NovelToon NovelToon
Duda Pilihan Orang Tua

Duda Pilihan Orang Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: my_el

Lavina tidak pernah menyangka akan dijodohkan dengan seorang duda oleh orang tuanya. Dalam pikiran Lavina, menjadi duda berarti laki-laki tersebut memiliki sikap yang buruk, sebab tidak bisa mempertahankan pernikahannya.

Karena hal itu dia menjadi sanksi setiap saat berinteraksi dengan si duda—Abyan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Lavina mulai luluh oleh sikap Abyan yang sama sekali tidak seperti bayangannya. Kelembutan, Kedewasaan Abyan mampu membuat Lavina jatuh hati.

Di saat hubungannya mulai membaik dengan menanti kehadiran sosok buah hati. Satu masalah muncul yang membuat Lavina memutuskan untuk pergi dari Abyan. Masalah yang membuat Lavina kecewa telah percaya akan sosok Abyan—duda pilihan orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my_el, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duda 16

Pagi ini, Lavina terbangun tanpa ada sosok Abyan di sampingnya. Hal itu jelas membuat wanita hamil itu mengernyitkan dahinya heran. Tidak biasanya suaminya itu pergi meninggalkan kamar sebelum dia bangun.

Mengabaikan gejolak dalam perutnya yang meminta untuk dikeluarkan, Lavina keluar dari kamar untuk mencari keberadaan Abyan. Bukannya sang suami yang dia temukan di apartemen itu, justru Lavina mendapati sang ibu dan mertuanya.

“Ma ... kalian di sini?” Suara Lavina berhasil menarik perhatian dua wanita paruh baya itu.

“Eh, udah bangun, Dek?” Arumi menghampiri putrinya yang menampakkan wajah keruh. “Mual lagi, ya?” tanyanya memastikan.

Belum sempat Lavina menjawab, ibu hamil itu buru-buru berlari ke arah kamar mandi yang ada di dekat dapur. Untuk memuntahkan isi perutnya, seperti di pagi-pagi sebelumnya.

“Ya Tuhan, Lavina. Hati-hati, Nak,” pekik Arumi dan Ira yang kini ikut menyusul ibu hamil itu.

Tengkuk Lavina segera dipijit oleh sang ibu guna meringankan rasa berat serta untuk menuntaskan rasa mualnya. Kemudian, mertuanya kembali ke dapur untuk mengambilkan air jahe agar menghangatkan perut Lavina.

Kedua ibu itu dengan penuh perhatian merawat dan membantu Lavina di pagi sulitnya. Kini mereka sudah duduk di ruang tamu, dengan Lavina yang berada di tengah-tengah mereka. Bersandar di punggung sofa dengan lemas.

“Mas Aby ke mana?” tanya Lavina sesaat setelah perutnya tak lagi terasa mual.

“Abyan harus meeting sama investor penting, Nak. Makanya, dia pagi-pagi sekali sudah pergi dan meminta kami ke sini buat jaga kamu,” terang Ira lembut.

Wajah lemas Lavina semakin menekuk, begitu muram hingga tanpa bisa dicegah air matanya mulai menetes. “Kenapa aku gak dibangunin dulu?” tanya lirih.

“Adek masih pules banget tadi. Makanya Abyan gak tega buat bangunin kamu, Dek. Kamu juga perlu istirahat yang banyak,” jelas Arumi mencoba memberi pengertian, sembari tangannya mengusap lembut punggung sang anak.

Tangis Lavina semakin menjadi membuat kedua wanita paruh baya itu panik. Sebagai ibu yang melahirkan Lavina, Arumi juga dibuat bingung dengan sikap sang anak. Meski Lavina terkenal manja, belum pernah rasanya dia mendapati putrinya itu menangis, sampai berderai air mata tanpa sebab.

“Adek ... adek mau Mas Aby, Ma,” ucap Lavina di sela-sela tangisannya. “Kenapa ... Mas Aby ninggalin ... adek?” tanyanya lagi dengan bahu yang terguncang.

“Adek, Mas Aby-nya kerja. Bukan ninggalin Adek, kok,” ujar Arumi mencoba menenangkan Lavina.

“Iya, Nak. Abyan masih meeting bentaran, kok. Pasti setelah itu langsung pulang. Gak bakalan ninggalin kamu,” timpal Ira ikut menenangkan menantunya.

Lavina masih menangis pilu seakan tak bisa lagi bertemu dengan suaminya. Pengaruh hormon ibu hamil memperparah sifat manja Lavina. Terlebih, hubungan wanita itu masih tergolong baru intim di beberapa waktu terakhir ini.

“Adek mau Mas Aby, Ma. Ayo anterin adek ke kantor Mas Aby,” rengek Lavina dengan sesenggukan.

Tak ingin membuat ibu hamil itu semakin tantrum. Ira segera menghubungi sang anak, guna menenangkan menantunya.

Di lain tempat, Abyan begitu terkejut saat mendapati banyaknya panggilan tak terjawab dari sang ibu di ponselnya. Selama meeting berlangsung, dia memang sengaja untuk mematikan nada deringnya agar bisa lebih fokus.

Namun, siapa yang menyangka kalau ibunya akan menghubunginya dengan membabi buta. Dengan perasaan kalut, dia pun menghubungi sang ibu, tetapi tak ada sekali pun diangkat. Kaki panjangnya dia bawa dengan langkah lebar ke ruang kerjanya guna mengambil barang-barangnya.

“Ah sial! Bodoh sekali kamu, Abyan. Sudah tahu istrimu sedang hamil malah ditinggal dan pakek mode dnd segala,” rutuk pria itu menyalahi diri sendiri.

Perasaan cemas serta takut mulai menderanya. Akan tetapi, baru saja dia membuka pintu ruangannya, seketika bahunya melemas luruh, tatkala melihat istrinya tengah tidur di sofa panjang di depannya.

“Sayang.” Suara Abyan yang penuh kelegaan, berhasil mengalihkan atensi Lavina dari ponsel yang dimainkannya.

“Mas Aby ... kangen,” rengek ibu hamil itu dengan mata yang berkaca-kaca.

Abyan bisa tahu wajah Lavina sembab, dan sekarang istrinya itu kembali akan menangis. Buru-buru dia mendekat dan membawa tubuh yang lebih kecil darinya itu ke dalam dekapannya.

“Istrinya mas kenapa, hm? Kenapa nangis, dan kenapa bisa sampai ke sini?” tanya Abyan yang langsung dijawab panjang lebar oleh Lavina. Membuat sang suami menghela napas panjang, tak bisa marah sebab bagaimanapun juga, Lavina tengah mengandung serta bertarung dengan moodnya sendiri.

***

Abyan yang tengah mengerjakan pekerjaannya di ruang tamu. Tersentak begitu mendengar suara pintu yang dibuka dengan tidak sabar. Kepalanya menoleh dan mendapati istrinya yang berlari ke arahnya.

“Jalannya pelan-pelan, Sayang,” tegur Abyan segera dituruti sang istri.

“Mas Aby kenapa suka ninggalin aku sendiri?” tanyanya setengah merengek, dengan bibir yang mencebik.

Abyan tersenyum dan membawa sang istri ke atas pangkuannya. “Mas gak ninggalin kamu, Lav. Mas nyelesain pekerjaan di ruang tamu, biar gak ganggu tidur kamu,” tuturnya lembut.

“Tetap saja Mas ninggalin aku sendiri. Aku gak suka ditinggal, aku mau tidur dipeluk sama Mas Aby.” Lavina memeluk sang suami dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Abyan.

Lavina yang manja seperti sekarang, jelas membuat Abyan tidak tahan untuk tidak gemas. Rasanya Abyan begitu lemah kalau sudah berhadapan dengan tingkah sang istri yang seperti ini. Dan dia juga tidak bisa untuk marah ataupun kesal. Bagaimana mungkin dia marah dengan sikap manja Lavina, yang ada dia malah merasa senang sekali karena begitu diandalkan dan dibutuhkan.

“Mas gak bakal ninggalin kamu lagi. Nanti Mas peluk kamu sekalian tak usap-usap punggungnya biar nyenyak waktu tidur, ya,” balas Abyan yang langsung mendapat anggukan antusias dari Lavina.

Untuk beberapa saat keduanya terdiam. Abyan dengan afeksinya dan Lavina yang menerima afeksi dari sang suami dengan nyaman dan tenang.

“Mas,” gumam Lavina masih dalam dekapan sang suami.

“Ada apa, Sayang?” balas Abyan cepat. Tak mau sampai istrinya kembali kesal.

“Aku pengen motoran, deh, sama kamu,” cicit ibu hamil itu.

Kedua alis Abyan menukik tajam, tak begitu suka dengan keinginan sang istri. “Malam-malam begini?” tanyanya memastikan dan berharap mendapat jawaban tidak.

Namun, nyatanya Lavina mengangguk. “Iya, malam ini. Kayaknya seru.”

“No! Bahaya. Selain angin malam gak bagus buat kesehatan, kamu sedang hamil muda, Sayang. Masih sangat rentan dan Mas gak mau kalau kamu sama Baby kenapa-napa. Kalau kamu mau, kita keluarnya pakai mobil saja. Gimana, mau?” Abyan mencoba untuk tetap berkata lembut dan tenang.

Lavina tak langsung menjawab. Ibu hamil itu masih bergeming dalam dekapan sang suami, sampai tak berselang lama kepalanya mendongak. Menatap sang suami dengan wajah lesunya.

“Baiklah,” jawab Lavina ogah-ogahan. Berbanding terbalik dengan Abyan yang tentunya sudah tersenyum tipis menatapnya. “Tapi, nanti beliin aku rujak, ya, Mas.”

“HAH?”

“Aku pengen rujak yang buahnya asem-asem seger gitu, loh, Mas,” lontar Lavina lagi dengan wajah yang berbinar, membayangkan betapa lezatnya rujak yang akan dia makan nanti. Tanpa menyadari ekspresi sang suami yang sudah pias di depannya.

“Masalahnya di mana ada orang jualan rujak di malam hari ini, Sayang?” Abyan menatap sang istri, menahan rasa frustrasinya.

“Kalau gak ada yaudah ganti aja. Aku pengen Pad Thai yang ada di Thailandnya langsung,” ujar Lavina dengan santainya.

“Mana bisa seperti itu, Lav?” Abyan benar-benar dibuat frustrasi dengan acara ngidam sang istri.

*

*

Selamat sabtu malam semua

See you 🫶

1
Vajar Tri
buahahahhahaha kalau nyonyah sudah berbicara maka mas Aby akan menurut ..... pintar nya ele ele 🤣🤣🤣🤣 kanjeng ratu tiada tandingan 🤭🤭🤭
Vajar Tri
mauuuuu banget Thor di tunggu up sama ya Ter Ter Ter baru 🤭🤭🤭🤭🤩🤩🤩🤩🤩semangatttt
Vajar Tri
selamat akhir pekan juga Thor 🥳🥳🥳 jangan lupa up nya di tambahin 🤭🤭🤭
Vajar Tri
buahahahahahahah ke gep pak boz... niat Lavina dinginin hati Aby biar 🔥 nya mati kok kayaknya malah tambah gede ya .... 🤣🤣🤣🤣 resiko Bunya istri blaem blaem kece ..... mas Aby sini aku kipasin sama kipas sate baru aku siapa tahu adem 🤣🤣🤣🤣
Sarah Sarah
god
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
Aby Meleng sedikit ajj istri nya udah ada yang nyamperin 🤣🤣🤣🤣 air air air siapin air buat Aby biar tenang 🤣🤣🤣 tapi siapa ya yang ngajak ngobrol 🤔🤔🤔
El: wkwkwk maklum istrinya selain cantik punya aura centil 🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
El: nanti siang yaa 😉
total 1 replies
Azizah az
mau dong mas 🤭🤭
Azizah az: mau up yg banyak 😁😁
El: hei mau apa ini 😭
total 2 replies
Vajar Tri
adu...du..Du Abang meleleh karna tingkah adek 🤣🤣🤣
El: wkwkw abyan lemah sama bininya 🤣
total 1 replies
Vajar Tri
ancaman ny bang mantaf ....biar gak jadi mundur aidan 🤭🤭😁😁 mana lagi atuh Thor up nya 🤭🤭
Vajar Tri
semangat membara 🔥🔥🔥Thor 🥳🥳🥳 lanjut kuy💃💃💃
Vajar Tri
Thor kau gantungkan lagi bikin aku tambah penasaran 🥳🥳🥳
Reni Anjarwani
lanjut
El
nanti malem yaa
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
ihh gemesss gemes gemes sama author up nya kurang 😁😁😁
Ana Isti
lanjut dong kk
Vajar Tri
lho lho lho lav kamu kenapa ...hayooo Aby nakal ya 🤭🤭🤭
Reni Anjarwani
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!