NovelToon NovelToon
TOMO - SLICE OF LIFE

TOMO - SLICE OF LIFE

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:713
Nilai: 5
Nama Author: J18

Tomo adalah seorang anak yang penuh dengan imajinasi liar dan semangat tinggi. Setiap hari baginya adalah petualangan yang seru, dari sekadar menjalankan tugas sederhana seperti membeli susu hingga bersaing dalam lomba makan yang konyol bersama teman-temannya di sekolah. Tomo sering kali terjebak dalam situasi yang penuh komedi, namun dari setiap kekacauan yang ia alami, selalu ada pelajaran kehidupan yang berharga. Di sekolah, Tomo bersama teman-temannya seperti Sari, Arif, dan Lina, terlibat dalam berbagai aktivitas yang mengundang tawa. Mulai dari pelajaran matematika yang membosankan hingga pelajaran seni yang penuh warna, mereka selalu berhasil membuat suasana kelas menjadi hidup dengan kekonyolan dan kreativitas yang absurd. Meski sering kali terlihat ceroboh dan kekanak-kanakan, Tomo dan teman-temannya selalu menunjukkan bagaimana persahabatan dan kebahagiaan kecil bisa membuat hidup lebih berwarna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon J18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Topi Merah

Penemuan Topi di Taman

Suatu siang yang cerah, Tomo, seperti biasa, memutuskan untuk bermain di taman setelah pulang sekolah. Taman kota itu adalah tempat favoritnya. Di sana ada ayunan, jungkat-jungkit, dan juga lapangan kecil tempat dia dan teman-temannya bermain sepak bola. Saat itu, Tomo tidak membawa bola, tapi hanya ingin duduk di bangku taman sambil menikmati sore yang hangat.

"Ah, enak juga ya duduk-duduk kayak gini," gumam Tomo sambil menyilangkan kakinya di atas bangku kayu. Taman tersebut cukup ramai dengan anak-anak yang bermain dan ibu-ibu yang berbincang di sekitar. Pohon-pohon besar memberikan keteduhan yang menyenangkan.

Saat ia duduk santai, matanya tiba-tiba menangkap sesuatu yang menarik. Di bawah salah satu pohon, tergeletak sebuah topi merah cerah yang tampak mencolok di antara rerumputan hijau. Tomo mengerutkan keningnya.

"Eh, topi siapa itu ya?" Tomo bergumam, penasaran. "Kok keren banget."

Tomo bangkit dari bangkunya dan bergegas menuju pohon tempat topi itu berada. Dengan hati-hati, dia memungut topi itu dan memperhatikannya dari dekat. Topi tersebut tampak baru, tanpa ada noda atau sobekan sedikit pun. Bahkan ada logo kecil berbentuk bintang di sampingnya yang membuat topi itu terlihat semakin keren.

"Wow, ini topi kayaknya milik orang penting," bisik Tomo sambil mengenakan topi itu di kepalanya.

Begitu topi itu berada di atas kepalanya, Tomo merasa ada sesuatu yang berbeda. Seolah-olah, ada kekuatan magis yang mengalir ke seluruh tubuhnya. Tiba-tiba, ia merasa lebih percaya diri dan energik.

"Ini pasti topi keberuntungan!" Tomo berteriak kegirangan.

Tanpa pikir panjang, Tomo memutuskan untuk membawa topi itu pulang. "Mungkin ini tanda kalau hari ini bakalan jadi hari paling keren!"

---

Keberuntungan Mulai Datang

Sejak hari itu, Tomo tidak pernah lepas dari topi merah tersebut. Ke mana pun dia pergi, topi itu selalu menghiasi kepalanya. Tomo merasa seolah-olah setiap langkahnya dipenuhi dengan keberuntungan. Bahkan hal-hal kecil yang biasanya membuatnya kesal, sekarang tampak seperti keberuntungan besar.

Contohnya, keesokan harinya di sekolah, saat sedang di kelas Matematika, Bu Lita, guru Matematika yang terkenal galak, tiba-tiba mengadakan kuis dadakan.

"Oke, anak-anak, sekarang kita akan mengadakan kuis Matematika. Siapa yang bisa menjawab pertanyaan ini dengan benar, akan mendapatkan hadiah spesial," kata Bu Lita dengan senyum misterius.

Seluruh kelas mendadak panik. Mereka semua tahu bahwa kuis Matematika dadakan dari Bu Lita adalah momok yang menakutkan. Namun, berbeda dengan biasanya, Tomo yang memakai topi merah itu justru merasa tenang.

"Hmm, aku pakai topi keberuntungan ini. Pasti bakal lancar!" gumam Tomo.

Bu Lita kemudian menuliskan soal di papan tulis. Angkanya panjang dan rumit, namun anehnya, Tomo langsung tahu jawabannya begitu melihat soal tersebut.

"Jawabannya 32!" seru Tomo dengan penuh percaya diri.

Seluruh kelas menatap Tomo dengan kaget. Bahkan Bu Lita terdiam sejenak sebelum berkata, "Itu... benar, Tomo! Bagus sekali! Kamu mendapatkan hadiah spesial."

Tomo terperangah. "Eh? Beneran? Wah, topi ini memang sakti!"

Sepanjang hari, keberuntungan terus berpihak pada Tomo. Di kantin, dia mendapatkan porsi ekstra mie ayam tanpa harus membayar lebih. Di lapangan, tendangan bolanya selalu tepat sasaran, meski dia biasanya jarang berhasil mencetak gol.

"Topi ini ajaib banget!" seru Tomo saat bermain bersama teman-temannya. Yuda dan Sinta, yang melihat perubahan Tomo, mulai merasa penasaran.

"Kamu kok tiba-tiba jadi jago, Tomo? Apa rahasianya?" tanya Yuda curiga.

Tomo tersenyum penuh percaya diri. "Ini semua karena topi merah keberuntungan ini. Selama aku pakai topi ini, semua yang aku lakukan pasti berhasil!"

Sinta memiringkan kepalanya sambil menatap topi itu. "Topi keberuntungan? Kedengarannya nggak masuk akal. Masa topi bisa bikin kamu beruntung?"

Namun, Tomo tidak peduli. Baginya, topi itu memang membawa keberuntungan luar biasa.

---

Topi yang Hilang

Keesokan harinya, ketika Tomo bangun dari tidur, ia segera mencari topi merahnya yang biasa diletakkan di meja samping tempat tidur. Namun, topi itu tidak ada.

"Hah? Di mana topiku?" Tomo mulai panik.

Ia menggeledah seluruh kamar, membuka lemari, memeriksa di bawah tempat tidur, bahkan sampai mengecek tumpukan buku pelajaran yang jarang disentuhnya. Tapi hasilnya nihil. Topi merah keberuntungannya hilang.

"Jangan-jangan ada yang mencuri!" pikir Tomo sambil meraba-raba kepalanya yang kini terasa 'kosong' tanpa topi tersebut. Tanpa topi, Tomo merasa seperti dirinya kembali menjadi anak biasa yang tidak istimewa. "Aku nggak bisa keluar rumah tanpa topi ini!"

Di sekolah, Tomo merasa tidak percaya diri tanpa topi merahnya. Saat jam pelajaran, ia hanya terdiam, tidak berani menjawab pertanyaan Bu Lita, meskipun ia sebenarnya tahu jawabannya.

"Kenapa kamu kelihatan lesu, Tomo?" tanya Yuda, yang duduk di sampingnya.

"Topiku hilang," jawab Tomo pelan.

Sinta yang duduk di depan mereka mendengar percakapan itu dan menoleh. "Kamu masih mikirin topi itu? Tomo, keberuntungan itu bukan dari topi. Kamu yang bikin dirimu beruntung."

Tomo menghela napas panjang. "Kamu nggak ngerti. Topi itu yang bikin aku jadi lebih keren. Tanpa topi itu, aku cuma Tomo yang biasa-biasa aja."

Yuda tertawa kecil. "Ayolah, Tomo. Topi cuma benda. Kalau kamu bisa jawab soal Matematika waktu itu, itu karena kamu sendiri yang pintar, bukan karena topi."

Namun, Tomo tetap merasa kehilangan. Ia berpikir bahwa tanpa topi itu, ia tidak akan pernah bisa mengalami hari-hari penuh keberuntungan lagi.

---

Pencarian Topi dan Penemuan Baru

Setelah pulang sekolah, Tomo memutuskan untuk mencari topi itu di taman tempat ia pertama kali menemukannya. Ia berharap bisa menemukan petunjuk tentang di mana topi itu sekarang. Di tengah pencarian, ia bertemu dengan seorang nenek tua yang sedang duduk di bangku taman.

Nenek itu tersenyum lembut melihat Tomo yang tampak bingung. "Nak, apa yang kamu cari?" tanya nenek itu dengan suara lembut.

Tomo mendekat. "Nek, saya sedang mencari topi merah saya. Topi itu hilang, padahal saya merasa topi itu membawa keberuntungan buat saya."

Nenek itu tertawa kecil. "Ah, topi keberuntungan, ya? Kamu tahu, Nak, keberuntungan itu sebenarnya ada di dalam dirimu sendiri, bukan di topi atau benda lainnya."

Tomo terdiam. Kata-kata nenek itu mirip dengan apa yang dikatakan Sinta. Ia merenungkan kata-kata tersebut, namun masih sulit percaya.

"Tapi Nek, sejak saya pakai topi itu, semuanya jadi lebih baik. Saya bisa jawab soal Matematika dengan benar, saya bisa cetak gol, bahkan dapat porsi ekstra di kantin!"

Nenek itu tersenyum lebih lebar. "Itu bukan karena topi, Nak. Itu karena kamu percaya pada dirimu sendiri ketika mengenakan topi itu. Keberuntungan sebenarnya datang dari rasa percaya diri dan usaha yang kamu lakukan."

Tomo terdiam. Ia merasa ada sesuatu yang menyentuh hatinya. Mungkin, nenek itu benar. Mungkin, selama ini topi hanya menjadi alat yang memberinya rasa percaya diri, dan keberuntungan yang ia rasakan sebenarnya berasal dari dirinya sendiri.

---

Pelajaran Berharga

Hari itu, Tomo pulang dengan perasaan yang berbeda. Meski topi merahnya tidak ditemukan, ia merasa lebih ringan. Ia menyadari bahwa yang membuatnya beruntung bukanlah topi, melainkan rasa percaya diri dan usaha yang ia lakukan.

Keesokan harinya, Tomo kembali ke sekolah tanpa topi merahnya, tetapi kali ini ia tidak merasa canggung atau kurang percaya diri. Ketika Bu Lita mengajukan pertanyaan di kelas, Tomo dengan percaya diri mengangkat tangan dan menjawab dengan benar.

"Bagus sekali, Tomo! Kamu semakin hebat!" puji Bu Lita.

Yuda dan Sinta yang melihat perubahan itu tersenyum. "Tuh, kan! Aku bilang juga apa, Tomo. Kamu bisa beruntung tanpa topi itu," kata Sinta sambil tertawa kecil.

Tomo mengangguk sambil tersenyum lebar. "Iya, ternyata benar. Keberuntungan itu memang ada di dalam diriku sendiri."

Sejak hari itu, Tomo tidak lagi tergantung pada benda-benda untuk merasa percaya diri. Ia tahu bahwa keberuntungan sebenarnya berasal dari usaha dan keyakinan yang ia miliki sendiri.

Dan meskipun topi merah itu mungkin sudah hilang selamanya, Tomo tidak lagi khawatir. Karena ia telah menemukan rahasia sebenarnya dari keberuntungan: dirinya sendiri.

1
Nagittaa
😍
shafia inaya
shaFIYah
SakiDino🍡😚.BTS ♡
Kejutan yang mengejutkan!
Enoch
Kepayang
Roxana
Gak sabar menunggu kisah selanjutnya. Aku ingin tahu apa yang terjadi berikutnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!