Niat awal ingin berjalan-jalan setelah bekerja namun membuat seorang wanita bernama Rayna harus berurusan dengan seorang pria menakutkan.
Dia melihat sebuah tragedi menakutkan, yaitu sebuah pembunuhan yang di lakukan pria menakutkan tersebut, yang ternyata adalah bos-nya sendiri sekaligus mafia paling menakutkan di bisnis dunia gelap.
Bagaimana nasib Rayna kedepannya? apakah setelah dia melihat hal tersebut dia akan baik-baik saja atau malah sebaliknya???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTSM BAB 6_Sentuhan
Setelah kepergian Agra, Rayna hanya bisa menangis, menangisi nasibnya yang sungguh malang.
"Ayah ibu, tolong Rayna." gimana gadis malang itu merasa sangat tidak berguna sekarang ini karena tidak bisa menjaga sang adik.
TOK TOK TOK
Tak lama masuklah bi Tati membawakan nampan berisi makan malam karena beliau tahu kalau Rayna belum makan dari tadi.
"Nona makan malam dulu ya," ucap bi Tati.
Rayna hanya diam saja tak membuka mulutnya saat bi Tati mulai menyuapinya makanan.
"Non tolong ya makan, nanti kalau nona tidak makan tuan Agra akan marah." ucap bi Tati membaut Rayna langsung melihat ke arah bi Tati.
"Bi, saya ingin pergi dari sini." lirih Rayna memohon untuk di keluarkan.
"Saya tidak bisa membantu non." ucap bi Tati lirih kepada Rayna.
Setelah mendengarkan hal itu Rayna pun diam dan tak mau makan, lebih baik dia sakit dari padahal harus berada di sini.
Di sisi lain setelah meninggalkan Rayna, Agra menuju ke ruang bawah Tanah. Dia sudah lama tak menyapa para tawanannya di sana.
"Tuan, tolong lepaskan saya!" teriak orang orang yang masih hidup sampai sekarang, entah berada orang di sana yang pasti itu adalah musuh-musuh dari Agra.
Dia tak memperdulikan gonggongan para tawanannya, dia berjalan menuju ke satu tawanan sang sangat dia rindukan.
"Ag..... Agra," lirih sang tawanan.
"Bagaimana?" tanya Agra kepada David.
"Dia sedang hamil tuan." jawab David.
"Ck dasar jalang, untung saja aku bawa dia ke sini kalau tidak bisa bebas dia berkeliaran. Wanita seperti nya pun memangnya pantas di sini, tunggu sampai Tiger ku datang maka kau akan menjadi santapan yang sangat segar untuknya." tutur Agra dengan kejinya.
"Sayang tolong maafkan aku." lirih gadis tersebut.
Putri, Putri Larasati namanya. Seorang gadis cantik, namun siapa sangka dia adalah seorang wanita malam.
Kekasih Agra yang sudah dia pacari selama hampir 2 tahun, bagaimana Agra tahu kalau dia adalah wanita malam? Maka jawabnya adalah Agra pernah tidak sengaja ke club' malam dan menjadi pemuas nafsu di sana, namun siapa sangka yang datang malah kekasihnya.
Agra tak ingin mengorbankan sang kekasih dari nafsu belaka nya namun siapa sangka dia malah mendapatkan kejutan tak terduga.
Sejak saat itu lah kekejaman Agra mulai meningkat, dia akan membunuh siapapun yang membuatnya kesal.
"Anak siapa itu?" tanya Agra.
"kami belum memastikan tuan karena sebelum ke sini dia sudah menjajakan tubuhnya ke banyak pria." ucap david membuat Agra semakin jijik melihat mantan kekasihnya, karena setelah kejadian itu dia langsung memutuskan hubungannya.
"Pistol." ucap Agra sambil menodongkan tangannya.
Dengan cepat david langsung memberikan pistol tersebut.
DOR
Suara tembakan pun terdengar, putri yang terkejut langsung menutup mata dan telinganya, dia rasa Agra akan membunuhnya tapi siapa sangka saat suara tembakan sudah berakhir dia tidak merasakan sakit di tubuhnya.
Ternyata Agra menembak salah satu tahanan yang berada di sampingnya, dengan tubuh masih melihat ke arah putri, tangannya dia julurkan ke samping dan langsung membidik mangsanya dengan cepat tanpa melihat.
"Berisik sekali pria itu, David ambil organnya aku dengar ada membutuhkan ginjal dan juga mata. Dan jangan lupa ambil semua bagian yang bisa di jual." sahut Agra kemudian menaruh pistol tersebut dan pergi dari sana.
Ruang bawah Tanah terasa bau anyir setelah penembakan tersebut, pria berusia sekitar 40 tahun itu pun mati seketika karena Agara membidiknya tepat sasaran di kening pria itu, hal itu karena dia terus saja berteriak minta di lepaskan.
Semua orang melihat merasa takut, lebih baik diam saja dari pada hidupnya malah seperti pria itu.
Agra pun masuk ke dalam mansion nya untuk mengganti pakaian nya.
"Tuan." bi Tati menghadap ke Agra.
"Ada apa bi?"
"Maaf tuan, nona Rayna dari tadi tidak mau makan." ucap bi tati dengan was-was takut tuannya akan marah, dia masih tidak tega gadis malah itu harus mendapatkan kekejaman dari tuannya.
"Siapkan makanannya, aku akan mandi dulu." ucap Agra karena tubuhnya bau anyir darah.
"Baik tuan."
Setelah itu Agra kun membersihkan tubuhnya, ritual yang selalu Agra lakukan karena tubuhnya akan sangat menjijikkan terkena darah korbannya.
Tak lama Agra sudah bersih dan segera masuk ke dalam kamar Rayna, di sana dia melihat Rayna yang berbaring dan memejamkan matanya namun Agra tahu kalau Rayna hanya pura-pura tidur.
"Hey bangun yuk makan malam dulu." ucap Agra lembut sekali, namun Rayna tak bergeming dan masih tidur.
"Aku bilang bangun ya bangun!" sentak Agra membuat tubuh Rayna yang awalnya menghadap membelakanginya menjadi menghadap ke dirinya.
"Awww!" pekik Rayna karena merasa lukanya yang sakit sekali.
"Aku bilang bangun maka bangunlah, jangan membuat sisi kejam ku melukaimu." tekan Agra sambil mencekik leher Rayna membuat sang gadis tidak bisa bernafas dengan benar.
"Akkkk tu.... Akkkkk," Rayna merasakan sakit di lehernya tak lama cekikan tersebut pun terlepas membuat Rayna terbatuk-batuk.
"Jangan pernah membuat aku mengulangi ucapan ku." tegas pria itu kemudian memberikan makanan untuk Rayna.
Dengan berat hati Rayna pun memakan makanan tersebut, jangan tanya bagaimana takut nya Rayna sekarang, bahkan kalau bisa menghilang dia ingin segera menghilang sekarang ini.
"Bagus, sekarang minum obat lalu tidur." tegas Agra setelah melihat makan malam Rayna sudah habis.
Setelah selesai semuanya dia pun menuju ke kamarnya untuk istirahat karena dari pagi Agra tidak beristirahat sama sekali.
"Kenapa gadis itu memenuhi pikiranku terus?" Agra bertanya-tanya sendirian di kamarnya, dia baru kenal dengan gadis itu tadi sore tapi sekarang dia terus memikirkannya.
"Sial, apa yang dia lakukan padaku!" pekik Agra kemudian melempar apapun yang ada di dekatnya.
"Akkkkkk!"
Sedangkan di sisi lain, setelah kepergian Agra, Rayna masih menangis di dalam tidurnya mengasihi nasibnya yang tidak pernah beruntung di segala hal.
"Azka maafin kakak ya," lirih Rayna hingga tak terasa dia terlelap dalam tidurnya.
Malam hari Rayna merasa terganggu karena ada sesuatu yang terus menjalar di dadanya hingga dia melengkung merasakan sentuhan tersebut, namun karena terlalu capek hingga membuat Rayna pun tidak bisa membuka matanya.
Tanpa Rayna tahu bahkan Agra malam malam masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan tubuh nya di belakang Rayna.
Jadi posisinya sekarang Rayna tidur membelakangi Agra, dengan leluasa Agra memeluk erat tubuh Rayna dari belakang, bahkan tangannya tidak tinggal diam, tangannya terus menjalar di setiap bagian yang bisa dia sentuh.
Karena lelah Agra tidak akan meminta hak nya sekarang, dia memilih tidur sambil memeluk erat tubuh mungil Rayna.
.
.
Bersambung.....
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...