TAP..
TAP..
...........
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya, ia terus berjalan mendekat dan terus mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku baby? " ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon menjauh, jangan mendekat apa salahku kenapa kk-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah. Apa salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" sang gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir..
penasaran? yuk baca sekarang!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadina naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ITKK
Mobil telsa berwarna hitam milik Zanendra pun kini sudah memasuki halaman luas di rumah sederhana dengan modern clasic italia, ia pun turun setelah menepikan mobil miliknya itu. Dan melakukan hal seperti biasanya sepasang kekasih pada umumnya, yaitu membuka pintu mobil untuk Perempuan kesayangan nya Violleta dan memperlakukannya dengan lembut.
" Come on down baby, kita sudah sampai, apa masih mau duduk di situ lebih lama lagi sayang?" tanya Zanendra.
Violleta yang sedang melamun pun sontak saja tersentak akan ucapan Zanendra barusan.
"Ah.. Rupanya kita sudah sampai." cicit Violleta pelan.
Violleta pun turun dan berjalan di belakang Zanendra, namun hal itu tidak di biarkan pria itu, ia malah menarik paksa tubuh Violleta dan mensejajarkan tubuh tegap nya dengan tubuh mungkin milik Violleta ia juga menggenggam erat tangan mungil gadis itu.
Saat ini Violleta sedang berada di kediaman sederhana milik keluarganya, ingin rasanya Violleta bersembunyi dan menghindar dari situasi yang tidak mengenakan ini, namun hal itu ia urungkan karena saat ini ia sedang berada di bawah kuasa Zanendra si pria pemaksa itu.
Hal paling Violleta takutkan adalah saat mamanya mengetahui dirinya pulang bersama laki-laki bernama Zanendra itu, yang notabene nya adalah sahabat kakaknya sendiri, Ia pastikan mama nya pasti akan berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya dan Zanendra jika melihat kedekatan nya yang seperti sepasang kekasih ini, dan juga pasti akan ada banyak pertanyaan setelah ini yang akan muncul menghantui diri Violleta.
***
Zanendra pun kini memencet bel rumah Violleta, dan juga menggenggam erat tangan gadis tersebut. Hal itu sangat membuat Violleta semakin merasa tidak nyaman.
Pintu pun terbuka dan memperlihatkan Diana yang menatap heran ke muda mudi tersebut. Apalagi dengan tangan mereka yang saling bersahutan.
"Loh ada nak Zanen, masuk nak..!" sapa Diana
"Iya tante.. Ini ada bingkisan untuk tante, silahkan di nikmati ya tan." ucap Zanendra dengan sopan.
"Iya makasih banyak nak jadi ngrepotin aja, oh iya ini kenapa Violleta bisa dengan kamu ya Zanen?" tanya Diana dengan muka ke heranan.
"Maaf sebelumnya ya tante udah bawa anak gadisnya sampai kesorean begini, sebelum nya saya dan Violleta bertemu di area kampus Violleta dan saat itu saya mengajaknya makan bersama dan berbincang-bincang sebentar." perkataan Zanendra barusan membuat Violleta mendengus kesal.
Kalimat yang penuh akan kebohongan itu sangat mudah di percayai siapapun apalagi yang pengarang nya adalah laki-laki licik seperti Zanendra.
'Sangat pintar sekali dia berbohong, seharusnya ia di beri penghargaan awards seperti aktor-aktor ternama.' batin Violleta merasa jengkel dengan kebohongan Zanendra.
"Aghh.. Nggak apa-apa kok nak, tante bisa maklumin kalau kalian pulang jam segini, apalagi jarak tempuh antara rumah dan kampus Leta memakan waktu hampir 30 menit." ujar Diana sambil menepuk pelan bahu Zanendra dengan senyuman ramahnya.
"Yaudah yuk masuk ga baik lama berdiri di depan pintu apalagi udah mau magrib, dan kamu leta cepat bersih kan diri kamu, abis itu bantu mama menyiapkan makan malam, ingat jangan ketiduran lagi ya!" Violleta yang mendengarkan kalimat yang terucap dari mulut sang mama hanya merespon nya dengan anggukan kecil.
Violleta pun pergi menuju kamarnya guna membersihkan diri dan merendamkan diri nya sebentar untuk menyegarkan pikirnya yang berantakan.
"Semoga setelah ini tidak ada kejadian yang menjengkelkan lagi" bisik Hati Violleta
__________oOo_________
Diana berjalan mendekati tempat dimana Zanendra duduk, dengan membawa kopi hangat dan juga beberapa cemilan.
"Ini nak silahkan dimakan, maaf cuman ini yang bisa tante sajikan, jika tante tau kamu mau kesini lebih awal pasti tante akan siapkan beraneka makanan kesukaan kamu seperti dulu nak" ucap Diana merasa tidak enak kepada Zanendra sahabat putranya Arkena.
Zanendra yang mendengar ucapan Diana tersebut tentu saja hanya tersenyum dan mengucapkan beberapa kalimat untuk menenangkan Diana. "Tidak apa-apa tante, ini saja sudah lebih dari cukup tan, terima kasih banyak sudah mau menyuguhkan makanan ini."
"Iya nak, silahkan di nikmati, tante ke dapur dulu ya nak." pamit Diana, wanita paruh baya itupun melenggang pergi kedapur.
_________oOo_________
Beberapa saat kemudian..
Violleta pun kini turun dari kamarnya, ia tampak terlihat segar dari sebelum nya, Zanendra yang melihat itu semakin terpana akan kecantikan sang gadis pujaan hati nya.
Zanendra pun tak membuang waktu ia langsung mendekati Violleta yang baru saja sampai di anak tangga terakhir.
" look so beautiful, baby." puji Zanendra kepada Violleta yang menatapnya jengah.
"Makasih kak" cicit Violleta pelan.
Zanendra langsung saja menarik pelan tangan Violleta menuju ke arah sofa bed di ruang tamu tersebut.
"Temani kakak sebentar ya sayang" pinta Zanendra yang terus terusan menatap kagum ke arah Violleta dengan matanya yang berbinar.
"Maaf kak, aku harus bantuin mama untuk menyiapkan makan malam kita nanti." Violleta berusaha melepas kan tangan Zanendra dari jari jemari nya dia.
" Just a few minutes, baby." pinta Zanendra lagi sambil kembali menahan tangan Violleta.
"Tapi kak, nanti mama akan kerepotan jika aku tidak membantunya." tutur Violleta mencoba memberi pengertian.
"Hmm.. Baiklah tapi ingat jangan lama-lama ya." bisik Zanendra pelan di telinga Violleta
Violleta hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, melihat sikap Zanendra yang berlebihan seperti ini membuatnya berpikir bahwa Zanendra sangat sangat kekanak-kanakan sekali.
_________oOo_________
Arkena yang baru saja pulang dari kantor sontak saja sedikit terkejut melihat kehadiran Temannya Zanendra.
"Eh lu nen tumben ngga ngasih kabar mau kesini" Arkena menghampiri Zanendra ia pun menepuk bahu temannya pelan.
"Hmm iya kebetulan tadi pulang bareng dengan Vio" ungkap Zanendra secara terang-terangan.
Arkena yang mendengar hal itu tentu merasa keheran akan kedekatan Zanendra dengan adik perempuan nya itu.
"Lohh.. Kok bisa pulang bareng kalian? Ketemuan nya di mana emang nya?" kini beberapa kalimat kecurigaan Arkena terlontar kan.
"Heum.. Kebetulan tadi tidak sengaja bertemu Violleta di area kampus." Zanendra menjawab nya dengan ekpresi muka datarnya, ia merasa Arkena terlalu banyak bertanya dan membuat Zanendra merasa seperti di interogasi.
Arkena pun hanya menganggukkan kepalanya dengan mulut berbentuk huruf Oo.
Beberapa saat kemudian Papa Violleta pun baru pulang dari kantornya dan kini berjalan menuju meja makan yang terlihat ramai dengan keluarga serta sahabat anaknya itu.
"Selamat malam, wah ada nak Zanen, hampir beberapa minggu om tidak melihat mu Zanen." ucap Wira Berbasa basi.
"Ah.. Iya om kebetulan berberapa minggu yang lalu saya sedang dalam perjalanan bisnis om di kota X dan sampai nya baru kemarin malam om." balas Zanendra dengan menjabat tangan Wira papa Violleta.
Setelah itu Mereka pun berbicara cukup panjang sebelum makan malam di mulai.
________oOo________
Bersambung...