Raya naksir dosen baru di kampusnya, dan kebetulan dosen itu juga yang dijodohkan dengannya. Tapi sayang, dia harus memperjuangkan perasaannya, karena suaminya berhati sedingin kutub selatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Asmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIAPA PELAKUNYA?
"Ray, tumben Lo kesiangan. Nggak tau aja, anak-anak cowok lagi pada heboh gara-gara Lo,"
Tasya yang melihat Raya baru datang langsung mengadu. Orang suruhan Bagas rupanya sudah menemukan admin dari fanbase yang sering mengunggah foto, dan beberapa video tentang Raya.
"Kok gara-gara gue? Emangnya kenapa? Seinget gue, gue nggak pernah ada masalah sama mereka, deh." Raya yang memang merasa tidak berbuat apa-apa pun menjawab santai.
"Ya memang bukan gara-gara Lo langsung, Ra. Cuma kejadian ini berhubung sama Lo. Tau fanbase kampus kita, kan?"
"Taulah, gue kan juga salah satu followers fanbase kampus kita. Emang kenapa?"
"Semua unggahan foto Lo, sama video Lo, dihapus. Terus katanya beberapa ada yang kirim DM di base berhubungan sama Lo, langsung ditolak. Kalo bukan tentang Lo, baru diterima. Aneh, kan?"
"Masa, sih? Coba gue cek bentar."
Raya pun segera membuka aplikasi sosial medianya untuk membuktikan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu. Ternyata memang benar, tidak ada lagi unggahan mengenai dirinya di sana. Baik foto, video, atau sekedar tulisan yang ditujukan untuk Raya.
"Beneran ternyata, Sya. Nggak ada satu pun postingan yang bahas soal gue. Gue yakin sih, ada orang yang sengaja bikin semua postingan tentang gue lenyap. Apa jangan-jangan gue punya musuh, ya? Dia nggak suka gue eksis di fanbase kampus. Makanya semua postingan yang berhubungan sama gue dihapus."
Raya mulai menduga-duga. Sebab selama beberapa semester ini, postingan tentang dirinya selalu berhamburan di fanbase. Membuat seluruh warga kampus mengenalnya. Baru kali ini ada orang yang berani membuat semua postingan tentang dirinya lenyap. Raya sama sekali tidak berpikir kalau ini semua terjadi akibat ulah suaminya sendiri.
Bagaimana dia bisa menebak, kalau sejak awal mengenal sampai detik ini Bagas masih menunjukkan sikap antipatinya?
"Gue tadi juga sempet mikir gitu, Ra. Kayaknya emang ada yang gak suka Lo hits di kampus ini."
"Kurang kerjaan banget itu orang. Bodo amatlah, lagian tanpa adanya postingan di fanbase popularitas gue tetep bakalan unggul. Siapa sih yang bisa ngalahin kepopuleran gue?" ujar Raya sedikit sombong.
Wajar saja Raya menyombongkan diri. Dia memang memiliki fisik yang sempurna. Belum lagi keluarganya yang kaya raya, membuat dia bisa berpenampilan menarik dengan barang-barang branded.
"Eh, tapi gue baru nyadar, Ra. Hari ini Lo pakai baju baru? Tumben, Lo beli baju tertutup begini? Lo nggak lagi kesambet kan?"
Tasya memperhatikan penampilan sahabatnya dari atas ke bawah. Memang berbeda. Biasanya Raya memakai baju yang terbuka, tetapi hari ini dia terlihat rapi. Menurut Tasya, penampilan Raya kali ini merupakan penampilan paling elegan sepanjang mereka berada dalam satu kampus.
"Baju-baju gue dibuang sama mas Bagas. Dia bilang, karena gue udah jadi istrinya, gue harus jaga imagenya sebagai dosen di kampus ini. Padahal hubungan kita juga nggak ada yang tau selain Lo. Gue sebenarnya nggak terlalu suka, tapi karena dia maunya gue pakek baju tertutup, ya udah. Gue turutin aja. Kalo bukan dia yang minta, gue juga ogah pakek baju beginian. Gerah."
Tentu saja Raya akan memenuhi permintaan Bagas, karena dia memang super bucin pada suaminya itu. Mungkin seandainya Bagas memintanya untuk terjun ke jurang, dia akan menuruti keinginan lelaki itu atas nama cinta.
"Percaya gue. Sekarang cuma pak Bagas yang bisa ngatur hidup Lo. Sebenarnya gue khawatir sih, Ra."
"Khawatir kenapa?"
"Gue takut Lo patah hati karena terlalu cinta sama pak Bagas. Gimanapun, pernikahan itu bisa bahagia kalo dua-duanya saling cinta, nah ini Lo sama dia kan nggak. Cuma Lo aja yang bucin sama pak Bagas, tapi pak Bagasnya biasa aja."
Raya tertawa kecil. Dia tetap pada keyakinannya. Dia pasti bisa mendapatkan hati Bagas.
"Lo tenang aja, Sya. Ini cuma soal waktu, kok. Gue yakin mas Bagas bakalan buka hati buat gue. Masa iya sih, dia nikahin gue pakek mahar segitu banyak tapi dia nggak bisa nerima gue jadi bininya?"
"Iya juga sih, ya. Ya udahlah, lupain aja. Anggep gue yang terlalu ngelantur. Gue doain semoga pernikahan Lo sama pak Bagas lancar, dan bahagia sampai maut memisahkan."
"Aamiin. Thanks buat doanya, Sya."
***
Raya baru saja pulang dari kampus. Dia mencium aroma masakan dari arah dapur. Padahal dia sudah berpesan pada Mbok Siti untuk tidak memasak. Wanita itu segera memutuskan untuk ke dapur, berniat untuk menegur Mbok Siti karena sudah melanggar peraturan yang dia buat.
Ketika sampai di dapur, Raya pun mengurungkan niatnya. Di sana dia tidak menemukan Mbok Siti, melainkan ibu mertuanya. Wanita itu tampak tengah sibuk memasak, dan di meja makan juga sudah terhidang beberapa menu yang masih mengepulkan asap.
"Mama Tyas," sapanya dengan ramah.
"Sayang, kamu baru pulang dari kampus, ya? Maaf, mama buat dapur kamu jadi berantakan. Soalnya mama malam ini ingin sekali makan malam bareng kalian. Boleh, kan?"
"Ya boleh dong, Ma. Masa mama nggak boleh makan malam di rumah anak sendiri. Kenapa mama nggak nunggu aku pulang aja masaknya? Kasian kan, mama jadi capek masak sendiri."
Raya meletakkan tasnya di meja yang biasa untuk bersantai di area dapur. Dia berinisiatif untuk membersihkan peralatan masak yang tadi digunakan oleh ibu mertuanya.
"Mama nggak tega biarin kamu masak sepulang kampus. Kamu pasti capek, kan? Sekarang kamu lebih baik mandi, biar mama yang bereskan semuanya."
"Biar Raya aja, Ma. Lagian cuma nyuci peralatan masak sedikit, nggak masalah, kok."
"Kamu memang rajin, Raya. Nggak salah Bagas punya istri kamu. Mama sampai takjub mendengar cerita dari mbok Siti tentang kamu. Nggak lama, Bagas pasti gemuk selalu dimasakin sarapan enak sama kamu." Tyas memuji menantunya. Raya tersipu malu.
"Mbok Siti ngada-ngada tuh, Ma. Nggak usah percaya," sahut Raya dengan tawa kecil mengikuti kalimatnya.
"Kamu ini, bisanya merendah saja. Gimana malam pertamanya? Bagas nggak main kasar sama kamu kan, Nak?" tanya Tyas setengah berbisik.
Malam pertama? Raya bahkan belum merasakan sentuhan dari Bagas. Dia juga tidak tahu, kapan suaminya akan melakukan itu.
"Ahahaha, nggak kok, Ma. Mas Bagas itu orangnya lembut. Jadi dia nggak mungkin kasar sama aku," jawab Raya sopan.
"Tuh kan, dia bilangnya nggak mau, akhirnya mau juga. Dasar laki-laki. Semoga kalian cepat dikasih momongan. Bagas itu suka sekali sama anak-anak. Dia pasti bahagia kalau punya anak sendiri."
"Iyakah, Ma?"
"Iya. Dia setiap bulan selalu kunjungan ke panti asuhan. Di sana dia bisa seharian. Sengaja kunjungan pas hari libur."
"Mas Bagas memang luar biasa ya, Ma. Selain wajahnya yang tampan, hatinya juga baik. Raya bangga sama dia."
Raya memanfaatkan waktu bersama dengan ibu mertuanya untuk menggali lebih banyak tentang Bagas. Di kesempatan ini juga, Raya berencana untuk bisa sedikit lebih romantis dengan sang suami. Diam-diam, Raya merencanakan sesuatu.
kinan pantas dpt yg lebih baik darinya😀
ndang gass kinan ...
tp klo bagas pintar hrsnya bagas sadar dgn sikap kinan sprti it berarti dia bkn wanita baik2.kesannya kinan itu jalang beneran yg lg kegatelan minta digaruk ama trenggiling thor....
dosen kok kelakuannya minim akhlak balik aj ke tk lajut sekolah mondok 😁😁😁
mo bagas ngapain aj ma pacarny raya g peduli yg penting dia ttp fokus kuliah d berteman dg spapun.happy slalu saat di dpn bagas.
menurut ak stlh ap yg sdh raya ketahui dr si bibik.mending raya pergi dari rumah itu tp hrs izin bagas dulu.klo memang akn meneruskan pernikahany baikny jauhi bayang2 mantan.apalg it rmh suaminy hasil beli ber2 ama mantany.scr tdk lgsng raya sama aj ikut menzolimi mantan suaminy krn sdh tau.kecuali mantany sdh mengikhlaskany.dr pd nanti dihujat mantan pak su mending raya melipir keluar dr rmh it d cari hunian sendiri entah itu ngekos at ap .yah....emang raya g salah tp tetap dia akn ikut terseret krn kelakuan suaminy yg g punya ketegasan d tanggung jawab pd keputusan yg diambil.aliase pengecut berkedok berbakti nurut sama orang tua .tp yg ad penjahat yg akn menyakiti banyak hati terutama istri d para orang tua bila sdh tau semua yg terjd
jujur klo suami yg menghargai pernikahn pasti klo niaty mo nolong wanita ln aplg mlm2 hrsy ajk istriy.agr tdk ad kesalh pahaman.nah ini...org emang egois d maruk.maunya dptin semuany demi nama baik diriny sendiri