Semenjak suami dan Ayahnya meninggal bersama karena kecelakaan,Dania merasa hancur.pernikahan yang baru satu bulan tapi Tuhan sudah berkehendak lain.
Dania wanita berusia 22 tahun,dan saat ini menjadi janda kembang.Dania bekerja di butik ternama di kotanya sebagai karyawan.
Dania harus tetap semangat hidup karena masih ada Ibu yang harus di jaganya.walau hatinya hancur karena kepergian Suami dan Ayahnya secara bersamaan akibat kecelakaan lalu lintas.
Sampai dua tahun Dania menjanda,Dania menutup hati untuk laki laki. Dania masih belum bisa melupakan suaminya.
Sampai suatu hari ada seorang ibu langganan butiknya, yang menginginkan Dania untuk jadi menantunya.
Dania merasa bingung untuk menjawabnya,karena Dania belum ingin menikah lagi.tapi di Ibu terus memaksa.sampai akhirnya Dania menyetujui tapi dengan satu syarat. Dania menginginkan mahar 100 juta.akankah si ibu mau menerima syarat Dania,yuk lanjut baca aja...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Rumah Ibu
Gilang dan Dania sudah ada di kamar.Dania membuka koper untuk membuka oleh oleh.sedang Gilang yang tadi belum selesai mengecek kerjaan,di kamar Gilang lanjut mengecek kerjaan lewat hp.
Dania memisahkan yang akan di bawa ke rumah ibu dan yang akan di kasih Mamah.
"Mas. yang kerja di sini semuanya berapa orang sih.?"
"Mba ada 3, penjaga gerbang satu sama supir satu."
"Oh,,jadi 5 ya Mas."
"Iya .memangnya kenapa.?"
"Saya mau kasih oleh oleh buat mereka."
"Emang ada.?"
"Ada .yang ini kan Saya beli memang buat yang kerja di rumah Mas."
"Oh gitu. Ya sudah sanah kasih ke mereka."
"Iya Mas."
Dania lalu turun untuk memberikan oleh oleh ke Mba, pak satpam dan pak supir.saat Dania sedang memberikan ke Mba ,Tami pas datang ke dapur.
"Apaan tuh,?"tanya Tami ke Mba.
"Ini Non,kita di belikan oleh oleh dari Bali sama Non Dania."
Tami lalu mengambil oleh oleh di tangan Mba."Tas murahan kok buat oleh oleh,dasar orang miskin,"kata Tami sambil bicaranya terlihat menghina.lalu di balikan lagi ke Mba.
Dania yang mendengar perkataan Tami merasa kaget dan tersinggung.tapi Dania pura pura biasa aja.
"Kita mah ngga lihat harga Non.tas kaya gini aja kita udah seneng. Apa lagi asli bali.dari pada Non yang sering pergi keluar negri tapi ngga pernah sekalipun belikan kita oleh oleh."
Tami langsung melotot ke Mba yang bicara."Berani banget kamu ngomong gitu.akan Saya adukan ke Tante kamu kurang ajar sama Saya.pasti kamu di pecat."
Mba langsung terlihat pucat dan takut.sedang Tami tersenyum sinis lalu pergi.
"Non gimana ini.?"
"Sudah Mba ngga usah takut.nanti Saya bantu bicara ke Mamah."
"Makasih ya non.semoga Ibu tidak memecat Saya."
"Ngga lah.mba kan ngga salah. Ya sudah yah saya ke kamar dulu."
"Iya Non. Sekali lagi terimakasih oleh olehnya."
"Iya Mba."
Dania lalu pergi dari dapur dan akan ke kamarnya.
Sampai di kamar Dania teringat dengan kata kata Tami jadi murung.
"Sudah kasih oleh olehnya.?"
"Sudah Mas."
"Sudah tapi kok murung gitu.mereka ngga pada suka oleh olehnya.?"
"Saya ngga murung. Mba suka kok sama oleh olehnya."
"Syukur lah kalau gitu.trus kita kapan berbakat ke rumah ibu ,?"
"Sore aja ya Mas."
"Ya Saya mengikut aja."
Gilang lanjut melihat ke hpnya. Dania merapikan barang di koper .
Jam 3 Dania,Gilang dan Mamah bersiap untuk pergi ke rumah Ibu. soal mba rupanya Tami tidak mengadu ke Mamah. itu hanya gertakan saja.
Ketiganya di antar supir.dan Dania tidak lupa membawa oleh oleh untuk Ibu.
Sampai di rumah Ibu ,ketiganya turun .Ibu yang sudah tau kalau Dania bersama suami dan mertuanya akan datang,sudah menyiapkan makanan.
"Ayo masuk semuanya,"Ibu sangat senang Dania datang.
Dania memberikan oleh oleh untuk Ibu. sedang untuk Mamah tadi waktu mau berangkat sudah di berikan.
"Ini bagus banget sayang."
"Iya Bu. ini bisa buat pajangan juga. kalau yang ini baju baju buat harian ."
"Iya ,,makasih yah sayang."
Ibu dan Mamah mengobrol di ruang keluarga. Dania ke kamar untuk memasang pajangan yang di belinya.
Gilang lalu menyusul ke kamar Dania."Sedang pasang apa,?"tanya Gilang saat masuk ke kamar Dania.
"Eh Mas. ini Saya lagi pasang pajangan."
"Awas jatuh,"Gilang lalu mendekati Dania dan membantu memegangi kursi yang jadi pijakan Dania.
Mata Gilang sambil melihat sekeliling kamar Dania. kamarnya ngga besar,hanya ada ranjang lemari ,bangku dan meja.
Mata Gilang melihat foto yang menempel di dinding. Gilang yang penasaran lalu melihat ke foto itu. ternyata foto Dania bersama Alm suaminya.
Dania sudah selesai memasang hiasan dinding dan turun dari bangku.
Dania melihat Gilang yang sedang menatap foto nya langsung mendekati.
"Maaf ya Mas. fotonya masih Saya pasang,"Dania lalu melepaskan bingkai fotonya.
"Kenapa di lepas. biarkan saja di pasang di situ."
"Ngga Mas. Saya akan lepaskan saja. Saya akan simpan,"Dania melepaskan bingkai fotonya,lalu menyimpannya di lemari paling bawah.
"Biarkan saja di pasang. itu kan foto kenangan kamu."
"Ngga Mas. biar Saya simpan saja. Saya kan sekarang istri Mas. dan biarkan foto ini jadi kenangan saja."
Setelah menyimpan foto nya di lemari,Dania berdiri di depan Gilang. keduanya saling tatap dan saling lempar senyum.
"Apa kamu bahagia menikah dengan Saya,"sambil tangan Gilang mengambil tangan Dania untuk di genggamnya .Dania mengangguk.
"Temani Saya sampai kita tua nanti. Saya butuh teman hidup yang mau menemani di saat Saya susah atau pun senang. Saya sudah nyaman denganmu,jadi tetaplah di samping Saya selamanya."
"Iya Mas. Saya juga sudah nyaman dengan Mas. Saya mau menemani Mas di kala susah dan senang. semoga kita selalu bahagia sampai tua nanti. selamanya."
Gilang lalu memeluk Dania dengan sayang. setelah memeluk Dania, Gilang juga mencium kening Dania .
"Sayang ,Mas mau kopi.tolong buatkan yah."
"Iya Mas. Saya buatkan dulu. Mas mau di sini apa mau di luar."
"Saya mau di sini saja. boleh kan Saya tiduran di kasur mu ini.?"
"Boleh dong Mas .ya sudah Saya keluar dulu."
Dania keluar dari kamarnya,dan Gilang tiduran di kasur.
Dania langsung menuju dapur untuk buat kopi .Gilang memejamkan matanya dan tertidur.
Di dalam bawah sadarnya Gilang bertemu dengan dua laki-laki yang tersenyum sambil mendekatinya.
"Saya titip Dania. cintai dan sayangi lah Dania seperti kamu menyayangi diri kamu sendiri."kata laki laki yang lebih tua.
"Aku sudah Ikhlaskan Dania untukmu. Kalian harus saling percaya agar rumah tangga kalian langgeng. Dania anak yang baik dan mandiri.kamu tidak akan menyesal telah menikah dengannya."
Saat Gilang sedang mendengarkan perkataan dua laki laki dan belum sempat menjawab,Gilang sudah di bangunan kan oleh Diana.
"Mas..Bangun Mas. ini kopinya."
Jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih..
Baca cerita temanku juga yah,, trimakasih..