Nathan menjadi duda setelah menikah untuk ke dua puluh kalinya. Semuanya berakhir di saat malam pertamanya. Dia tak bisa melakukan kewajibannya pada istrinya hingga membuatnya mendadak untuk kesekian kalinya.
Jovita seorang gadis yang menikah dengan Deon karena suatu perjodohan dan tanpa ikatan cinta di antara mereka. Di malam pertamanya setelah menikah, Deon bersama wanita lain untuk menghabiskan malamnya.
Karena sering diabaikan oleh Deon, Jovita akhirnya mencari kesenangan sendiri. Secara tak sengaja dia bertemu dengan Nathan.
Awalnya hubungan mereka hanya teman biasa. Namun Nathan menaruh rasa pada Jovita yang mempunyai paras mirip seperti Cinta Pertamanya yang telah meninggal.
Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta mereka? Apakah mereka bisa bersatu atau hanya sekedar menjadi teman saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 32 Gadis Baru
Nathan meskipun seorang lelaki namun ia tidak mengetahui soal mesin baik itu motor maupun mobil. selama ini Jika ada masalah dengan mobilnya ia selalu menyerahkannya pada driver yang ada di rumah jika tidak dia segera membawanya di bengkel mobil langganannya.
“Uhuk...” Nathan yang tidak tahu bagaimana cara membersihkan selang yang tersumbat, menghisap selang itu. Rasa getir dan bau menyengat bensin membuatnya serasa ingin muntah namun ia tahan.
“Bukan seperti itu caranya.” Jovi tersenyum tipis menatap Nathan yang tidak bisa membersihkan selang mobil yang tersumbat dan gampang sekali. “Pegang dulu.” Jovi menyerahkan selang yang ia pegang pada Nathan. “Tunggu sebentar.” berbalik sambil meminjam ponsel Nathan dan mengarahkan senternya ke jalanan yang gelap untuk mencari sesuatu. “Sepertinya itu bisa di pakai untuk membersihkan sumbatan.” menemukan kayu berdiameter 2 cm dan segera mengambilnya.
“Tolong pegang ini.” Jovi mengembalikan ponsel Nathan dan mengambil kembali selang yang masih dipegang oleh pria itu.
Ia memasukkan kayu yang ya temukan tadi ke dalam selang dan membersihkan kotoran yang menyimpan di sana.
“huf...” Jovi meniup selang tadi kemudian mengguncang-guncang selang dan mengarahkannya ke bawah. Terlihat ada kotoran yang keluar dari selang tadi.
“Sepertinya masalah sudah selesai.” Jovi memasang kembali selangnya. “Coba kak nyalakan mobilnya, aku akan menunggunya di sini.”
“Ya tunggu sebentar.” Nathan mengusap bibirnya untuk membersihkan sisa bahan bakar yang menempel di bibirnya kemudian masuk ke mobil.
“Greng...” mobil kembali menyala.
Jovi pun menutup kembali kap mobil setelah melihat mobilnya kembali berfungsi.
“Gadis itu... bagaimana dia bisa memperbaiki mobil ?” Nathan menatap Jovi yang berjalan masuk ke mobil dan kembali duduk di sampingnya. “Baru kali ini aku melihat ada seorang gadis yang mengerti masalah mesin.” memuji Jovi dalam hati.
Jovi memang suka menyervis sendiri kendaraan nya ke bengkel, ia tidak pernah meminta driver untuk membawa mobilnya ke bengkel. Selama menunggu kendaraan nya diservis ia sering melihat bagaimana para mekanik bekerja dan sedikit banyak membuatnya tahu soal permesinan.
“Apa kakak tidak kemalaman ?” ucap Jovi agar Nathan segera mengemudikan mobilnya karena hari semakin bertambah larut. “Ya kita pulang sekarang.” Nathan segera mengemudikan mobilnya dan meluncur menuju ke kawasan Cempaka.
Tak lama kemudian mobil sampai di depan Villa Cempaka.
“Terimakasih kak, sudah mengantar ku.” Jovi turun dari mobil dengan pelan dan berhenti di depan pintu masuk villa. “Ya, jika kau butuh sesuatu kau bisa menghubungi ku.” ucap Nathan menutup kembali kaca mobil yang barusan ia buka.
Jovi berbalik kemudian berjalan dengan tertatih masuk ke villa.
“Gadis itu... kenapa berjalan seperti itu ?” Nathan masih berada di depan villa dan menunggu Jovi masuk baru ia akan kembali. “Apakah kakinya terkilir saat jatuh turun dari gazebo tadi ?” Nathan kembali mengingat kejadian sebelumnya. “Tapi kenapa dia harus menyembunyikan hal itu dariku ?” Nathan kembali merasa aneh saja namun hal itu justru menjadi poin plus Jovi.
Nathan kemudian memutar haluan mobil setelah melihat Jovi benar-benar sudah masuk ke Villa.
Di dalam villa, Jovi berjalan dengan tenang meskipun ia tahu mungkin saja Deon sudah ada di villa jam segini.
“Sayang siapa wanita itu ?” ucap seorang wanita yang sedang berjalan bersama Deon masuk dari pintu lain dan berada di seberang lorong menatap ke arah Jovi. “Dia pembantu di sini.” bisik Deon lirih pada wanita yang baru di di bawahnya pulang untuk menemani malamnya.
“Itu kan Deon ?” Jovi melihat begitu berjalan sambil merangkul gadis baru yang berbeda dengan semalam yang ia lihat. “Dasar maniak ! Aku tak peduli apa yang kau lakukan !” Jovi meskipun tak mencintai dia namun merasa geram juga melihat tingkah laku Deon yang sungguh keterlaluan.
Ia pun segera masuk ke kamarnya tanpa menatap mereka.