SUKSES SETELAH DIHANCURKAN

Waktu berlalu dengan cepat, hasil operasi platik yang Harold lakukan sukses sehingga tidak akan ada satu orang pun yang bisa mengenalinya.

Selain untuk melancarkan misi yang tengah diembannya, perubahan wajah Harold ini juga untuk mengecoh para petugas yang telah menyatakan jika Harold Bahtiar telah tewas dalam insiden kebakaran yang menimpah lapas lima bulan yang lalu.

Setelah wajahnya berubah secara otomatis Harold pun memiliki identitas baru untuk bisa kembali membaur didalam masyarakat.

Harold berubah menjadi Agustin Putra, lelaki muda berusia 23 tahun, seorang yatim piatu yang berhasil menyelesaikan S2 diluar negeri setelah meraih beasiswa penuh dan baru kembali ke tanah air awal bulan ini.

Selama berada diluar negeri Agustin memiliki beberapa pengalaman magang diperusahaan besar disana.

Semua biografi mengenai data diri baru Harold ditulis apik disertai bukti asli tapi palsu yang dibuat oleh bosnya demi melancarkan misinya.

“ Kamu akan bekerja di PT. FCO sebagai manager pemasaran dan ingat, sekarang kamu adalah Agustin Putra bukan lagi Harold Bahtiar karena lelaki itu telah mati  ”

“ Dengan pengalaman yang kamu miliki aku yakin kamu mampu bertahan disana dan memiliki peluang untuk bisa dekat dengan Liliana ”, ucapnya sambil menyerahkan ID Card dan sebuah map yang berisi semua hal yang akan menjadi tugasnya disana.

Harold merasa kagum akan kepiawaian bosnya tersebut dalam menyusun strategi yang terencana dan matang pun tersenyum bahagia menyambut kebebasannya.

Namun ada satu hal yang menganggu Harold  jika bosnya begitu hebat kenapa masih memerlukan dia untuk mendapatkan token khusus dari Liliana.

Bukankah dengan kemampuan yang dimilikinya itu dia bisa mendapatkan apa yang dicari dari Liliana dengan mudah.

Hal itulah yang selama berada dimarkas ada dalam benak Harold atau sekarang bisa kita panggil Agustin karena sudah berubah identitas.

Fakta yang ada tak semudah seperti yang ada dalam benak Agustin karena selain berusaha untuk mendapatkan token tersebut mereka juga harus bisa mengaktivkannya jika ingin menggunakannya.

Dan hanya Liliana sebagai pemegang token yang bisa melakukannya dan sebelum dia menyerahkan sendiri token tersebut kepada orang lain maka manfaat dari token itu tidak bisa didapatkan.

Jika tidak, maka akan sia – sia saja mendapatkannya, sama seperti mereka mencuri perhiasan atau benda berharga lainnya yang hanya bisa mereka jual tanpa mendapatkan manfaat lebih yang lain.

Selain itu ada obsesi besar yang dimiliki oleh Dominic terhadap Liliana bukan hanya sekedar mengambil token dan menjadi penguasa dunia bawa dinegara I seperti pemikiran semua orang.

Meski merasa binggung namun Agustin berusaha untuk masa bodo karena tak ingin membuat masalah dengan Dominic yang dia tahu sangat berbahaya bagi dirinya.

Agustin yang masih belum percaya jika dirinya pada akhirnya bisa bebas menghirup udara seperti ini dan kembali bekerja dikantoran merasa sangat senang.

Diapun berusaha menikmati perjalanannya pagi ini sehingga hanya membawa kendaraannya dengan santai.

Masuk dikawasan industry, Agustin pun segera melajukan kendaraannya menuju lokasi dimana PT. FCO berada.

Meski lokasi perusahaan yang akan ditempatnya ini berbeda dengan LLA Grup yang selama ini dikelolanya namun melihat gedung luas dengan banggunan empat lantai tersebut diapun merasa jika perusahaan yang dimiliki oleh mantan istrinya ini tak bisa dibilang keci

“ Tak kusangka papaku bisa dibodohinya dengan mudah sehingga tak menyadari jika Liliana memiliki perusahaan sebesar ini tanpa terlacak sedikitpun ”, guman Agustin sinis.

Setelah memarkirkan mobilnya, Agustin segera menuju pos security yang membawanya naik kelantai dua untuk bertemu dengan pihak HRD untuk melapor.

Karena semua sudah diatur sedemikian rupa maka Agustin pun tak memiliki banyak kendala dan mulai bekerja dihari pertamanya dengan wajah dan identitas baru.

Sementara itu Liliana hari ini disibukkan oleh jadwal pemotretan beberapa produk dan syuting iklan dibeberapa tempat berbeda sehingga diapun menunda keberangkatannya ke kota B yang rencananya akan dilakukan hari ini untuk sementara waktu.

“ Bagaimana kondisi disana, apa sudah teratasi ? ”, tanya Liliana sambil menatap kaca rias untuk membenarkan sedikit make upnya yang terlihat belepotan sebelum syuting kembali dimulai.

“ Semua aman terkendali ”

“ Beberapa posisi kosong hari ini sudah mulai terisi dan jika tak ada hambatan kita bisa melaksanakan launching produk baru awal bulan seperti rencana sebelumnya ”, ucap LutsI melaporkan dengan detail.

Selain sebagai pengawal dan managernya, Lutsi juga merangkap sebagai asisten Liliana untuk beberapa perusahaan miliknya yang mulai diambil alih kembali seiring dengan pembukaan beberapa anak cabang di beberapa ibukota provinsi yang ada dinegeri ini.

Karena beberapa orang kepercayaannya sibuk dengan pembukaan anak cabang perusahaan maka Liliana pun berusaha untuk meluangkan waktunya agar bisa mengunjungi perusahaan miliknya yang ada dikota B.

Dilain tempat tampak ibu dan anak sedang berkemas untuk pindah dari komplek perumahan yang selama beberapa bulan ini ditinggalinya.

Karena tak memiliki uang lebih maka rencananya rumah tersebut akan mereka jual agar bisa membeli tempat tinggal ditempat yang baru.

“ Sebaiknya kita beli apartemen saja ma, setidaknya disana tak ada tetangga yang rese seperti mereka ”, ucap Sisil dengan suara agak keras agar para tetangga yang kepo bisa mendengarnya.

Magi yang tak mau berdebat dengan sang anak dan kembali menjadi tontonan wargapun hanya mengangguk pasrah.

“ Mungkin untuk sementara waktu aku ikuti dulu saja kemauannya sambil mencari tempat tinggal baru ”, batin Magi bermonolog.

Meski tinggal diapartemen sangat nyaman dan aman tapi tempat seperti itu tak bisa dia gunakan untuk membuka usaha sehingga Magi terlihat memikirkan kawasan baru yang nyaman untuk mereka huni selanjutnya.

Sisil yang bisa menangkap kegelisahan hati mamanya pun mulai bersuara agar Magi mengurungkan niatnya untuk membeli rumah dikawasan perumahan atau dikampung karena hal seperti ini pasti akan terjadi lagi nantinya.

“ Jika mama ingin membuka usaha gorengan, kita bisa mencari tempat yang dekat dengan apartemen ”

“ Yang jelas, aku nggak mau kita beli rumah dan tinggal dikawasan padat seperti itu lagi ”, ucap Sisil mengeluarkan isi hatinya.

“ Darimana mama dapat modal untuk membuka usaha jika uang hasil penjualan rumah akan kita belikan apartemen ”, jawab Magi sambil menghela nafas dalam beberapa kali.

“ Kalau untuk masalah itu, mama tak perlu khawatir biar aku yang akan mengusahakannya ”

“ Doain saja besok pembeli yang ingin melihat rumah kita cocok sehingga kita bisa memiliki uang untuk membeli apartemen dan tempat usaha ”, ucap Sisil optimis.

“ Lalu, sekarang kita akan pergi kemana ? ”, tanya Magi penasaran.

“ Aku sudah sewa apartemen semalam setelah wanita  tua itu pulang ”, ucap Sisil geram ketika dia mengingat kembali kedatangan Wati kemarin sore dirumahnya.

“ Apartemen yang aku sewa ini rencananya akan dijual. Jadi, jika besok kita bisa menjual rumah kita dan mendapatkan uangnya mungkin kita bisa langsung membeli apartemen yang akan kita tinggali sekarang ini ”, ucap Sisil menjelaskan.

Lagi – lagi Magi hanya mengangguk pasrah dan menyerahkan semua pengaturan yang dibuat oleh anaknya itu karena jujur saja saat ini dia tak mampu berpikir apa – apa setelah kematian Harold.

Magi benar – benar terpukul akan hal tersebut dimana dalam waktu beberapa bulan saja dia harus kehilangan dua orang yang sangat disayanginya dengan cara yang tak biasa.

Bukan hanya kehilangan suami dan anak yang sangat disayanginya yang membuatnya terpukul melainkan kehilangan semua kemewahan yang selama ini telah dia nikmati hingga membuatnya harus berjuang dari bawah seperti ini hanya untuk menyambung hidup.

Setelah memasukkan semua barang bawaan mereka yang tak banyak kedalam apartemen, Magi hanya bisa terdiam melihat Sisil kembali keluar dengan alasan untuk belajar kelompok bersama dan akan menginap ditempat temannya malam ini.

Meski Magi sanksi akan alasan yang diberikan oleh putri bungsunya itu, namun dia juga tak bisa berbuat apa – apa karena Sisil masih harus melanjutkan kuliahnya yang tinggal sebentar lagi selesai walau cara untuk mendapatkan uangnya dengan jalan yang salah Magi pun tak bisa melarangnya.