Anak Kembar Ketua Gangster

Emma dan Ethan kembali ke kamar setelah dia mengunjungi Dean. Kedua anak itu sungguh senang, liburan akhir tahun ini ia akan menghabiskan waktu dengan ayah mereka. Hal yang sudah lama keduanya nantikan. Memiliki ayah layaknya anak-anak yang lain. Meskipun antara ayah dan ibunya masih canggung, tapi itu nanti akan bisa diatasi.

Berdalih ingin segera tidur, keduanya buru-buru masuk ke kamar. Tapi tentu saja mereka tidak akan langsung tidur. Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, mereka harus terus melakukan pencarian mengenai status pernikahan ibunya Bobby dan ayah mereka.

" Eth, jika kemanan keluarga Martinez susah ditembus maka cobalah untuk mencari tahu di Catatan Sipil. Bukankah kalau menikah resmi mereka akan mencatatkan pernikahan di sana?"

" Waaah kau benar Em, aku melupakan hal tersebut."

Ethan tersenyum lebar, saudari kembarnya itu otaknya memang tidak diragukan. Selalu bisa mendapatkan jalan keluar dari apa yang mereka alami. Keduanya sungguh saling melengkapi satu sama lain. Ethan pandai dalam soal teknologi dan Emma dari cara berpikir.

Tak tak tak

Ethan sudah mulai berkutat dengan komputernya. Perangkat canggih yang diinginkan bocah itu saat usia nya 4 tahun baru terwujud ketika dia berusia 5 tahun dan ada di negara ini.

Setidaknya butuh waktu 2 jam untuk Ethan untuk membobol keamanan dari kantor catatan sipil. Terlihat Emma sudah menguap berkali-kali.

" Em, kalau ngantuk tidur dulu saja," ucap Ethan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor. Dia memang sudah bisa membobol keamanan kantor catatan sipil, tapi tetap butuh waktu beberapa saat lagi untuk mencari nama Dean dan Eliz.

" Aku akan menunggu mu Eth. Apakah sudah berhasil masuk?"

" Ya sudah."

" Jika begitu, coba cari di 5 tahun yang lalu, jika tidak ketemu di 4 tahun yang lalu."

Ethan mengangguk, ia melakukan instruksi Emma dengan sangat baik. Tidak terlalu sulit sebenarnya karena mereka hanya tinggal mengetikkan nama Eliz dan Dean dan mencocokkan dengan alamat mereka tinggal. Meskipun ada beberapa nama yang mirip tapi tidak ada yang spesifikasi dengan identitas keduanya.

" Tidak ada Em, aku sudah mencarinya dengan teliti," ucap Ethan setelah 30 menit mencari.

" Berarti bisa kita simpulkan bahwa mereka tidak pernah menikah resmi. Ini bisa kita cetak dan berikan kepada Mommy."

Ethan mengangguk setuju, ia pun segera mencetak hasil nya. Setidaknya satu hal bisa mereka pecahkan. Dan malam ini keduanya bisa tidur dengan nyenyak, namun Ethan tetap tidak akan berhenti untuk menembus keamanan sistem data keluarga Martinez. Dia merasa banyak hal yang tersembunyi di sana yang ia yakini bisa membantu mengungkapkan apa yang terjadi.

Emma dan Ethan juga bukan anak yang polos, dia tahu bahwa kematian ayahnya ulu adalah bagian dari sebuah intrik. Meskipun mereka hanya mendengar sepintas, tapi keduanya bertekad untuk mencari tahu lebih dalam.

🍀🍀🍀

Pagi hari, Jason langsung memeriksa Dean. Tak berselang lama Dokter Arthur datang atas undangan dari Jane. Sesuai yang dikatakan sebelumnya bahwa Dokter Arthur diminta menjelaskan mengenai apa yang terjadi dengan Dean kepada Jason.

" Selamat datang dok, perkenalkan ini adalah kakak saya." Jane menyambut Arthur yang baru saja datang.

" Hallo. Saya Art ... Jason? Kau bukankah Jason, kita teman kuliah dulu," ujar Arthur. Dia terlihat sedikit terkejut melihat teman lamanya itu.

" Arth, kau kah itu? Ya Tuhan, sudah lama kita tidak bersua."

Jane tersenyum simpul, ternyata mereka sudah saling mengenal. Ini tentu akan lebih mudah dari apa yang dibayangkan.

" Baiklah jika begitu. Sepertinya aku akan meninggalkan kalian. Kak, aku malam ini akan pulang sedikit larut. Ada urusan yang mendesak. Jadi aku titip Dean dan anak-anak."

Jason mengerti, Jane langsung pergi bersama dengan Joy dan Olinda. Ia meninggalkan Bruce untuk tetap mengawal anak-anak. Takutnya Si Kembar ingin pergi atau sekedar ingin ke luar rumah. Di tempat yang berbeda, tepatnya di ruang kerja Dean sedang bersama dengan Rex. Mereka saat ini sedang mengobrol. Rex diberi amanat oleh Olinda untuk menceritakan masa lalu mereka kepada Dean.

" Jadi, kamu sudah bersama ku sejak kecil?" tanya Dean kepada Rex. Ia memang merasa tidak asing dengan Rex, tapi Dean tidak menyangka bahwa mereka sudah mengenal sangat lama.

" Benar Tuan, Saya adalah putra Daris asisten pribadi Tuan Benicio-- ayah Anda. Kita sudah bersama sejak kecil. Dan saya juga sudah dipersiapkan untuk mengikuti Anda."

Dean mengerti. Ternyata hubungannya dengan pria yang ada di depannya itu sangat dekat sekali.

Tok tok tok

Pintu ruang kerja itu diketuk, muncul 2 orang di sana. Dokter Arthur dan Jason. Mereka siap untuk melakukan pemeriksaan, Jason ternyata sudah membuatkan jadwal bagi Dean, salah satunya adalah mendetoksifikasi tubuh Dean. Racun ditubuh Dean sangat banyak, 5 tahun racun itu menumpuk dan tentu saja sudah mulai memengaruhi kinerja organ dalam tubuhnya.

" Jadi, apa yang akan kita lakukan pertama kali?" tanya Dean.

" Akupuntur, aku akan melakukannya agar aliran darah ke otak lancar. Dan juga mengeluarkan darah kotor yang ada di dalam tubuhmu. Tapi yang pertama itu dulu, melancarkan peredaran darah. Nanti aku juga akan memberikan obat penguat otak agar kinerja otakmu berjalan dengan baik lagi. Proses ini tidak cepat, tapi juga tidak lama. Jika tubuhmu menerima maka prosesnya akan cepat," papar Jason.

Dean tentu saja setuju, ia ingin segera sembuh maka dari itu dia akan menurut setiap apa yang dikatakan Jason. Sedangkan Rex, dia memilih untuk pergi. Ini adalah waktunya Dean untuk diobati.

" Rex, tunggu," panggil Jason.

" Ya Tuan, ada apa?"

Jason memberikan sebuah botol yang berisi pil obat. Rex mengerutkan alisnya, dia tidak tahu apa itu.

" Ini adalah suplemen. Sebenarnya ini adalah obat untuk mempercepat proses penyembuhan mu. Minumlah, kamu akan kembali sehat lebih cepat."

" Terimakasih Tuan."

Rex membungkukkan tubuhnya sebagai tanda ucapan terimakasih yang mendalam. Obat yang diberikan Jason tentu dia percaya khasiatnya. Ia sungguh senang. Dengan begini, dia bisa sembuh lebih cepat dan membantu Dean kembali.

Sebenarnya Rex ingin sekali ikut mengawal Jane, tapi kondisi tubuhnya belum memungkinkan. Dia diminta di rumah saja untuk bantu mengawasi Si Kembar.

TBC