NovelToon NovelToon
Pengasuh Idaman

Pengasuh Idaman

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tie tik

Menjadi seorang pengasuh bukanlah mimpi seorang gadis bernama Fina. Apalagi anak yang diasuhnya memiliki tingkah yang berbeda dari anak yang lain. Kesabaran dan ketelatenan Fina dalam merawat anak laki-laki berusia tiga tahun bernama Elza itu, ternyata mampu membuat Benny yang tak lain adalah ayah dari Elza tertarik kepadanya.

Mungkinkah mereka berdua bisa bersatu untuk mengarungi bahtera pernikahan? Atau justru Fina memiliki perasaan kepada pria lain? Lalu bagaimana peran Elza dalam hal ini?

🌹"Jika kamu menolaknya maka hanya ada satu hati yang terluka, tetapi jika kamu menerimanya maka ada dua hati yang terluka, yaitu aku dan anakku." ~Benny Candra Suherman~🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Khusus,

"Ini gajimu untuk bulan ini, Fin," ucap Benny sambil menyerahkan amplop putih kepada Fina.

Mata indah gadis cantik itu seketika menunjukkan binar bahagia. Inilah momen yang sangat ditunggu oleh Fina, menerima gaji hasil jerih payahnya selama satu bulan ini, "terima kasih banyak, Pak," ucap gadis berhijab itu dengan senyum yang sangat manis.

Setelah menyelesaikan urusan dengan Fina, duda tampan itu kembali ke kamarnya. Ada hal penting yang harus dia selesaikan di sana. Sementara gadis berhijab itu kembali menemani Elza yang sedang bermain di ruang keluarga. Tentu dia teringat akan janji yang pernah dikatakan kepada Aris.

"Sebaiknya aku mengirim pesan kepada kang Aris dulu. Siapa tahu nanti siang bisa makan seblak seperti janjiku dulu," gumam Fina sambil mencari keberadaan ponselnya.

Kedua jempol tangan itu menari-nari di atas layar android milikny. Tak lama setelah itu, ada notifikasi pesan masuk dan ternyata balasan dari Aris. Pemuda berparas manis itu memiliki waktu untuk makan seblak bersama nanti siang.

"Mbak Fina kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Elza setelah mengamati tingkah Fina yang aneh.

"Emmm ... Mbak Fina sedang bahagia karena habis gajian, El," jawab gadis berhijab itu dengan senyum lebar. Terlihat jelas jika dia sedang bahagia. Entah bahagia karena baru menerima gaji atau bahagia karena akan bertemu Aris.

"Pasti Mbak bohong!" Elza memicingkan mata saat mengamati wajah pengasuhnya, "biasanya kalau gajian gak pernah sebahagia ini! Pasti ada rahasia ya!" selidik Elza tanpa melepaskan pandangan.

Fina mengernyitkan keningnya karena heran saja melihat daya ingat bocah kecil itu terlalu tajam. Haruskah dia jujur apa yang membuat bahagia pagi ini, sepertinya Elza adalah teman bicara yang cocok untuknya.

"Mbak Fina mau beli seblak sama kang Aris." Fina mengembangkan senyumnya saat mengatakan hal ini.

"Aku ikut!" ujar bocah kecil itu dengan tegas.

"Tapi janji ya gak boleh nakal," ucap Fina sambil mendekatkan jari kelingkingnya kepada Elza.

"Janji! Aku akan jadi kucing manisnya Mbak Fina." Bocah kecil itu menautkan jari kelingkingnya kepada Fina.

Setelah berbicara beberapa hal kepada Elza, gadis berhijab itu mengirim pesan kepada Benny untuk meminta izin keluar nanti siang. Dia tidak mengatakan jika akan bertemu Aris.

Jangan terlalu lama dan jangan sampai pulang malam.

Senyum manis kembali mengembang di bibir tanpa polesan lipstik itu setelah membaca balasan pesan Benny. Entah mengapa, Fina mendadak gugup ketika membayangkan bertemu dengan Aris. Mungkinkah dia jatuh cinta? Ya, itu bisa saja terjadi. Akan tetapi gadis itu tidak menyadarinya karena selama ini dia belum pernah dekat dengan pria manapun. Keyakinan dan ajaran di pesantren membuatnya takut untuk menjalani hubungan tersebut. Dia hanya ingin mengenal dan setelah itu menikah. Tentu jika dia sudah menemukan pria idaman, misalnya ... seperti Aris.

"Ingatlah anak-anakku, jika ada pria dan wanita yang duduk berdua dan salah satunya memiliki perasaan, maka akan ada yang ketiga yaitu setan. Jangan sampai kalian hilang kendali dan mengikuti godaan setan."

"Astagfirullah haladzim. Maaf bu Nyai. Saya tidak berdua kok. Ada Elza yang akan menemani. Saya janji akan mengendalikan diri dan saya yakin jika Kang Aris pun bukan pria mesum ataupun pria brengsek," gumam Fina saat petuah ustadzah yang dulu mengasuhnya di pesantren terngiang dalam pikiran.

****

Sang raja sinar tengah menampakkan kuasanya atas langit biru yang terbentang luas. Semilir angin ikut mengiringi perjalanan waktu hingga sampai pada adzan dhuhur. Seusai menunaikan kewajiban empat rakaat, Fina segera bersiap untuk bertemu dengan Aris, karena pria manis itu hanya bisa meluangkan waktu di kala siang hari.

"Wah jamnya udah mepet nih!" gumam Fina saat menatap jam dinding yang ada di kamarnya.

Seperti biasa, gadis berhijab itu hanya memakai bedak padat dan lipblam di wajahnya agar tidak terlalu polos. Pensil alis dan beberapa peralatan make-up yang lain tidak ada dalam pouchnya, karena Fina tidak pernah berdandan seperti gadis pada umumnya. Dia terbiasa tampil apa adanya seperti saat di pesantren dulu.

"El, ayo kita pamit dulu sama Papa!" ajak Fina setelah berada di ruang keluarga. Bocah kecil itu pun sudah rapi dan siap untuk ikut dengannya.

Keduanya pergi ke lantai dua untuk menemui Benny yang sedang sibuk di kamarnya. Entah apa yang sedang dilakukan oleh duda satu anak itu hingga hampir setengah hari mengurung diri di kamar. Fina mengetuk pintu beberapa kali ketika sampai di depan kamar majikannya itu.

"Pak, kami mau berangkat dulu," pamit Fina setelah Benny muncul di depan kamarnya.

Duda tampan itu tak segera menjawab, dia menautkan kedua ujung alisnya saat melihat penampilan Fina kali ini. Ada yang berbeda dari penampilan gadis berhijab itu hingga membuat Benny menerka, kemana kiranya Fina akan membawa putranya.

"Elza masuk dulu ke kamar. Papa ingin memberi Elza uang saku!" ujar Benny sambil membukakan pintu kamar itu dengan lebar.

Tanpa protes sedikitpun Elza masuk ke dalam kamar ayahnya. Sementara Fina memilih untuk menunggu di ruang keluarga saja daripada harus berdiri di depan kamar duda itu.

Benny duduk di tepian tempat tidur sambil membuka dompetnya. Ada rasa penasaran yang begitu besar dalam dirinya ketika melihat penampilan Fina yang rapi dan berbeda.

"Memangnya Elza mau kemana?" tanya Benny seraya menatap wajah putranya dengan lekat.

"Aku mau pergi makan seblak sama mbak Fina dan kang Aris, Pa," ucap Elza dengan binar bahagia yang terlihat jelas dari sorot matanya.

"Kang Aris?" Benny meyakinkan pengakuan putranya.

"Iya kang Aris, Pa. Pelatih ganteng kesukaannya mbak Fina itu," ujar Elza dengan polosnya.

Apa yang disampaikan oleh Elza berhasil membuat duda tampan itu menjadi murung. Tentu dia tidak suka melihat kedua sejoli itu semakin dekat. Benny dipaksa untuk berpikir cepat untuk menemukan solusi atas rasa tidak sukanya dengan hubungan yang baru bersemi itu.

"El, kalau mbak Fina diambil kang Aris boleh gak?" tanya Benny sambil menyentuh pundak putranya, "kalau mbak Fina dekat sama kang Aris, terus mereka menikah, Elza mau gak ganti pengasuh baru?" Sepertinya Benny mencoba memprovokasi putranya.

"No! Mbak Fina hanya jadi milikku! Mbak Fina gak boleh pergi dari rumah ini apalagi sampai diambil kang Aris!" Elza menghentakkan kakinya beberapa kali di lantai saat menjawab pertanyaan ayahnya.

Benny tersenyum smirk setelah mendengar jawaban itu. Sepertinya dia bisa meminta bantuan Elza untuk mengawasi kedua sejoli itu. Tentu dia harus tahu bagaimana perkembangan hubungan mereka agar tidak salah menyusun rencana.

"Kalau begitu Elza harus melakukan apa yang Papa suruh," ucap Benny sambil menatap putranya, "nanti kalau mbak Fina dan kang Aris sudah ketemu, jangan lupa rekam atau Elza telfon Papa aja, biar Papa bisa mendengar pembicaraan mereka. Nanti Papa akan melakukan sesuatu jika kang Aris berani mengambil mbk Fina. Oke?" Tatapan Benny tak lepas dari mata putranya.

"Oke! Nanti aku telfon Papa! Berarti kita satu tim dan kang Aris musuh kita begitu, Pa?" tanya bocah kecil itu setelah teringat misi-misi yang ada di film action yang sering dia tonton.

"Benar sekali! Tapi ini misi rahasia! Jangan sampai ada yang tahu termasuk mbak Fina," ujar Benny.

Elza mengacungkan jempolnya kepada Benny setelah paham atas apa yang sudah direncanakan. Dia segera pamit karena sudah terlalu lama berada di kamar ini, "nanti tunggu telfon dariku ya, Pa!" ujar Elza sebelum membuka pintu kamar ayahnya.

"Oke. Ingat, El! Misi ini hanya kita berdua yang tahu!" Sekali lagi Benny mengingatkan putranya.

...🌹To Be Continue 🌹...

...Hmmmm ... kang duda masih aja modus!...

...🌷🌷🌷🌷🌷...

1
Si mamahx anak anak
ciee-cieee ada yg pengen jd imam😊
🗿
Hhmmm...., makin penasaran nih!!!
🗿
Kageeeetttt..,...
🗿
Sedih bananya nih.
🗿
Modus ya Pak Benny.
🗿
Tambah gemes deh.
🗿
Hadeuh...
ada yg pengen diperhatiin nih.
🗿
Ini anak kurang kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
🗿
Semangat nih bacanya.
Sri Wahyuni
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Sri Wahyuni
kirain pak duda yg bergetar hatinya
Sri Wahyuni
novel ini beda, kirain pak duda seperti kebanyakan di novel lain yg gk bisa move on dr mantan atau mendiang istrinya. ternyata ceritanya sprti di kehidupan nyata, nganter sekolah pake motor. gk yg selalu naik mobil pake supir dan pdngawal, suka deh.../Heart//Heart/
Titik pujiningdyah: makasih kakak. selamat membaca
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
pak beni pak beni...orang kok mau menang sendiri. orang lain gak boleh punya pasangan ,padahal dia sendiri sudah punya pacar
Hilmiya Kasinji
wanita2 lain hanya untuk menutupi perasaan katanya, tapi kok sampai lupa anaknya kalo sdh sama wanitanya 😅 dasar laki2
Hilmiya Kasinji
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
si Benni katanya cinta banget sama istrinya , tapi sudah punya kekasih ya 🤭
Hilmiya Kasinji
ijin baca kak
Titik pujiningdyah: selamat datang kakak. semoga suka
total 1 replies
Dian
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Capricorn 🦄
n
Rose Niawati
tambah seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!