saat itu Luna memberi tahukan alamat rumah Lucca pada Lee Damian agar idol lelaki itu bisa memasukkan alamat pada map mobilnya untuk langsung mendapat arahan jalan.
"Lucca, sadarlah. Cepat masukkan password untuk membuka pintu rumahmu," ucap Luna saat tiba di depan pintu rumah Lucca sambil memapahnya bersama Lee Damian.
Lucca pun langsung mematuhi perkataan Luna untuk memasukkan password meski pun dengan kesadarannya yang sangat minim karena mabuk.
"Saya sungguh memohon maaf dan mengucap terima kasih sebanyak-banyaknya karena telah merepotkan Anda dengan situasi junior saya saat ini, Tuan Lee. Padahal Lucca belum pernah seceroboh inu sebelumnya," ucap Luna usai ke luar dari rumah Lucca setelah mengantarnya.
"Tidak masalah, Luna. Sepertinya kau cukup dekat dengan junior itu," ujar Damian yang kini sudah berada di dalam mobil pribadi miliknya bersama Luna.
"Itu memang benar. Kami lumayan dekat karena berada di tim yang sama meski pun terkadang memiliki kontrak jadwal pengawalan yang berbeda," kata Luna
"Begitu rupanya. Aku akan langsung mengantarmu pulang ke rumah. Atau apa kau ingin mendatangi suatu tempat lebih dulu?" tanya Damian yang mencoba untuk tidak memperlihatkan dan menahan rasa cemburu di dalam hatinya pada Luna.
"Saya akan langsung pulang ke rumah, Tuan Lee. Sekali lagi terima kasih banyak," jawab Luna
Lee Damian hanya mengangguk dan langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah Luna. Kedua sejoli yang sudah menentukan hari pernikahan itu memang masih tampak kaku dan merasa canggung satu sama lain. Keduanya hanya akan lebih banyak bicara saat berdiskusi dengan pihak lain seperti saat bersama pihak agency dan selebihnya jika hanya berdua saja keduanya lebih banyak diam selain sekadar bicara ringan atau hanya basa-basi.