Akibat jebakan dari tunangan dan saudara sepupu perempuannya.Aurel terpaksa harus menikah dengan Pria miskin yang hanya bekerja di salah satu hotel sebagai Cleaning Service yang gajinya tidak sepadan dengan Aurel.
Cacian dan hinaan terus di dapat oleh Aurel dan keluarganya yang mempunyai menantu miskin selalu di banding-bandingkan dengan menantu-menantu saudaranya yang bekerja di kantoran.
Tanpa Mereka ketahui Suami Aurel memiliki sebuah rahasia besar yang di sembunyikan identitasnya.
Siapakah sebenarnya Suami Aurel itu?
Dan kenapa Identitasnya di sembunyikan?
Ada tragedi apa sebenarnya kenapa identitasnya harus di sembunyikan?
Ketika Ia ingin mengungkap kebenaran siapa dirinya,Tanpa di duga Ia mengetahui sebuah fakta yang mengejutkan dirinya.
Ikuti terus perjalan kisah Aurel dan Suaminya dalam novel Ternyata Suamiku Kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SumarsihMarsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32.
Pov: Ema
Ema adalah seorang wanita yang memiliki paras yang cukup menarik, mirip sekali dengan sang ibu. Orang-orang sering memujinya karena kecantikannya itu.
Namun di balik kecantikan fisik yang dimiliki, Ema menyimpan sifat yang kurang menyenangkan; dia cenderung iri dan dengki terhadap saudara sepupunya.
Sejak kecil, Ema selalu membandingkan dirinya dengan sepupunya, Aurel, yang tampaknya selalu mendapatkan segala yang diinginkan, baik dalam akademik maupun kehidupan sosialnya. Hal ini membuat Ema merasa tidak pernah cukup dan selalu berusaha mencari cara untuk mengungguli Aurel.
Di dalam lingkungan keluarga, Ema sering kali terlihat murung dan menyendiri di saat acara keluarga, terutama ketika Aurel dipuji atau mendapatkan perhatian lebih dari anggota keluarga lainnya.
Rasa iri yang mendalam itu terkadang membuat Ema bertindak kurang ajar terhadap Aurel, meskipun dia berusaha menyembunyikan rasa dengkinya itu dari orang lain.
Ema dan Aurel kini tumbuh jadi remaja yang cantik, mereka sekolah di tempat yang sama.
Ema membenci wajah Aurel yang lebih cantik darinya, dan membenci semua prestasi-prestasi yang di dapat oleh Aurel selama Aurel bersekolah.
Apa lagi semua teman sekolah dan guru memuji keberhasilan Aurel, itu semua membuat Ema membenci Aurel.
Kebencian Ema semakin bertambah saat Rian, pria yang di cintainya malah mencintai Aurel.
Ema yang duduk di pojok kelas, meremas buku catatannya dengan keras saat melihat Aurel tertawa lepas bersama Rian, pria yang dia sukai. Rasa cemburu dan benci bercampur menjadi satu. Dia menggigit bibirnya, memendam amarah yang semakin membara.
Pada istirahat, Ema berjalan mendekati kelompok teman-temannya, sengaja berbicara cukup keras agar semua mendengar,
"Kalian tahu tidak, Aurel itu sebenarnya pura-pura baik. Aku dengar dia sering membicarakan kita di belakang loh!" katanya dengan nada sinis.Beberapa temannya mengangkat alis, pertanda ragu.
Ema semakin gencar, "Serius, dia itu munafik. Jangan terkecoh dengan senyum manisnya."
Namun, Maya, salah satu sahabatnya, menggelengkan kepala, "Ema, aku rasa kamu hanya iri saja. Aurel baik kepada semua orang."
Ema frustasi, melihat usahanya gagal membuat teman-temannya mempercayainya. Dia berlalu dengan wajah masam, menyusun rencana lain di benaknya. Kali ini, dia harus lebih cerdik agar Rian membenci Aurel.
Ema berhasil membuat Rian membenci Aurel, dan ia juga kini berhasil dekat dengan Rian.
Ema merasa puas karna sudah berhasil menggaet Rian, dan ia pun berhasil mengalahkan Aurel dalam bentuk apapun.
Bulan berganti dengan tahun, kini kami sudah lulus SMA dan satu kampus yang sama.
Aku menatap Aurel dengan pandangan iri saat gadis itu berjalan di koridor kampus dengan penuh percaya diri. Setiap langkahnya disambut sorakan dan tepuk tangan dari teman-teman mereka. Dika, pria paling populer di kampus, juga tidak lepas dari pesona Aurel.
Aku tidak bisa menahan rasa irinya.Dengan licik, Ema mulai menyebarkan rumor bahwa Aurel adalah seorang manipulator yang hanya menggunakan kecantikannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Ema berbicara dengan nada yang dipenuhi kepalsuan ke telinga Dika,
"Kamu tahu nggak, sebenarnya Aurel itu..."
Dika, yang semula terpesona oleh Aurel, mulai berpaling. Dia melihat Aurel dengan pandangan yang berbeda, tidak lagi penuh kekaguman tapi sekarang dipenuhi dengan rasa curiga dan ketidakpercayaan.
Aurel yang merasa ada yang berubah dari sikap Dika kepadanya menjadi bingung dan sedih, tidak mengerti apa yang telah terjadi.Ema tersenyum puas melihat rencananya berjalan dengan lancar. Namun, di balik senyumnya, ada kegelisahan yang menggerogoti hatinya, takut suatu hari nanti kebenaran akan terungkap.
Namun untuk saat ini, ia merasa telah memenangkan pertarungan, setidaknya dalam perjuangannya untuk mengungguli Aurel di mata Dika dan teman-teman mereka.
Kebencian Ema tidak berhenti di situ saja, Ema tidak suka saat Aurel dekat dengan Radit. Ema pun bertekat untuk merebut Radit dari Aurel, ia akan melakukan hal licik sekali pun untuk mendapatkan pria itu.
Saat Ema mendengar kalau Radit dan Aurel akan menikah, Ema tidak terima, wanita itu akan menggagalkan rencana pernikahan Radit dan Aurel.
Apa yang di milik Aurel, harus di miliki oleh Ema juga. Aurel tidak boleh unggul dari Ema, Aurel harus di bawa Ema.
Rencana yang Ema susun berhasil, ia kini menikah dengan Radit.
Namun yang membuat Ema terkejut, rupanya pria yang bermalam dengan Aurel bukan pria gendut yang sudah di bayarnya. Pria itu tampan sih, tapi kalau kere buat apa.
Ema merasa puas karna sudah berhasil membuat Aurel tidak menikah dengan Radit dan malah Aurel menikah dengan pria miskin.
Ema merasa kesal saat Aurel berhasil mendapat proyek kerja sama dari Evan grup, Ema pikir Aurel tidak akan berhasil mendapatkan proyek itu.
Ema bertekat proyek kerja sama yang di dapat Aurel harus ia dapatkan, Ia akan merebut proyek itu dari Aurel.
Ema tidak terima jika proyek itu jatuh di tangan Aurel, ia harus lebih unggul dari Aurel. Ia tidak boleh kalah dari Aurel, bagaimanapun caranya proyek itu harus di tangan nya.