Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 saling menyayangi
setelah semua bersih kami mencoba membuka rooling door untuk memastikan itu masih berfungsi dengan baik atau tidak
"kenapa tidak sedari tadi dibuka sayang "tanyaku pada ketiga putraku yang sudah rebahan dilantai toko yang sudah dibersihkannya
"kami nggak tau cara bukannya ma"jawab Attar
"itu gampang mas,abang aja bisa langsung buka"jawab Akza
"iya bang,tadi mas, aa' dan kakak terlalu bersemangat untuk membersihkan jadi ya fokusnya membersihkan ini semua aja"jawab Attar
"kalian kenapa rebahan disitu sayang"tanyaku
"lagi ngelurusin punggung ma,disuni juga enak dingin hehehe"ucap Abi
"iya ma enak rebahan disini dingin"sahut Ali
"ayo bantuin abang periksa Fraizer itu siapa tau masih bisa digunakan " kata akza mengajak Adik-adiknya
"oke bang"jawab mereka bertiga lalu bangkit dari rebahannya
"duh sudah bersih!? kalian memang hebat "ucap bude yana yang datang dengan minuman dingin ditangannya dan juga cemilan
"iya dong itu"jawab abi bangga
"ya sudah ayo minum dulu pasti hauskan habis bersih-bersih "ucap bude yana
"wah Uti tau aja kalau kita lagi haus banget "jawab Attar cengengesan memperlihatkan gigi putihnya
"iya dong,kan kan kalian kesayangan Uti"jawab bude yana
ikut tertawa
"makasih Uti tersayang "jawab ketiga putra ku dan mereka tergelak bersama
"Abang minum dulu, nggak enak kalau sudah nggak dingin"ucap Abi menyodorkan gelas yang sudah berisi minuman dungin pada kakaknya
"makasih dek"ucap Akza mengelus kepala abi
"kembali kasih kak"jawab abi
kini ali yang mendekati kakaknya dengan membawa bakwan ditangannya
"kak coba buka mulutnya "ucap ali pada kakaknya itu,akza pun membuka mulutnya dan Ali menyuapkan potongan bakwan kemulut sang kakak
"masih dek"ucap Akza mengunyah bakwan dalam mulutnya
ali terus menyuapkan bakwan kemulut kakaknya sampai bakwan ditangannya habis
Bude yana melihat itu pun tersenyum
"ya Allah buatlah anak-anakku saling menyayangi dan saling mendukung dalam kebaikan untuk selamanya jangan buat mereka saling menyakiti apalagi saling iri"doaku dalam hati dan tak terasa Air mataku menetes membasahi pipi namun segera ku seka dengan tangan karena tidak ingin anak-anakku melihatnya
"lihat lah mas kami baik-baik saja tanpamu "ucapku dalam hati
"ma ,mama..." ucap Abi menggoyangkan lenganku
"eh iya sayang ada apa!?"tanyaku
"mama kenapa!? apa ada yang sakit!?" tanya abi lagi
"tidak kak, mama tidak apa-apa "jawabku
"tapi mama tadi melamun "ucapnya lagi
"oh itu,mama lagi mikir kira-kira kalau mama jualan sarapan apakah ada yang mau beli !!!?"ucapku memberikan alasan
"insyaallah Allah Nai,nanti bude bantu promosi di grup arisan bude"ucap bude yana
"terima kasih bude, sudah banyak membantu Naina "ucapku penuh haru dan rasa syukur karena Allah sudah mempertemukanku dengan orang-orang baik ini
menerimaku Dengan anak-anakku dan selalu membantu kami
kupeluk tubuh Bude yana yang imut dari samping
"sehat selalu ya Bude"ucapku lagi mengelus punggungnya lembut
"aamiin,iya nai kamu juga nak dan bayimu sehat terus jangan stes kalau ada apa-apa cepat panggil bude dan pakde
kami sangat bersyukur karena kamu dan anak-anakmu tinggal disini kami yang biasanya kesepian kini jadi ada tamannya "ucap Bude yana
"mas Attar,abang bisa minta tolong nggak !?"tanya akza membuyarkan keharuan kami
"tolong apa bang!?"tanya Attar
"tolong ambilin kabel colokan panjang yang digudang ya yang ukuran 3 meter aja ya mas,abang mau pakai untuk coba freezer ini"ucap akza
"oke siap bang" Attar pun berlari keluar dari toko ini dab terdengar suara pakde meneguknya
"loh kok mas Attar lari-larian !?"tanya pakde Rojak
"disuruh abang akung buat ngambil kabel colokan " jawab Attar
"oh ya sudah sana ambil nak tapi jangan lari-larian nanti kamu jatuh"ucap pakde Rojak menasehati
"siap akung"jawab Attar
"apa sudah bersih semua !?"tanya pakde Rojak saat masuk kedalam toko
"Alhamdulillah sudah pakde" jawabku
"sudah dong akung"sahut Abi
pakde dan bude memang ikut memanggil anak-anakku dengan sebutan yang adik dan kakak mereka sematka untuk masing-masing anak
begitupun dengan anaknya Bude, juga meminta anak-anakku untuk memanggilnya bunda dan saya baru tau ternyata anak Bude yana itu seorang janda dan hak Asuh anaknya jatuh ketangan suaminya karena waktu itu kiki belum bekerja dan pakde hanya mengandalkan gaji PNSnya
kiki juga menikah muda dengan Suaminya kata bude kiki menikah di usia 18 tahun mereka menerima lamaran Adrian yang berusia 25 tahun pakde dan bude takut jika mereka tidak merestui mereka akan berbuat nekad
pernikahan mereka dikaruniai seorang putri benama Anastasya usianya kini sudah dua tahun,kiki dan anaknya dipisahkan saat Anastasya berusia delapan bulan
namun pernikahan mereka juga tidak langgeng karena sang mertuanya juga selalu ikut campur dalam masalah rumah tangga anaknya sehingga akhirnya memilih untuk berpisah dan kini Adrian sudah menikah kembali dengan wanita pilihan ibunya
Kiki tidak mampu mengambil hak asuh Anaknya yang seharusnya masih dalam asuhannya karena masih sangat kecil namun uang dapat melakukan segalanya
saya sangat bersyukur karena mas Bara menceraikanku namun tidak memisahkanku dengan anak-anakku
"Assalamualaikum "suara kiki berucap salam dan membuyarkan lamunanku
"waalaikumsalam"jawab kami
"bunda"ucap anak-anakku dan berdiri menyambut kedatangan kiki
"hai Sayang-sayangnya bunda"ucap kiki menyambut anak-anakku
"loh kok toko dibuka!? wah sudah bersih juga "ucap kiki melongokkan kepalanya kedalam Ruko
"iya ki mbakmu mau pakai jualan"jawab bude yana
"oh memangnya mbak Naina mau jualan apa!?"tanya kiki yang kini sudah ikut duduk dilantai toko
"rencananya sih mau jual nasi uduk dan berbagai macam bubur "jawabku
"wah bagus itu Mbak Nai, berarti warga sekitar sini nggak perlu jauh jauh lagi ke gang kelinci untuk beli sarapan "jawab kiki
"mudahan banyak yang suka dengan jualan mbak nantinya "ucapku
"insya Allah mbak,tapi kapan mbak mulai jualan " ujar kiki bertanya padaku
"rencana mbak mau beli bahan besok juga mau manggil tukang untuk dibuatkan bangku kayu untuk orang-orang bisa makan ditempat "jawabku
"biar nanti Kiki yang temani mbak belanja soalnya kan besok libur jadi bisa bantu-bantu mbak"jawab kiki
"tapi apa tidak m
repot kan ki!?"tanyaku
"insyaallah tidak mbak, lagian juga suntuk dirumah mbak juga nggak usah repot cari tumpangan untuk pulang membawa belanjaan mbak"jawab kiki
"Alhamdulillah,makasih banyak ya ki"jawabku
"pakde,ada nggak kenalan pakde yang pintar buat bangku dan meja panjang untuk makan pembeli "ucapku pada pakde"
"kita nggak usah buat nai, bisa-bisa lama jadinya kita beli aja langsung yang sudah jadi "jawab pakde
"benarkah pakde?!" tanyaku penasaran
"iya nai kebetulan teman pakde ada yg jual"jawab pakde
"Alhamdulillah saya diberikan begitu banyak kemudahan semoga jualanku juga banyak suka"ucapku
"aamiin "jawab semuanya
"ma ini sudah bagus, freezernya bisa dipakai lagi"ucap akza
kami semua menoleh padanya karena sedari tadi dia sibuk memperbaiki freezer minuman dingin beraama Attar
"kok bisa nak, freezer itukan sudah lama rusak!?"jawab pakde Rojak seperti tidak percaya bahwa Freezer dalam toko itu bisa digunakan
"bisa kok akung kan abang dan mas sudah memperbaikinya "jawab sikecil abi
"oh ya, memangnya kamu bisa memperbaiki elektronik nak!?"tanya pakde Rojak lagi
"hehehe sedikit-sedikit akung dulu sering liat kakek memperbaiki elektronik orang yang rusak kalau kami pulang kampung,iya kan ma?!"jawab putra sulungku yang memang sangat senang jika kubawa pulang kampung setiap ramadhan dia akan saya tinggal dikampung bersama Adik-adiknya selama sebulan karena itulah kesempatan mereka untuk kubawa pulang kampung karena libur sekolah
dikampung juga anak-anakku rajin ikut kegiatan dimesjid dekat rumah orang tuaku
sedangkan dirumah mertuaku jangankan keluar rumah keluar kamar saja mereka jarang kecuali berangkat kesekolah karena ibu mertua tidak ingin melihat mereka berkeliaran katanya mereka hanya akan membuat rumah berantakan