NovelToon NovelToon
ZAREENA

ZAREENA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sandyakala

Setelah ibunya tiada, Zareena hampir dijadikan jaminan untuk melunasi utang-utang judi Sang Ayah.

Dia marah pada Ayahnya, tapi kasih sayang dalam hati Zareena jauh lebih besar, sehingga apapun akan Zareena lakukan untuk menyelamatkan sosok Ayah yang ia sayangi. Namun segala usaha Zareena pada akhirnya sia-sia, Ayahnya meninggal dan dia harus merelakan satu-satunya rumah peninggalan kedua orang tuanya jatuh ke tangan Sang bandar judi.

Saat itu, Zareena sudah putus asa dan hampir menyerah. Tapi takdir berkata lain, di tengah ketidak pastian akan hidupnya, Zareena justru terselamatkan oleh kehadiran Ethan, putra tunggal sekaligus pewaris keluarga Hawkins.

Siapa Ethan dan kenapa dia menolong Zareena? lalu bagaimana kisah keduanya berlanjut?. Yuk, baca kisah lengkapnya dalam novel ini.

Jangan lupa tinggalkan komentar dan like sebagai dukungan kamu, ya. Selamat membaca, terima kasih 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandyakala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Restu

Satu bulan yang lalu.

"Katakan, siapa Zareena? kenapa kamu menikahi gadis yang namanya saja tidak pernah Mama dengar dari mulutmu, Ethan?", suara Mama Paula meninggi.

Meskipun pernikahan putranya sudah berjalan delapan bulan, tapi Ethan belum pernah mengenalkan ataupun bercerita tentang Zareena pada kedua orang tuanya.

"Sabar, Ma. Jangan marah-marah begitu. Papa yakin gadis yang anak kita nikahi pasti gadis yang baik, benar begitu, Ethan?", kali ini Papa Robin yang meminta jawaban.

Hari ini Ethan terpaksa harus meluangkan waktunya di kantor hanya untuk menerima panggilan video dari kedua orang tuanya yang terus saja menginterogasi dirinya tentang Zareena.

"Kalau sudah waktunya, aku pasti akan membawa istriku untuk bertemu dengan Mama dan Papa", Ethan mencari jawaban yang aman.

"Tidak. Mama mau tahu sekarang juga, siapa gadis itu?. Ingat Ethan, kita keluarga terhormat, jangan sampai kamu sembarangan menikahi seorang gadis!", tegas Mama Paula penuh emosi.

Ethan menghela nafas dalam, dia lelah menghadapi sikap Mamanya.

"Ok, aku jelaskan siapa istriku. Tapi selama aku bicara, tolong, aku minta Mama dan Papa jangan sekalipun memotong penjelasanku", pinta Ethan serius.

"Ok, Mama setuju", jawab Mama Paula cepat.

"Baiklah, Nak. Papa dengarkan penjelasanmu", imbuh Papa Robin.

Ethan memperbaiki posisi duduknya sebelum akhirnya dia menjelaskan jati diri Zareena.

"Mama dan Papa ingat dengan pengasuhku dulu? pengasuh yang dulu mendonorkan ginjalnya untukku".

"Maksudmu, Bibi Elena?", tanya Mama Paula mengingat kembali seorang pengasuh Ethan yang tidak pernah ia lupakan karena jasanya pada keluarga Hawkins.

"Ya".

"Apa hubungannya dengan Zareena?", tanya Papa Robin penasaran. Dia juga mengingat dengan baik jasa Bibi Elena.

"Zareena adalah putrinya, Ma, Pa. Aku mengetahui ini saat usiaku 17 tahun. Aku tidak sengaja bertemu dengan Bibi Elena di rumah sakit setelah aku selesai medical check up rutin. Saat itu, Bibi Elena ditemani seorang anak kecil berusia sekitar delapan tahun dan itu adalah Zareena. Kami sempat berkenalan", ingatan Ethan melayang ke masa lalu.

"Tapi dia sepertinya tidak ingat dengan pertemuan kami dulu. Aku sempat mencari tahu informasi tentang Bibi Elena dan keluarganya. Ternyata setelah dia mendonorkan ginjalnya dan berhenti bekerja sebagai pengasuhku, Bibi Elena sakit-sakitan sampai dua tahun yang lalu dia meninggal", lanjut Ethan.

Mama Paula terkejut mendengar penjelasan putranya. Dia dan suaminya sudah lama sekali tidak bertemu dengan Bibi Elena.

Setelah Bibi Elena berhenti bekerja di keluarga Hawkins, Mama Paula dan Papa Robin kesulitan mencari keberadaannya.

"Benarkah itu, Ethan?", Mama Paula masih tak percaya dengan penjelasan putranya.

Ethan menganggukkan kepalanya.

"Semenjak pertemuan di rumah sakit itu, aku berjanji pada diriku sendiri untuk membalas budi baik Bibi Elena. Aku mencari orang yang bisa aku bayar untuk memata-matai keluarga Bibi Elena, sesekali aku juga ikut dalam pengintaian itu, Ma, Pa".

"Kenapa kamu tidak katakan pada Mama dan Papa tentang Bibi Elena saat itu? padahal kami mencari-cari informasi tentang dirinya. Mama dan Papa benar-benar berhutang budi banyak pada Bibi Elena", Papa Robin angkat bicara.

"Aku tidak tahu jika Mama dan Papa mencari keberadaan Bibi Elena. Awalnya aku hanya ingin menolong keluarga Bibi Elena, tapi seiring waktu aku juga mulai memperhatikan putrinya, Zareena. Gadis itu hidup dalam kondisi susah, dia tulang punggung keluarga. Dia bekerja keras siang dan malam untuk mencari uang demi mengobati ibunya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari".

"Ya Tuhan, Elena", Mama Paula mulai berkaca-kaca mengenang mantan pengasuh putra itu.

"Kondisi Bibi Elena memburuk. Saat itu aku tidak cukup berani untuk secara terbuka memberikan bantuan, aku khawatir Bibi Elena menolaknya seperti dulu saat Mama dan Papa ingin berterima kasih padanya. Lalu setelah kepergian Bibi Elena, ayah Zareena menjadi seorang penjudi juga pemabuk. Satu bulan yang lalu ayahnya meninggal dikeroyok bandar judi karena banyak berhutang dan Zareena hampir dijadikan alat untuk melunasi utang-utang ayahnya", Ethan menjelaskan dengan jujur.

"Jadi, itu alasanmu menikahi Zareena?", tanya Papa Robin.

"Ya, Pa. Aku tidak lagi berpikir sekedar balas budi. Rasa ibaku padanya berubah jadi cinta. Melihatnya bekerja keras, diperlakukan buruk oleh para penjahat, kehilangan kedua orang tua dan satu-satunya rumah milik keluarganya, itu semuanya membuatku tidak bisa untuk tidak mencintainya. Meskipun dia belum bisa menerima pernikahan ini, tapi aku akan berusaha membuatnya mencintaiku, Pa, Ma".

Papa Robin mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti, sedangkan Mama Paula sibuk menyeka air matanya yang sejak tadi mengalir karena terharu dan merasa bersalah.

"Tolong restui kami dan terima Zareena sebagai menantu Mama dan Papa. Aku yakin dia akan menjadi istri dan menantu yang baik", Ethan memohon pada kedua orang tuanya.

"Papa dan Mama tentu saja akan menerima istrimu, Ethan. Terlepas dari apapun, Zareena pasti mewarisi kebaikan ibunya", ucap Papa Robin pasti.

"Maafkan Mama yang berpikir buruk tentang istrimu. Mama sangat tidak keberatan Zareena menjadi menantu keluarga kita. Justru dengan kamu menikahinya, Mama dan Papa bisa membalas budi sekaligus menggantikan peran kedua orang tuanya. Mama tidak peduli dengan kelas sosial ataupun latar belakang keluarganya", giliran Mama Paula yang juga memberikan restu.

"Terima kasih, Ma, Pa. Doakan aku agar aku bisa membuatnya jatuh cinta", pinta Ethan sebelum panggilan video itu berakhir.

"Doa terbaik kami akan selalu menyertaimu, Nak. Jaga Zareena dengan baik dan ratukan dia", pesan Papa Robin yang disetujui oleh Mama Paula.

***

Ethan terjaga dari tidurnya. Di lihatnya Zareena tertidur di sampingnya dengan menjadikan tangannya sendiri sebagai bantalan.

"Kamu pasti lelah setiap hari tidur seperti ini", gumam Ethan dalam hati.

Kamar rawat Ethan sebenarnya adalah kamar terbaik di rumah sakit itu. Semua fasilitas layaknya di rumah tersedia lengkap di sana, begitu pula dengan kamar tidur keluarga, sudah lengkap tersedia. Tapi Zareena selalu memilih tidur di kursi samping tempat tidur Ethan agar dia bisa segera bangun jika Ethan membutuhkan sesuatu.

Ethan menatap lekat wajah Zareena yang masih terlelap. Perlahan tangannya bergerak, mengelus lembut kepala istrinya itu.

"Setelah aku sembuh, aku akan lebih menunjukkan betapa besarnya cintaku padamu, Zareena", janji Ethan dalam hati.

Zareena mengerjapkan kedua matanya, ia merasakan ada sesuatu yang hangat di kepalanya.

Ethan segera menarik tangannya saat menyadari Zareena mulai terjaga.

"Apa kamu butuh sesuatu atau ada yang sakit?", tanya Zareena cepat saat kedua matanya melihat Ethan terbangun.

Ethan menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada Zareena.

"Kemarilah, dekatkan kepalamu", pinta Ethan pada Zareena.

Zareena segera menuruti permintaan suaminya itu. Tanpa permisi Ethan menarik tengkuk Zareena, membiarkan bibir mereka saling bertemu. Lagi, Ethan merasakan bibir ranum milik istrinya.

Zareena terkejut dengan tindakan Ethan. Dia berusaha melepaskan diri, tapi tidak sekuat tenaga karena khawatir akan menyakiti Ethan yang masih belum sepenuhnya pulih.

"Terima kasih", ucap Ethan setelah ia melepas pautan bibirnya.

Zareena terdiam, ia menundukkan wajahnya karena malu. Ada semburat merah jambu di wajah polos Zareena yang membuat Ethan tersenyum bahagia.

1
Dwi anggun
sangat oke sekali😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!