Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.
Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.
Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siluman Serigala Hitam.
Pagi pagi sekali,Shin Liong bermaksud melanjutkan perjalanan ke kota Li Cuan di sebelah barat kota Tao.
Untuk mempermudah perjalanannya,Shin Liong bermaksud membeli se ekor kuda tunggangan.
Setelah melihat lihat beberapa saat,akhirnya pilihan Shin Liong jatuh kepada seekor kuda tinggi besar berwarna coklat tua.
"Kuda itu berapa tuan?" tanya Shin Liong sambil menunjuk ke arah seekor kuda.
Dengan tatapan ragu ragu,sang pemilik kuda itu menyahut dengan hambar nya, "kuda itu mahal nak,seratus keping emas,kalaupun kau mampu,tidak usah seratus keping emas,lima puluh keping emas saja bayar sekarang juga dan kau berhak membawa kuda itu" kata sang pemilik kuda itu setengah menertawai Shin Liong yang dianggap nya tidak tahu diri itu.
Tetapi dari tawanya tiba tiba berhenti,ketika Shin Liong menyodorkan sekantung keping emas sebanyak lima puluh keping kepada laki laki pemilik kuda sekaligus tempat penjualan kuda itu.
Dengan berat hati karena terlanjur berucap cuma karena mengira remaja dihadapannya itu tidak mungkin memiliki uang sebanyak itu.
Setelah berkemas dan membeli beberapa barang sebagai bekal di perjalanan nya,akhirnya Shin Liong pergi keluar kota dengan menunggang kuda.
Perjalanan dari kota Tao ke kota Li Cuan cukup jauh,bisa memakan waktu ber bulan bulan di perjalanan,itulah alasan mengapa jarang orang mengadakan perjalanan antara dua kota itu, meskipun kedua kota itu cukup besar dan ramai.
Kota Tao terletak di wilayah Fang,sedangkan kota Li Cuan berada di wilayah Han.
Biasanya para pedagang antar kota mengadakan perjalanan dengan kereta yang di kawal oleh beberapa puluh pengawal sewaan.
Kebetulan pagi itu Shin Liong melakukan perjalanan berbarengan dengan dua orang wanita.
Yang seorang wanita tua sekitaran usia tujuh puluh tahunan,dan yang kedua seorang gadis usia sekitar empat belas tahunan yang mempunyai penyakit sejenis koreng di beberapa bagian wajah nya.
Kedua orang wanita itu masing masing menunggang seekor kuda.
Wanita tua itu bernama Xiau Mo Li,atau dikenal orang dengan gelar iblis kecil, hal itu berkenaan dengan sipat nenek itu sewaktu muda yang sangat sadis dan kejam kepada semua lawan lawan nya.
Meskipun usia nya sudah cukup tua,tetapi dari wajah nya masih sangat jelas kecantikannya, dengan kulit yang masih kencang serta rambut panjang yang hitam dianyam di belakang kepala nya.
Sedangkan gadis muda itu,meskipun muka nya banyak koreng seperti bekas jerawat,tetapi kulit tubuh nya terlihat putih bersih.
Tanpa memperdulikan kedua wanita itu,Shin Liong terus memacu kuda nya ke arah barat dari kota Tao.
Beberapa hari perjalanan, masih terlihat kebun kebun penduduk di kiri kanan jalan, barulah di hari ketiga, setelah melewati desa terakhir, mereka memasuki sebuah hutan rimba yang cukup lebat,dengan pohon pohon besar menjulang ke angkasa.
Shin Liong memperlambat lari kuda nya, di kiri kanan jalan yang terlihat kini cuma pohon pohon besar saja.
Saat sore menjelang, karena tidak ingin menjadi perhatian para pelintas, Shin Liong memilih mencari tempat bermalam yang agak jauh dari jalan utama.
Setelah menuruni lembah sekitar setengah pembakaran dupa, dia tiba di tepi sebuah sungai kecil ber air dangkal namun sangat bening.
Karena tidak menemukan sebuah goa pun setelah mencari kesana kemari, akhirnya Shin Liong memutuskan untuk membuat pondok sederhana tempat nya ber istirahat malam ini.
Setelah selesai membuat pondok sederhana,Shin Liong bergegas mengumpulkan ranting kering untuk membuat api.
Dikeluarkan nya sebuah Periuk dan beberapa genggam beras serta daging asap yang selalu dia bawa serta.
Sementara menunggu nasi dan daging asap nya matang,Shin Liong membersihkan tubuh nyaa di sungai kecil itu.
Setelah itu,barulah dia makan dengan lauk daging asap yang di panggang kembali diatas bara api.
Setelah selesai makan dan sebelum tidur, Shin Liong memasang tirai gaib punggung kura kura, untuk menghindari gangguan binatang buas dan gangguan lain nya.
Malam datang menjelang, dengan bulan purnama mengintip dari balik dedaunan pohon.
Sayup sayup di kejauhan terdengar suara lolongan serigala.
Mula mula satu,lalu serigala yang lain nya menyahut,di ikuti oleh serigala yang lain nya lagi,sehingga akhirnya hutan itu ramai dengan suara serigala saling bersahut sahutan.
Shin Liong duduk di dalam pondok sederhana nya,dia merasakan jika serigala itu semakin lama,semakin mendekat suara nya.
Ternyata benar,dari balik pepohonan berkelebatan sepuluh ekor serigala hitam yang besar dengan se ekor alpha nya yang jauh lebih besar lagi.
Yang aneh,serigala serigala itu berjalan dengan dua kaki,bukan empat kaki.
Setelah agak dekat dengan tempat Shin Liong beristirahat,salah seekor serigala berjalan seperti manusia itu segera menerjang kearah Shin Liong .
"Bruaak!!".
Terdengar suara berderak saat tubuh serigala itu membentur tirai gaib punggung kura kura yang di pasang oleh Shin Liong tadi.
Tubuh serigala itu mental beberapa depa ke belakang,seolah olah menabrak sebuah dinding baja yang tidak terlihat.
Melihat teman mereka mencelat kebelakang, dua ekor serigala yang lain kembali menyerang dengan serangan tangan kosong ke arah Shin Liong yang masih duduk di dalam pondok sederhana nya itu.
"Bruaak!!".
"Bruaak!!".
Dua kali suara yang lebih keras terdengar bersamaan menggema di tengah hutan itu.
Kuda coklat milik Shin Liong meringkik nyaring,seandainya Shin Liong tidak mendindingi kuda nya dengan tirai gaib punggung kura kura nya,niscaya binatang itu sudah pergi melarikan diri nya karena takut.
Setelah suara benturan yang sangat keras terdengar dua kali diwaktu yang bersamaan, terlihat dua ekor serigala hitam besar itu terlempar beberapa depa ke belakang dan jatuh bergulingan di tanah.
"Horrrrrrrrt!".
Terdengar Geraman marah dari beberapa ekor siluman serigala hitam tingkat lima itu sambil menatap kearah Shin Liong dengan menyeringai memperlihatkan gigi giginya yang besar besar dan runcing itu.
Shin Liong melangkah keluar dari tirai gaib punggung kura kura yang dia pasang sebagai pelindung.
"Pergilah wahai siluman serigala hitam, aku tidak ingin berurusan dengan kalian semua, pergilah, dan jangan mengganggu ku lagi!" teriak Shin Liong kepada siluman serigala hitam itu.
Kawanan siluman serigala hitam itu seolah olah tidak mengerti ucapan dari Shin Liong ,mereka terus berjalan dengan kedua kaki nya mendekat kearah Shin Liong dengan sepasang cakar yang siap di ayun kan.
"Wuss!".
"Wuss".
Dua sabetan cakar dari siluman serigala itu mengarah ke dada Shin Liong .
Shin Liong menghindar dengan berkelit ke samping kiri,namun dari samping kiri nya dua ekor siluman serigala hitam lainnya menyerang dengan cakaran tangan mereka.
Secepat kilat,Shin Liong menyabetkan pisau kecil nya kearah tangan kedua siluman serigala hitam itu.
"Buk!".
"Buk!".
Dua kali terdengar suara berdebuk,tangan kedua siluman serigala hitam itu mental kebelakang, tetapi tanpa luka sedikit pun juga.
Rupanya para serigala itu kebal terhadap senjata biasa.
Sambil melompat mundur kebelakang, Shin Liong mengeluarkan panah sumbu langit milik nya.
Bertepatan dengan dua ekor siluman serigala hitam menerjang kearah nya,Shin Liong menarik panah nya sambil membayangkan dua pucuk anak panah.
Dan secara ajaib,di tangan nya sudah tergenggam dua pucuk anak panah yang sudah siap di lepaskan.
Disaat kedua siluman serigala hitam itu hampir mencapai tubuh Shin Liong ,dua anak panah itupun terlepas dari busur nya dan melubangi kepala kedua siluman serigala hitam itu.
Kedua ekor siluman serigala hitam itu tumbang ketanah berkelojotan beberapa saat,lalu terdiam dengan nyawa yang sudah melayang ke neraka.
"Horrrrrrrrt!!".
"Horrrrrrrrt!!".
"Horrrrrrrrt!!".
Terdengar suara Geraman kemarahan delapan ekor siluman serigala hitam yang lain, sambil bergerak mengitari tubuh Shin Liong.
Sedangkan sang alpha siluman serigala hitam tingkat enam itu nampak masih mengawasi jalannya pertarungan antara anak buah nya melawan Shin Liong.
Shin Liong kembali melompat tinggi ke udara sambil menarik panah nya.
Kembali dua buah anak panah melesat kearah kepala kedua ekor siluman serigala hitam yang menerjang kearah nya.
Dua ekor siluman serigala hitam itu pun tumbang ketanah tanpa bersuara lagi,dengan dahi berlobang sebesar jempol yang tembus hingga ke bawah leher nya.
Kini enam ekor siluman serigala hitam yang tersisa meraung Raung sangat marah nya.
Sedangkan sang alpha masih terus menatap kearah pertarungan yang masih berlangsung itu.
Dengan tatapan yang sangat tajam,dia memperhatikan Shin Liong dalam dalam, seakan sedang mencari sisi kelemahan dan kelengahan dari Shin Liong.
Tepat saat Shin Liong melompat keudara, secara tiba tiba tubuh sang alpha siluman serigala hitam itu melesat secepat kilat menerkam Shin Liong dari belakang.
Shin Liong yang merasa ada angin berbahaya dari sebelah belakang nya, cepat cepat melapisi tubuh nya dengan jurus nafas Dewata tingkat tiga milik nya.
"Bum!".
Dentuman terdengar ketika terkaman sang alpha dari siluman serigala hitam itu bertabrakan dengan jurus nafas Dewata milik Shin Liong .
Tubuh Shin Liong terdorong kedepan beberapa depa, sedangkan tubuh sang alpha dari siluman serigala hitam itu mencelat terpental ke belakang sejauh sepuluh depa, dengan moncong yang mengeluarkan darah segar.
Di saat yang bersamaan, kembali dia ekor siluman serigala hitam itu tumbang ke tanah dengan dahi yang sudah bolong berlobang.
Empat ekor siluman serigala hitam yang tersisa,seperti gila meraung Raung tidak karuan sambil menyerang ke arah Shin Liong.
Dua anak panah yang terbuat dari cahaya putih itu kembali melesat ke arah siluman serigala hitam itu.
Meskipun berusaha menghindar dengan berkelit kesana kemari, tetapi tetap saja anak panah itu masuk kedalam tengkorak nya lewat dahi yang sudah ber lobang itu.
Dua ekor siluman serigala hitam itu kembali tersungkur ketanah dengan nyawa yang sudah melayang.
Sedangkan dua ekor siluman serigala hitam yang tersisa bersama se ekor alpha nya,bukan nya takut,tetapi malahan semakin buas dan galak seolah tidak takut mati.
Melihat anak buah nya tertinggal dua ekor saja lagi,sang alpha dengan langkah terseok seok serta mata yang memerah, melangkah dengan kedua kaki nya serta kedua tangan terbentang dengan cakar yang siap di gunakan mendekati Shin Liong.
Shin Liong segera mempersiapkan panah sumbu langit nya kembali.
Ketika sang alpha dari siluman serigala hitam itu menerjang kearah nya, sepucuk anak panah melesat kearah dahi siluman itu.
Tanpa bisa bersuara lagi, sang alpha pun tumbang ke tanah dengan dahi berlobang terkena anak panah sumbu langit.
Melihat sang alpha mereka sudah tumbang, barulah ke dua ekor siluman serigala hitam yang tersisa bermaksud untuk lari dari tempat itu.
Tetapi semua sudah terlambat,dua anak panah terbuat dari cahaya, melesat kearah kedua siluman serigala hitam itu dan menamatkan riwayat kedua nya.
Dengan bantuan penerangan cahaya bulan dan api unggun, Shin Liong memisahkan kulit binatang itu serta batu energi nya dari daging siluman serigala hitam itu.
Setelah semua nya selesai, Shin Liong segera memasukan semuanya kedalam cincin ruang nya.
"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan bagi yang menjalankan nya".
Dari sekian banyak cerita, baru kali ini aku menemukan cerita yang sangat buruk seperti ini, baik cerita di Novel Toon maupun di Fizzo Novel, cerita ini adalah yang paling buruk.
Mulai dari terjemahannya dan juga kata-katanya sangat buruk.