Bagaimana sih seru nya menjadi princes Jihaen Mayleen yang sangat di sayangi oleh empat kakak laki-laki nya yang semua nya adalah pangeran super tampan?
Bagaimana pula kalau pangeran Richard Erling sang pria masalalu Jihaen yang belum selesai malah muncul lagi namun sebagai tunangan Mheyrina sepupu nya Jihaen?
Jihaen cantik,pintar seorang puteri raja pada kenyataan nya kisah cinta nya tak seberuntung kehidupan nya..
Santai dulu gak sih sama novel satu ini
Sebelum merilis novel selanjut nya, kayak nya autor mau santai dulu sama novel yang ringan ini
yuk mampir di novel yang ke-16
Royal Princes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♡ LIA Lestari ♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Royal Princes chap 4
Persiapan pesta benar-benar sangat baik seperti tahun-tahun sebelum nya. Pakaian rancangan dari desaigner khusus juga sudah di persiapkan untuk Raja Toby dan Ratu Marissa.
Princess Jihaen seperti nya setuju dengan gaun yang di rancang oleh perancang gaun istana. Itu sangat cocok dengan karakter nya. apalagi ia tidak ingin mencolok melebihi sang ibunda. hari ini ibunda dan sang ayah adalah bintang nya.
Yudhistira pangeran pertama kakak Jihaen, masuk dengan senyuman tampan nya yang sumringah, ia terlihat sangat mempesona seperti biasa dengan tubuh tinggi nya itu.
Ia melihat sosok cantik masuk di gerbang utama, nona Reinara, ia adalah anak seorang gubernur kota. Nona Reinara adalah sahabat princess Jihaen.
Saat Jihaen hendak menghampiri nya, namun pangeran Yudhistira lebih dulu menghampiri Reinara. Jihaen melihat nya dari kejauhan seraya menghela nafas..
"dasar pangeran Yudhistira.." keluh Jihaen, ia tahu selama ini kakak pertama nya sangat menyukai sahabat nya yang bernama Reinara puteri gubernur Galdevin ini.
"kakak, sampai kapan kau mau merebut sahabat ku dari ku" kata Jihaen yang sudah sampai di antara mereka
"aku tidak merebut sahabat mu,aku hanya menyambut nya mewakili mu" pangeran Yudhistira membela diri
"baik lah.." Jihaen mengangkat bahu nya..mengalah. Reinara hanya tersenyum melihat kelakuan dua kakak beradik ini.
Pangeran Yudhistira adalah orang yang terkesan datar di hadapan orang lain. Ia hanya akan terkesan hangat seperti ini di depan adik perempuan nya dan gadis yang ia sukai saja.
Saudara laki-laki paman Toby terlihat mulai masuk di pintu utama, tentu saja princess Amei ada di antara mereka dan langsung melambai dengan senang.
"Amei seperti nya membutuhkan mu, Reinara akan aku ambil alih.." senyum pangeran Yudhistira seraya menggandeng Reinara..
"Jihaen selamat kan aku.." kata Reinara dengan konyol saat Yudhistira memegang tangan nya untuk pergi. Reinara dan Jihaen memang suka bercanda dengan aneh
"maafkan aku sahabat ku..aku tidak bisa" Jihaen pura-pura tak berdaya..dan hanya menatap kepergian Reinara yang di bawa oleh Yudhistira dengan pura-pura sok pasrah pula
Saat Amei sudah tiba di dekat Jihaen, ia merasa Jihaen sangat mempesona dengan gaun yang di pilih perancang
" Jihaen kau cantik sekali" puji Amei tulus
"kau juga.." balas Jihaen tak kalah tulus
"Kau tau hari ini menu nya sangat banyak makanan Favorit kita" kata Jihaen.
"eits tapi jangan sampai kau buncit dan merecoki ku" lanjut Jihaen saat melihat mata Amei yang sudah berbinar memikirkan makanan tersebut...
Hari ini menu yang Ratu Marisaa persiapkan ada bermacam ragam, bahkan dari keluarga dan orang terdekat nya sukai dan yang ia sukai.
Ratu Marissa tidak menyia-nyiakan moment satu tahun satu kali ini. Ini adalah ulang tahun pernikahan yang sangat mereka persiapkan dengan indah nya.
"Kalau begitu aku akan mengambil beberapa cemilan.." princess Amei sangat senang cemilan jadi ia tidak akan melewatkan yang nama nya makanan lezat.
"baik..pergilah.." Jihaen pura-pura mengusir nya..
Beberapa saat setelah banyak nya para tetamu yang masuk ke dalam acara. Princess Jihaen masih melihat pangeran Yoshi,Yoza dan Yilva sibuk dengan kesenangan masing-masing di beberapa sudut ruangan.
Pangeran Yoza lebih senang duduk sendiri, pangeran Yoshi sibuk mengambil hati sang mama sedang kan pangeran Yilva sibuk jelalatan melihat nona- nona muda padahal ia juga sedang menggandeng seorang nona muda nan cantik di sisi nya.., dasar playboy..! kadangkala Yilva terlihat berbincang tentang game dengan pangeran Zoeka.
Di depan gerbang tampak tetamu anggun kembali tiba dengan rombongan dan baju bagus mereka. itu adalah rombongan keluarga aunty Ozee bersama suami nya. Sudah pasti anak-anak mereka ada beserta, ya para sepupu nya Jihaen tentu nya.
Mereka benar-benar paket komplit, terbukti istri muda sang suami juga ikut serta di sana. dari kejauhan itu pangeran Ruben sang sepupu dan istri nya langsung tersenyum pada Jihaen di kejauhan di balas lambaian kalem oleh Jihaen
Pangeran Ruben memang lebih tua dari mereka, ia seusia Yudhistira. jadi ia sudah memiliki istri yang baru di nikahi nya sekitar dua tahunan ini.
Princess Mheyrina terlihat sangat sumringah dengan senyuman nya yang mengembang, dari kejauhan seperti nya ia menggandeng pria tunangan nya. princess Jihaen menyipitkan mata untuk melihat namun rombongan mereka lumayan ramai..apalagi mereka empat saudara dan ketiga saudara princes Mheyrina sudah bekeluarga. Jadi rombongan orang itu tidak begitu nampak.
Selain pangeran Ruben, ada pangeran Adhe dan princess Kadharsi yang selain telah menikah dengan pasangan masing- masing mereka juga telah memiliki anak.
Dulu aunty Ozee ini sudah lebih dulu menikah di usia muda, jadi wajar saja ia memiliki beberapa putera puteri yang sudah lebih dewasa dari anak- anak saudara nya yang lain. Ia agak tidak taat aturan sejak muda.
Princess Jihaen tidak begitu bisa melihat gandengan princess Mheyrina, jadi ia tak peduli dan lebih memilih melihat ke arah tamu yang lain.
Ia akan menyapa mereka setelah rombongan aunty Ozee sudah selesai memberi selamat kepada ayah dan ibu nya.
Saat Princess Jihaen berbalik ia merasa seperti ada yang memperhatikan nya dengan tajam. tapi kemudian ia merasa itu hanya lah perasaan nya saja jadi ia tak peduli dan hanya berbalik pergi menyusul nona Reinara yang di bawa oleh kakak tertua nya tadi.
Baru saja beberapa saat Jihaen merasa bebincang dengan Reinara, namun ia melihat rombongan aunty Ozee sudah berpencar dengan Mheyrina. perasaan Jihaen merasa ia baru sebentar berbincang dengan Reinara.
Ya begitulah kalau berbincang dengan bestie, waktu pun terasa sangat sedikit. waktu sebanyak apa pun tidak akan terasa cukup seperti nya ya.
Merasa kesopanan lebih penting jadi Princess Jihaen buru-buru menghampiri aunty Ozee dan rombongan dan menyapa mereka juga para kakak sepupu nya itu.
Princess Amei juga datang bergabung dan menyapa mereka juga. lalu setelah itu princess Amei menggandeng Jihaen pergi dari sana.
"aku butuh cocktail yang lezat" kata princess Amei seraya mengajak Jihaen ke arah meja minuman yang tertata luas dan memanjang
"sudah berapa banyak makanan yang masuk ke perut mu? kau tidak takut gaun mu membuncit?" goda princess Jihaen
Mendengar nya, princess Amei hanya nyengir saja seraya meraba perut nya., ia memang perut karet seperti nya..karena ia memang tak pernah kenyang perihal makanan.
"ah..Jihaen kau ini berisik sekali.." princess Amei cemberut
Bukan apa-apa nanti kalau buncit, Jihaen juga yang akan kena rusuh..ck dasar Amei.
"tidak apa-apa aku akan yoga setelah ini agar perut ku tidak membuncit" kata Amei cuek seraya mengambil segelas cocktail di depan nya
"baik lah princess Amei.." Jihaen hanya mengangkat kedua alis nya meng-iyakan
Saat mereka sedang bercanda, dari arah belakang terdengar suara princess Mheyrina yang menyapa..
"Halo..selamat malam Amei..dan kakak Jihaen.." sapa nya lembut