Istri Kedua Mafia
"Kak, aku tidak mau masuk ke dalam tempat ini." Tolak Amara saat kakak tirinya yang bernama Darwin membawa Amara ke tempat hiburan malam.
"Jika kau menolak, akan ku habisi kau!" Ancam Darwin membuat Amara ketakutan.
Mau tidak mau Amara ikut masuk ke dalam bersama kakaknya.
Amara memandang liar ke dalam tempat hiburan malam tersebut. Alunan musik klasik berbanding terbalik dengan tempat hiburan malam pada umumnya.
Tercium aroma minuman keras yang begitu menusuk hidung. Ada beberapa orang yang tiduran di lantai karena mabuk, tentu saja itu membuat Amara takut.
"Bos, dia datang!" Ucap seorang pria yang memberitahu bosnya.
Pria tampan berusia tiga puluh tahun melirik gadis cantik yang saat ini ketakutan.
"Katakan berapa?" Tanya Sean dengan suara beratnya.
"Satu miliar dan jika aku kalah bayar aku separuhnya." Jawab Darwin.
"Kak, apa maksud dari semua ini?" Tanya Amara tidak mengerti.
"Satu miliar setengah dan aku akan menikahinya," ucap Sean menawarkan.
"Satu miliar jika aku kalah?"
Sean hanya menundukkan kedua matanya tanda setuju.
Betapa senangnya Darwin saat ia mengetahui jika harga diri adik tirinya cukup tinggi.
"Kak, lepaskan aku....!" Amara berontak, gadis ini berusaha kabur tapi, dua orang pria menangkapnya. "Lepaskan aku...!" Pinta Amara memohon.
Darwin tidak menghiraukan, pria ini malah sibuk bermain judi bersama Sean. Siapa pun tidak akan bisa mengalahkan Sean saat bermain judi.
"Ku mohon lepaskan aku. Kalian tidak berhak atas hidupku," ucap Amara tak ada yang menghiraukan. Derai air mata pun tak mampu membuat luluh hati Darwin.
Aaaaargh.......
"Sial....!" Umpat Darwin kesal. Baru sekali putaran saja ia sudah kalah melawan Sean.
"Sudah ku bilang pada mu, jangan melawanku. Percuma saja!" Sahut Sean dengan santainya.
"Berikan sisa uang ku," pinta Darwin.
Sean memberi kode pada anak buahnya untuk memberikan sisa uangnya pada Darwin.
"Kakak menjual ku?" Tanya Amara tidak percaya.
"Jadi istri yang baik ya...!" Ucap Darwin seraya menepuk-nepuk pucuk kepala Amara kemudian pria ini pergi dengan membawa sisa uang hasil ia menjual Amara.
"Kak, jangan tinggalkan aku. Kakak....!"
Amara histeris, gadis ini berusaha berontak untuk keluar dari tempat hiburan malam ini. Anak buah Sean sibuk menahan gadis itu sedangkan Sean hanya duduk santai memperhatikan.
"Bawa dia ke apartemen ku. Kurung dan jaga dia...!" Titah Sean kemudian pria ini memutuskan untuk pulang ke mansion-nya.
Tiba-tiba saja, Amara berlutut di memeluk kaki Sean.
"Ku mohon, bebaskan aku, tuan." Pinta Amara dengan isak tangisnya.
"Kau sudah menjadi milik ku," ucap Sean. "Bahkan nyawa dan mayat mu pun sudah menjadi milik ku!"
Sean menepis Amara hingga membuat gadis ini terjungkal. Sean pergi begitu saja meninggalkan Amara yang kembali histeris.
Satu jam kemudian, di sebuah apartemen mewah. Amara hanya bisa memeluk kedua kakinya sambil menangis. Ia tak pernah menyangka jika kakak tirinya tega menjual Amara pada seorang pria.
Isak tangisnya begitu pilu, sejak sang ayah meninggal dunia satu bulan yang lalu membuat hidup Amara keras di bawah tekanan Darwin dan ibunya.
Sementara itu, Sean yang baru saja pulang langsung di sambut oleh istrinya yang bersama Alena. Alena begitu menggoda, setiap malam wanita ini selalu mengenakan lingerie seksi demi memuaskan suaminya.
"Sayang, dari mana saja kau? Kenapa baru pulang?" Tanya Alena dengan manjanya.
"Aku ada pekerjaan sedikit. Kenapa belum tidur hem?" Tanya Sean yang saat ini tengah memangku istrinya.
"Aku sedang ingin sekarang," bisik Alena lalu wanita ini membelai wajah suaminya.
Tangan Alena mulai sibuk melepas kancing kemeja yang di kenakan Sean. Bibir mereka saling bertautan memuaskan.
"Kau sangat menggoda ku, sayang." Ucap Sean.
Seperti biasa, mereka akan berhubungan suami istri. Tiga tahun pernikahan tapi, sampai sekarang mereka belum di karunia seorang anak.
Sean begitu mencintai Alena, pria ini selalu memperlakukan istrinya sebagai ratu di mansion ini.
Malam telah berganti pagi, sama seperti pagi sebelumnya, Sean akan bangun lebih dulu di banding istrinya. Bisa di katakan Alena ini adalah wanita pemalas, kerjanya hanya makan tidur dan pergi berbelanja juga liburan ke luar negeri.
Tidak masalah bagi Sean asal Alena bisa memuaskannya di atas ranjang.
"Sayang, aku pergi dulu ya." Pamit Sean seraya mengecup kening istrinya.
"Hemmm.....!" Jawab Alena tanpa membuka mata dan mulutnya.
Sean pun pergi, tujuan pria ini akan menemui Amara di salah satu apartemen miliknya. Butuh waktu dua jam perjalanan dari mansion menuju apartemen.
"Apa sudah di persiapkan?" Tanya Sean pada anak buahnya.
"Sudah, tuan!" Jawabnya.
Setelah beberapa saat, akhirnya Sean sampai juga di apartemen miliknya.
Klek.....
Pintu terbuka, Sean masuk dengan santainya lalu mencari Amara yang ternyata saat ini sudah mengenakan gaun pengantin.
Meskipun Amara sedang menangis tapi, gadis ini masih tetap cantik terlihat.
"Tolong lepaskan aku, tuan." Pinta Amara dengan menangkupkan kedua tangannya.
"Kita akan menikah hari ini," ucap Sean memberitahu.
"Aku tidak memiliki salah apa pun pada kalian. Ku mohon, lepaskan aku!"
Sean menatap tajam Amara hingga membuat gadis ini mundur ketakutan.
"Sekali lagi kau bicara, akan ku habisi kau!" Ancam Sean dengan nada dingin.
Amara mendadak mundur, gadis ini hanya bisa menangis tanpa suara.
Pernikahan Sean dan Amara di laksanakan di sebuah gereja yang berada tak jauh dari apartemen. Sebelum pergi ke gereja, Sean sudah lebih dulu mengancam gadis ini untuk diam.
Tak butuh waktu lama, akhirnya Sean dan Amara sudah resmi menjadi suami istri. Pernikahan Sean dan Amara tanpa sepengetahuan Alen, istri pertama Sean.
Setelah pernikahan selesai, Sean membawa Amara pulang ke mansion. Sepanjang perjalanan Amara hanya diam saja tanpa bicara.
Setelah dua jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di mansion. Amara tampak kagum pada bangun mewah yang sedang ia pijak sekarang.
"Ayo keluar,...!" Ajak Sean.
Dengan perasaan bercampur aduk, Amara keluar dari dalam mobil kemudian mengekor di belakang Sean.
"Sayang....!" Alena menyapa suaminya yang baru saja pulang tapi, ekor matanya menangkap sosok asing yang di bawa oleh sang suami. "Siapa dia?" Tanya Alena.
"Istri ku!" jawab Sean dengan santainya.
Bagai di sambar petir di siang bolong, Alena hanya bisa tercengang tidak percaya.
"S-sayang, jangan bercanda!" Ucap Alena tidak percaya.
"Aku tidak bercanda. Dia istri kedua ku!" Jawab Sean tegas.
Alena hampir saja jatuh, ia syok karena sang suami sudah tega memadunya dengan seorang perempuan muda.
"Ini semua tidak mungkin," ucap Alena yang masih tidak percaya.
"Sayang, maafkan aku. Aku sudah menduakanmu," ucap Sean semakin membuat Alena syok.
Amara hanya bisa menangis, ternyata ia di nikahi oleh seorang pria yang sudah beristri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Disya♡💕
apa ya alesan Sean mau menikah lagi?
2024-03-18
1
dyve
bernama
2022-11-13
1
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Ikutan mampir kak Riani 😊😊
2022-10-30
1