Jangan terjebak dengan judul nya 🙌🏻
DUAARRRRR ...... !!!
Tiba-tiba ruangan laboratorium tempat penelitian seorang wanita yang ahli dalam membuat senjata dan sedang mengetes benda mutakhir senjata militer terkini itu meledak dengan dasyatnya.
KERAJAAN INGGRIS.
Roh dan jiwa wanita yang berusia 34 tahun itu terlempar ke dalam tubuh seorang gadis PERAWAN. Putri dari seorang Earl, dimana perempuan itu harus menikah dengan bandot tua seorang Count yang posisinya lebih tinggi dari sang Earl.
Penasaran dengan gadis perawan namun disangka seorang pelacuur oleh seorang Pangeran?
Cekidot ⏩⏩⏩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tinggal Bersamaku Di Istana Pangeran.
Para pengawal Pangeran membawa putra Duke George untuk diadili, sedangkan Pangeran membawa si gadis yang menjadi korban serta Eleena ke Istana Kerajaan.
Eleena terus saja merutuki nasibnya, kenapa satu langkah yang diambilnya selalu saja terkait dengan Pangeran.
"Duduklah, Nyonya. Siapa namamu?" tanya Pangeran, dia juga penasaran karena sejak tadi wanita hamil itu tidak pernah membuka suaranya.
"Umm, Adelweise."
Degh! Suara ini!
Seketika Pangeran menarik dagu wanita hamil di depannya, "Eleena?"
Aku harus tenang! Batin Eleena.
"Eleena? Siapa, Pangeran? Nama saya adalah Adelweise, suami saya adalah pedagang di kapal. Suami saya selalu pulang 3 bulan sekali, saya berasal dari desa, tapi saya sedang berada di rumah saudara di kota ini."
"Suami?"
"Ya, saya hamil. Tentu saja saya wanita bersuami, bukan?"
Pangeran melepaskan cekalan pada dagu wanita hamil di depannya, dia merasa semakin aneh terus menganggap wanita hamil sebagai Eleena.
"Kamu harus menjadi saksi, Nyonya Adelweise. Jadi, sebaiknya kamu harus ikut bersamaku karena kamu harus aku lindungi dari Duke George."
"Ikut dengan Anda, aku?" Eleena tak percaya apa yang di dengarnya.
"Ya, saksi dalam kasus adalah yang terpenting. Gadis yang menjadi korban juga akan aku lindungi, bukan hanya kamu."
"T-tapi, keluargaku pasti menungguku pulang," tolak Eleena.
"Keluargamu? Berikan saja alamatnya, pengawalku akan kesana dan memberitahu keluargamu," Pangeran tetap dengan perintahnya, entah kenapa dia ingin bersama wanita hamil di dekatnya lebih lama lagi.
"A-aku..."
"Santos!"
"Ya, Pangeran."
"Pergilah ke alamat Nyonya Adelweise, berikan kabar dia tidak bisa pulang sementara ini dan akan tinggal bersamaku di Istana Pangeran."
"Baik, Pangeran. Nyonya, berikan alamatnya."
Eleena dengan terpaksa memberikan alamat saudara Nenek Sarah yang ada di kota.
"Saya pergi sekarang, Pangeran," pamit Santos.
"Setelah memberikan keterangan pada petugas Istana, kita juga akan pergi ke Istana-ku," ujar Pangeran.
Eleena benar - benar merasa konyol, kenapa jalannya kembali berputar dan malah masuk kembali ke Istana Pangeran. Namun, mungkin itu kesempatannya untuk mencari tau kabar Paman Patric dan Axton serta Andrian dan kedua adiknya.
Tak lama Eleena sudah berada di dalam kereta kuda, tubuhnya berkeringat karena gugup. Bagaimana dia tidak resah, ditatap intens oleh Pangeran yang memaksanya duduk dalam satu kereta kuda.
"Nyonya, suamimu kapan pulang dari kapal?"
"Dia sudah pergi hampir 3 bulan, mungkin saat anak ini akan lahir dia sudah kembali," bohong Eleena.
"Hm, apa kamu tau Nyonya? Suaramu sangat mirip wanita kesayanganku."
Degh!
Wanita kesayangan dengkulmu! Kalau kau menyayangiku, kau harusnya hanya menikahiku sesuai permintaanku dan menjadikanku istrimu satu - satunya! Geram Eleena.
"Ohya, siapa namanya?"
"Eleena, dia bahkan wanita berani sepertimu. Berani menolong sipapun yang sedang berada dalam masalah," ujar Pangeran.
"Wanita baik, dimana dia sekarang?" tanya Eleena meladeni kicauan sang Pangeran.
"Pergi, dia pergi meninggalkanku karena aku lebih memilih menikah dengan wanita lain. Padahal dia memintaku untuk menjadikannya istri satu - satunya tapi aku menolaknya."
"Kenapa Anda menolaknya? Apa dia tidak secantik Puteri, istri Anda?"
"Bukan itu, dia berkali lipat lebih cantik bahkan lebih pintar dari Puteri. Tapi, banyak pertimbangan yang harus aku jaga. Misalnya kehormatan Raja, bagaimanapun Raja adalah saudaraku. Aku lebih memilih Raja daripada Eleena."
"Apa Anda puas dengan pilihan Anda?"
Pangeran terdiam, tatapan matanya berubah sedih. "Aku menyesalinya setiap hari, bukan menyesal karena lebih memilih Raja tapi aku menyesal kenapa tak jujur mengatakan aku mencintainya saat dia masih ada dan mengatakan keadaanku yang sebenarnya padanya."
Degh!
Mencintaiku? Pangeran kejam ini?
"Keadaan Anda?"
"Aku sebenarnya sakit, bertahun - tahun lalu aku terkena racun. Efek racun itu akan membunuhku jika aku tidak__" ucapan Pangeran terjeda, "Jika aku tidak meniduri wanita, tapi itu pun harus wanita yang berbeda dan tidak boleh sama."
Eleena terkejut, dia baru tau sekarang efek dari racun di tubuh Pangeran. Namun, kenapa Pangeran selalu menidurinya hampir setiap malam dan baik - baik saja?
"Lalu suatu hari aku bertemu Eleena, dia mengaku seorang wanita pelacur. Aku begitu saja percaya, tapi saat bersamanya aku mempunyai firasat jika dia bukan seperti dirinya yang sebenarnya. Tapi... meskipun benar dia seorang pelacur, aku tidak perduli karena aku sudah mencintainya apa adanya."
Eleena tak memotong perkataan Pangeran, membiarkan lelaki itu terus bicara. Ia sedikit penasaran ingin mengetahui tentang kehidupan Pangeran setelah dia pergi.
Pangeran pun terus bercerita, entah kenapa saat berbicara dengan wanita yang sedang bersamanya perasaannya terasa nyaman dan sudah lama sejak kepergian Eleena dia tak merasa senyaman itu.
