Di dunia bawah, Aurora De Luca adalah nama yang ditakuti. Sebagai pemimpin organisasi mafia terbesar di Eropa, ia dikenal sebagai wanita tanpa rasa takut, dingin, dan kejam. Namun, dalam sebuah pengkhianatan brutal, ia dibunuh oleh orang kepercayaannya sendiri.
Saat membuka mata, Aurora menyadari dirinya berada dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 17 tahun bernama Elena Zhao, seorang gadis lemah yang selalu menjadi korban penyiksaan. Elena berasal dari keluarga kaya, tetapi ia diperlakukan seperti sampah oleh ayahnya yang hanya menginginkan anak laki-laki, ibu tirinya yang kejam, serta saudara tirinya yang penuh kebencian. Di sekolah, ia terus-menerus dirundung oleh teman-temannya, sementara tunangannya, yang seharusnya melindunginya, justru mempermalukannya di depan umum.
Namun, Elena bukan lagi gadis lemah yang mudah diinjak-injak. Dengan jiwa Ratu Mafia dalam tubuhnya, ia bersumpah untuk membalas dendam pada semua orang yang telah menyaki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14 Membangun Reputasi Baru
Aurora telah memenangkan pertarungan pertamanya.
Shen Yue telah jatuh, dan kini tidak ada yang berani menantangnya secara langsung. Namun, ini bukan akhir dari segalanya. Jika dia ingin bertahan dan mengendalikan keadaan, dia harus lebih dari sekadar pemenang—dia harus menjadi seseorang yang dihormati dan ditakuti.
Dia harus membangun reputasi baru.
---
Langkah Pertama: Mengubah Persepsi Orang-Orang
Di sekolah, nama Elena Zhao dulu selalu identik dengan kelemahan. Semua orang melihatnya sebagai gadis yang bisa diinjak-injak tanpa perlawanan.
Sekarang, mereka melihatnya dengan cara yang berbeda.
Saat Aurora berjalan di koridor sekolah, dia merasakan tatapan penuh rasa ingin tahu. Beberapa siswa berbisik, ada yang menunduk, dan beberapa bahkan memilih untuk menghindari kontak mata dengannya.
Dia menyukai ini.
Tapi ini belum cukup. Dia tidak ingin hanya ditakuti—dia ingin dihormati.
---
Membantu Mereka yang Tertindas
Langkah pertama yang dia ambil adalah membalikkan keadaan dengan membantu siswa yang dulu sering menjadi korban perundungan Shen Yue dan gengnya.
Salah satunya adalah Lian Hua, seorang gadis pendiam yang sering menjadi sasaran ejekan.
Suatu siang, Aurora melihat beberapa siswa masih mencoba menggertaknya meski Shen Yue sudah tidak lagi berkuasa.
"Kenapa masih diam saja, Hua?" salah satu anak mengejek. "Kau pikir sekarang ada yang bisa melindungimu?"
Aurora berjalan mendekat dengan ekspresi dingin. "Kurasa kalian tidak mendengar kabar terbaru."
Anak-anak itu membeku saat menyadari siapa yang berbicara.
Aurora menatap mereka tajam. "Jika kalian menyentuh Lian Hua lagi, maka kalian berurusan denganku."
Ketakutan langsung terpancar di wajah mereka. Tanpa berani membalas, mereka segera pergi, meninggalkan Lian Hua yang masih terkejut.
"K-Kenapa kau membantuku?" Lian Hua bertanya ragu.
Aurora tersenyum tipis. "Karena tidak ada yang boleh diperlakukan seperti sampah."
Sejak saat itu, berita tentang bagaimana Elena Zhao yang baru melindungi siswa lemah mulai menyebar.
---
Menguasai Dunia Akademik
Selain membangun kekuatan sosial, Aurora tahu dia juga harus membuktikan diri di bidang akademik.
Di kehidupannya sebagai Aurora De Luca, dia memimpin organisasi kriminal, bukan duduk di ruang kelas dan belajar.
Namun, itu tidak berarti dia bodoh. Dia memiliki kecerdasan yang tajam, analisis cepat, dan kemampuan membaca strategi—dan dia bisa menerapkannya dalam bidang akademik juga.
Dia mulai mengerjakan tugas-tugas dengan serius, menjawab pertanyaan guru di kelas, dan menunjukkan kecerdasan yang sebelumnya tidak pernah diperlihatkan oleh Elena Zhao.
Bahkan Xia Wei, yang dikenal sebagai siswa terpintar, mulai memperhatikannya.
"Aku tidak menyangka kau sehebat ini dalam pelajaran," kata Xia Wei saat mereka berdiskusi di perpustakaan.
Aurora menyeringai. "Aku hanya tidak pernah menunjukkan potensiku sebelumnya."
Dalam waktu singkat, dia mulai mendapat perhatian dari para guru. Tidak ada yang mengira bahwa gadis yang dulu dianggap tidak berguna ini bisa bersinar.
Dan itulah yang dia inginkan.
---
Menghancurkan Sisa-Sisa Pengaruh Musuh
Meskipun Shen Yue sudah jatuh, masih ada beberapa orang yang ingin membalaskan dendamnya.
Salah satunya adalah Zhou Min, salah satu pengikut setia Shen Yue yang tidak terima dengan perubahan ini.
Dia mulai menyebarkan rumor bahwa Elena Zhao hanya menang karena keberuntungan dan bahwa semua ini tidak akan bertahan lama.
Aurora tidak tinggal diam.
Saat jam istirahat, dia mendekati Zhou Min di kantin dan berdiri di depannya dengan tatapan santai tapi penuh tekanan.
"Aku dengar kau masih berbicara tentangku di belakang," katanya dengan suara tenang.
Zhou Min mendongak, mencoba menyembunyikan ketakutannya. "Apa urusanku?"
Aurora tersenyum dingin. "Aku hanya ingin tahu… apakah kau siap menghadapi konsekuensinya?"
Zhou Min menelan ludah. Tidak ada yang bisa mengabaikan auranya yang menekan.
"Aku… aku hanya bercanda," katanya cepat-cepat.
Aurora menepuk bahunya dengan ringan. "Bagus. Karena aku tidak suka mengulang ancaman dua kali."
Dari hari itu, tidak ada lagi yang berani melawan Elena Zhao secara terbuka.
---
Memperkuat Jaringan Sekutu
Dengan Zhao Chen dan Xia Wei di sisinya, Aurora mulai memperluas pengaruhnya.
Dia membentuk jaringan kecil dari siswa yang merasa tertindas dan memberi mereka tempat untuk berdiri. Dia tidak hanya membalas dendam—dia membangun kekuatan.
Suatu hari, Xia Wei menatapnya dengan heran.
"Kau sedang membangun sesuatu, bukan?"
Aurora tersenyum samar. "Mungkin."
Zhao Chen menyilangkan tangan. "Kalau begitu, aku ingin tetap berada di pihakmu."
Aurora menatap mereka berdua dan merasa untuk pertama kalinya, dia benar-benar memiliki sesuatu yang lebih dari sekadar kekuasaan—dia memiliki tim yang solid.
---
Reputasi yang Terbentuk
Dalam beberapa minggu, nama Elena Zhao tidak lagi identik dengan kelemahan.
Dia dikenal sebagai seseorang yang kuat, cerdas, dan tidak bisa diremehkan.
Beberapa orang mulai mendekatinya untuk meminta perlindungan atau sekadar ingin berada dalam lingkarannya.
Namun, Aurora tetap berhati-hati.
Musuh bisa saja bersembunyi di balik senyuman palsu.
Dan dia tahu… pertarungan sejati baru saja dimulai.
