Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.
.................
Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas
Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "
Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu
" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "
" Dil "
Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karan datang
Kanaya bangun dari tidur nya, ia merasakan ada tangan yang melingkar di perutnya " Karan " Lirih Kanaya dengan suara seraknya
" Kamu sudah bangun sayang, Ayok tidur lagi Aku makan mengantuk " Karan membawa Kanaya kedalam pelukannya agar Kanaya kembali tertidur lagi
Kanaya menatap sang suami dengan lekat lalu ia pun kembali ikut tertidur.
Jam sudah menunjukkan jam delapan pagi. Kanaya bangun dari tidurnya ia sudah tidak melihat sang suami di samping nya " Karan " Gumam Kanaya " Apa aku mimpi? " Kanaya turun dari tempat tidur lalu ia pergi ke kamar mandi namun
" Apa istriku ini ingin mandi bersama? " Tanya Karan yang ternyata Karan sedang mandi di dalam sana
Karan langsung membawa sang istri kedalam kamar mandi lalu mereka mandi bersama di bawah guyuran air shower mereka melepaskan rasa rindu yang selama ini mereka pendam
Karan begitu hati-hati karena ia tidak ingin melukai anak mereka.
Setelah selesai di bawah guyuran air shower Karan langsung membawa sang istri ke ruang ganti " Biar aku bantu " Kata Karan yang langsung memasang pakaian untuk Kanaya
Kanaya hampir saja menitihkan air matanya karena ia merasa menjadi wanita yang beruntung telah di perlakukan begitu manis oleh Karan " Sudah. Sekarang kita keringkan rambut mu " Karan langsung mengering kan rambut milik sang Istri
" Karan, kapan kamu pulang? " Tanya Kanaya
Karan tersenyum " Aku pulang subuh tadi, dan aku lihat kamu masih tertidur makanya aku pun ikut tidur di di samping mu " Jawab Karan " Maafkan Aku ya, karena aku terlalu sibuk dengan kerjaan dan hampir mengabaikan mu "
Kanaya tersenyum " Aku tidak apa-apa Karan " Jawab Kanaya " Bukanya sebagai seorang istri yang baik harus mengerti dengan keadaan suaminya "
" Iyah sayang, terimakasih atas pengertiannya " Karan memeluk sang istri, ia merasa berdosa karena sudah membohongi istrinya " Karena hari ini Aku libur kerja bagaimana jika kita pergi berlibur bukanya kamu ingin pulang ke rumah Nenek " kata Karan yang langsung di balas anggukan oleh Kanaya
" Aku mau, Aku sudah merindukan Nenek " Jawab Kanaya
" Baiklah kalo begitu, kamu siap-siap gih " Kanaya langsung pergi untuk bersiap karena ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Nenek nya yang sudah lama tidak ia temui
Sedangkan Karan ia memilih pergi ke bawa untuk bertemu dengan ibunya " Mah "
" Anak nakal, akhirnya kamu pulang juga " Kata Bu Erina
Karan duduk di sofa " Karan akan membawa Kanaya pulang ke rumah Nenek nya untuk beberapa hari, jadi mamah tidak apa-apa kan jika mamah di sini sendiri "
" Ngomong apa kamu itu, Mamah sudah biasa di rumah sendiri. Jika kalian sudah sampai di sana kabari Mamah " Pinta Mamah " Jangan kamu sia-siakan kesempatan kamu untuk membahagiakan istrimu, Apa lagi saat ini istrimu sedang hamil, ia Sangat membutuhkan perhatian darimu "
" Iyah Mah, Aku akan selalu membahagiakan Kanaya " Jawab Karan
" lalu bagaimana dengan Winda? " Ucap Bu Erina pelan
" jangan di balas Mah, yang penting saat ini aku ada untuk istriku " Jawab Karan " Aku tidak ingin istriku tau jika Aku dan Winda masih belom bercerai dan Aku malah merawatnya " Kata Karan
Bu Erina meras kasian kepada putranya ini " Yang sabar ya, Mamah yakin jika ini semua akan segera berlalu " Kata Bu Erina yang mengelus pundak sang anak
Karan menganggukkan kepalanya " Iyah Mah " Jawab Karan
Kenapa harus di spasi dan sebagian pakai huruf besar thor?