Anak Kembar Ketua Gangster
" Jane kalian pergilah. Bersembunyi lah bersama Rex. Dia akan membawamu ke tempat yang aman. Aku akan datang setelah semua ini selesai."
" Tidak Dean, aku akan terus bersamamu. Kita akan berjuang bersama. Aku tidak akan meninggalkanmu di sini sendiri."
Janella tergugu, dia tidak bisa meninggalkan Dean dalam kondisi seperti ini. Bagaimanapun ini sangat berbahaya. Dean di serang secara terus menerus oleh organisasi lainnya. Jane tentu tidak ingin meninggalkan Dean sendiri.
" Sayang, kamu harus menjaga kandunganmu dengan baik. Aku akan baik-baik saja."
Dor!
Dor!
Dor!
Suara tembakan kembali menggema. Dengan sedikit paksaan Jane dibawa pergi oleh Rex, tangan kanan dari Dean. Rex dan beberapa orang pengawal lainnya pergi mengamankan Janella dengan perut besarnya.
" Rex, kembalilah. Bantu Dean, aku tidak tenang jika kamu tidak bersamanya."
" Tapi Nyonya, Tuan memerintahkan saya untuk mengawal nyonya."
" Kak Rex, apa yang dikatakan kakak ipar benar, pergilah dan bantu kakakku. Aku akan menjaga Kak Jane."
Meskipun Olinda juga khawatir kepada Rex tapi benar juga bahwa saat ini Dean lebih membutuhkan Rex ketimbang mereka. Lagi pula saat ini sudah ada beberapa orang yang mengikuti mereke untuk berjaga.
" Olinda, apakah kakak mu akan baik-baik saja?"
" Tenang saja kakak ipar. Aku yakin Kak Dean akan baik-baik saja. Apa Kakak Ipar lupa kalau Kak Dean adalah ketua Gangster paling berpengaruh di negara ini. Percayalah semua akan baik-baik saja."
Jane sungguh khawatir, ia ingin membantu Dean.tapi kondisi tubuhnya sangat tidak memungkinkan.Saat ini perutnya sudah begitu besar. Menurut hasil USG dokter mengatakan bahwa Jane mengandung anak kembar. Tapi untuk jenis kelaminnya belum diketahui. Kandungan Jane sudah memasuki 7 bulan, maka dari itu Jane tidak bisa membantu Dean melawan para musuh.
Oleh Olinda--adik Dean,jane dibawa pergi sejauh mungkin bersama setidaknya 5 pengawal. Dini hari mereka sampai juga di kota S. Jane meringis sambil memegangi perutnya.
"Auchhh, ssss. Lind, Olinda ... sepertinya aku akan melahirkan Linda."
" Apa benar begitu kak. Joy, bawa ami ke rumah sakit terdekat!"
" Baik nona!"
Joy, salah satu pengawal yang ditempatkan oleh Dean di sisi Jane dan Olinda itu segera mempercepat laju mobilnya.Sebuah rumah sakit terlihat di tepi jalan. Joy langsung menghentikan mobilnya itu tepat di depan pintu IGD.
"Dokter tolong, kakak ku mau melahirkan. Pemeriksaan sebelumnya mengatakan bahwa kakak ku hamil anak kembar," Olinda menjelaskan kondisi Jane. Dokter yang mendengar paham, Jane langsung dibawa ke ruang penanganan. Operasi caesar harus segera dilakukan karena Jane mengalami pendarahan.
" Dokter, lakukan yang terbaik untuk anak-anak ku," cap Jane lirih.
"Anda tenang saja nyonya, kami akan melakukan yang terbaik untuk Anda dan anak-anak Anda."
Dalam hitungan detik Jane sudah tidak lagi sadarkan diri. Dokter melakukan pembedahan pada perut Jane untuk mengeluarkan anak kembar tersebut.Suara tangis bayi terdengar jelas.Di luar ruang operasi Olinda dan Joy bernafas lega, keturunan Benicio dilahirkan dengan selamat.
" Anda keluarga pasien?"
" Ya, saya adik iparnya dokter."
" Selamat, kakak Anda melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan."
Olinda mengucapkan syukur dan terimakasih kepada dokter yang baru saja menyelesaikan operasi. Tapi sepertinya kabar baik itu harus disertai sebuah kabar buru.
" Nona Olinda, saya baru mendapatkan kabar. Tuan ... ." Joy rasanya tidak sanggup untuk mengatakan kebenaran yang baru saja dia dengar itu.
" Ada apa Joy, jangan membuatku penasaran. Segera katakan!"
" Tuan, Tuan Dean meninggal. Bersama Tuan Rex, rumah kita berhasil di bakar oleh musuh."
Bruk!
Olinda langsung jatuh pingsan. Joy memanggil petugas medis untuk membantunya merawat Olinda. Joy tidak percaya begitu saja dengan berita itu. Dia menghubungi banyak orang yang ia kenal di kota T untuk mencari kebenarannya.Tapi sayang, semua berita itu benar adanya. Bahkan kabar meninggalnya Dean langsung menjadi berita hangat dikalangan gangster dan mafia. Jason -- kakak Janella di tanah air bahkan langsung terbang ke negara S untuk mengunjungi adiknya.
" Tidak, Dean tidak mungkin meninggal. Semua itu pasti bohong. Aku tidak percaya, jika aku belum melihat mayatnya dengan mata dan kepala ku sendiri aku tidak akan percaya."
Kabar meninggalnya Dean membuat Jane terpuruk. Ia bahkan hampir kehilangan nyawa karena nekat berlari setelah operasi baru saja selesai. Jason bahkan harus membuat Jane tertidur untuk sementara waktu agar tidak bisa melakukan perbuatan yang bodoh.
"Olinda, maaf merepotkan mu untuk merawat si kembar lebih dulu. Aku sudah membuatkan susu khusus untuk si kembar. Susu itu merupakan pengganti ASI untuk sementara. Formula di dalamnya sangat mirip dengan ASI tapi bagaimanapun tetap lebih baik ASI kemana-mana," sesal Jason.
"Tidak masalah kak. Aku juga kehilangan, tapi Kak Jane pasti sangat kehilangan terlebih dia baru saja melahirkan."
Olinda begitu pengertian, Jason sungguh beruntung, Jane memilki adik ipar yang juga menyayanginya. Oleh Jason-- Jane, Olinda, dan si kembar dibawa ke tanah air. Di tanah Air Jane akan mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit miliknya.
" Mommy ... Mommy !"
Jane membalikkan tubuhnya saat suara kedua anaknya memanggilnya.Wanita itu masih begitu cantik, malah semakin cantik diusianya yang sudah kepala 3. Dua bocah itu berlari lalu memeluk sang ibu.
"Ethan, Emma jangan berlari begitu. Aunty tidak bisa mengejar kalian. Huh, semakin besar kalian semakin pandai membuat ulah," keluh Olinda.
"Maafkan aku ya Lind, kamu sudah sangat susah 5 tahun ini. Jika aku lebih bisa menerima kematian Dean lebih cepat, kamu pasti tidak akan terkurung di sini bersamaku."
" Jangan bicara begitu kak. Kita ini kan keluarga. Jika aku tidak berada bersama Kak Jane, aku harus dimana dan kemana? Kak Jane adalah keluarga ku satu-satunya setelah Kak Dean tiada."
Air mata Olinda akhirnya luruh juga. Ia tak lagi punya siapa-siapa. Dean sudah meninggal, kekasih hatinya Rex pun sama. Sekarang hanya ada Jane, dan kedua ponakan kembarnya yang membuat Olinda masih punya harapan untuk selalu bisa hidup lebih lama.
" LInd, aku punya rencana. Aku ingin membawa Ethan dan Emma kembali ke negara A tepatnya di kota T. Aku ingin memberitahu Ethan dan Emma dimana Daddy mereka berada dan berasal."
" Apa kakak yakin? Apa Kak Jane sudah siap?"
Jane sudah memikirkan hal ini dari satu tahun terakhir ini.Jason juga sudah tahu.bahkan Jane sudah mempersiapkan keberangkatannya esok hari. Emma dan Ethan juga sangat senang mengetahui mereka akan datang mengunjungi Daddy mereka meskipun mereka juga sudah tahu bahwa Daddy mereka sudah tidak ada.
Perjalanan dari tanah air ke negara A sekitar 17 jam. Bandara JFK terlihat begitu sangat sibuk dnegan orang yang berlalu lalang.Joy rupanya sudah berdiri di sana untuk menjemput Jane.
" Selamat datang Nyonya, senang melihat Anda kembali."
" Terimakasih Joy. Anak-anak, ucapkan salam kepada Paman Joy"
"Hallo Paman, salam kenal."
Joy tertegun melihat si kembar.Wajah mereka benar-benar mengingatkan Joy kepada Dean. Joy membawa semua orang menuju ke mobil. Ia akan langsung membawa Jane kembali ke rumah. Tapi Jane menolak, dia ingin pergi ke taman yang biasanya dikunjunginya bersama Dean dulu saat awal-awal hamil. Joy hanya bisa pasrah, ia tahu Jane masih belum melupakan Dean. Cinta Jane dan Dean sangat kuat.
" Kalian tunggu saja di sini. Aku akan jalan bersama si kembar."
" Mom, ini apakah dulu Mommy dan Daddy suka jalan kemari?" tanya Emma. Gadis kecil yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di taman itu merasa sangat familiar.JAne hanya mengangguk menjawab pertanyaan putrinya. Ia memindai setiap sudut taman melihat kemana saja biasanya ia akan duduk bersama Dean. Hingga mata Jane terkunci kepada seseorang. Ia lalu berlari ke arah orang itu. Dia sangat Yakin orang itu adalah orang yang sangat a kenal.
" Dean, kau kah itu. Dean kau masih hidup!"
" Siapa kamu, maaf aku tidak kenal denganmu!"
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Istri lipai:)
Hai hai
2024-10-13
0
komalia komalia
kaya nya dean hikang ingatan
2024-09-25
0
Alivaaaa
hai Thor 😊
2024-06-29
0