Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
"Erika jujur padaku! Apa selama ini aku sangat kejam pada Dewi?" Tanya bu Anna dengan langkahnya yang berat seberat fikirannya saat ini
"Sangat bu Anna bahkan ibu sering memarahinya hanya karena kesalah kecil, ibu juga sering menyuruhnya keluar kota mengatar barang padahal itu tugas reza, ibu juga sering menyalahkannya dan ibu jug..."
"Erika bisaka kau berbohong sedikit?" Langkahnya terhenti kemudian menatap Erika "Apa kau sedang balas dendam sekarang?"
"Maksud ibu?" Alis Erika mengkerut
"Kau menyebutkan semua kesalahan ku agar aku merasa bersalah dan tidak tidur semalaman karena memikirkannya?" Ucapnha "Jikka iya, kau berhasil Erika"
"Ibu masih diposisi aman bagaiman denganku yang selalu meminta tolong padanya menggantikan siffku, mengerjakan laporan tahunanku, bahkan ketika festifal itu dia menggantikan ku memakai baju karakter si*lan itu"
"Pantas saja selama ini laporan mu sangat rapi" ucapnya melangkah pergi meninggalkan Erika masih mengumpulkan daftar kesalahnnya pada Dewi
"Bu Anna tunggu! Kenapa aku ditinggal sih?" Erika, menyusul Anna yang semakin menjauh.
*
*
*
Dewi sudah dipindahkan di kamar VVIP Prima masih setia menunggu menantunya sedangkan Roger harus bertemu dengan kolega bisnisnya dari jepang. Meski Dewi sudah bisa pulang tapi, Prima bersikeras agar Dewi dirawat meski hanya semalam.
"Mami pulang saja, biar Zain yang disini menemani Dewi"
"Tidak apa Zain, mami mau jaga menantu..." Belum sempaat prima menyelesaikan kalimatnya telepon genggnya berbunyi panggilan video dari Alea
"Hay Al, kenapa sayang?" Tanya Prima lembut, disna dia melihat wajah putri ya penuh kekwatiran "Kamu tidak apa-apa kan di sana?"
Saat ini Alea berada di Paris, ini semua karena Zain menyuruhnya mengikuti pameran lukisan anak kolega Roger yang sangat-sangat membosankan.
"Mami bagaimana keadaan kaka iparku?" Ucap Alea dari balik smabungan telpon
Tunggu kenapa bisa bocah nakal itu tau? Aiden sepertinya aku akan membinasakan mu dalam waktu dekat ini.
Zain menatap tajam Aiden yang sedang mengerjakan sesuatu melalui Leptop miliknya. Seketika bulu kuduk Aiden berdiri merasakan aura mencekam
Demi apapun kali ini bukan aku Tuan.
Aiden menggeleng kecil karena memang bukan dia yang memberitahu Alea
"Dia sudah tidak apa sayang"
"Berikan telponnya padanya mamo!"
"Al aku ti.."
"Apa kak zain menyiksamu? apa dia tidak memberimu makan? apa dia memukulmu? Apa dia menyuruhmu tidur diteras? Apa... Apa...Apa.... ?" Bahkan saat ini hanya kata apa yang sangat jelas terdenga.
Akhirnya keahliannya terpemdam dalam dirinya nampak juga. Zain memilih berbaring di sofa daripada mendengar adiknya itu nge-rap tidak jelas.
"Kau tidak perlu khawatir Wi, aku akan pulang secepatnya dan memberinya pelajaran" Panggilan itu berakhir setelah dewi meyakinkan jika dia tidak apa-apa
#Alea
Tangan mungilnya mengetik sesuatu ancam ke Aiden, sejak tadi dewi menghubunginya tapi tidak dijawab bgtupun dengan Zain. "Lihat mereka berdua sangat kompak! Awas saja aku akan membuat kalian tidak bisa tertidur dengan teanang malam ini"
Aiden yang masih sibuk menyusun laporan melirik hpnya yang berbunyi. seketika matanya membola membaca isi pesannya
"Aiden awasi tuanmu jika kakak ipar kenapa-napa lagi! nyawamu lebih dulu melayang ditanganku, aku akan mencing tubuhmu lalu kulempar ke kolam hiu milik daddy" Aiden menelan kasar slivanya.
Nona Alea salah saya apa pada nona? Kenapa anda suka sekali menganggu ku? Sayang itu hanya jeritan hatinya.
Alea tersenyum licik setelah mengirim pesan itu. Sebenarnya pemberangkatannya pagi tadi karena dia ingin membelikan sesuatu untuk Prima dan Dewi. Jadi, dia undur sampai besok pagi. Tau begini dia tidak membatalkan pemberangkatannya.
Alea memasuki Lif khusus VIP di hotel itu, sebelum pintu tertutup dua orang wanita menahannya. Alea tahu Jika wanita yang memakai gaun mewah itu dia Alexa Young mantan kekasih kakaknya. Hening hanya ada mereka bertiga dilift itu. heina mencet tombol 33 diikuti alea menekan tombol 34
"Kenapa tidak ada satupun informasi tentang istri Zain yang aku dapatkan siapa dia? Apa anak mentri, artis atau anak presiden?" Alexa, memakai bahasa prancis mungkin agar Alea tidak mengerti nyatanya dia sangat paham, gadis licik itu pura-pura sibuk menunggu hingga dia sampai dilantainya
"Alexa cukup, jangan menganggu pria yang sudah menikah kau akan jadi wanita paling hina di dunia jika kau melakukannya"
"Aku tidak perduli, Zain kekasihku Heina"
"Iya sebelum kau menolaknya dan selingkuh dengan pria itu" Heina melirik Alea sebentar, dia sadar bukan hanya dirinya dan Alexa di lift ini. Alea hanya diam, sesungguhnya dia menahan amarahnya ingin sekali menampar wanita itu, menarik rambutnya dan menedang kakinya. berani sekali dia ingin kembali ke kakaku setelah menolaknya.. Ah tidak ralat itu, dia menduakannya. Tapi sayang itu hanya ada di dalam hayalan Alea.
"Berhenti menyalahkan ku Heina, tugasmu hanya mengatur jadwalku aku akan segera menemuinya" Heina hanya diam tampak jelas dia sangat kesal. Mereka turun ketika liftnya berhenti di lantai 33.
*
"Aku kesal.. Aku kesal, kau bodoh Alea kenapa tadi tidak mencincangnya saja saat dia didepanmu, atau menggigitnya sampai ke tulang-tulang" Alea memaki dirinya sendiri saking kesalnya
" ha....." gadis itu berdecak pinggang keanggunannya seketika hilang.
Bersambung....
**Jangan lupa kasi saran kalian karena itu sangat penting buat Aku🥰
etsss.... jangan lupa tinggalin jejak hati kalian juga ya ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤**