Bulan dan Matahari adalah sepasang adik kakak dari keluarga kaya. Mereka sekolah di salah satu sekolah elite terkenal di kotanya. Saat semester pertama di kelas 2 SMA, muncullah seorang anak laki laki tampan rupawan yang kaya sekolah di situ. Dia adalah siswa pindahan dari sekolah terkenal di luar negeri. Di dalam hati Matahari, mulai muncullah benih cinta kepada anak itu, Bintang. Namun di sisi lain, hal itu juga terjadi kepada Bulan. Bulan dan Matahari sama sama mencintai Bintang.
Apakah akan ada perselisihan antara Bulan dan Matahari?
Apa tanggapan Bintang saat mengetahui bahwa dia disukai oleh Bulan dan Matahari?
Baca selengkapnya di "CINTA ANGKASA"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fariz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35 : Bintang Di Ujung Nyawa
"JANGAN BU!!!"
Rambut Bintang dijambak dan kepalanya dihempas ke dinding berkali kali hingga berdarah.
"IBU!!!"
"Ini balasan atas pengkhianatan kamu terhadap keluargamu!!!"
Bintang dilempar ke bawah dan ibunya menendang Bintang berkali kali hingga lebam dan luka luka.
"SAKIT!!!!"
"DIAM!!!!"
PLAK!!!! Bintang ditampar hingga pipinya merah. Dengan susah, ia berdiri dan lari meninggalkan ibunya ke arah dapur.
"ANAK S***N!!! Jangan lari kamu!!!!"
Bintang bersembunyi di bawah meja makan. Entah mengapa, ibunya sudah menggila sampai sampai sudah berani bermain pisau dengan anaknya.
"Ayo keluar nak..kita main iris iris daging..."
Bintang hanya bisa berdiam karena ibunya terus terusan mengelilingi meja makan.
"Oh iya, di saku ku masih ada handphone!" Kata Bintang dalam hati.
Bintang pun membuka WhatsApp dan memberikan chat ke ayahnya.
"Ayah, tolongin Bintang! Ibu sudah gila!! Ayah!!!"
Tetapi entah bukan seperti apa yang diharapkan Bintang, jawaban ayahnya sangat menyakitkan hati.
"Ayah juga mengharap kamu cepat mati nak, karena kamu sudah berani mengkhianati Sasa!!"
Bintang pun memberi chatan kepada Satria sebagai harapan keduanya.
"Satria!"
"Apaan?"
"Lo harus bantuin gue sekarang!!"
"Bantuin kenapa?"
"Pokoknya cepat bantuin gue di rumah! Biar gue fotoin!"
"Mana fotonya?"
"(Foto 1×)"
"Gila Lo?! Lo pakai flash kan?"
"Gue lupa!!!"
Disitulah Bintang merasa tidak aman dan ibu Bintang seketika menengok ke bawah meja.
"Hai Bintang..."
"Jangan Bu.."
Sedangkan di rumah sakit, Satria dan teman temannya serta kak Nabila sudah siap siap pergi ke rumah Bintang.
"Kita nggak bisa biarin Bintang ikut sakit seperti keluarga Bulan!!" Kata Satria.
"Tapi emang nggak bahaya, Satria? Kamu sudah tau kan watak ibu sama bapaknya Bintang? Kalau sudah serius, matanya tajam dan kejam! Apalagi kalau sudah soal Sasa, mereka berdua selalu di garda terdepan!!" Kata Alisya.
"Jangan takut! Kita nggak mau teman kita kehilangan nyawa hanya karena siksaan dari ibunya!!!!"
"Jangan! Itu berbahaya!!!" Kata Nabila.
"Tapi kak, masa kita biarkan Bintang sekarat di tangan ibunya?"
"Kakak punya cara lain.."
Beberapa menit setelahnya, Bintang sudah lemas dan tidak berdaya. Ibunya sudah berkali kali menusuk Bintang dengan pisau.
"Ibu lebih baik kehilangan kamu daripada Sasa. Ibu sudah capek melihat kamu selalu membentak kalau soal Sasa. Padahal Sasa hanya ingin menikmati masa remajanya. Tapi kau merusak semuanya. Hubungan keluarga ini hancur karena kamu!!!"
"Aku hanya membela kebenaran!!!"
"DIAM KAU!!"
Satu kali pecutan tali dari ibunya membuat Bintang seketika tidak sadarkan diri. Di situlah terdengar suara sirine polisi. Rumah itu didobrak dan ibu Bintang pun ditangkap atas kasus penganiayaan anak.
"KEJAM KALIAN!!!!" Ibu Bintang menatap sinis rombongan teman teman Bintang.
"Astaga Bintang!! Bintang!! Jangan mati Tang!!!"
Bintang pun dibawa ke rumah sakit oleh mobil ambulance. Semua merasa bahwa ini menyakitkan tapi inilah takdir. Takdir hanya Allah yang menentukan, bukan manusia.
"Bulan sama Matahari kecelakaan, sekarang Bintang dianiaya, nanti apalagi? HAH?!!" Kata Bima sambil berlutut.
"Sabar, ini ujian dari Allah untuk kita.."
Matahari pun sadarkan diri dan dia ternyata sudah ada di ruangan Merak 4, Gedung Fauna. Saat Matahari melihat disekitarnya, rupanya ada yang datang dari pintu membawa pasien baru. Matahari dengan sedikit kesadarannya turun dari kasur dan sedikit mengintip dari tirai dan...
"ASTAGA!!! ITU BINTANG!!!!"
...BERSAMBUNG...