NovelToon NovelToon
This Is ME

This Is ME

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:338.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Sinho

Perjalanan kisah seorang wanita, jatuh bangun dalam membangun karir dalam hidupnya, hingga akhirnya menjadi sosok wanita kuat dengan dukungan dari seorang laki-laki yang sangat berkuasanya.

Kehidupan yang penuh dengan luka, bahkan kepingan layar hidupnya ada yang hilang dari ingatan.

Sebuah Rahasia yang tak terduga akan ditemukan, bersama dengan sosok anggota keluarga Klan Nugraha yang tak lain adalah Aftan Brian Nugraha.

Misteri apa apa yang akan terkuak pada akhirnya?, yuk ikuti semua kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duel

Abraham tertawa sejenak melihat kecemasan cucunya. lalu kembali duduk di tempat semula.

"Baik, aku tidak akan melakukan hal itu padanya, sebaiknya aku menyiapkan hal lainnya"

Aftan kini duduk kembali dan merasa lebih tenang, tak ingin membuang waktu, Abraham kini melangkah keluar dan meminta Andin untuk mengikuti.

Andin terkejut dan menatap Aftan meminta petunjuk.

"Ikutlah" ucap Aftan

"Tapi, aku takut" ucap Andin yang tak bisa bicara apapun sedari tadi.

"Aku akan menyusul mu nanti."

Andin mengangguk, dan salah satu pelayan mengantarkannya lebih dulu, sementara Aftan melihat kembali beberapa berkas tentang Istrinya yang sudah di kumpulkan oleh Abraham.

Kini Andin berada di dalam sebuah gedung besar dan megah, berada di taman belakang Mansion yang sebelumnya tak terlihat.

"Klan keluarga Nugraha mempunyai sesuatu yang terkadang membuat mata normal biasa menganggap itu sebuah keanehan, tapi kami menganggapnya sebuah Anugrah" ucap Abraham setelah dirinya kini berhenti dan berbalik menatap Andin yang ada di hadapannya.

"Iya Grand Pa, saya pernah mendengarnya" jawab Andin.

"Hem, dan para wanita di keluarga kami tidak ada yang lemah" ucapnya lagi.

Kali ini Andin terdiam, hanya mendengarkan dan mengerti apa maksud dan tujuan perkataan dari Abraham.

"Aftan berbicara padaku kalau kau wanita yang kuat, dan aku ingin membuktikannya."

"Apa?!"

Andin terkejut, dan berpikir sejenak, mengingat bukannya Aftan sejak mulai datang tidak pernah mengunggulkan dirinya.

"Jangan bingung, kami terkadang berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata"

"TELEPATI?" Tanya Andin memastikan dugaannya.

"Begitulah"

"My God, mereka benar-benar nyata?" Batin Andin masih dengan rasa terkejutnya.

Abraham kembali tersenyum, rupanya dia baru menyadari jika Aftan belum pernah menunjukkan kekuatan yang sebenarnya kepada istrinya sampai detik ini.

"Binatang yang paling tangguh untuk berperang, apa menurutmu?" Tanya Abraham.

Andin sedikit mengerutkan kening, nampak berpikir keras, dan beberapa detik berikutnya segera menjawab apa yang ada di kepalanya"

"Kuda?"

Abraham tersenyum, lalu menganggukkan kepala, tanda jawaban yang di berikan sesuai dengan harapan.

"Kita akan berkuda dan berlomba"

"Apa?!" Ta- tapi Tuan"

"Aku kakek dari suamimu, panggil dengan sebutan yang seharusnya!" Teriak Abraham kini sudah berjalan cepat menyuruh seseorang untuk membawa dua kuda untuk di pilihnya.

"Maaf Grand Pa, tapi saya tidak_"

"Terlambat, naik dan hadapi mereka" sahut Abraham tanpa peduli jika Andin sebenarnya tidak begitu mahir berkuda.

Andin terkejut untuk kesekian kali, bagaimana mungkin melakukan hal yang tak pernah sama sekali di coba selama yang dia ingat dalam hidupnya.

Namun keadaan memaksa, Andin mendekati kuda dengan ukuran yang sangat besar dan gagah, lalu Andin melihat kedua kuda yang berwarna putih dan hitam bergantian.

"Bismillah, Aku memilihmu, jangan kecewakan aku" batinnya saat tali di tubuh kuda itu di pegangnya.

Abraham masih melihat tanpa berkedip, dan beberapa pengawal sudah menyiapkan apa yang di perintahkan.

"Silahkan Nona merebut bendera yang mereka pegang, hanya itu tugas anda"

"Apa?!, hanya itu katanya?" Batin Andin benar-benar ingin menangis.

Dirinya semakin kesal saat seseorang yang diharapkan bisa menolong juga tak kunjung datang.

"Aftan, dimana kamu?!" Batin Andin benar-benar butuh pertolongan.

Tangan Andin menyentuh kepala kuda itu, dan ada sesuatu yang aneh dirasakan olehnya, begitu tenang dan lembut, kuda itu juga terdiam, bahkan terlihat begitu manja.

"Seperti dugaanku" gumam Abraham yang kini tengah tersenyum.

Andin memberanikan diri menaiki kuda dengan tehnik dasar yang dia mengerti, dan entah mengapa seolah tubuhnya kini menyatu, bahkan saat kuda itu tiba-tiba melesat, tubuhnya bisa mengimbanginya.

"Ini sangat menyenangkan!" Teriak Andin spontan begitu saja.

Dan tugasnya kini adalah merebut satu bendera yang berada di tangan para pengawal yang juga sudah diatas kuda mereka masing-masing.

Suara deru kaki kuda kini mulai terdengar dengan jelas, memburu dan saling mengejar untuk mendapatkan sesuatu, Andin kini fokus kesadaran dan entah keberanian dari mana, tubuhnya condong kesamping untuk menyambar bendera yang di bawa oleh mereka, Dan_

"Berhasil!" Teriak Andin sangat senang, namun kontrol tubuh yang dilakukan membuatnya oleng, lalu terpental.

"Akh!"

Bug

Tubuh Andin terjatuh cukup keras, namun bukan di tanah, melainkan dalam dekapan Aftan yang sudah cepat melesat untuk menyelamatkan nya.

"Hati-hati lah" satu ucapan sebelum Andin kini diturunkan kembali.

"Terimakasih" ucapnya lirih sambil memberikan bendera itu dengan senyum bangganya.

Aftan pun tersenyum, dan mengusap puncak kepalanya, mengangguk bukti bahwa dirinya juga bangga akan keberhasilan yang dilakukan Andin.

Abraham melebarkan senyum dan bertepuk tangan sesaat, lalu kembali berjalan di suatu ruangan dengan beberapa tempat sasaran yang sudah di persiapkan.

Kali ini Andin tersenyum senang, melihat banyaknya anak panah berjejer disana, membuat hatinya berbunga-bunga.

"Kau menyukainya?" Tanya Aftan .

"Hem, aku dulu sering meluangkan waktu untuk memanah, tapi sayang, keluarga tidak mendukung ku" ucap Andin.

Aftan terlihat lega, dan menatap Abraham yang kini tengah bersiap.

Lesatan anak panah kini menuju sasaran, Andin cukup lihai melakukannya, dan Abraham terlihat senang melihatnya, hingga di panahan terakhir Andin berhasil melesat kan tepat anak panah di tengah sasaran yang di harapkan.

"Maaf, hanya satu anak panah saya yang berhasil" Andin merasa kurang puas.

"Cukup lumayan" jawab Abraham yang kini kembali berjalan.

"Kita akan bertarung"

"Gran pa?!, tolong jangan lakukan itu" kembali Aftan meminta.

"Tenanglah, aku tidak menggunakan kekuatan supranatural ku untuk mengetahui kekuatan Wanita mu, bukankah sejak awal kau sudah mencegah nya?"

"Terimakasih" ucap Aftan kembali tenang.

Sementara Andin masih tidak mengerti, apa pa maksud dari perkataan mereka yang sebenarnya, namun dia tak peduli yang dipikirkan saat ini adalah, bagaimana mungkin dia harus bertarung dengan sosok Abraham dari klan keluarga Nugraha.

"Maaf, tehnik bela diri saya tidak cukup pantas untuk Grand Pa" ucapnya.

"Sudahlah, aku tidak butuh penjelasan, keluarkan semua yang kau punya kalau ingin selamat dari sini"

Deg!

Andin semakin takut dan terkejut, menatap Aftan dirasa juga percuma, suaminya itu tak bisa berbuat apa-apa selain menatapnya dan justru memberikan semangat untuk melakukannya.

"Sial, apa aku akan mati hari ini?" Gumam Andin lirih sambil menyiapkan dirinya.

Abraham bersiap, dan menyerang Andin setelah memberi aba-aba, benar seperti dugaannya, tenaga yang di keluarkan oleh Abraham tak bisa di remehkan.

Kini keduanya bergelut dengan tehnik bela diri masing-masing, Aftan melihat tanpa berkedip dan tersenyum tenang saat seperti yang dikatakan bahwa Abraham hanya mengeluarkan tehnik bela diri dasarnya.

Hingga satu tendangan membuat Aftan terkejut mendapati Andin terlempar dan terjatuh.

"Jangan ada yang membantu, itu perintah ku!" Teriak Abraham memberikan peringatan.

Aftan pun masih terdiam di tempatnya untuk mengamati pertarungan selanjutnya.

Andin kini sudah bersiap kembali, lebih fokus menatap Abraham yang masih berdiri dengan tenang.

"Kali ini, aku beri kesempatan untuk mendahului menyerang, lakukan dan jangan ragu!" Perintah Abraham.

Andin tak menyia-nyiakan kesempatan, dengan cepat menyerah dengan sekuat tenaga, hantaman dan tendangan tak ditahannya lagi, kali ini benar-benar di mode wanita yang sangat menyeramkan.

Nampak raut wajah Abraham berubah, gerakan Andin sepertinya dia kenal, entah gerakan dari klan mana, namun yang jelas itu bukan gerakan yang biasa saja.

Hingga di saat tertentu, Andin menemukan titik sasaran yang lengah.

"Hampir saja" gumam Abraham kini kembali melakukan perlawanan.

Aftan juga nampak mulai aneh dengan gerakan Andin yang semakin lama nampak cepat dan hampir tak terlihat.

"Mungkinkah ini kekuatan biasa?" Batin Aftan terus menajamkan penglihatannya.

"Awas!" Teriak Aftan melihat Andin.

"Akh!" Suara teriakan.

"Sial!"

Bersambung.

Yang sudah mulai merinding karena makin penasaran, yuk jangan lupa KASIH VOTE nya, Syarat mutlak biar Author semangat lanjutkan ceritanya.

1
Kharisma Yuliana
waah bakalan gempar terungkap nya setatus nya Andin di pesta pernikahan nya Erga nih 😁
Kharisma Yuliana
lanjut Thor tambahin update nya Thor 😁
Kharisma Yuliana
semangat nyonya Aftan 😊💪
Kharisma Yuliana
mantap babang Aftan makin kesini makin yes laah. 😁
نور✨
lanjut lanjut kka
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
wah aftan Andin udah beres tinggal berangkat di aja kuda" an aja ,mana sampai kringetan lagi jangan" nanti gk mandi dulu ya🤭
Nora♡~
Bagus Aftan❤Andien... dengan bantuan Leon... pasti... tak lama lagi menunggu kehancuran Erga dan Shella si penyundang... mungkin kah Ella jodohnya Leon... ingat2 Leon Ella tuu... cantik sebenarnya cuma sedikit sifat laki2 terwujud dalam diri nya gitu 🤣🤣🤣lanjut..
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
wah Erga udah hancur juga ya karena ulah Leon
Susi Lawati
kebenaran akan semakin jelas di pertontonkan siapa yang benar dan siapa yang salah
srimusvita
nah nah...aftan mulai ganas kan...
dasar keturunan nugraha
YuWie
udah paripurna..ehhh diserang ya Din... gak mandi lagi tuh..religius kan keduanya setahuku. yg bener aja masak mau kondangan gak jinabat..hahahahahah
Oki ammar'
Ngeriii ya Aftan makin gass terus stelah Tau enak ya,bahagia selalu utk mu Aftan dn Andin,Selamat dtng kegancuran Erga dn Sheila
Tutik Sriwahyuni
bersiaplah erga n shella utk mendapatkan kejutan dr andin eh aftan, kan kejutan juga buat andin juga 😁
jumiati jumiati
Sheila... Andain dan Aftan.. siap hadir memberi kejutan untukmu.. di pesta pernikahanmu🥰🥰🥰
Anonymous
Mulai tiap saat mandi ini, segera ditunggu mumculnya baby boy/girl
Dewi Maria
sudah tidak sabar melihat kehancuran mereka berdua
pasti sangat seru
lanjut tor
aku padamu
Ratu Sejagad: ok sip Thor
total 1 replies
Sri Ratna Dewi
saat nya sheila dan Erga hancur
Imama Prastoto
sudah gak sabar menunggu kehancuran Erga dan Sheila ..
ely
gak sabar nunggu kehancuran Sheila dan egra...
Anindya
keren👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!