"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAHABAT TERBAIK
Sasha merebahkan tubuhnya saat tiba di Apartemen milik Reyvan, memejamkan matanya dan menghela nafas lalu menghembuskannya dengan kasar.
"Harus kemana gue cari kak Darren dan Mami" Gumamnya.
Sementara diRuang tamu Reyvan berdiri menghadap jendela besar memandangi gedung-gedung pencakar langit, dirinya tengah merasa bersalah akan keputusan tentang surat kontrak pernikahan itu. Masalah pada Sasha datang bertubi-tubi, kejadian tadi dirumah orang tua Sasha membuat Reyvan menjadi semakin merasa bersalah terhadap Sasha.
"Kasian istri kecilku itu, apa yang sekarang dia pikirkan? pasti dia merasa sendirian, ahh gue memang bodoh!!" Reyvan seolah bicara pada dirinya sendiri.
Pagi hari Sasha terbangun dan keluar menuju dapur, perutnya sangat lapar, semalam dia melewatkan makan malamnya. Terlihat Bi Asih sedang memasak didapur.
"Bi aku lapar, Bibi masak apa?"
"Pagi Non Sasha, Bibi buat nasi goreng dan sambal goreng udang Non untuk sarapan"
"Ahh enak sekali sepertinya, aku mau makan ya Bi"
"Iya Non, sebentar bibi siapkan. Non mau kopi juga?"
Sasha mengangguk, "Boleh bi, buatkan aku kopi sama seperti kemarin ya bi, semua takarannya udah pas"
Bi Asih dengan sigap menyajikan sarapan dimeja makan juga secangkir kopi untuk Sasha.
Reyvan keluar kamar dan melihat Sasha yang sedang makan dengan lahapnya.
"Lapar ya Sha?" Suara Reyvan seperti sedang meledek Sasha.
"Eh Mas Rey, maaf ga nungguin Mas Rey bangun, aku udah kelaparan banget"
Reyvan menarik kursi percis didepan Sasha,
"Gimana gak kelaparan, kamu semalam gak makan, aku ketuk pintu kamar kamu ga ada jawaban"
Sasha menyipitkann matanya, "Aku terlalu lelah Mas, sepertinya semalam aku ketiduran"
Reyvan menarik sudut bibirnya untuk tersenyum, dia merasa Sasha sangatlah lucu dan menggemaskan.
"Kita jalan jam sepuluh ya kerumah Bunda, kamu udah gapapa kan?"
"Memang aku kenapa Mas? aku gapapa, oke nanti jam sepuluh aku udah siap"
Reyvan hanya mengernyitkan dahinya,
"Ini anak apa lupa ya dia punya masalah besar kemarin? ah sudahlah yang penting sekarang dia sudah baik-baik aja" Gumamnya dalam hati sambil berdiri dan berjalan kembali kekamarmya.
Sasha melanjutkan makannya dan mengajak ngobrol bi Asih,
"Bi, bibi punya anak?"
"Punya Non, bibi punya tiga anak, yang dua perempuan sudah menikah dan dibawa sama suaminya, terus yang bungsu laki-laki, dia akan menikah tiga bulan lagi, kerjanya jadi driver ojeg online"
"Bibi sendirian dong kalo anak bibi udah nikah semua?"
"Engga non, kan ada suami bibi yang nemenin masa tua bibi"
Sasha hanya merespon dengan tersenyum, dirinya berfikir, nanti masa tua akan bersama siapa, sekarang saja keluarganya sudah tidak jelas berada dimana, pernikahannya pun akan segera berakhir dalam waktu tiga tahun.
Jam sebelas Sasha dan Reyvan tiba dirumah Bunda, bunda menyambutnya dengan sangat hangat.
"Anak Bundaa" Bunda memeluk Sasha dengan erat.
"Sehat Bun?"
"Sehat dong sayang"
Setelah melepaskan pelukannya, gantian Reyvan memeluk Bunda,
"Sepi bun, pada kemana?"
"Ayah kan kerja, handel kerjaan kamu sampe cuti kamu habis, Naya juga masih ada kuliah, nanti dia pulang bersama Fitto, tau kalo Sasha mau kesini"
"Fitto kesini juga Bun?"
"Iya sayang, nanti Fitto kesini juga, tadi pagi Naya udah bilang gitu, katanya mau bantuin kamu ngerjain tugas yang numpuk slama kamu ijin kuliah"
Sasha tersenyum, "Ahh mereka memang sahabat terbaik aku bun"
Menjelang siang, Naya dan Fitto datang. Seperti biasa, Fitto membawa makanan untuk mereka berkumpul.
"Fitoooo" Seru Sasha sambil berhambur memeluk Fitto.
"Kangen berat lo ama gue ya Sha?"
"Bangettt Fitt"
"Gue engga lo kangenin Sha?" Sahut Naya sambil cemberut.
Sasha beralih memeluk Naya,
"Mana ada gue gak kangen lo Nay"
"Widihh bawa apaan Fitt?" Sahut Reyvan yang melihat Fitto membawa tentengan di tangan kanan dan kirinya.
"Biasaa Kak, kopi gula aren kesukaan Sasha dan Donat"
"Fitto selalu terbaik" Sasha berkata sambil meraih satu tentengan berisi kopi gula aren dari tangan Fitto.
"Ke Gazebo aja yuk" Ajak Naya,
"Bentar gue ambil laptop gue dulu di mobil Mas Rey"
"Mas? ciyee sekarang panggilnya Mas nih yee" Naya mulai menggoda Sasha.
"Apa sih Nay, namanya juga ama suami, masa iya mau gue panggil babang, sama kaya lo manggil Billy, ahahahaa" Sasha tertawa.
Entah kenapa Reyvan merasa senang diaku suami oleh Sasha, padahal memang benar dirinya adalah suami Sasha, meskipum hanya suami kontrak untuk tiga tahun kedepan.
"Udah Sha, biar aku ambilin laptop kamu" Sahut Reyvan yang kemudian berlalu menuju mobilnya.
DiGazebo,
"Gue kira hubungan lo sama Kak Rey dingin dinginan Sha, ternyata so sweet juga"
Fitto mentoyor kepala Naya,
"Ya kali tinggal dikutub Nay, mereka kan sekarang suami istri, tinggal seatap, seranjang, wajarlah kalo hubungannya jadi baik"
"Ssstt Apa sih kalian, gak usah bahas aneh-aneh ya, gue mau ngejar ketinggalan gue, cepet Fitt terangin mata kuliah yang udah tiga hari gak gue ikutin" Ucap Sasha
Reyvan menghampiri Gazebo dan memberikan laptop Sasha kemudian ikut duduk disebelah Sasha. Sementara Sasha fokus menyimak penjelasan dari Fitto, sesekali membuka tugas-tugasnya dan mengerjakannya.
"Yang ini gue belum ngerti Fitt" Rengek Sasha.
"Ini agak sulit Sha, tapi udah gue rangkum, dan udah gue kirim juga ke email lo, coba lo cek"
Sasha membuka ponselnya, mengecek Email dari Fitto dan mengamatinya.
"Nah ini lebih simple Fitt, gue ngerti sekarang"
Sasha bersandar pada dinding gazebo sambil meminum es kopi gula aren yang fitto bawa.
setelah dua jam berkutat dengan tugas-tugasnya dibantu oleh Naya dan Fitto, akhirnya tugas Sasha selesei.
"Seleseiii" Seru Sasha sambil meregangkan tangannya.
"Besok kuliah Sha?" tanya Naya.
"Kuliah dong Nay, gue rindu kampus"
"Tiga hari ijin lo kemana aja Sha?" tanya Fitto.
"Gak kemana-mana, cuma di Apartemen aja, oh iya kemaren gue keruma Mami ambil buku-buku kuliah gue"
"Mami dirumah Sha?" tanya Fitto penasaran.
Seketika wajah Sasha berubah jadi sendu,
"Mami udah gak tinggal disana Fitt, sama kaya kak Darren, Mami pergi gak tau kemana, dan lucunya lagi, Papi udah nikah lagi dan bawa istri barunya kerumah"
Fitto dan Naya saling pandang,
"Sha lo sadar apa yang lagi lo ceritain?"
Sasha mengangguk, "Gue sadar, tanya aja mas Rey, iya kan Mas?" Sasha menoleh kearah Rey.
Rey merangkulkan tangannya kepundak Sasha kemudian mengangguk.
Fitto dengan intens menatap Sasha,
"Lo gak lagi baik-baik aja Sha"
"Gue gapapa Fitt, cuma hati gue sakit, ternyata yang ngehancurin keluarga gue ya Papi gue sendiri" perlahan Sasha meneteskan air matanya.
Sasha mulai menceritakan kejadian saat dirumah orang tuanya, Fitto dan Naya sungguh terkejut, mereka tidak menyangka keluarga Sasha hancur disaat Sasha baru saja menikah.
Naya menggenggam tangan Sasha.
"Sabar Sha, kan ada gue sama Fitto, sekarang juga ada Kak Rey, lo gak sendirian"
Sasha hanya tersenyum tipis.
"Gue gapapa Nay, gue kuat koq" Jawabnya lirih.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.