Kisah seorang mahasiswi tingkat akhir yang cantik, pintar dan cuek dengan CEO tampan, dingin dan tegas namun prilakunya yang Absurd.
Alexandra Rose berusia 23 tahun merupakan anak yatim piatu yang berstatus sebagai mahasiswi tingkat akhir di Universitas ternama melalui jalur beasiswa dengan kepintarannya dan bekerja sebagai kasir di minimarket untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Dean Anderson berusia 30 tahun menjadi pria dingin setelah ditinggal menikah kekasih masa kecilnya Angela Cruz. Dean bekerja sebagai CEO di perusahaan keluarga. Ayahnya memaksa Dean untuk segera menikah dan memberikan cucu sebagai generasi penerus keluarganya. Namun Dean tidak berkeinginan untuk menikah karena tidak mudah baginya dekat dengan wanita dan kebanyakan wanita yang mendekatinya hanya menginginkan kekayaannya.
Bagaimana serunya pertemuan antara Alex dan Dean, serta orang-orang baru yang membuat hidupnya berwarna. ikuti kisah selanjutnya. Happy reading... v(°∆°)v
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Autumn Sakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daddy and Cute Mommy
Dean menemani Mikha bermain di ruang TV sambil menonton film kartun. Dan Alex masih sibuk berkutat di dapur, memasak menu simple untuk sarapan. Potato macaroni cheese dan daging asap dicampur susu serta kocokan telur sebagai perekat kemudian dipanggang dalam oven.
Susu hangat untuk Mikha dan Veggie Juice untuk Dean serta Alex dan tidak lupa menyisakan satu gelas untuk Angela jika sudah bangun.
Terdengar tawa Mikha yang berulang kali terdengar. Sepertinya Dean sangat menyukai Mikha, dia akan menjadi Daddy yang baik untuk anaknya.
"Ayo, sarapan sudah siap. Mikha, suka makan kentang dan makaroni?" tanya Alex saat mendatangi ruang TV karena ingin memberitahukan jika sarapan sudah tersedia di meja makan.
"i'd love all foods, cute Mommy. Mikha suka semuanya" jawab Mikha.
"What, cute Mommy? Kenapa Mikha panggil aunty seperti itu?" tanya Alex keheranan saat menggendong Mikha dan membawanya menuju meja makan. Karena kursi meja makan yang tidak terlalu tinggi, Alex menambahkan bantal di atas kursi agar Mikha bisa duduk nyaman.
"Mikha senang, cute Mommy seperti mommy betulan. Sayang sama Mikha dan masak makanan buat Mikha. Mommy Angela tidak pelnah masakin makanan dan tidak sayang Mikha. Sukanya malah-malah." ucap Mikha terlihat sedih.
"Sssst...Mikha tidak boleh berbicara seperti itu tentang Mommy, Aunty yakin Mommy Mikha juga sayang sama Mikha, mungkin karena lelah jadi tidak sempat untuk memasak. Tidak apa-apa, sekaran ada aunty dan juga Daddy yang sayang sama Mikha, jadi banyak yang sayang Mikha. Right Daddy?" ucap Alex dan disetujui oleh Dean dengan senyuman serta anggukan.
Dean merasa senang, karena ternyata dia memiliki seorang putri yang cantik dan pintar serta ada Alex di sampingnya yang ternyata sangat menyayangi anak kecil.
"Ayo segera dimakan sarapannya, nanti keburu dingin." ucap Alex dan membantu Mikha untuk makan karena belum tersedia perlengkapan untuk anak sekecil Mikha.
"Dean bolehkah aku ijin hari ini mengajak Mikha membeli kebutuhan Mikha selama tinggal di sini pastilah Mikha butuh sekali peralatan dan perlengkapan untuk anak seusia dia." ucap Alex.
"Baiklah, aku akan berikan kamu ijin. Apa perlu sopir untuk mengantarkan mu?" tanya Dean.
"Tidak perlu, aku naik taksi saja. Tapi Mikha sepertinya akan aku ajak, karena khawatir ditinggalkan sedang Mommy nya masih tertidur." ucap Alex.
"Mommy apaan dia itu, sepertinya dia tidak peduli dengan anaknya sendiri." ucap Dean kesal dengan perilaku Angela yang sampai jam segini masih belum juga bangun.
"Ayo Mikha kita mandi, aunty akan mandikan Mikha dan kita pergi berbelanja kebutuhan Mikha." ajak Alex dengan senyuman.
"Yeay...Aunty bolehkah aku beli boneka? Boneka Mikha tidak boleh dibawa, kata Mommy belat sama lepot kalau bawa-bawa boneka." kata Mikha dengan muka polosnya.
"Okey, kita beli yang dibutuhkan saja ya, tapi tidak banyak-banyak juga karena nanti akan susah membawanya." jawab Alex sambil mengusap rambut Mikha.
"Dean bolehkah kamu ambilkan koper Mikha di kamar Angela? Aku tidak berani masuk." kata Alex.
"Ini koper Mikha, ternyata Angela tidak membawanya ke dalam kamarnya dan meninggalkannya di sini." ucap Dean
"Oh okey, tolong dibawa ke kamarku saja agar Mikha bisa berganti pakaian. Maaf aku menyuruhmu karena aku menggendong Mikha." ucap Alex karena segan mau meminta tolong pada bosnya.
"Never mind honey, aku senang bisa membantumu." ucap Dean
Di dalam kamar, Mikha menunggu Alex sedang menyiapkan air hangat untuk mandi, sengaja air di bathtub hanya sebetis orang dewasa, karena khawatir membuat Mikha tenggelam jika terlalu banyak.
Dean meminta ijin untuk masuk ke kamar utama di mana Angela tidur untuk mengambil handphone dan dompetnya yang tertinggal serta pakaian kerjanya.
Saat masuk ke dalam kamar, Dean mencium bau alkohol yang menyengat. 'Pasti dia mengambil minuman dan membawanya ke kamar. Pantas saja tidurnya seperti orang mati.' batin Dean.
Dean mengambil keperluannya untuk berangkat kerja dan kembali ke kamar Alex, karena dia tidak mau mandi di kamar yang ada Angela tertidur, bisa-bisa dia diterkam Angela.
Alex selesai memandikan Mikha, lalu memakaikan pakaian pada Mikha dan mengeringkan rambut Mikha serta mengikatnya.
Dean yang melihat apa yang Alex lakukan sangat terkesan. "Bagaimana kamu bisa melakukan itu semua? Padahal kamu belum pernah memiliki anak?" tanya Dean karena penasaran.
"Kamu lupa ya, aku dibesarkan di panti asuhan. Aku selalu membantu ibu panti untuk menjaga dan merawat anak-anak panti asuhan yang masih kecil dan aku sangat menyukainya karena anak kecil sangat menggemaskan." jawab Alex sambil mencium pipi Mikha.
"Benar sangat menggemaskan, bahkan yang mengasuhnya pun sungguh sangat menggemaskan." Dean mencium pipi Alex lanjut cium pipi Mikha.
"Daddy, sayang aunty dan sayang Mikha ya?" tanya Mikha polos.
"Ya benar, Daddy sayang kalian berdua. Jadi Daddy akan menciumi kalian berdua sering-sering." ucap Dean sambil menciumi Mikha sampai Mikha tertawa geli.
Dean dan Alex bergantian mandi, lalu mereka siap-siap karena Dean akan mengantarkan Alex dan Mikha ke pusat perbelanjaan di kota. Dean menyuruh supir keluarga Anderson untuk menyusul Alex membantunya membawa barang belanjaan dan mengantarkan mereka pulang saat mereka selesai berbelanja.
Saat sudah sampai di depan mall Dean berkata, "Ambil ini!" ucap Dean dan menyerahkan Black Card kepada Alex. "Gunakan sesukamu, belanja lah yang banyak keperluan Mikha dan juga keperluan untuk mu. Ingat tidak boleh pulang jika kamu belum menghabiskan minimal 1000 euro dari dalam kartu itu! Ini perintah Alex." ucap Dean tegas, karena tahu Alex pasti tidak akan belanja keperluannya. Dean sangat kenal sifat Alex yang sederhana, jadi jika tidak diperintahkan maka dia tidak akan belanja. Bahkan jika Alex tidak membeli keperluannya maka Dean berniat akan membeli semua pakaian di butik mendiang Mommynya untuk Alex.
Alex yang merasa tertekan harus belanja sebanyak itu pun memutar otak, karena jujur dia tidak pernah belanja sebanyak itu malah membeli baju seharga 50 euro pun sudah terlampau mewah untuk Alex.
"Baiklah, namun jangan salahkan aku jika kamu jatuh miskin karena memberikanku black card ini untuk aku pakai belanja." ucap Alex bercanda
"Kamu pakai belanja setiap hari seumur hidup pun isi dalam kartu itu tidak akan habis, bahkan aku senang ada orang yang mau menghabiskannya untukku." ucap Dean merasa Alex sangat lucu.
"Baiklah, aku sudah memberikan nomor handphone mu kepada supir mansion agar dia menghubungi mu dan menanyakan keberadaan mu di mall, belilah stroller terlebih dahulu untuk memudahkan kalian berjalan mengelilingi mall agar Mikha tidak lelah dan kamu juga tidak selalu menggendongnya. Untuk barang besar seperti kursi makan baby, mintalah dikirim saja ke apartemen." ucap Dean cerewet, sudah layaknya seorang Daddy yang sangat protektif pada anak dan istrinya.
"Mikha tida usah digendong Aunty, Mikha bisa berjalan sendili. Mikha sudah 2 tahun sudah besal." ucap Mikha lucu.
"Okey, ayo kita turun." ucap Alex membuka sabuk pengamannya.
"Kalian lupakan sesuatu." ucap Dean sambil menunjuk pipi kanannya agar Alex dan Mikha menciumnya.
Alex mendirikan Mikha agar mencium Daddy nya.
"Ayo Mikha, kiss Daddy." ucap Alex dan Mikha langsung mencium Daddy nya.
"Honey, kiss me." ucap Dean kepada Alex. Tapi Alex merasa malu karena ada Mikha.
"Aunty come on, kiss Daddy. Nanti Daddy tidak akan bisa bekelja jika tidak dibeli semangat." ucap Mikha dan dalam hati Dean merasa senang karena Mikha berpihak padanya.
Karena tidak mau membuang waktu terlalu lama, Alex mencium pipi Dean. Namun seperti biasa Dean malah berbalik dan yang ada mereka pun berciuman mesra dan Mikha spontan menutup matanya.
Alex memukul lengan Dean yang sudah nakal di depan Mikha, Dean hanya tertawa karena senang dengan adanya mereka berdua hatinya menjadi hangat.
...****************...