NovelToon NovelToon
Menggapai Langit Tertinggi

Menggapai Langit Tertinggi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Jiang Shen, seorang remaja berusia tujuh belas tahun, hidup di tengah kemiskinan bersama keluarganya yang kecil. Meski berbakat dalam jalan kultivasi, ia tidak pernah memiliki sumber daya ataupun dukungan untuk berkembang. Kehidupannya penuh tekanan, dihina karena status rendah, dan selalu dipandang remeh oleh para bangsawan muda.

Namun takdir mulai berubah ketika ia secara tak sengaja menemukan sebuah permata hijau misterius di kedalaman hutan. Benda itu ternyata menyimpan rahasia besar, membuka pintu menuju kekuatan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Sejak saat itu, langkah Jiang Shen di jalan kultivasi dimulai—sebuah jalan yang terjal, berdarah, dan dipenuhi bahaya.

Di antara dendam, pertempuran, dan persaingan dengan para genius dari keluarga besar, Jiang Shen bertekad menapaki puncak kekuatan. Dari remaja miskin yang diremehkan, ia akan membuktikan bahwa dirinya mampu mengguncang dunia kultivasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 : 8 Meridian

Jiang Shen benar-benar mengguncang batas tubuhnya sendiri selama dua minggu penuh di hutan Yulong. Setelah pertarungan pertamanya melawan kelinci bermata merah, dia seperti menemukan jalur baru—sebuah cara keras untuk mengasah kekuatan.

Hari demi hari ia keluar dari gua kecil yang dijadikannya tempat beristirahat, membawa pedang kayu di tangannya. Dengan tubuh yang masih lemah, ia terus memburu kelinci bermata merah. Mereka lincah, gesit, dan berbahaya bagi kultivator pemula, tapi justru itulah yang ia butuhkan.

Setiap kali Jiang Shen melawan seekor kelinci, tubuhnya penuh luka baru. Cakar tajam sering merobek kulitnya, membuat darah segar membasahi pakaian. Namun dengan tekad baja, ia terus maju. Perlahan, setiap gerakan pedang kayu yang ia ayunkan menjadi lebih cepat, lebih tepat, dan lebih bertenaga. Ia belajar membaca pergerakan musuh, belajar kapan harus menahan serangan, kapan harus menghindar, dan kapan harus menebas.

Dalam seminggu penuh, lebih dari lima puluh kelinci bermata merah berhasil ia tumbangkan. Dari setiap tubuh mereka, ia mengambil inti jiwa mungil berwarna merah samar. Meski ukurannya kecil, Jiang Shen tahu bahwa inti-inti jiwa itu adalah pondasi yang bisa mendorongnya maju.

Di dalam guanya, Jiang Shen menyimpan semua inti jiwa itu dalam sebuah kantong kulit yang ia buat sendiri. Setiap malam, ia menghitungnya satu per satu, dan ketika jumlahnya melampaui lima puluh, tatapannya dipenuhi dengan tekad yang membara.

“Malam ini … aku akan menyerap semuanya dan meningkatkan kekuatanku.”

Dengan duduk bersila, Jiang Shen meletakkan inti-inti jiwa itu di sekeliling tubuhnya. Cahaya merah samar segera memenuhi gua, menciptakan suasana seperti ritual kuno. Ia menutup mata, mengatur napas, lalu mulai menyerap energi dari inti pertama.

Gelombang panas langsung mengalir memasuki tubuhnya, menyebar ke seluruh meridian. Tubuhnya bergetar, gigi gemeretak, tapi ia bertahan. Satu inti, dua inti, lima inti … puluhan energi liar menyerbu tubuhnya bertubi-tubi.

Qi spiritual di dalam dirinya melonjak gila-gilaan. Meridian yang sebelumnya hanya terbuka satu mulai bergetar hebat, lalu “retak” terbuka satu demi satu. Pada malam itu juga, Jiang Shen menembus ke meridian kedua, lalu ketiga. Tubuhnya penuh peluh, darah menetes dari sudut bibir, tapi wajahnya tetap tegar.

Seminggu penuh ia bertahan dalam kondisi setengah sadar, menyerap dan menstabilkan energi dari inti jiwa-inti jiwa itu. Setiap harinya ia duduk seperti patung, napasnya naik turun dengan ritme keras, sementara aura yang menyelubungi tubuhnya semakin padat dan kuat.

Hingga akhirnya, pada hari ketujuh, suara “DUAR” terdengar di dalam tubuhnya—sebuah tanda jelas bahwa meridian keempat terbuka. Energi spiritualnya melonjak stabil, mengalir deras seperti sungai yang tak terbendung.

Jiang Shen membuka mata. Tatapannya tajam bagai pedang yang baru ditempa. Tubuhnya kini dipenuhi vitalitas baru, luka-luka lama pulih lebih cepat, dan kekuatan Qi di dalam dirinya berlipat ganda.

Dalam dua minggu penuh, ia berhasil melompat dari seorang pemula yang hanya membuka satu meridian, menjadi kultivator ranah Kondensasi Qi level 4.

Ia menggenggam pedang kayunya erat, lalu berdiri di mulut gua, menatap hutan Yulong yang dipenuhi bayangan pepohonan.

“Ini belum cukup … Jika aku ingin keluar dari hutan ini hidup-hidup, aku harus menjadi jauh lebih kuat dari sekarang.”

...

Setelah seminggu penuh menstabilkan kekuatan barunya, Jiang Shen perlahan mulai menyadari perubahan besar pada tubuhnya. Dahulu ia hanyalah seorang remaja kurus yang tubuhnya penuh luka dan kekurangan gizi, tetapi kini, di depan genangan air jernih dekat sungai kecil, ia nyaris tak mengenali bayangan dirinya sendiri.

Tubuhnya yang dulu kurus dan rapuh kini berubah menjadi lebih tinggi dan berotot, dengan tinggi badan mencapai sekitar 185 cm. Otot-ototnya tidak terlalu besar berlebihan, tapi padat, terukir sempurna seperti seorang pejuang yang ditempa keras oleh medan pertempuran. Setiap gerakan sederhana—menggenggam, melangkah, atau bahkan menarik napas—menciptakan sensasi kekuatan yang mengalir deras di dalam dirinya.

Bekas luka-luka yang dulu memenuhi tubuhnya pun perlahan memudar. Kulitnya yang awalnya kusam kini terlihat lebih sehat, mengeluarkan kilau samar seakan dipenuhi vitalitas. Tubuhnya terasa lebih ringan dan bertenaga, seolah-olah setiap langkah kakinya dapat membelah angin. Bahkan, saat ia melompat ringan dari batu ke batu di sungai itu, ia merasakan tubuhnya seakan bisa terbang kapan saja.

Wajahnya pun berubah. Garis rahangnya lebih tegas, tatapannya lebih tajam, dan raut wajahnya kini memancarkan pesona yang tidak dimilikinya sebelumnya. Jika dahulu ia hanya terlihat seperti pemuda miskin biasa dari desa kecil, kini ada aura yang membuatnya tampak lebih tampan dan berkarisma, aura seorang kultivator sejati yang mulai menapaki jalannya.

Jiang Shen menatap bayangannya di permukaan air sambil mengatur napas. Dalam ingatan warisan yang ia dapatkan dari sesepuh, terukir jelas jalan yang harus ia tempuh.

“Untuk bisa menerobos ke Ranah Pembangunan Fondasi, aku harus membuka delapan meridian terlebih dahulu …” gumamnya pelan, seakan mengingatkan dirinya sendiri.

Baru empat meridian yang terbuka di tubuhnya saat ini. Jalan menuju delapan meridian masih panjang, dan ia tahu bahwa semakin jauh ia melangkah, tantangan yang harus dihadapinya akan semakin besar. Tetapi di balik itu, semangat dalam dirinya justru semakin membara.

Ia mengepalkan tinju, merasakan aliran Qi spiritual yang berputar deras di dalam tubuhnya menyebar ke meridian yang sudah terbuka. Rasanya seperti api yang tak pernah padam, terus memacu dirinya untuk maju.

“Delapan meridian … Ranah Pembangunan Fondasi … aku akan mencapainya. Tidak peduli berapa banyak darah yang harus kukorbankan, tidak peduli seberapa berat jalannya.”

Bagi Jiang Shen, tujuan itu kini bukan lagi sekadar impian. Itu adalah jalan hidupnya. Jalan yang akan mengangkatnya keluar dari penderitaan, jalan yang akan membawanya menuju puncak dunia kultivasi.

1
Abi
mantap
Agus Rose
Alur cerita nya cukup bagus,gaya bahasa penyampaian juga ok.

MC nya belom mengenal luas nya dunia karena belom berpetualang keluar tempat asal nya,hanya tinggal dikota itu saja

Jangan buat cerita MC nya mudah tergoda pada setiap wanita yg di temui seperti kebanyakan novel2 pada umum nya,cukup 1 wanita.
Agus Rose: Ok ok thoorrrt
total 1 replies
Ismaeni
tak banyak kata yg ku ucapkan ,ceritanya sangat bagus thor, gaya bahasanya enak tidak berat juga alurnya bagus...semangat update-nya thor
dawin sapunsya
mantap thor tetap pertahankan detail nya yahh agar semakin menarik dan juga jangan dulu mulai muncul masalah percintaan 👍👍
Ismaeni
coba masuk sekte pas ditawarin sang tetua pasti hidupnya lebih aman dan sumber daya terjamin...
AK47 uzi
mulai membaca sambil komen...yg jd pertanyaan besar.....apakah novel ini akan jd hiatus atw sampai selesai??? entahlah hanya author yg tau...sehat selalu buat author nya
dawin sapunsya: semoga saja sampai tamat bro kalau novel yg ga melanjutkan lagi itu biasanya novel terjemahan
total 1 replies
إندر فرتما
tingkat ranah amburadul gak bakalan seru ini alur cerita
إندر فرتما: ngasih masukan
total 3 replies
y@y@
👍🏻🌟👍🏼🌟👍🏻
y@y@
🌟👍🏼👍🏿👍🏼🌟
Wulan Sari
cip critanya 👍 trimakasih salam sehat selalu ya Thor semangat 💪❤️🙂🙏
Dante-Kun: Siap. Makasih supportnya kak 🙏
total 1 replies
Ismaeni
bagus sekali ceritanya
Ismaeni
ceritanya sangat menarik thor, inget yaa jangan hiatus thor....semangat yaa
Dante-Kun: 🤭🤭 Justru hal paling sulit author noveltoon adalah menamatkan novel nya sendiri, hehe
total 1 replies
mbono keling
hai ya thor...76 bab sekali up....👍👍👍...yg penting lancar....
sibaweh abduh
sangat baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!