Menikah dengan orang yang paling di cintai adalah impian setiap insan.
Namun bagaimana jika yang menikah denganmu nyatanya tidak pernah mencintaimu?
Bahkan untuk menyentuhmu saja tidak sudi.
Kisah perjalanan cinta Namira yang menikah karena sebuah perjodohan yang dimana ia tidak pernah mendapatkan perilaku baik dari suaminya pasca menikah.
Hina'an bahkan cemo'ohan dari sang suami seolah menjadi makanannya sehari-hari.
Lantas dapatkah Namira bertahan dengan cintanya yang bertepuk sebelah tangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara Dasella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Kini Namira dibawa pergi oleh Keynan tanpa dihalangi oleh Elena dan Rania. Sepanjang perjalanan menuju kerumah Keynan, sama sekali tidak ada pembicaraan yang terjalin antara Namira dan Keynan.
Meski terlihat dengan jelas dari sorot mata Keynan yang menahan bendungan air matanya agar tidak akan jatuh dihadapan Namira.
Dan sesampainya mereka berdua dirumah milik Keynan, tanpa mengatakan apapun Keynan langsung membopong tubuh Namira masuk kedalam rumah. Dengan pasrah dan tanpa penolakan dari Namira, lantas Keynan menurunkan Namira disofa ruang tamu miliknya.
Setelah itu Keynan mengambil kotak obat lalu duduk disamping Namira untuk mengobati luka ditelapak tangannya akibat diinjak oleh Elena sebelumnya.
Masih dengan diam dan tanpa ada satu pun yang mengeluarkan suara untuk bicara, Namira dengan patuh pun hanya pasrah saat Keynan memegang dan mengoleskan obat ditangannya.
"Ssshhhh..." Rintih Namira saat Keynan menyentuh bagian lukanya. "Sakit?" Tanya Keynan dan Namira pun mengangguk pelan. "Sudah tau sakit lantas kenapa masih bertahan? Apa Rian begitu berarti untukmu sampai luka sedalam ini kau tahan hanya untuk bertahan dengan pria yang jelas tidak pernah menginginkanmu." Namira hanya diam dan tidak bisa bicara apapun.
"Kenapa masih mau kembali kesana?" Keynan meletakkan kotak obat lalu menatap dekat Namira. "Kenapa?" Keynan menarik dagu Namira untuk menatapnya.
"Katakan untuk apa? Apa agar kau disiksa disana lalu berharap Rian akan datang dan membawamu pulang kembali?" Ucap Keynan yang tanpa sadar susah membuat Namira menangis dihadapannya.
"Kenapa menangis? Bukankah itu yang kau inginkan? Disiksa oleh mereka dan berharap Rian akan datamg padamu, begitu kan? Lalu apa dia datang? Apa dia juga--" Belum selesai Keynan bicara, Namira memeluk Keynan dengan begitu erat dengan menumpahkan semua tangisannya dipelukan Keynan.
Tidak bisa dipungkiri, Keynan yang begitu mencintai Namira sejak dulu ,membalas pelukannya dan mengusap lembut pundaknya. "Rian menceraikanku, dia tidak percaya jika anak yang kukandung ini adalah anaknya." Ucap Namira dengan isak tangisnya dipelukan Keynan.
"Aku harus bagaimana Keynan? Katakan aku harus bagaimana?" Nara semakin kencang menangis dipelukan Keynan. Dadanya terasa begitu sesak dan sakit hati yang ia rasakan terasa begitu amat dalam atas perlakuan Rian padanya.
Keynan melepas pelukan Namira perlahan lalu mengusap air mata dari kedua pipi Namira. "Hentikan tangisanmu Namira, sudah cukup menangisinya." Mendengar ucapan Keynan bukannya membuat Namira berhenti menangis tapi justru membuat isak tangisnya semakin kencang.
"Bagaimana dengan anak yang kukandung ini Keynan? Apa yang akan aku katakan padanya jika kelak dia bertanya tentang siapa ayahnya?" Ucap Namira dengan isak tangis yang semakin terdengar keras.
"Aku akan menjadi ayah baginya Namira! Aku akan membesarkannya seperti anakku sendiri!" Seru Keynan yang seketika membuat tangis Namira terhenti.
Namira menggelengkan kepalanya. Apa yang diucapkan Keynan sungguh dianggap tidak masuk akal bagi Namira. Bagaimana mungkin Keynan harus mengorbankan dirinya untuk menjadi sosok ayah bagi bayi Namira. "Tidak Keynan, kau tidak bisa--"
"Kenapa tidak bisa Namira?" Ucap Keynan memotong ucapan Namira. "Katakan kenapa tidak bisa? Aku mencintaimu dan sangat mencintaimu. Aku tidak perduli bagaimana perasaanmu terhadapku, tapi aku tidak akan membiarkanmu kembali pada Rian setelah apa yang dia lakukan padamu."
"Tidak Keynan." Namira beranjak dari duduknya dan akan pergi dari hadapan Keynan namun Keynan menahannya lebih dulu. Keynan menarik tangan Namira dan tidak mengijinkan Namira untuk pergi dari rumahnya.
kalau suatu saat suaminya didekati wanita lain yang baik dan perhatian pada suaminya dan suami menerima kebaikan wanita itu dan suami author dan wanita itu selalu kontak fisik dan ketika author marah, tinggal aku tunjukkan novel ini bagaimana dia kembangkan kelakuan Namira dan keynan
biar author paham
*semua kelakuan nya dianggap benar
*semua lelaki lain yang suka dan baik pada nya dianggap lelaki paling baik
*wanita lain yang suka dan baik pada suaminya dianggap wanita murahan
*suami selalu salah
*kelakuan menjijikan Namira yang dibenarkan author
*begitu lembut pada pria lain
*selalu menerima ajakan pria lain
*kontak fisik dengan pria lain
*berduaan dengan pria lain
*curhat berduaan dengan pria lain
*pergi tinggal suami
*tinggal berduaan dengan pria lain
*mengumbar aib rumah tangga
*munafik dia yang membuat fitnah dan slaah paham tapi malah menyalahkan suaminya
kelakuan menjijikan keynan
*selalu mendekati istri orang
*sok baik pada istri orang
*kontak fisik pada istri orang
*membawa istri orang
*membuat salah faham dan fitnah yang menghancurkan rumah tangga orang
tapi karena author buta fakta jadi dia selalu membela dan membenarkan kelakuan Namira dan keynan
fakta dan sudah jelas biang masalah di novel ini adalah istri/Namira dan keynan (pebinor), key selalu menemukan dan kontak fisik istri orang berduaan dan Namira seorang istri yang gampang menerima dan melayani pria lain, dan kelakuan namira dan keynan yang membuat fitnah da salah faham
Thor pakai otak musala suami didekati wanita lain dibelakang mu dan suami menerima kehadiran wanita itu dengan baik (kayak Namira dan keynan) bagaimana perasaan loe, pakai otak thor buang egoismu biar tau mana salah mana benar